LANDASAN TEORI.
1
Mayjen TNI I. Putu Sastra Wingarta, Kewaspadaan Nasional dan Implementasinya,
(Jakarta : Lemhannas, 2008), hal 27.
2
Ibid, hal. 27.
2
Teori Kewarganegaraan.
Merujuk teori umum tentang pendidikan kewarganegaraan
(bela negara) atau “civics”, ada beberapa pandangan dari beberapa
pakar yang dapat dikemukakan sebagai berikut.3 1) Edmonson,
mengemukakan bahwa Civics adalah kajian yang berkaitan dengan
pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban warga
negara. Civics merupakan cabang dari ilmu politik. 2) Elise
Boulding, mengemukakan bahwa perlu adanya pengembangan
kebudayaan kewarganegaraan yang menjelaskan tentang apa yang
dapat disumbangkan terhadap ruang dunia, sumber daya dan
kesempatan dan pengelolaan yang saling ketergantungan. Ruang
dunia bukan hanya ruang fisik, tetapi ruang secara sosial. Tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah menjadikan warga negara
yang baik, yaitu; warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap
NKRI, beragama, demokratis dan Pancasila sejati, (Somantri,
2001:279). Terkait dengan hal tersebut, maka teori
kewarganegaraan perlu diimplementasikan dalam proses
pembinaan generasi muda agar menjadi warga negara yang
memiliki semangat bela negara serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
3
Dari :https://books.google.co.id/books?id=h99fnMwDKykC&pg=PA10&lpg=PA10&dq
=kewarganegaraan+Edmonson+Elise+Boulding&source=bl&ots=fK93PZsiP1&sig=B7Dz2
OL2dWq8uLsdzilp80wXwR0&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiKts_46YvMAhUGG6YKHTs8Ct
AQ6AEIIDAB#v=onepage&q=kewarganegaraan%20Edmonson%20Elise%20Boulding&f=f
alse, diakses 23 Mei 2016.
3