Anda di halaman 1dari 12

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 125-136

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2018

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBELIAN


KENDARAAN PADA PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.
CABANG SAMARINDA
Sri Maryati1

Ringkasan
Penelitian Ini Bertujuan untuk Menganalisis Kelayakan Pembelian
Kendaraan dari Aspek Keuangan PT. Tigaraksa Satria Tbk.Cabang Samarinda.
rencana investasi PT.TigarakasaSatria Tbk Cabang Samarinda adalah berupa
penambahan kendaraan berupa3unit mobil box, dengan total pembiayaan Rp.
960.000.000,-.Penilaian kelayakan investasi pada rencana investasi PT. Tigaraksa
Satria Tbk. Cabang Samarindaini menggunakan teknik capital budgeting, yang
penggunaannya untuk mengetahui diterima tidaknya suatu usulan investasi,
dengan alat analisis Payback Period, Net Present Value, Profitability Indeks dan
Internal Rate of Return.Dari hasil analisis dengan menggunakan penilaian
investasi diperoleh hasil Net Present Value Rp.1.465.798.757,- dengan nilai
Internal Rate Of Return sebesar 41,645% dan Payback Period 1 Tahun 1 bulan.
Dengan perolehan Profitability Index sebesar5,209. Hal ini menunjukan bahwa
dilihat dari aspek keuangan rencana investasi pembelian kendaraan pada PT.
Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda ini layak untuk dilaksanakan.

Kata Kunci : Investasi, Kelayakan, Aktiva Tetap

Pendahuluan
Pada suatu perusahaan, investasi aktiva tetap diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas. Penanaman investasi dalam aktiva tetap dengan cara penambahan
kuantitas cukup memberikan harapan untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar di masa yang akan datang.
Studi Kelayakan investasi adalah analisis kelayakan tentang dapat tidaknya
dilaksanakan. Proyek yang dianalisis berupa proyek bisnis atau proyek investasi
dengan tujuan separuh bisnis dan separuh sosial, (Freddy, 2012 :02)
PT. Tigaraksa Satria Tbk. (Perseroan) didirikan di Jakarta, berdasarkan Akta
No. 35 tanggal 17 November 1986 dari MMI Wiardi SH, Notaris di Jakarta.
Kegiatan usaha utamaPerseroan adalah di bidang penjualan dan distribusi

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: srimaryati9191@gmail.com
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1 , 2018: 125-136

barang-barang konsumsi berskala nasional. Di samping itu terdapat pula kegiatan


usaha lainnya melalui unit usaha dan anak perusahaan, pemenuhan permintaan
barang untuk indogrosir cukup melebihi kapasistas kendaraan yang ada, dengan
proses bongkar muat yang memakan waktu 2-3 hari sehingga untuk pemenuhan
permintaan konsumen/outlet lokal menjadi terlambat sampai dengan 5 hari atau
bisa lebih dari waktu yang seharusnya.
Sebelumnya perusahaan tersebut telah memiliki 8 unit mobil box dengan
beberbagai ukuran dan kapasistas muatan yang berbeda-beda. Dari 8 unit 3 unit
kendaraan yang ada dipergunakan sales luar kota untuk melakukan aktivitas
penjualannya. Sehingga dari sisa kendaraan yang ada belum dapat mencukupi
proses pendistribusian barang ke konsumen untuk dalam lingkup kota Samarinda,
Samarinda Seberang, dan kota Tenggarong. Dari beberapa unit kendaraan 1 unit
kendaraan mobil box engkel 4 roda dapat memuat 400 box susu SGM dengan
ukuran 1000 gram per/kemasan.Oleh karena itu untuk memenuhi permintaan
konsumen perusahaan ingin membeli tiga unit kendaraan baru dengan kisaran
Rp.960.00.000 dengan umur ekonomis selama 3 tahun.
Sebelum investasi dilaksanakan perlu adanya analisis untuk menilai kelayakan
suatu investasi (Kasmir dan Jakfar, 2007 : 87)
Penilaian investasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
pada berbagai aspek. Namun dalam hal ini, penulis hanya akan menganalisis dari
segi aspek keuangan. Pada aspek keuangan dapat digunakan kriteria penilaian
investasi seperti metode penilaian investasi yang mengukur seberapa besar tingkat
keuntungan dari investasi yaitu dengan menggunakan metode Payback Periode,
Net Present Value, Internal Rate of Return dan Profitability Index.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Pembelian Kendaraan
Pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda layak dijalankan dilihat dari
aspek keuangan perusahaan ?.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pembelian 3 unit kendaraan pada PT.
Tigaraksa Satria Tbk, Cabang Samarinda. ditinjau dari keuangan cabang.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Diaharapkan sebagai sarana pembelajaran dan informasi bagi para pembaca
dalam pertimbangan pengambilan keputusan investasi khususnya
penambahan kendaraan dan sebagai pedoman bagi penelitian selanjutnya
dalam meneliti hal-hal yang berkaitan dengan studi kelayakan investasi.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat menjadi saran dan tambahan pemikiran bagi manajemen
PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda dalam menentukan kebijakan
yang tepat di masa mendatang.
126
Analisis Investasi Pembelian Kendaraan PT. TRS Smd - (Sri Maryati)

Kerangka Dasar Teori


Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan
menyeluruh. (Kasmir,2014:22)
Pengertian Investasi
Menurut Haming dan Basalamah dalam (2010:6) menyatakan bahwa investasi
adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan
tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat
yang lebih besar di masa yang akan datang, selama dia tahun atau lebih.
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang produksi atau menambah kemampuan
produksi barang-barang atau jasa yang tersedia dalam perekonomia.
(Sukirno,2003:121)
Tujuan investasi setidak-tidaknya ditujukan untuk mempertahankan
tingkatkapasitasproduksi yang telah dicapainya, karena barang modal seperti
bangunan,peralatan, mesin, kendaraan dan lain sebagainya akan mengalami
penurunan kemampuan dalam menghasilkan barang dan jasa (produksi) dengan
lewatnyawaktu, maka akan mempertahankan kapasitas yang ada, investasi mutlak
untuk dilakukan dan apabila investasi tidak dilakukan maka kapasitas produksi
akan mengalami penurunan dan akan mengakibatkan tidak dapat
dipenuhinya.(Riyanto.2008:115)
Risiko suatu investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko merupakan
duahal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan
trade-off darikedua faktor (Jogiyanto, 2010:5).

Terdapat beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu


investasi. Menurut Tandelilin (2010:26) sumber-sumber tersebut antara lain:
a. Risiko suku bunga (interest rate risk), adalah variabilitas return yang
disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga.
b. Risiko pasar (market risk), adalah variabilitas return yang disebabkan fluktuasi
pasar secara keseluruhan.
Risiko inflasi (inflation risk), adalah pengurangan kekuatan daya beli rupiah
akibat meningkatnya inflasi.
c. Risiko bisnis (Business risk), adalah risiko yang timbul karena menjalankan
bisnis dalam suatu jenis.
d. Risiko finansial (financial risk), adalah risiko yang ditimbulkan karenaadanya
keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam
pembiayaan modalnya.
e. Risiko likuiditas (liquidity risk), adalah risiko yang berkaitan dengan pasar
sekunder dimana instrumen investasi diperdagangkan.

127
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1 , 2018: 125-136

f. Risiko nilai tukar mata uang (exchange rate risk), adalah risiko yang
berhubungan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai
mata uang negara lain.
g. Risiko negara (country risk), adalah risiko yang berkaitan dengan kondisi
politik suatu negara yang diinvestasikan.
Kelayakan Investasi
Pada setiap perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan
menyangkut operasionalnya selalu mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya yang dapat disesuaikan dengan ruang lingkup perusahaan itu
sendiri, maka diperlukan suatu perencanaan yang berlandaskan modal serta
anggaran. Investasi pada perusahaan mengharapkan kelayakan pada perusahaan
akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikan dalam jangka waktu yang
cukup lama.
Metode Penilaian Investasi
Dalam aspek keuangan kriteria yang biasa digunkan dalam analisis
keuangan kelayakan investasi Payback Period, Net Present Value Dan Internal
Rate Of Return. Semua metode tersebut digunakan dengan tujuan mengetahui
kinerja keuangan dari investasi yang akan dikeluarakan. Metode NPV dan IRR
merupakan metode yang paling baik dalam memberikan gambaran
profitabilitas suatu investasi,karena metode ini mempertimbangkan nilai waktu
dari uang (time value of money) (Rangkuti,2012:07)
Definisi Konsepsional
Skripsi berupa penelitian terhadap PT Tigaraksa Satria Tbkdalam
menentukan investasi layak atau tidaknya suatu proyek diperlukan indikator
seperti aktiva tetap, depresiasi, biaya, NPV, IRR, PI, Payback Period, Capital
Budgeting.
1. Aktiva Tetap adalah aset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak
dimaksukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan
merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material. (Fredy
Rangkuti,2012:10)
2. Net Present Value adalah jumlah dari discounted net cash flow dari waktu
ke waktu (Fredy Rangkuti,2012:08)
3. Internal Rate of Return adalah besarnya suku bunga yang menyamarkan
nilai sekaran dari investasi dengan hasil bersih yang diharapkan selama
usaha berjalan. (Fredy Rangkuti,2012:10)
4. Profitability Index adalah menghitung nilai sekarang dengan satuan index
(Fredy Rangkuti,2012:11)
5. Payback Period adalah pengukuran investasi dengan melihat kekuatan
pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
(time value of money). (Fredy Rangkuti,2012:07)

128
Analisis Investasi Pembelian Kendaraan PT. TRS Smd - (Sri Maryati)

6. Capital Budgeting adalah Keseluruhan proses perencanaan dan


pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu
kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. (Bambang
Riyanto,2011:121)

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dimana peneliti mencoba mengadakan
penelitian ilmiah yang sistematis, serta mengolah data PT. Tigaraksa Satria Tbk
Cabang Samarinda yang berupa angka-angka atau pernyataan- peryantaan yang
dinilai dan dianalisis untuk memperoleh penjelasan dari suatu teori yang sedang
diteliti.
Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur.
a. Aktiva Tetap adalah aset, kekayaan atau harta yang dimiliki oleh PT.
Tigaraksa Satria Tbk. berupa tanah, gedung,furniture, mesin yang
dipergunakan untuk menunjang kegiatan operasional perusahan dalam jangka
panjang
b. Net Present Value adalah nilai dari sebuah proyek yang diperoleh dari selisih
antara aliran kas yang dihasilkan dari investasi yang dihasilkan di PT.
Tigaraksa Satria Tbk.
c. Internal Rate of Return adalah tingkat diskon rate yang dihasilkan dari nilai
NPV sama dengan nol pada PT. Tigaraksa Satria Tbk.
d. Profitability Indexadalah membandingkan nilai arus kas yang akan datang
dengan nilai investasi sekarang pada PT. Tigaraksa Satria Tbk.
e. Payback Period adalah menghitung lamanya waktu pengembalian biaya yang
digunakan untuk kegiatan investasi pada PT. Tigaraksa Satria Tbk.
f. Capital Budgeting adalah perencanaan anggaran biaya atau modal yang akan
digunakan untuk kegiatan investasi.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data serta keterangan yang diperlukan dalam
penelititan menggunakan:
a. Penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan
jalan mengadakan telaah secara langsung terhadap beberapa buku sebagai
bahan pustaka, serta karangan ilmiah yang erat kaitannya denganmasalah yang

129
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1 , 2018: 125-136

di atas. Dan dapat ditambah pula bahan kuliah yang ada hubungannya dengan
pembahasan skripsi ini.
b. Penelitian lapangan (field reserch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan
jalan mengadakan kunjungan secara langsung kepada obyek penelitian yang
telah ditetapkan.
c. Wawancara yaitu mengumpulkan data lapangan yang diperlukan, teknik yang
digunakan yaitu Tanya jawab yang dilakukan dengan beberapa staf yang
langsung menangani bidang keuangan, logistic dan pinjaman perusahaan.
Metode Analisis
Dalam menganalisis kelayakan investasi yang dikemukakan, peneliti
melakukan analisa pada aspek finansial dengan alat analisis yang digunakan adalah
kriteria kelayakan investasi.
Sebelum menghitung kelayakan investasi dilakukan terdapat beberapa tahapan,
yang terdiri dari
a. Net Present Value
 C1 C2 C3 C4 Cn 
NPV        C0
1  K 1  K 2 1  K 3 1  K 4 1  Kn 
Keterangan
Kriteria yang digunakan dalam penilaian NPV adalah
1) Jika NPV = 0, maka hasil investasi usaha akan sama dengan tingakat bunga
yang dipakai analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi
(impas)
2) Jika NPV = - (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya dibawah
tingkat bunga yang dipakai
3) Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut menguntungkan atau hasilnya
melebihi tingkat bunga yang dipakai. (Rangkuti,2012:09)
b. Internal Rate Of Return
Rumus menghitung Internal Rate of Return (IRR) :
 i1  i 2 
NPV 1
IRR  i1 
NPV 1  NPV 2
penilaian kelayakan investasi berdasarkan IRR adalah
1) Apabila IRR > tingkat suku bunga, maka usulan investasi Layak
2) Apabila IRR< tingkat suku bunga, maka usulan investasi tidak layak Semakin
tinggi nilai IRR, semakin menarik investasi tersebut.(Rangkuti,2012:10)
c. Payback Period
Rumus menghitung Profitability Index :
Kriteria Seleksi :n
 1I  Bicp1
n

PP  Tp  1  i i
Bp
1. Jika PI > 1, maka investasi layak
2. Jika PI < 1, maka investasi tidak layak.
130
Analisis Investasi Pembelian Kendaraan PT. TRS Smd - (Sri Maryati)

3. Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP (Rangkuti,2012:10)


d. Profitability Index
Rumus menghitung Profitability Index yaitu:
PV of Benefit
PP 
PV Of Capital Cost
Kriteria Seleksi
1) Jika PI > 1 maka investasi layak
2) Jika PI< 1 maka investasi tidak layak
3) Jika PI=1 maka investasi BEP (Rangkuti,2012:10)

Hasil Penelitian dan Pembahsan


Pada saat ini TRS telah menjadi perusahaan distribusi independen yang
terbesar di Indonesia dengan omzet penjualan sebesar hampir 3 triliun di tahun
2009 dan diperkirakan akan mendekati 6 triliun di akhir tahun 2010.
Diperkirakan pada 3 tahun yang akan datang penjualan akan meningkat seiring
dengan pertumbuhan ekonomi dan terus bertambahnya konsumen baik dari
Supermarket hingga mini market. Maka proyeksi penjualan yang akan datang akan
dihitung dengan menggunakan metode least square untuk mengetahui penjulan
pada tahun 2017 sd 2019 perhitungannya sebagai berikut :
Tabel Proyeksi Pendapatan Bersih Th. 2017 s/d 2019
(dalam Rupiah)
Tahun Penjualan Retur Potongan Harga Pendapatan Bersih
2017 4.770.057.413 1.296.412.436 778.835.552 2.694.809.426
2018 5.151.419.871 1.400.059.623 841.102.861 2.910.257.388
2019 5.532.782.330 1.503.706.810 903.370.170 3.125.705.349
2020 : Data5.914.144.788
Sumber diolah 2017 1.607.353.997 965.637.480 3.341.153.311
2021 Biaya
Proyeksi 6.295.507.246 1.711.001.184 1.027.904.789
Pembelian kendaraan 3.556.601.273
Besarnya biaya pembelian
Sumber : Data diolah 2017 kendaraan berupa mobil box type Hino Dutro
LD 130 untuk 3 unit yaitu
Harga/ Unit = Rp.320.000.000,- x 3 unit
Total Pembelian kendaraan = Rp.960.000.000,-
Untuk modal investasi pembelian kendaraan pada PT. Tigaraksa Satria Tbk
Cabang Samarinda, 50% berasal dari modal sendiri dan 50% dari pinjaman dari
bank.
Kelayakan Dari Aspek Keuangan
Dalam analisis aspek keuangan PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cab. Samarinda
akan diperhitungkan besarnya nilai investasi pembelian kendaraan sebagai sarana
penunjang proses pendistribusian barang ke konsumen. “Dalam analisis aspek
keuangan ini apakah pembelian kendaraan pada PT. Tigaraksa Satria Tbk.

131
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1 , 2018: 125-136

Cabang Samarinda dikatakan layak atau tidak layak dilakukan ditinjau dari
aspek keuangan perusahaan di Cabang Samarinda.”
Dalam analisis aspek keuangan PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cab. Samarinda
akan diperhitungkan besarnya nilai investasi pembelian kendaraan sebagai
sarana penunjang proses pendistribusian barang ke konsumen.
Tabel Proyeksi Biaya Operasional PT. Tigaraksa Satria Tbk.
Cabang Samarinda
Tahun
Tahun 2017 2018 2019
By. Gaji Rp 261.674.712 Rp 270.928.728 Rp 280.182.744
By. Maintance Rp 280.284.197 Rp 284.466.828 Rp 288.649.459
By. BBM Rp 241.802.017 Rp 269.702.018 Rp 297.602.019
By. Adm & Umum Rp 949.939.994 Rp 995.398.024 Rp 1.040.856.054
By. Operasional Rp 1.733.700.920 Rp 1.820.495.598 Rp 1.907.290.276
Sumber : Data diolah 2017
Berdasarkan data tersebut, maka akan disajikan proyeksi laba rugi PT.
Tigaraksa Satri Tbk. Cab. Samarinda yang dapat disajikan pada tabel dibawah
ini:
Tabel Proyeksi Laba Rugi PT. Tigaraksa Satria
Tbk.Cabang SamarindaTahun 2017 s/d 2021
2017 2018 2019
No Ur aian
1 2 3
A PENDAPATAN
1 Penjualan 4.770.057.413 5.151.419.871 5.532.782.330
2 Retur 1.296.412.436 1.400.059.623 1.503.706.810
3 Potongan Diskon 778.835.552 841.102.861 903.370.170
4 Pendapatan bersih 2.694.809.426 2.910.257.388 3.125.705.349
B BIAYA - BIAYA
Jumlah Biaya : 2.029.788.936 2.116.583.614 2.203.378.292
C EBIT 665.020.490 793.673.774 922.327.058
D Bunga Pinjaman 7.304.000 7.304.000 7.304.000
E EBT 657.716.490 786.369.774 915.023.058
F Pajak 10% 65.771.649 78.636.977 91.502.306
G Laba Setelah Pajak (EAIT) 591.944.841 707.732.796 823.520.752
Sumber : Data diolah 2017
Proyeksi Arus Kas
Arus kas terdiri cash inflow dan cash outflow yang ditulis berdasarkan
kelompoknya masing-masing. Terdapat tiga kelompok pencatatan cash flow
yaitu arus kas kegiatan operasi, arus kas kegiatan investasi dan arus kas
kegiatan pendanaan. Laporan arus kas memberikan informasi kas yang
benar-benar dimiliki oleh perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
(Arifieansyah dan Margi utami, 2014:63). Berikut proyeksi arus kas PT.
Tigaraksa Satria Tbk. Cab. Samarinda untuk 3tahun yang akan datang :

132
Analisis Investasi Pembelian Kendaraan PT. TRS Smd - (Sri Maryati)

Tabel Proyeksi Arus Kas PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cab. Samarinda
Uraian 2017 2018 2019
Arus kas kegiatan operasi
Aliran kas dari kegiatan operasi 625.778.801 728.454.053 830.473.671
Arus kas kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan investasi (960.000.000) 0 0
Arus kas kegiatan pendanaan 0 0
Penambahan Kredit dari bank 480.000.000 0 0
Pembayaran kredit dari bank (227.010.667) (247.648.000) (268.285.333)
Aliran kas dari kegiatan pendanaan 252.989.333 (247.648.000) (268.285.333)
Kenaikan kas (81.231.866) 480.806.053 562.188.338
Saldo Awal 924.992.838 843.760.972 1.324.567.026
Saldo kas akhir periode 843.760.972 1.324.567.026 1.886.755.363
Sumber : Data diolah 2017
Penilaian Analisis Investasi
Sebelum melakukan investasi, perlu dilakaukan suatu studi kelayakan yang
ditinjau dari sisi keuangan dengan menggunakan beberapa metode penilaian
yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Salah satu cara dalam
mengembangkan suatu usaha adalah dengan melakukan investasi baru.
Sebelum melakukan investasi, perlu dilakukan studi kelayakan untuk
mempraktekan apakah investasi yang akan dilakukan layak atau tidak laya,
salah satunya ditinjau dari sisi keuangan. Pada umumnya ada empat metode
yang biasa digunakan untuk melakukan penilaian investasi, yaitu metode net
present value, internal rate of return, payback period, profitability index.
Net Present Value
Dengan menggunakan discount factor sebesar 18% sesuai dengan bunga kredit
yang berlaku di bank CIMB Niaga, berikut perhitungan net present value:
Tabel Perhitungan NPV PT. Tigaraksa Satri Tbk.
(Dalam Rupiah)
Tahun Proceeds DF 18% Present Value
0 (960.000.000) 1,0000 (960.000.000)
2017 843.760.972 0,8475 715.051.671
2018 1.324.567.026 0,7182 951.283.414
2019 2.825.133.835 0,6086 1.719.463.671
Total PV of Cash Flow 2.425.798.757
PV of Investment 960.000.000
Net Present Value 1.465.798.757
Sumber : Data diolah 2017

133
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1 , 2018: 125-136

Dari perhitungan NPV diatas diperoleh hasil Rp. 1.465.798.757 hasil dari
NPV tersebut menunjukan nilai positif sehingga sesuai dengan kriteria NPV
dimana jika NPV bernilai positif maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.

Internal Rate Of Return


Metode ini dilakukan dengan cara menghitung nilai IRR adalah, jumlah nilai
sekarang dari keuntungan setelah pajak dibagi nilai sekarang dari investasi total,
yang dihitung selama masa investasi. Berikut perhitungan internal rate of return :
Tabel Perhitungan IRR dengan DF 41,2% dan DF 43%
(Dalam Rupiah)
Tahun Proceeds DF 41,2% Present Value DF 43% Present Value
0 (960.000.000) 1,0000 (960.000.000) 1,0000 (960.000.000)
2017 843.760.972 0,7082 597.564.428 0,6993 590.042.638
2018 1.324.567.026 0,5016 664.361.636 0,4890 647.741.711
2019 1.886.755.363 0,3552 670.210.925 0,3420 645.219.495
Total PV of Cash Flow 972.136.989 923.003.844
PV of Investment 960.000.000 960.000.000
Net Present Value 12.136.989 (36.996.156)
Sumber : Data diolah 2017
Dengan menggunakan discount factor 43% hasil net present value yang
bernilai negatif yaitu sebesar Rp. 36.996.156,- maka selanjutnya akan dicari
nilai dari internal rate of return dari invesasi pembelian kendaraan PT.
Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda untuk mengetahui kelayakan dari
perhitungan IRR dalam proyek tersebut, dengan perhitungan sebagai berikut :
12.136.989
IRR = 41% + 43% - 41%
12.136.989 - (36.996.156)
12.136.989
= 41% + 2%
49.133.145
= 41% + 0,004446404
= 41,645%
Hasil perhitungan IRR menunjukkan IRR 41,645% > dari tingkat suku bunga
kredit bank sebesar 18% sehingga investasi pembelian kendaran PT. Tigaraksa
Satria Tbk. Samarinda layak untuk dijalankan.
Payback Period
Payback Period merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian
modal investasi pada suatu proyek tersebut. Berikut perhitungan payback period
investasi pembelian kendaraan Pada PT. Tigaraksa Satria Tbk.
Rp 843.760.972
Proceed Tahun 1 = -
Rp 116.239.028
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 196.161.076 merupakan investasi yang belum
tertutup pada tahun 1.
134
Analisis Investasi Pembelian Kendaraan PT. TRS Smd - (Sri Maryati)

Rp 116.239.028
Proceed Tahun 2 = x 12
Rp 1.324.567.026
= 1,1 Tahun
Hasil dari perhitungan payback period menunjukan bahwa modal investasi
pembelian kendaraan PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda akan kembali
pada tahun ke 1 lebih 1 bulan.
Profitability Index
Profitability Index merupakan rasio nilai sekarang dari arus kas bebas masa
depan terhadap pengeluaran awal. Berikut perhitungan PI dalam investas
pembelian kendaraan PT. Tigaraksa Satria Tbk.
Rp 5.000.888.009
Profitability Index =
Rp 960.000.000
= 5,209
Dari perhitungan PI maka diperoleh nilai index sebesar 5,209 dimana jika
nilai PI >1 maka investasi tersebut dikatakan layak untuk dijalankan.

Penutup
Seusai dengan permasalan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
maka disimpulkan bahwa anggaran investasi merupakan perngeluaran yang
dilakukan oleh perusahahaan guna mendapatkan manfaat dan sebagai salah satualat
untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi dalam suatu proyek.
Teknik - teknik analisis yang dipergunakan dalam proyek investasi pembelian
kendaraan PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda yaitu net present value,
internal rate of return, payback period, serta profitability index.
Dari aspek manajemen keuangan diperoleh hasi net present value sebesar Rp.
1.465.798.757,- dan nternal rate of return sebesar 41,645% serta biaya investasi
ini akan tertutupi pada 1 tahun lebih 1 bulan dengan tingkat profitability index
sebesar 5,209 kali.Dilihat dari hasil NPV, IRR, PP, dan PI maka investasi
pembelian kendaraan pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cab. Samarinda dinyatakan
layak dilihat dari aspek keuangan perusahaan.
Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk menambah kendaraan baru
dengan cara membeli mengingat dari analisis investasi ini dikatakan layak untuk
dijalankan.Agar mempersempit jarak untuk proses pendistribusian PT. Tigaraksa
Satria Tbk. Cabang Samarinda dapat bekerja sama dengan distributor lokal yang
ada di luar jangkauan Samarinda agar pendistribusian dapat dilakukan oleh
distributor lokal, untuk di PT. Tigaraksa Satria Tbk, lebih dikenal dengan sebutan
SUBDIS seperti yang terdapat dibeberapa cabang lain yang sudah bekerjasama
dengan distributor lokal.

135
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1 , 2018: 125-136

Daftar Pustaka
Jogiyanto,H.M, 2010. “Analisi dan Desain Sistem Informasi”. Edisi IV.
Yogyakarta: Andi Ofset
Kasmir, 2002. Bank da Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
________, 2009. Pengantar Manajemen Keuangan.Edisi Ke-2 Jakarta:Kencana.
Rangkuti, Freddy. 2012 Studi Kelayakan bisnis dan investasi. Jakarta:
GramediaPustaka Utama.
Riyanto, Bambang. 2011,”Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi
Kedua, Cetakan Kedelapan, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, UGM,.
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta : Grafindo
Persada.
Susilo, Bambang. 2009, Pasar Modal : Mekanisme Perdagangan Saham, Analisis
sekuritas, dan Strategi Investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Yogyakarta :UPP STIM YKPN
Sutrisno, 2009. Manajemen keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta:Ekonisia
Tandelilin,Eduardus.2010, “Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi”. Edisi I.
Yogyakarta : Kanisius
Jurnal :
Abdullah, Fitra. 2015. Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Pembelian
Kendaraan Pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Cabang Samarinda
Universitas Mulawarman Samarinda.
Anigrum, Wedi W.2015. Analisis Kelayakan Investasi Pembukaan Cabang
Rumah Makan Soto Banjar Nyaman Banar Di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Universitas Mulawarman Samarinda
Fathurrohman, Dede M. 2008 Analisis Kelayakan Investasi Untuk Rencana
Perluasan Jaringan Pada PT. Telkom (Persero) Cabang
Malang.Universitas Negeri Islam Malang.
Maskur, 2014. Analisis Kelayakan Investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di
Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Universitas Mulawarman
Samarinda.
Sumber Internet:
Bank Indonesia. Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran.
http://www.bi.go.id(Diakses 20 Februari 2017)

136

Anda mungkin juga menyukai