Anda di halaman 1dari 11

ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. RICA DAMAIYANTI (191221046)


2. M. WISNU WARDANA (191221040)
3. VINNA LESTARY (191221027)
4. DORIS ADE PUTRA (191221006)

DOSEN PENGASUH : ELLISYAH MINDARI, S.E., M.Si


PENGERTIAN ASPEK FINANSIAL

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk


menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek
keuangan memberikan gambaran yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek
yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya.
Analisis kelayakan usaha juga sangat wajib menganalisis aspek
keuangan. Bagaimana tidak, modal merupakan pondasi utama
yang harus dimiliki sebelum menjalankan sebuah bisnis. Selain
itu, perencanaan keuangan serta proses penganggaran yang
tepat dan matang juga akan memengaruhi kelancaran bisnis
kedepannya.

2
TUJUAN ANALISIS ASPEK FINANSIAL

Aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan


pendanaan dan aliran kas proyek/bisnis, sehingga dapat
diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang
dimaksud. Apabila sebuah usulan rencana bisnis tak ada
perhitungan aspek keuangan, akan sulit melakukan
pengukuran pada keberhasilan usaha. Selain itu tujuan
menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan
bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di
harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran
dan pendapatan.

3
ALAT UKUR PENENTU KELAYAKAN ASPEK
FINANSIAL

Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis penting karena mencakup semua
keuntungan perusahaan. Ada 6 aspek dan alat penentu kelayakannya.
Untuk menentukan layak tidaknya ada alat ukur penentuan kelayakan suatu bisnis
investasi melalui pendekatan sebagai berikut:
1) Payback Period (PP). Metode yang digunakan dalam penilaian pada saat
pengembalian investasi pada proyek atau suatu usaha.
2) Average Rate of Return (ARR). Cara yang dilakukan untuk mengukur rata-rata pada
bunga dan perbandingan pada rata-rata laba sebelum adanya rata-rata dari investasi
dan pajak.
3) Net Present Value (NPV). Penentuan penilaian dengan perbandingan antara PV
Investasi dan PV kas bersih yang berjalan selama umur investasi.
4) Internal Rate of Return (IRR). Digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat
pengembalian hasil intern.
5) Profitability Index (PI). Memiliki arti rasio aktivitas dari penjumlahan antara nilai
yang didapatkan saat ini dari penerimaan bersih dan jumlah nilai yang dikeluarkan
selama jangka waktu investasi.
6) Break even point (BEP). Disebut dengan balik modal. Itu artinya kondisi dimana
bisnis atau usaha mengalami keuntungan.4
7 ASPEK KEUANGAN DALAM BISNIS

Jika tadi sudah dibahas mengenai alat ukur penentu kelayakan bisnisnya.
Sekarang mengenal aspek keuangan apa saja dalam bisnis. Berikut 7 aspek
keuangan dalam bisnis:
1.Kebutuhan biaya investasi
2.Sumber-sumber dana yang diperoleh
3.Proyek neraca dan laporan rugi laba
4.Rasio keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan
5.Estimasi pendapatan
6.Kriteria penilaian investasi
7.Estimasi biaya investasi
Bisnis dikatakan layak jika mencakup aspek-aspek keuangan dan masuk
uji kelayakan dengan alat ukur yang sudah dibahas di sebelumnya.
Apa yang terjadi bila dalam studi kelayakan bisnis
tidak ada evaluasi aspek keuangan?

Apabila sebuah usulan rencana bisnis tak ada perhitungan aspek


keuangan, akan sulit melakukan pengukuran pada keberhasilan usaha. Di
mana perlu diperhitungkan manfaat dan biaya yang dikeluarkan dan
dibandingkan dengan pendapatan, pengeluaran, biaya modal,
ketersediaan dana, kemampuan proyek membayar kembali dana itu
dengan rentang waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Serta untuk
menilai apakah ke depannya proyek akan terus berkembang atau justru
berhenti karena merugi.
PERKIRAAN PENERIMAAN,
PENGELUARAN DAN PENDANAAN

PENERIMAAN
Sumber penerimaan terbagi menjadi penerimaan operasional dan
non-operasional:
1. Penerimaan operasional adalah penerimaan yang didapatkan
melalui penjualan barang final yang sudah diproses sebelumnya.
Penjualan memperoleh nilai tambah dibandingkan pembelian
pertama.
2. Penerimaan non-operasional adalah penerimaan atau
pendapatan yang diperoleh dari sampingan usaha tersebut.
Contohnya penerimaan sewa kendaraan, penerimaan bunga
bank, penerimaan bonus ketika belanja barang.
PENELUARAN
Pengelompokan pengeluaran:
1. Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya adalah rutin dan tidak peduli ada
aktivitas produksi ataupun tidak. Contoh yang masuk biaya tetap adalah gaji
atau honor, biaya telepon, biaya perawatan, biaya listrik, aktiva atau mesin,
dan lain-lain.
2. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan proses
produksi dengan jumlah yang bergantung pada volume produksi.
Berbicara mengenai biaya variabel, terdapat beberapa sifat yang mendasari
biaya ini. Pertama, biaya sifatnya sementara. Biaya pun akan berubah jadi
penerimaan sesudah proses pengolahan atau proses produksi. Contohnya
biaya bahan baku. Kedua, biaya dengan sifat habis dipakai untuk biaya proses
produksi. Contohnya adalah bahan bakar, upah buruh, sewa gudang, dan
transportasi.
Investasi
Jadi investasi ini adalah pengeluaran dengan sifat tak akan habis. Nilainya
bisa bertambah sebab investasi ini dirawat, disusutkan dari HPP atau nilai
pembelian. Contoh investasi yakni pembelian tanah, gedung, mesin peralatan
kantor, alat transportasi atau alat angkut, dan sejenisnya.
PENDANAAN
Sumber pendanaan
Adalah sumber keuangan untuk membayar kegiatan usaha yang nanti
akan memberikan kekayaan atau pendapatan, entah didapatkan dari
modal sendiri atau modal asing. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan
pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya
jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2
(dua) macam, yaitu:

Modal asing (modal pinjaman) Modal sendiri


Modal asing atau modal pinjaman merupakan Modal sendiri adalah modal yang diperoleh
modal yang diperoleh dari pihak luar dari pemilik perusahaan dengan cara
perusahaan dan biasanya diperoleh secara mengeluarkan saham baik tertutup atau
pinjaman. Sumber dana dari modal asing terbuka. Perolehan dana dari modal sendiri
dapat diperoleh antara lain: biasanya berasal dari :
a. Pinjaman dari dunia perbankan a.Setoran dari pemegang saham.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti b.Dari cadangan laba.
perusahaan modal ventura,asuransi, leasing, c. Atau dari laba yang belum dibagi.
dana pensiun, atau lembaga keuangan
lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai