Sebagai mata pelajaran akademik, PKn memiliki tujuan instruksional untuk mempromosikan
pengetahuan yang selaras dengan tata kelola diri dan partisipasi dalam hal-hal yang menjadi
perhatian publik.
Contoh :
Pemilihan umum, pemungutan suara, pooling, referendum, plebiscite dan sebagainya
adalah pranata-pranata yang ada dalam sistem politik demokrasi (model Amerika)
Inggris
Civic education memiliki peranan penting dan memiliki banyak tujuan, salah satunya
untuk mempromosikan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan status sosial,
memahami masyarakat daerah nasional, hak dan kewajiban, serta kesetiaan. Selain itu,
Inggri juga menerapkan Education for Citizenship dengan tujuan pendidikan untuk
kewarganegaraan, bukan hanya menekankan pada pengetahuan kewarganegaraan dan
masyarakat kewargaan, tetapi juga pengembangan nilai, keterampilan dan pengertian.
Korea Selatan
Civic Education di Korea pun menanamkan pendidikan moral dengan tujuan
menumbuhkan keterampilan aberpikir dan penilaian moral, atau keterampilan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah moral secara rasional dalam kehidupan sehari-
hari.
Australia
CCE diposisikan secara unik untuk memberikan kesempatan bagi pemuda Australia untuk menjadi
aktif dan warga negara dalam konteks global.
contoh
Jepang
Dalam kajian tentang masyarakat kontemporer, berbagai inovasi pembelajaran telah dihasilkan.
Untuk mengembangkan keterampilan dan sikap pembelajar seperti pengetahuan, beberapa
guru menciptakan inovasi pembelajaran dengan mengambil isu-isu kontemporer dengan
menggunakan pendekatan yang komprehensif dan aktifitas yang bervariasi, seperti diskusi,
games dan simulasi. Kajian tentang etika dan politik/ekonomi merupakan kajian penting untuk
Pendidikan Kewarganegaraan. Tetapi mata pelajaran ini cenderung berfokus pada pengajaran
tentang struktur dan metode setiap disiplin ilmu-ilmu sosial.
Jerman Barat
Salah satu upaya bernegara yang dikembangkan olah Jerman dalam mendorong
demokrasi adalah melembagakan superioritas konsep “Innere Führung”. Konsep ini
dibangun dari pemikiran pertahanan dan militer Jerman setelah Perang Dunia II.
Konsep yang diterapkan di Jerman saat ini memiliki karakteristik yang dinamis, karena
pemikirannya sangat memungkinkan untuk merespons secara tepat perkembangan
dalam masyarakat sipil. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai model untuk kepentingan
demokrasi di negara yang masih rentan dengan masalah politik pertahanan dan
keamanan.
Sebagai contoh, dalam bernegara setiap warga yang mempunyai hak politik dan
kebebasan untuk berekspresi siapapun mereka, namun tetap senantiasa patuh pada
aturan dan sistem nilai yang ada di tengah-tengah masyarakat.
c. Demokrasi Pancasila.
Inti dalam demokrasi Pancasila ialah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-
nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila. Yaitu didasarkan pada nilai-nilai
ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan .
Yaitu wawawan mengenai kondisi kependudukan negara Indonesia. Tidah hanya meliputi
seberapa banyak dan bagaimana tren pertumbuhannya, melainkan juga yang tidak kalah
penting yaitu komposisi kelas sosialnya, ekonominya dan politiknya.
Geografi
Yaitu wawasan mengenai posisi negara dalam konteks kewilayahan. Pengetahuan dan
kesadaran tentang ini juga meliputi posisi strategis bangsa Indonesia dalam peta
geopolitik global. Ketimpangan spasial juga bagian dari komposisi wawasan ini.
Politik
Yaitu mengenai sistem politik yang dianut suatu bangsa. Indonesia sejak reformasi
berupaya menetapkan kembali demokrasi Pancasila. Sikap politik ini semestinya menjadi
landasan dalam setiap proses pengambilan kebijakan politik.
Hukum
Yaitu berkaitan dengan sistem hukum yang diterapkan di negara ini. Melalui proses
politik, hukum diturunkan dalam bentuk tertulis yang disepakati. Namun, sering kali
penegakannya tergantung pesanan. Hukum yang tumpul keatas adalah contoh praktik
kehidupan yang dijalankan tanpa adanya wawasan kebangsaan.
Ideologi
Yaitu wawasan mengenai nilai-nilai dan tujuan yang dianut oleh bangsa dimana warganya
juga mengakui itu sebagai suatu kebenaran dan kebaikan bagi kemaslahatan. Dalam
konteks Indonesia, kita mengenal Pacasila. Nilai-nilai dalam pancasila menjadi nyawa dari
ideologi yang dianut oleh warga negara ini.
2. Peter Haggett
Pengertian geopolitik ialah cabang ilmu geografi yang mengkaji mengenai aspek
keruangan pemerintah, mencakup hubungan regional, atau hubungan internasional,
yang ada di muka bumi.
3. Preston E. James
Preston E. James berpendapat bahwa, pengertian geopolitik merupakan sistem dalam
hal menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi.
4. Rudolf Kjellen
Pengertian geopolitik ialah suatu seni serta praktek penggunaan kekuasaan politik atas
suatu wilayah tertentu.
5. Sunarso
Geopolitik merupakan ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya
dikaitkan dengan masalah- masalah geografi wilayah suatu bangsa.
Sulitnya mencapai kesejahteraan karena sumber daya alam hanya di kelola oleh
pihak asing
Sumber daya manusia yang tidak kompeten dalam mengolah SDA bagi
kemakmuran sendiri
Ancaman barang luar negeri akibat produk lokal yang selalu kalah saing akibat
egoisme bangsa sendiri yang memandang barang luar sangat bagus dan barang
lokal yang tidak bermutu.
2. Dalam politik
Terlalu banyak hak dan kewajiban yang dilanggar mengakibatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah menurun
Dunia politik yang tidak jelas hitam dan putihnya
Banyaknya penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik demi kepentingan
pribadi
Maraknya praktek KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
3. Dalam pertahanan dan keamanan negara
Selalu adanya ancaman dari bangsa lain terhadap kedaulatan bangsa indonesia
Adanya ancaman Militer dan Non militer
Pengaruh globlalisasi yang menyebabkan masyarakat cenderung untuk individual,
yang mengancam kedaulatan bangsa yang berakibat melemahnya pertahanan
dan keamanan.
9. Jelaskan pendapat sdr, potret praktek demokrasi Pancasila di Indonesia
sekarangini ? juga terjadi potret suram bagaimana solusinya lengkapi
dengan contoh.
Demokrasi pancasila sekarang terasa seperti hanya nama saja, demokrasi kini tak pernah
memihak kepada yang benar, jangankan memihak kepentingan rakyat memihak yang
benar saja tidak. Konsep demokrasi semakin nyata didengungkan. Hal ini terlihat dari
kebebasan pers dan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat dalam mengkritik
pemerintah. Prinsip Demokrasi Pancasila masih diminati oleh bangsa ini. Namun di sisi
lain, juga membawa dilema untuk bangsa ini. Salah satunya adalah karena kebebasan
berpendapat kerap disalahgunakan sebagai penegasan terhadap identitas kelompok
tertentu atas nama mayoritas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan tersendiri
bagi bangsa ini dan secara potensial ini dapat mencederai hakikat Demokrasi Pancasila.
Sebagai contohnya, banyak kita temukan konflik berbasis perbedaan agama dan budaya
terjadi di masyarakat, maraknya ujaran kebencian terhadap kelompok minoritas, serta
bermunculannya ideologi intoleran dan kejahatan terorisme. Di level pemerintahan dan
politik, kondisi demokrasi di Indonesia, khususnya dari aspek supremasi hukum, juga
cukup mengkhawatirkan. Salah satunya bisa kita soroti dari banyaknya tindakan
pelanggaran HAM, minimnya pelibatan aspirasi publik terhadap Rancangan berbagai
Undang-Undang seperti Revisi UU KPK, RKUHP, keberadaan UU ITE yang menyulitkan
pejuang HAM, beberapa penerbitan Perpu yang tidak dilandaskan pada kajian yang
objektif dan masih banyak lagi. Hal tersebut sangat ironis karena kedaulatan ada di
tangan rakyat dan partisipasi rakyat adalah hal yang mutlak sekaligus kunci dari
demokrasi itu sendiri.
Selain itu, jika kita melihat situasi politik belakangan ini, banyak politikus yang
memanfaatkan isu-isu SARA untuk saling menyerang lawan politik mereka demi
mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Oleh karena itu, beberapa contoh di atas
berpotensi mencederai Demokrasi Pancasila dan memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa. Kita seakan lupa bahwa negeri ini menjadi kuat karena dibangun dari
perbedaan.
Sebagai bangsa demokratis, negara harus mengakomodasi aspirasi atau suara rakyat
(khususnya kaum minoritas) karena dalam sistem demokrasi rakyat memegang
kekuasaan penuh atas pemerintahan yang dijamin secara konstitusional. Oleh karena itu,
sebagai upaya menjalankan demokrasi yang bebas, adil, dan jujur, penentuan pemimpin
harus dilakukan melalui pemilihan umum yang melibatkan penuh asprirasi rakyat, atau
kata kuncinya adalah legitimasi. Dengan kata lain, legitimasi merupakan salah satu tolok
ukur apakah prinsip demokrasi dijalankan dengan sebaik-baiknya atau tidak karena
legitimasi merupakan representasi dari suara rakyat yang seharusnya dijadikan referensi
utama oleh negara dalam menentukan pemimpin. Musyawarah untuk mencapai mufakat
yang merupakan prinsip utama demokrasi juga harus dilakukan secara bertanggung-
jawab karena dengan cara inilah rakyat dapat menentukan harapan bersama dengan
tetap menjaga harmoni dan stabilitas sosial-politik. Selain itu, di lingkup sosial, literasi
masyarakat tentang prinsip dan hakikat demokrasi juga harus disuarakan. Media massa
dan negara melalui sektor pendidikan harus memberikan pendidikan politik dan
demokrasi yang baik supaya kebebasan berpendapat dapat diutarakan dengan kritis,
santun, dan bertanggungjawab. Satu hal yang terpenting dari penerapan demokrasi yang
kita jalankan harus bermuara pada kemanusiaan karena secara filosofis prinsip demokrasi
adalah merangkul dan mengakomodasi suara rakyat baik mayoritas maupun minoritas
demi terciptanya suatu masyarakat yang adil, makmur, dan beradab.