Anda di halaman 1dari 5

Nama :ALBERT SYUKUR FAOMUSODODO HAREFA

NPM :2321020
Kelas :MA 4
Mata Kuliah :MANAJEMEN KEUANGAN
Yang saya pelajari tentang manajemen modal kerja yaitu:
Modal kerja mempunyai dua kosakata atau elemen dasar yakni Aktiva lancar (current aset) dan
Kewajiban lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja memerlukan kedua elemen ini untuk
menentukan bagaimana kegiatan operasional kantor agar pengelolaannya berjalan dengan baik.
Manajemen modal kerja (Working Capital Management) menurut Harjito dan Martono merupakan
manajemen dan elemen elemen aktiva lancar dan elemen elemen hutang lancar. Bahwasannya pengertian
Modal Kerja adalah Sebuah strategi dalam akuntansi yang fokusnya pada pemeliharaan keseimbangan
current asset dan liabilities pada perusahaan. Manajemen modal kerja juga melibatkan hubungan antara
aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Dalam hal seperti ini berhubungan pada
pengelolaan kas, persediaan dan hutang piutang. Suatu analisis dalam modal kerja sangat penting, bagi
analisis internal ataupun analisis eksternal, karena ada hubungan yang berkesinambungan antara modal
kerja dan juga kegiatan sehari hari di sebuah perusahaan. Jikalau pengurusan modal kerja tidak dilakukan
sesuai prosedur, maka dapat menyebabkan kegagalan pada perusahaan. Dalam pengoperasiannya,
perusahaan selalu membutuhkan dana harian contoh untuk membayar gaji para karyawan, membeli bahan
baku mentah, membayar biaya transportasi, membayar biaya listrik dan sebagainya.
Manajemen modal kerja juga memiliki beberapa tujuan yang diperlukan, yakni:
1. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengeluaran dalam suatu peningkatan penjualan dan
keuntungan.
2. Dalam upaya pemenuhan laba bagi suatu perusahaan.
3. Jikalau rasio keuangan menunjukkan tren yang positif maka perusahaan tersebut dapat memperoleh
investasi dana dari para kreditor.
4. Karena adanya menghargai modal kerja, maka perusahaan akan membayar segala kebutuhan dengan
waktu yang telah ditentukan.
5. Sebagai perlindungan (proteksi) saat terjadinya krisis modal kerja

Manfaat laporan arus kas yaitu :


Melalui laporan arus kas, pihak-pihak yang berkepentingan seperti kreditor, investor, dan lainnya dapat
langsung menilai dan mengetahui kemampuan dari perusahaan untuk membayar dividen, utang, dan
kewajiban-kewajiban lainnya. Seperti yang diketahui, kas adalah salah satu aset perusahaan yang penting
dan harus ada.

NAMA PERUSAHAAN:PT.SEMEN BATURAJA (PERSERO),Tbk


Penggolongan Arus Kas
Laporan Arus Kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan digolongkan menurut
aktivitasnya masing-masing. Penggolongan menurut aktivitas memberikan informasi yang
memungkinkan penggunaan laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas terhadap jumlah kas atau
yang setara dengan kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara
aktivitas yang ada. Dalam penyajian laporan arus kas akan dipisahkan transaksi arus kas dalam tiga
kategori yaitu:
1. Kas yang termasuk kegiatan operasi.
2. Kas yang termasuk kegiatan investasi.
3. Kas yang termasuk kegiatan pendanaan.
Disini juga termasuk didalamnya laporan kegiatan investasi keuangan yang tidak berhubungan dengan
transaksi kas. Penjelasan mengenai ketiga aktivitas diatas adalah sebagai berikut.
1. Kas yang Termasuk Kegiatan Operasi (operating activities)
Menurut Subramanyam (2017:5), adalah aktivitas yang berkaitan dengan laba perusahaan. Aktivitas
operasi berkaitan dengan pos laporan laba rugi (dengan sedikit pengecualian) dan pos laporan keuangan
yang berkaitan dengan operasi biasanya akun modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran di
muka, utang, dan biaya yang masih harus di bayar.Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang
dilaporkan dalam laporan laba/rugi dikelompokkan dalam golongan ini. Yang termasuk penerimaan
dalam aktivitas operasi antara lain:
a) Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa.
b) Penerimaan bunga atas piutang pada pihak lain.
c) Penerimaan deviden atas investasi saham perusahaan lain.
d) Penerimaan refund dari supplier.
Sedangkan yang termasuk pengeluaran kas antara lain:
a) Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
b) Pembayaran bunga atas utang-utang perusahaan.
c) Pembayaran pajak penghasilan.
d) Pembayaran upah/gaji kepada karyawan.
Untuk mencapai arus kas pada aktivitas operasi, perlu untuk melaporkan pendapatan dan beban atas
dasar kas. Ini dilakukan dengan menghilangkan pengaruh transaksi perhitungan rugi/laba yang tidak
menghasilkan kenaikan atau penurunan setara dalam kas.

2. Kas yang Termasuk Kegiatan Investasi (investing activities)


Menurut Subramanyam (2017:5), merupakan sarana untuk memperoleh dan melepaskan aset nonkas.
Aktivitas ini meliput aset yang diperkirakan akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, seperti
pembelian dan penjualan asset tetap dan investasi pada efek. Aktivitas ini juga meliputi pemberian
pinjaman dana dan penagihan pokok pinjaman yang diberikan Dalam kegiatan investasi akan
digolongkan transaksi yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya. Arus
kas masuk bila kas yang diterima dari hasil dan pengembalian investasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Yang termasuk penerimaan kas dari aktivitas investasi antara lain:
a) Penjualan aktiva tetap (pabrik, gedung, lahan produksi, dll).
b) Penjualan surat berharga yag berupa investasi.
c) Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).
d) Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan).
Yang termasuk dalam pengeluaran kas dari aktivitas investasi yaitu:
a) Pembayaran untuk mendapatkan aktiva tetap.
b) Pembelian investasi jangka panjang.
c) Pemberian pinjaman pada pihak lain.
d) Pembayaran aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produksi seperti hak
paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persedian operasional).

3.Kas yang Termasuk Kegiatan Pendanaan


Menurut Subramanyam (2017:5), merupakan sarana mendistribusikan menarik, dan menyediakan dana
untuk mendukung aktivitas bisnis. Aktivitas ini meliputi pinjaman dan pelunasan dana dengan obligasi
dan bentuk pinjaman lainnya. Aktivitas ini juga meliputi pendistribusian juga penarikan dana oleh
pihak pemilik modal dam imbal hasil (deviden) atas investasinya. Menurut Harahap (2013:260),
kelompok ini menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk
operasinya. Hal ini perlu dilakukan untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
pemasok modal perusahaan. Dalam aktivitas ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana
untuk kepentingan perusahaan. Arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditor
atas dana yang diberikan sebelumnya.
Yang termasuk penerimaan kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
a) Pengeluaran saham.
b) Pengeluaran wesel.
c) Penjualan obligasi.
d) Pengeluaran surat hutang hipotek, dan lain-lain.
Yang termasuk pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
a) Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepadapemilik.
b) Pembelian saham pemilik (treasury stock); Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak
termasuk bunga karenadianggap sebagai kegiatan operasi). (Harahap 2013:261)

Penggunaan Kas Tahun 2016


Berdasarkan Tabel 3.2 sumber dan penggunaan kas pada tahun 2016penggunaan kas terbesar berasal dari
aktivitas investasi yaitu sebesarRp.2.026.229.889 atau sekitar 32,1 %. Penggunaan kas dari aktivitas
operasi pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 1.392.488.986 atau sekitar 25%. Penggunaan kas dari aktivitas
pendanaan pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 110.127.432 atau sekitar 3,1 %.

Penggunaan Kas Tahun 2017


sumber dan penggunaan kas tahun 2017 penggunaan kas terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu
sebesarRp.1.373.762.135 atau sekitar 70 %. Penggunaan kas dari aktivitasinvestasi pada tahun 2017
sebesar Rp. 401.728.609 atau sekitar 15 %.Penggunaan kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2017
sebesarRp.155.298.786 atau sekitar 5,77 %

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut:
1. Sumber kas terbesar PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk berasal dari aktivitas operasi yang memiliki
rata-rata persentase 75,74 % atau senilai Rp. 1.734.070.650,3. Untuk sumber kas dari aktivitas investasi
mulai dari tahun 2016 – 2018 tidak memiliki sumber kas apapun.
2. Penggunaan kas terbesar PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk berasal dari aktivitas operasi yang
memiliki rata-rata persentase 63,40 % atau senilai Rp. 1.622.399.952,3.
3. Pada tahun 2016 PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk menggambarkan posisi keuangan yang defisit
yaitu sebesar –Rp. 1.407.762.189 atau sekitar -39.8 %. Hal ini dikarenakan pada tahun 2016 perusahaan
terlalu besar menggunakan dananya untuk aktivitas investasi yaitu berupa pembayaran untuk perolehan
aset tetap.
4. Pada tahun 2017 PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk menggambarkan posisi keuangan yang surplus
yaitu sebesar Rp. 178.361.607 atau sekitar 9,23 %. Hal ini dikarenakan pada tahun 2017 perusahaan
mengurangi aktivitas investasinya yaitu mengurangi perolehan aset tetap.

Anda mungkin juga menyukai