ASPEK KEUANGAN
Kelompok 4
Cash flow (aliran kas) adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan.
Aliran kas terdiri atas aliran masuk di perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta jumlah saldonya setiap periode.
Adapun arus kas proyek adalah arus kas yang mencakup prakiraan penerimaan dan pengeluaran dana yang diperlukan
untuk pelaksanaan proyek selama jangka waktu kontrak.
Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
Aliran kas awal (initial cash flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi.
Misalnya, pembelian tanah, gedung, dan biaya pendahuluan. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow).
Aliran kas operasional (operational cash flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, misalnya
penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu, aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in
flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas akhir (terminal cash flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu),
misalnya sisa modal kerja, nilai sisa proyek, yaitu penjualan peralatan proyek.
2) Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi analisis laporan keuangan adalah teknik strategi implementasi sentral yang
memungkinkan perusahaan mengevaluasi hasil dari tindakan perusahaan. Jenis
analisis ini dapat digunakan untuk meramalkan dampak pelaksanaan keputusan
perusahaan.
Sebuah proyeksi laporan laba rugi dan neraca memungkinkan organisasi untuk
menghitung rasio proyeksi keuangan dalam berbagai skenario strategi implementasi.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dengan rata-rata industri, rasio
keuangan dapat memberikan gambaran kelayakan berbagai implementasi strategi.
Proyeksi laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi
akan memudahkan perusahaan untuk melihat hal-hal yang terjadi beberapa tahun
yang akan datang.
a. Jenis dimensi proyeksi
1) Waktu
Dimensi proyeksi dari segi waktu, meliputi:
jangka pendek, satu tahun atau kurang;
jangka panjang, dua tahun atau lebih.
2) Satuan proyeksi
Dimensi proyeksi dari segi satuan proyeksi, meliputi:
proyeksi untuk setiap unit atau bagian organisasi;
proyeksi untuk setiap spesifik poyek;
proyeksi total perusahaan atau total proyek.
Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario.
Skenario juga disebut sebagai analisis sensitivitas.
b. Proses penyusunan proyeksi
1) Menentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan -> hitung dalam persentase.
2) Mengalikan persentase dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai item-item dalam
neraca pada tahun proyeksi.
3) Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dan penjualan, nilai dalam neraca tahun
sebelumnya dianggap sama dengan tahun proyeksi.
4) Menghitung proyeksi retained earnings dengan rumus:
Projected retained earnings = Present retained earnings + Projected net income – Cash
dividends
5) Menambah aset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan. Utang dan modal
ditentukan dengan melihat perbedaan antara total aset dan pendanaan yang telah tersedia.Jika
perubahan modal telah ditetapkan, perusahaan dapat menghitung tambahan dana dari kreditor.
6) Menghitung external fund needed (EFN ).
D. PENILAIAN INVESTASI
Keterangan:
IR1 = Tingkat bunga ke1
IR2 = Tingkat bunga ke2
NPV 1 = Net Present Value positif
NPV 2 = Net Present Value negative
Jika IRR lebih besar (>) dari suku bunga yang diterapkan, investasi diterima.
Jika IRR lebih kecil (<) dari suku bunga yang diterapkan, investasi ditolak.
Analisis keuangan merupakan suatu analisis yang membandingkan biaya dan manfaat untuk menentukan
bisnis menguntungkan selamanya dan memperhitungkan kemungkinan menanggung kerugian.
Tujuan analisis keuangan, antara lain sebagai berikut.
Investasi pada saham.
Pemberian kredit.
Kesehatan pemasok (supplier).
Kesehatan pelanggan (customer).
Kesehatan pelanggan ditinjau dari karyawan.
Pemerintah.
Analisis internal.
Analisis pesaing.
Penilaian kerusakan.
Investasi adalah modal yang ditanam sekarang atau saat ini yang diharapkan akan diterima kembali
setelah beberapa tahun kemudian. Investasi meliputi semua dana (modal) yang tertanam di suatu
perusahaan atau proyek, baik berupa harta lancar maupun harta tetap dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun. M.G. Wriot B. Com menyatakan, “Investasi bertujuan agar perusahaan dapat memperoleh
kembali dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva.
Rencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan pada awal perencanaan usaha yang meliputi seluruh
pengeluaran pembangunan proyek dengan dikelompokkan sebagai berikut.
Biaya pembangunan fisik (harta tetap)
Biaya-biaya trial run
Modal kerja
Investasi dalam aktiva dapat dibagi dalam dua aktiva, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Sifat kedua
aktiva ini pada dasarnya sama, yang membedakan hanya proses pengembalian dana yang ditanam pada
tiap-tiap aktiva tersebut. Contoh aktiva, yaitu bentuk inventori, piutang, dan lain-lain, sedangkan
investasi dalam aktiva tetap pengembaliannya lebih dari satu tahun, bahkan lebih dari itu, yaitu sesuai
dengan umur investasi tersebut.
Alasan perusahaan mengadakan investasi adalah sebagai berikut.
Motif ambisi
Motif kreasi
Motif ekonomi
Motif spekulasi
Pertimbangan dalam Investasi
Dalam melakukan investasi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
Pengeluaran untuk penanaman modal, salah dikeluarkan biasanya tidak dapat ditarik kembali tanpa
mengakibatkan kerugian.
Keputusan pembelanjaan modal akan memengaruhi profitabilitas, pasar, dan lain-lain pada kemudian
hari.
Keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian dan risiko yang relatif tinggi karena adanya
keharusan untuk membuat ramalan yang jauh ke depan.
Banyak ragam kebutuhan investasi akan memengaruhi keputusan terhadap pembelanjaan modal yang
tepat.
Sumber dana
Sumber dana yang digunakan untuk belanja usaha dapat berasal dari modal sendiri
dan pinjaman bank.
Modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pemegang saham, yang dinyatakan
dalam akta pendirian perusahaan. Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam akta
pendirian tersebut masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi
keseluruhan. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya untuk penguatan
kebutuhan modal kerja dan membeli harta tetap dibutuhkan.
Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga, jatuh tempo
pelunasan, dan biaya administrasi lainnya dicantumkan dalam perjanjian kontrak
kredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan bank.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus dikeluarkan untuk memproduksi
suatu barang. Berikut rumus untuk menghitung biaya produksi (Soekartawi, 2006).
TC = TFC + TVC
Keterangan:
TC = Total biaya dari usaha
TFC = Total biaya tetap dari usaha
TVC = Total biaya variabel dari usaha
Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu sebagai berikut.
Aliran kas awal (initial cash flow)
Aliran kas operasional (operational cash flow)
Aliran kas akhir (terminal cash flow)
A. Jenis dimensi proyeksi
Dimensi proyeksi, terdiri atas beberapa jenis berikut.
Waktu
Satuan proyeksi
B. Proses penyusunan proyeksi
Proses penyusunan proyeksi, terdiri atas hal-hal berikut.
Interaksi
Pilihan alternatif /options
Kelayakan /feasibility
Hindarkan kejutan /avoiding surprises
C. Sumber data proyeksi
Sumber data proyeksi, terdiri atas hal-hal berikut.
1) Laporan keuangan
2) kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi – asumsi;
3) kondisi makroekonomi – asumsi;
4) regulasi;
5) target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara spesifik.
Metode Penilaian Investasi
Metode payback period
Metode net present value
Metode profitability index (PI)
Metode internal rate return (IRR)
REFERENSI
Sobana, Dadang Husen. 2018. Studi Kelayakan Bisnis. Bandung : Penerbit CV Pustaka
Setia.
Sugianto dkk. 2020. Studi Kelayakan Bisnis. Banten : Penerbit Yayasan Pendidikan dan
Sosial Indonesia Maju (YPSIM).