Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA

Disusun Oleh:
Albert Syukur Faomusododo Harefa (2321020)
Kelas :Ma-4

Dosen pengampu:
Syukur Kasieli Hulu,SH.MH

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NIAS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
A.IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

Berikut implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara
1.Dalam kehidupan politik
Dalam kehidupan politik, setiap warga negara harus berperan dalam menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal ini dapat membentuk
pemerintahan yang kuat sebagai perwujudan kedaulatan rakyat.
2.Dalam kehidupan ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, setiap warga negara harus menciptakan sistem yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara
adil. Wawasan nusantara yang diimplementasikan secara utuh akan tercermin
dalam tanggung jawab mengelola dan melestarikan sumber daya alam demi
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
3.Dalam kehidupan sosial
budaya Dalam kehidupan sosial budaya, setiap warga negara harus menunjukkan
keikhlasan sikap dan tindakan dalam menerima berbagai perbedaan yang ada di
Indonesia. Penerapan ini akan menciptakan masyarakat yang rukun dan bersatu.
Konflik berbau suku, agama, asal daerah, dan golongan pun dapat dihindari.
4.Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, setiap warga negara harus
menumbuhkan rasa cinta bangsa dan tanah air. Hal ini dapat berimplikasi pada
munculnya kesadaran dan sikap bela negara rakyat Indonesia. Inilah yang
kemudian menjadi modal utama dalam menggerakkan partisipasi masyarakat
dalam upaya pertahanan negara dari bebagai ancaman.
SOSIALISASI/PEMASYARAKATAN WAWASAN NUSANTARA
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping
implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan
pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat
Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan
cara berikut

1. Menurut sifat/ atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai


berikut
a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak

2. Menurut metode penyampaian yang berupa :


a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku
kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan
contoh-contoh berpikir, bersikapdan bertindak mementingkan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan
yang selalu cinta tanah air.
b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan
dormal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,
pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan
keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara
melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik
yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri,
dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang
wawasan nusantara.
d. Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan
nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan
nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik
pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran
untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.
Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang
disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan
pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

C.Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern


Sementara tantangan yang akan dihadapi dalam Implementasi Wawasan
Nusantara di Era Modern, diantaranya:
Kesadaran Warga Negara

Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai


kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara dalam mengisi
kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk
memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan IPTEK,
peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan
persatuan.

1. Perkembangan Pesat Teknologi


Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk
Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola
pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu
negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,
investasi, industri dan konsumen yang semakin individual.

2. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak milik
swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi
yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba
untuk dirinya sendiri.

Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan untuk dapat
bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan sosialis.

James Fulcher dalam bukunya Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat juga


berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme.
Jika Grameds tertarik, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

3. Pemberdayaan Masyarakat
Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju
dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan adanya
keterbatasan kualitas SDM sehingga diperlukan landasan operasional berupa
GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan hal ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan
masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.

Setiap warga negara sesungguhnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara
geografis, kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
melihat kepada kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Demikian
info mengenai Wawasan Nusantara, semoga bermanfaat!
DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/18/00450061/
implementasi-wawasan-nusantara

yannugraha3.blogspot.com/2012/05/sosialisasi-wawasan-
nusantara.html

Anda mungkin juga menyukai