Penyusun :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penyusun kemudahan
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penyusun tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3.Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Penjadwalan Jangka Pendek ....................................... 3
2.2 Permasalahan Penentuan Jadwal .................................................... 4
2.3 Pemuatan Pekerjaan .......................................................................
2.4 Pengurutan Pekerjaan ......................................................................
2.5 Penentuan Jadwal Kapasitas yang Terbatas (FCS) ........................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandar udara Hartsfield-Jackson di Atlanta merupakan yang tersibuk di
dunia, dalam kaitannya dengan para penumpang dan jumlah penerbangan.
Sebagian besar penerbangan terjadi di Delta Air Lines, memiliki jadwal yang
sangat penting dalam efisiensi dan layanan bagi para penumpang. Jadwal-
jadwal ini dikembangkan dan dipertahankan dengan ketat oleh pusat
pengendalian operasional Delta (Delta’s Operations Control Centre). Akan
tetapi para manajer di maskapai penerbangan belajar untuk mengharapkan yang
tidak terduga. Kejadian yang memerlukan penentuan jadwal kembali dengan
sangat cepat merupakanbagian dari kehidupan sehari-hari. Melalui cobaan
badai topan, tornado, es salju, dan lebih banyak lagi yang berat, maskapai
penerbangan mengelilingi dunia dengan berjuang untuk menanggulangi
permasalahan penundaan, pembatalan, dan para penumpang yang sangat marah.
Perubahan jadwal yang takterelakkan seringkali menciptakan dampak kecil
yang mempengaruhi penumpang di puluhan bandara hampir 10% penerbangan
milik Delta Air Lines terganggu dalam setahun biasanya, setengahnya karena
kendala cuaca; biaya senilai $440 juta harus ditanggung akibat kerugian dalam
pendapatan, pembayaran waktu lembur, dan voucher makanan, dan penginapan.
Sekarang delta telah menindaklanjuti ketegangan dalam penentuan jadwal yang
menimbulkan permasalahan terkait dengan cuaca dengan menggunakan pusat
kendali berteknologi tinggi senilai $33 juta yang bersebelahan dengan Bandar
udara Atlanta. Dari computer disampaikan ke sistem telekomunikasi, kemudian
dilanjutkan ke mobil pencair salju, pusat kendali secara lebih cepat
memberitahukan kepada para konsumen mengenai perubahan jadwal, pengalihan
penerbangan, dan mendapatkan pesawat jet untuk terbang. Tugas dari pusat adalah
mempertahankan aliran penerbangan agar terbebas dari segala gangguan.
1
2
3
4
Teknik yang memuat pengerjaan tanpa mengacu pada kapasitas dari proses
adalah pemuatan yang tak terbatas. Keseluruhan pengerjaan yang harus
diselesaikan dalam suatu periode waktu yang ditugaskan. Kapasitas dari
proses tidak dipertimbangkan. Sebagian besar sistem perencanaan
kebutuhan bahan material (MRP) merupakan sistem pemuatan yang tidak
dapat ditentukan (infinite loading system). Keuntungan dari pemuatan yang
tidak dapat ditentukan adalah jadwal awal yang dapat memenuhi hingga
tanggal jatuh tempo. Tentu saja, ketika bebas pengerjaan melebihi kapasitas,
kapasitas atau jadwal akan disesuaikan
5
A. Kendali Input-Output
Diagram gantt adalah alat bantu visual yang berguna dalam proses
Nama diagram tersebut berasal dari Henry Gantt, yang ditemukan pada
akhir tahun 1800-an. Diagram Gantt menunjukkan penggunaan sumber
daya, seperti pusat kerja dan tenaga kerja. Ketika digunakan dalam
pembebanan, diagram Gantt menunjukkan pembebanan dan waktu
luang pada beberapa departemen, mesin atau fasilitas. Mereka
menampilkan beban kerja secara relative di sistem sehingga para
manajer dapat mengetahui penyesuaian yan tepat. Sebagai contoh,
ketika satu sentra kerja menjadi kelebihan beban, para pekerja dari
sentra beban kerja yang rendah dapat dipindahkan sementara untuk
meningkatkan kinerja. Atau jika menunggu pengerjaan dapat diproses
pada sentra kerja yang berbeda, beberapa pekerjaan di sentra beban kerja
yang tinggi dapat dipindahkan ke sentra beban kerja rendah.
Perlengkapan serba guna juga dapat dipindahkan di antara sentra-sentra.
Penata letak
pekerjaan
A B C
T-50 $9 $12 $7
1. Mengurangi angka terkecil yang ada pada tiap setiap baris angka yang
terdapat pada baris tersebut, kemudian dari matriks yang dihasilkan, kurangi
angka terkecil pada tiap kolom atas setiap angka yang terdapat pada kolom
tersebut. Langkah ini akan menyebabkan penurunan angka yang terdapat
pada table hingga diperoleh serangkaian angka 0, yang berarti biaya
kesempatan sebesar 0.
2. Gambar angka minimum dengan garis lutus secara vertical atau horizontal
yang diperlukan untuk menutupi semua angka 0 yang ada pada table. Jika
angka pada garis setara dengan jumlah garis kurang dari jumlah baris atau
kolom, maka akan dilanjutkanpada langkah ke 3.
3. Kurangi angka terkecil yang belum ditutupi oleh garis dati setiap angka
yang belum ditutupi lainnya. Tambahkan angka yang sama pada beberapa
angka yang terletak dititik potong dari dua garis. Jangan melanjutkan hingga
penugasan yang optimal diperoleh.
4. Penugasan yang optimal akan selalu terdapat pada lokasi 0 di dalam table,
salah satu cara yang sistematis dalam merancang suatu penygasan yang
9
valid yang pertama adalah memilih baris atau kolom yang terdapat satu
angak 0 saja,. Maka dapat dibuat suatu penugasan dengan dengan angka
tersebut kemudian menggambat garis melalui baris dan kolomnya. Dari
baris dan kolom yang belum ditutupi, kita akan memilih baris atau kolom
lainnya yang hanya terdapat satu angka 0 saja. Kita akan merancang
penugasan tersebut dan melanjutkan prosedur hingga memiliki penugasan
untuk masing-masing satu orang atau mesin dengan satu tugas.
1) FCFS (First Come First Served) yang pertama datang, itulah yang pertama
dikerjakan. Pekerjaan akan diselesaikan dengan urutannya.
2) SPT (Shortest Processing Time) waktu pemrosesan yag paling singkat.
Pekerjaan dengan waktu pemrosesan yang paling singkat yang akan
ditugaskan pertama.
3) EDD (Earliest Due Date) tanggal jatuh tempo yang paling awal. Pekerjaan
yang memiliki jatuh tempo, yang paling awal yang akan diselesaikan
pertama.
4) LPT (Longest Processing Time) waktu pemrosesan yang paling lama.
Pekerjaan yang memerlukan waktu pemrosesan paling lama itu, yang akan
dikerjakan pertama.
10
Rasio kritis merupakan suatu angka indeks yang dihitung dengan membagi
antara waktu yang tersisa hingga tanggal jatuh tempo terhadap waktu
pekerjaan yang tersisa. Rasio kritis memberikan prioritas bagi pekerjaan
yang harus diselesaikan untuk mempertahankan jadwal pengiriman tepat
pada waktunya. Jika CR tepat sebesar 1,0, pekerjaan telah sesuai
denganjadwal yang dibuat. CR lebih besar daripada 1,0 menandakan bahwa
pekerjaan mendahului jadwal dan terjadi kelonggaran. Rumus dari rasio
kritis adalah sebagai berikut :
waktu yang tersisa tanggal jatuh tempo - tanggal hari ini
CR
hari kerja yang tersisa waktu pengerjaan (tunggu) yang tersisa
1) Seluruh pekerjaan harus didaftar dan waktu yang diperlukan oleh masing-
masing atau mesin ditunjukkan.
2) Memilih pekerjaan dengan waktu pengerjaan yang sangat singkat. Jika
waktu tersungkat terletak dengan mesin pertama, pekerjaan tersebut akan
dijadwalkan yang pertama. Jika waktu tersingkat terlerak pada mesin kedua,
harus mengatur jadwal pekerjaan yang terakhir. Ikatan dalam waktu
pengerjaan dapat dihilangkan dengan semena-mena.
3) Ketika suatu pekerjaan telah dijadwalkan, hilangkanlah.
4) Terapkan langkah 2 dan 3 atas pekerjaan yang tersisa, bekerja mengarah
pada sentra urutan.
11
1) Penentuan jadwal adalah dinamis, oleh karena itu, aturan harus direvisi
untuk meyesuaikan dengan perubahan dalam urutan, proses, perlengkapan,
produk campuran dan sebagainya.
2) Aturan tidak memandang apapun; sumber daya yang belum dipakai,
kemacetan dalam arus sumber daya di departemen lainnya tidak dapat
diakui.
3) Aturan tidak melampaui tanggal jatuh tempo. sebagai contoh dua order
memiliki tanggal jatuh tempo yanh sama. Satu order melibatkan penyetokan
ulang distributor dan yang lainnya merupakan order khusus yang akan
menutup pabrik dari konsumen jika tidak diselesaikan. Keduanya mungkim
memiliki tanggal jatuh tempo yang sama, tetapi jelas bahwa order khusus
yang dianggap lebih penting.
Teori Batasan
Teori batasan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan segala sesuatu yang
membatasi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Batasannya dapat
berupa bentuk fisik (ketersediaan proses produksi atau karyawan dan bahan baku
atau persediaan). Throughtput atau volume adalah suatu konsep penting dalam
sistem operasi yang dimana jumlah unit yang diproses melalui fasilitas dan terjual.
Mengelola batasan-batasan, yaitu :
1. Mengidentifikasi batasan.
2. Membuat rencana mengatasi batasan.
3. Memusatkan tujuan pada sumberdaya setelah membuat rencana batasan.
4. Mengurangi dampak selanjutnya dari batasan yang telah dituju.
5. Setelah batasan telah teratasi dengan baik, lakukan identifikasi batasan
baru.
6. Batasan-batasan ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan
perusahaan jasa.
Sistem kerja pada bottleneck adalah batasan yang membatasi output produksi dan
memiliki kapasitas yang lebih sedikit dibandingkan pusat kerja sebelumnya atau
berikutnya nanti. Dikarenakan bottleneck mengahambat laju volume dalam
produksi. Dan pada konsekuensinya sistem ini terdapat dalam proses, sebagai
contoh terdapat pada rumah sakit, rumah makan, hingga ke dalam sebuah pabrik.
Beberapa teknik menghadapi sistem bottleneck :
1) Meningkatkan kapasitas pada batasan.
2) Memperhatikan SDM yang digunakan dan memusatkan kerja yang
menyebabkan terjadinyasuatu batasan.
3) Membuat perputaran berulang, prosedur pemrosesan, atau subkontraktor
alternatif yang lebih baik.
4) Memindahkan pemeriksaan dan pemgujian ketempat lain sebelum terjadi
bottleneck, guna mengurangi cacat potensial.
5) Menjadwalkan throughtput untuk menyesuaikan kapasitas saat terjadinya
bottleneck, yakni mengurangi pemusatan kerja pada kegiatan yang berisiko
terjadinya bottleneck.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Render Barry. . Buku 2 Ed 7. 2005. Manajemen Operasi. Jakarta.
Salemba Empat.