Anda di halaman 1dari 2

SOAL :

Permintaan akan pakaian jadi akhir-akhir ini mengalami kenaikan


pesat. Perusahaan konveksi PERTIWI mengetahui akan adanya
kesempatan baik ini, dan setelah diadakan penyelidikan ternyata yang
paling menguntungkan adalah permintaan di daerah Salatiga, dengan
kuantitas permintaan setiap tahun berkisar antara 22.000 sampai dengan
24.000 potong dan harga jual Rp. 1.250/potong. Disamping itu belum
ada perusahaan lain yang beroperasi di daerah tersebut. Untuk
memenuhi permintaan ini mula-mula timbul gagasan untuk mendirikan
pabrik di Salatiga, sebab akan meminimalkan biaya angkut ke pasar,
yaitu tiap potong (unit) hanya Rp 5 dan tingkat upah di kota ini
relatif rendah, tiap potong Rp 250. Gaji pegawai administrasi Rp
21.000/orang/bulan. Tetapi bila melihat harga bahan mentah maka
pimpinan menjadi ragu-ragu, sebab harga bahan mentah di Salatiga Rp
850/unit, sedangkan di Solo hanya Rp 600/unit, dan di Klaten Rp
700/unit. Kalau diletakkan di Solo atau Klaten pabrik memerlukan 10
orang tenaga administrasi, tetapi apabila diletakkan di Salatiga hanya
memerlukan 5 orang saja. Data lainnya yang berhasil dikumpulkan di
Solo dan Klaten adalah:

Solo Klaten
-Harga bangunan Rp48.040.000 Rp10.000.000
-Biaya angkut ke pasar/unit Rp 45 Rp 50
-Upah buruh/potong Rp 320 Rp 300
-Gaji pegawai administrasi Rp 22.000 Rp 24.000
-Biaya lain-lain/bulan Rp 8.000 Rp 10.000

Bangunan diperkirakan mempunyai umur 10 tahun tanpa nilai sisa.


Harga bangunan di Salatiga Rp 11.000.000.

Pertanyaan :

Bila saudara sebagai manajer operasional di kota mana sebaiknya pabrik


didirikan, apabila permintaan setiap tahun antara 22.000 sampai dengan
24.000 potong ?
JAWAB:

Biaya tetap(FC) total selama satu tahun untuk ketiga daerah alternatif:

Jenis Biaya Salatiga Solo Klaten


Rp Rp Rp
-Biaya depresiasi harga bangunan / 10 1.100.000 4.804.000 1.000.000
-Gaji pegawai administrasi (jumlah pegawai x 12 x gaji Rp Rp Rp
per bulan 1.260.000 2.640.000 2.880.000
Rp Rp
-Biaya lain-lain Rp - 96.000 120.000
Rp Rp Rp
Jumlah 2.360.000 7.540.000 4.000.000

Sedangkan biaya variabel (VC) per potong untuk masing-masing ketiga daerah
alternatif:

Jenis biaya Salatiga Solo Klaten


-Bahan mentah Rp 850 Rp 600 Rp 700
-Upah tenaga kerja Rp 250 Rp 320 Rp 300
-Biaya angkut Rp 5 Rp 45 Rp 50
Jumlah Rp1.105 Rp 965 Rp1.050

Persamaan biaya untuk masing-masing daerah alternatif :


 Salatiga : Y = Rp 2.360.000 + (Rp 1.105)X
 Solo : Y = Rp 7.540.000 + (Rp 965)X
 Klaten : Y = Rp 4.000.000 + (Rp 1.050)X

Apabila volume penjualan setiap tahun antara 22.000 potong sampai dengan
24.000 potong, maka perhitungan biayanya per tahun :

  Volume penjualan (potong)


Daerah alternatif 22.000 24.000
-Salatiga Rp 26.670.000 Rp 28.880.000
-S o l o Rp 28.770.000 Rp 30.700.000
-Klaten Rp 27.100.000 Rp 29.200.000

Jadi, berdasarkan perbandingan biaya di atas sebaiknya perusahaan


PERTIWI mendirikan pabriknya di SALATIGA, karena mempunyai biaya
terendah.

Anda mungkin juga menyukai