ANTARPRIBADI DAN
ORGANISASI
Ratri Nurina Widyanti, S.T., M.B.A.
A. KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI
1. Pengertian, Tujuan, dan Ciri
Komunikasi antarpribadi adalah suatu komunikasi yang terjalin antara dua individu atau
lebih yang berlangsung dengan tatap muka atau dengan perantara alat komunikasi seperti
telepon, surat, internet, telegram dan radio.
Komunikasi antarpribadi dalam masyarakat:
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang bersifat pribadi
Komunikasi antarpribadi dalam organisasi (bisnis atau nonbisnis):
Komunikasi antarpribadi atau antarindividu adalah komunikasi yang terjadi antara manajer
dengan karyawan atau karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya dengan media
tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang bersifat pribadi
Tujuan Komunikasi Antarpribadi
a. Menyampaikan informasi
Menyampaikan informasi kepada orang lain tujuannya agar orang tersebut mengetahui sesuatu
b. Berbagi pengalaman
Berbagi pengalaman pribadi kepada orang lain mengenai hal-hal yang menyenangkan maupun yang menyedihkan umumnya tidak disampaikan pada setiap orang,
tetapi hanya kepada seseorang yang dapat dipercaya atau teman dekatnya saja.
c. Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana beban derita,
musibah, kesedihan, dan kepiluan yang sedang dirasakan oleh orang lain. Bisa dalam bentuk dukungan moral, bantuan dana, obat-obatan, aneka barang kebutuhan
pokok, perlengkapan rumah, perlengkapan penerangan, bahan bangunan, dan menjadi sukarelawan
d. Melakukan kerja sama
Melakukan kerja sama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah
pihak.
e. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Pengungkapan segala bentuk kekecewaan atau kekesalan secara tepat secara tidak langsung akan dapat mengurangi beban pikiran. Komunikasi antarpribadi tersebut
bukan saja merupakan cara untuk mencurahkan isi hati, tetapi juga merupakan cara mencari jalan keluar atau alternatif solusi masalah yang dihadapi
f. Menumbuhkan motivasi
Seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan yang kuat dari dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu.
Ciri – Ciri Komunikasi Antarpribadi
Menurut Kumar • Keterbukaan (openness), sikap menanggapi informasi dengan hati yang gembira saat berinteraksi dalam
hubungan antar pribadi.
(Wiryanto, 2005; • Empati (empathy), Situasi dimana komunikan turut merasakan apa yang dirasa oleh orang lain.
• Dukungan (supportiveness), situasi terbuka untuk mendukung komunikasi yang efektif.
36) dan De Vito • Rasa positif (positivenes), perasaan positif dalam diri turut mendorong orang lain untuk aktif
berpartisipasi dan menciptakan suasana komunikasi yang kondusif.
(Sugiyo, 2005; 4): • Kesetaraan (equality), pengakuan tersembunyi dalam diri kedua belah pihak untuk saling menghargai
Menurut Rogers •
•
Tingkat umpan balik berkomunikasi tinggi.
Kemampuan individu dalam mengatasi selektivitas tinggi.
• Kecepatan dalam menjangkau masyarakat sedikit lambat.
• Efek yang ditimbulkan yaitu timbulnya perubahan sikap.
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara bagaimana mempengaruhi,
mendengarkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahan dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaannya
Dalam dunia bisnis, penerapan gaya kepemimpinan (leadership style)
seseorang akan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku bawahannya
(para karyawan/pegawai) dalam melakukan pekerjaan mereka
Kepemimpinan dalam suatu organisasi terjadi karena adanya interaksi
antara tiga komponen penting (manajer, karyawan, dan situasi atau
kondisi lingkungan kerja tertentu)
Teori X dan Y
Teori X dan Y dikemukanan oleh Douglas McGregor, yang didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan/pegawai dan
bagaimana memotivasi mereka. Douglas McGregor berusaha mengungkapkan bagaimana perikalku karyawan dalam bekerja dan
sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi lingkungan kerja yang berbeda tersebut dikembangkan
dalam lingkungan kerjanya
Teori X Teori Y
Teori X dan Y mendasarkan pada berbagai asumsi yang berbeda, dimana Teori X diasumsikan cenderung Negatif, sedangkan
dalam Teori Y cenderung Positif.
Gaya kepemimpinan dalam Teori X adalah Directive Leadership (Gaya Kepemimpinan Petunjuk) yang sangatlah tepat
diterapkan Ketika karyawan yang menjadi bawahannya tersebut cenderung pasif, malas bekerja, tidak kreatif, dan tidak
inovatif.
Gaya kepemimpinan dalam Teori Y adalah Participative Leadership (Gaya Kepemimpinan Partisipatif). Dimana para
karyawan di libatkan di dalam proses pengambilan keputusan
Empat gaya kepemimpinan menurut Ludlow dan Panton
a) Pengarahan (Directing)
• Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup
dalam menjalankan suatu tugas tertentu.
• Seorang manajer harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara
mengerjakan, dan kapan pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan
b) Pembekalan (Coaching)
• Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup
dalam menyelesaikan pekerjaan
• Seorang manajer perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik
oleh para karyawan
c) Dukungan (Supporting)
• Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang
dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manajer
• Seorang manajer lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusan kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari
para karyawan yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja
d) Pendelegasian (Delegating)
• Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dan kondisi di mana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas
pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima pendelegasian tugas dari seorang manajer
• Meskipun telah mendelegasikan sebagian tugas pekerjaannya, seorang manajer juga harus tetap melakukan pemantauan atas
kinerja para karyawannya, untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Gaya kepemimpinan yang telah dipilih dalam suatu
Gaya Kepemimpinan situasi dan kondisi tertentu bearangkali tepat
diterapkan padasaat itu, tetapi jika situasi dan
Situasional (Situational kondisi yang telah berubah, gaya kepemimpinan
yang telah diterapkan juga dapat berubah
Leadership)
a. Keterampilan Analitis (Analytical Skills)
Tiga Merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
kemampuan/kete manajer dalam melakukan evaluasi atau penilaian kinerja
bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan
rampilan penting mereka
b. Keterampilan Fleksibilitas (Flexibility Skills)
yang perlu Keterampilan fleksibilitas merupakan keterampilan yang
diperhatikan harus dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya
kepemimpinan dalam situasi dan kondisi yang tepat
dalam berdasarkan hasil analisis yang tepat pula
c. Keterampilan Komunikasi (Communication Skills)
menerapkan Keterampilan komunikasi merupakan keterampilan yang
kepemimpinan harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan
ide atau gagasannya kepada bawahan, termasuk
situasioal: bagaimana ia harus menjelaskan perubahan gaya
kepemimpinannya kepada bawahannya
Kepemimpinan Inti
Menurut Hellriegel dan Slocum, seorang manajer yang dinamis harus memiliki lima kemampuan yang dikenal sebagai keahlian
kepemimpinan inti (Core Leadership Skills)
a. Pemberdayaan
Kemampuan seorang manajer untuk berbagi pengaruh dan kendali (control) dengan para karyawannya
b. Intuisi
Menurut Griffin (2002). Intuisi adalah keyakinan bawaan dalam diri seseorang mengenai sesuatu tanpa pertimbangan sadar
c. Pemahaman diri
Pemahaman diri sendiri pada dasarnya merupakan kemampuan untuk mengenal diri sendiri, baik kekuatan maupun kelemahannya
d. Visi
Visi merupakan kemampuan untuk berimajinasi pada situasi yang berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara bagaimana
mencapainya
e. Kesesuaian nilai (Value Congruence)
Kesesuiaian diri merupkan kemampuan untuk memahami dan memadukan prinsip-prinsip organisasi dengan nilai-nilai karyawan
Teori Hierarki Kebutuhan:
Abraham Maslow, mengungkapkan Teori Hierarki/
3. Kebutuhan Jenjang kebutuhan (Hierarchy of needs theory)
menyatakan bahwa, manusia pada dasarnya memiliki
Manusia lima kebutuhan yang bertingkat-tingkat mulai dari
kebutuhan yang paling dasar (asasi) sampai pada
kebutuhan aktualisasi diri.
Teori Hierarki Kebutuhan
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Kebutuhan Status
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Fisiologis
a) Kebutuhan Fisiologis
Merupakan kebutuhan tingkat pertama dan utama bagi mempertahankan hidup dan
kehidupan manusia (survival) (Sandang, Paangan, Papan)
b) Kebutuhan Keamanan
Setelah kebutuhan dasar manusia dapat dipenuhi, maka manusia berupaya untuk
dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan
(safety needs), selamat dari segala macam marabahaya yang akan menimpa manusia
c) Kebutuhan Sosial