1
(Kadeham) yang merupakan bagian integral dalam membangun manusia Indonesia visi
2030.
Untuk mewujudkan masyarakat demokratis yang santun diperlukan pendidikan
kadeham agar peserta didik sebagai warganegara tidak sekedar mampu membaca dan
berhitung. Peserta didik sebagai warganegara perlu memahami fungsi pemerintahan
yang demokratis sesuai dengan konstitusi (UUD 1945) dan memahami konsep
operasional secara bebas. Hal ini karena kekuatan suatu bangsa terletak pada
kemampuan warganegara untuk mengambil keputusan secara rasional. Kadar
pemahaman warganegara atas fungsi pemerintahan menentukan derajat rasionalitas
keputusan yang diambil.
Secara substansial materi pendidikan Kadeham mencakup semua materi
pendidikan kewarganegaraan, karena pada hakikatnya materi dalam pendidikan
kadeham tetap berpedoman pada ketentuan kurikulum yang berlaku sehingga
penyelenggaraan pendidikan kadeham tidak bertentangan dengan pendidikan
kewarganegaraan.
Meskipun dalam kebijakan pemerintah pendidikan pancasila dimasukkan dalam
pendidikan kewarganegaraan, karena mengacu pada UU No.20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional,tetapi hingga sekarang penerapaannya masih mengundang
perdebatan, dan untuk sementara setiap perguruan tinggi diperkenankan menerapkannya
secara berbeda-beda, sehingga khusus pokok bahasan filsafat pancasila dipisahkan dan
tidak dibahas dalam mata kuliah pendidikan kadeham.
1. Landasan Hukum
Pendidikan kadeham bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Apresiasi ini diwujudkan dalam
bentuk bela Negara, seperti yang tercantum dalam UUD 1945 hasil amandemen,
yaitu pasal 27 Ayat 3, Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara. Ditegaskan kembali pada pasal 30 ayat 1, bahwa Tiap-
2
tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan
Negara.
2. Landasan Konseptual
Fokus utama pendidikan kadeham terletak pada pemahaman dan upaya untuk
hidup dalam konteks perbedaan, baik secara perseorangan maupun kelompok, tanpa
harus terperangkap oleh nilai primordialisme budaya lokal yang sempit.
Pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai bersama diharapkan mampu
membuahkan sikap dan upaya sinergi kolaboratif dalam mengatasi berbagai
persoalan bersama. Singkat kata pendidikan Kadeham tidak sekedar untuk
mengantar peserta didik untuk memahami keragaman budaya, tetapi sekaligus
mengantarkan mereka untuk menghayati nilai-nilai bersama.
3
1. Pendapatan per kapita mencapai US$18.000 per tahun
2. Terciptanya pengelolaan kekayaan alam yang berkelanjutan
3. Terwujudnya kualitas hidup modern dan merata
4. Mengantarkan sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk dalam daftar “Fortune
500 Companies”
4
Menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan dan pengembangan
program studi dalam mengantarkan peserta didik memantapkan kepribadiannya
sbagai manusia Indonesia visi 2030.
Misi
Membantu peserta didik memantapkan kepribadiannya agar secara
konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan, dan
cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan rasa tanggung
jawab.
5
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, Pendidikan Kadeham memiliki
pengaruh yang signifikan dalam mewujudkan dan menumbuh kembangkan generasi
muda untuk cinta tanah air, bersikap dan berperilaku demokratis, menjunjung tinggi
HAM, memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara yang baik. Kesemuanya
itu bukan barang jadi yang dapat hadir dan berwujud melalui pewarisan, tetapi harus
dipelajari dan dipraktekan.
BAB II
6
KEBANGSAAN
A. LATAR BELAKANG
B. HAKIKAT NASIONALISME
1. Pengertian Nasionalisme
Dalam beberapa literature ilmu-ilmu sosial, istilah nasionalisme berasal dari
bahasa latin, yaitu nation yang berarti bangsa dan nasci yang berarti dilahirkan.
Nasionalisme berarti bangsa yang bersatu karena faktor kelahiran yang sama.
Pengertian nasionalisme mengalami perkembangan beragam, yang secara
keseluruhan dapat diklasifikasikan menjadi tiga pengertian. Pertama, nasionalisme
adalah sebuah ideology sekaligus merupakan satu bentuk dari perilaku. Kedua,
nasionalisme adalah sebuah cita-cita yang member batas antara kita yang sebangsa
dengan mereka dari bangsa lain, antara Negara kita dengan Negara lain. Ketiga,
nasionalisme adalah ibarat satu koin yang mempunyai dua sisi, yaitu sisi pertama
7
adalah politik, dan sisi lainnya adalah etnisistas atau rasa kesukubangsaan. Tidak
ada nasionalisme tanpa elemen politik,sedangkan substansinya tidak bisa lain
kecuali sentiment etnik.
C.HAKIKAT BANGSA
1.Memahami Konsep Bangsa
8
Konsep bangsa memiliki pengertian yang sangat luas dan beragam. Secara
umum pengertian bangsa adalah sekumpulan manusia yang merupakan suatu
kesatuan karena mempunyai kesatuan politik yang sama. Istilah bangsa atau Nation
berasal dari bahasa Perancis dan Natie berasal dari bahasa Belanda, sedangkan
dalam bahasa Jerman disebut Volk. Disini setelah bangsa diartikan sebagai
sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena mempunyai
kebudayaan, seperti bahasa, adat istiadat, agama dan sebagainya. Karena bangsa
diartikan demikian,maka bangsa Indonesia dipersamakan dengan bangsa-bangsa
Eropa, bangsa-bangsa Asia Tenggara dan sebagainya. Dalam pengertian modern,
bangsa sesungguhnya adalah sebuah konstruksi yang dihasilkan oleh sebuah visi
yang diperjuangkan, bukan nasib yag ditentukan takdir.
9
dimaksudkan agar dapat bertahan lama dan mampu mencapai tujuan. Proses
terbentuknya suatu Negara terpusat modern yang penduduknya meliputi satu
nasionalitas merupakan suatu proses pembentukan bangsa-negara. Bangsa dalam
bangsa-negara mencakup jumlah kelompok masyarakat yang lebih luas daripada
bangsa dalam suku bangsa. Kesamaan identitas cultural dalam suku bangsa lebih
sempit cakupannya daripada identitas cultural dalam bangsa-negara.
10
seluruh masyarakat. Kalau tidak dapat diselesaikan secara memuaskan akan
menimbulkan kekerasan dan kekacauan.
BAB III
DEMOKRASI
A. LATAR BELAKANG
11
Hampir semua Negara menyatakan dirinya demokratis. Setiap orang tak
terkecuali senantiasa menyatakan dirinya demokratis. Semua pihak yang
menyelenggarakan pemerintahan juga menyatakan pihaknya sangat demokratis. Semua
rezim pemerintahan menyebut demokrasi, padahal dalam praktiknya seringkali
menangkap lawan politiknya tanpa proses hokum. Istilah demokrasi nampaknya
merupakan pernyataan emosional bagi setiap orang, pemimpin nasional dan local,elit
partai, lembaga swadaya masyarakat, organisasi massa dan lain sebagainya sesuai
dengan hasrat dan seleranya.
Selanjutnya timbul pernyataan kira-kira apa criteria dan ukuran yang bisa
dipergunakan untuk menilai demokrasi yang berlaku secara obyetif dan tidak
berdasarkan pada selera politik tertentu. Demokrasi masih menjadi sebuah agenda
penting sistem politik di seluruh dunia. Manusia dari berbagai bangsa atau Negara,
dengan berbagai latar belakang agama, peradaban, dan sejarah, umumnya mengakui
demokrasi sebagai sesuatu yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Demokrasi diagungkan banyak orang terutama dalam bidang politik.
Sistem politik yang tidak sesuai dengan demokrasi dianggap sistem politik kuno,
tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan mustahil bisa membawa kemajuan.
Demokrasi telah dianggap sebagai sebuah norma global dunia di era globalisasi, dan
hamper tidak mungkin menolak demokrasi di zaman sekarang. Oleh karena itu
pemahaman akan konsep demokrasi secara komprehnsif, ilmiah dan obyektif menjadi
sangat signifikan. Pemahaman tersebut mencakup mengenai konsep-konsep dasar
demokrasi, bentuk demokrasi, dan implementasi demokrasi di Indonesia. Diharapkan
melalui pembahasan dan analisi kritis dan reflektif,akan diperoleh gambaran yang utuh
mengenai konsep demokrasi dan dinamikanya di Indonesia, yang pada gilirannya dapat
digunakan untuk mmberikan penilaian dan pemiiran yang kritis mengenai bagaimana
seharusnya sistem demokrasi diterapkan di Indonesia di masa mendatang.
B. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Pengertian Konseptual
12
Ditinjau dari asal-usul katanya, istilah demokrasi berasal dari kata Yunani
“demos” yang berarti rakyat dan “kratia” berarti kewewenangan untuk mengatur.
Kata “demokrasi” dapat diartikan sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indicator
perkembangan politik suatu Negara.
2. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas Negara untuk dijalankan
oleh pmerintah Negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias
politica yang membagi tiga kekuasaan politik Negara (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif) untuk diwujudkan dalan tiga jenis lembaga Negara yang saling lepas
(independen) dan berada dalam peringkat sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan
independensi ketiga jenis lembaga Negara ini diperlukan agar ketiga lembaga
Negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks
and balances.
Dalam demoktasi yang bersifat global. Terdapat delapan prinsip yang harus
dijadikan pedoman,yaitu:
- Partisipasi, salah satu esesnsi demokrasi adalah keterlibatan publik dalam
menjalankan dan menentukan proses politik
- Inklusivitas, demokrasi selalu memandang dan menempatkan invidu setara
secara politik. Politik akan memperlakukan setiap invidu warga Negara tanpa
mempertimbangkan perbedaan latar belakang ras, etnis, kelas, gender,
agama, bahasa maupun indentitas lainnya.
- Perwakilan, jalur yang paling rasional adalah menyediakan perangkat
perwakilan jika mempertimbangkan keterbatasan waktu dan ruang untuk
partisipasi langsung secara absolute dalam setiap proses politik dan
kekuasaan
13
- Transparansi, masyarakat adalah basis otorisasi institusi-institusi politik.
Lembaga politik mendapat legitimasi masyarakat. Konsekuensinya jelas.
Demokrasi memprasyaratkan sejumlah perangkat yang memungkinkan
public mengawal instisusi politik.
- Akuntabilitas, akuntabilitas hanya akan munkin bila instutusi Negara
transparan. Pertanggung jawaban adalah harga mutlak penyelenggara
pemerintahan.
- Responsiveness, demokrasi memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat
mendapatkan akses langsung kepada lembaga-lembaga politik public.
Institusi ini harus siap menangkap dan mengolah tuntutan warga Negara.
- Otorisasi, demokrasi juga merupakan sebuah sistem politik yang mebuka
ruang bagi pertarungan parpol dalam proses pemilihan umum.
- Solidaritas, rezim demokrasi harus bisa bersandar pada dukungan dan niat
baik komunitas demokrasi baik personal, public, dan komunitas
internasional.
14
e. Demokrasi Sentralisasi
f. Demokrasi Desentralisasi
15
integritas kompetisi dan partisipasi politik. Yang merupakan sistem yang demokrasi atau
tidak yakni sebagai berikut:
1. Akuntabilitas dalam demokrasi
2. Rotasi kekuasaan
3. Rekruitmen politik secara terbuka
4. Pemilihan umum
5. Menjunjung tinggi hak asasi manusia
16
2. Sistem proporsional
Sistem ini dimaksudkan untuk menghilangkan beberapa kelemahan dari
sistem distrik. Gagasan pokoknya, bahwa jumlah kursi yang diperoleh oleh suatu
golongan atau partai adalah sesuai dengan jumlah yang diperoleh dalam
masyarakat
17
4. Implementasi Demokrasi Era Reformasi (1998-sekarang)
Mengamati perjalanan kehidupan demokrasi Indonesia harus utuh, karena semua
berproses dalam rentetan yang berkesinambungan, bukan berdiri-sendiri tanpa
kaitan. Kompleks dan rumit, terdiri atas jalinan-jalinan yang kemudian
membentuk sistem yang sangat dipengaruhi oleh aktor-aktor utama, baik itu
partai-partai politick, presiden, militer, dan budaya yang kemudian ikut pula
membentuk politik Indonesia.
BAB IV
HAK ASASI MANUSIA
18
A. LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan landasan bagi kebebasan, keadilan, dan
kedamaian. HAM menyangkut semua aspek yang dibutuhkan manusia untuk tetap
menjadi manusia, baik dari segi kehidupan sipil, politik, ekonomi, sosial, maupun
budaya. Oleh karena itu secara konseptual, HAM mengandung ciri-ciri, sebagai berikut:
1) HAM tidak perlu diberikan ataupun diwarisi. HAM adalah sesuatu yang dimiliki
karena sifat kemanusiaan kita, sehingga dengan sendirinya kita mempunya hak asasi.
Dengan demikian HAM adalah bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi
manusia.
2) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnisistas, pandangan politik, atau status sosial dan ekonomi, serta asal bangsa. Kita
semua lahir dengan hak dan martabat yang sama. HAM bersifat universal karena
semua orang diseluruh dunia memiliki hak asasi yang sama.
3) HAM tidak dapat dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun Negara
seringkali menetapkan keputusan hokum yang tidak melindinginya atau bahkan
melanggarnya.
Keberadaan HAM dalam perkembangan dan implementasinya dapat dikaji dari
berbagai perspektif. Dari segi etika atau moral misalnya,HAM mempertajam
pemahaman kita tentang martabat manusia, sehingga keberadaan Deklarasi Universal
HAM dapat dipandang sebagai batu pijakan bagi kerangka implementasi HAM.
Deklarasi ini adalah sebuah pernyataan tentang tatanan nilai atau norma-norma etika
yang seharusnya dijunjung tinggi oleh umat manusia.
19
Istilah Hak Asasi Manusia pada hakikatnya memiliki pengertian yang hamper
sama, meskipun masing-masing Negara menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Misalnya HAM dalam bahasa inggris diknal dengan human right atau fundalmental
right, sedangkan bahasa Perancis disebut des droits de l’homme. Definisi Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada keberadaan manusia sebagai
mahluk Tuhan Yang Mahaesa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak asasi manusia
adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kodratnya. Hak asasi
manusia meliputi hak untuk hidup, hak kemerdekaan atau kebebasan, hak milik dan hak-
hak dasar lain yang melekat pada diri manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh
orang lain. Dengan demikian hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara
kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng. Oleh karena itu,
HAM harus dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan atau
dirampas oleh siapapun.
20
Bill of Rights, Inggris (1689)
Bill of Rights lahir sebagai akibat dari “Glorious Revolution” pada tahun 1688
yang merupakan hasil perjuangan parlemen pemerintahan raja-raja dari dinasti Stuart
dan menundukan monarki dibawah kekuasaan parlemen Inggris. Inti dari apa yang
terdapat dalam Bill of Rights ini adalah sebuah undang-undang yang menyatakan
hak-hak dan kebebasan warganegara dan menentukan pergantian raja.
21
Dalam perspektif islam, HAM diletakkan sebagai hurumat. Dengan pengertian
ini, pada hakikatnya manusia didudukkan sebagai mahluk yang dimuliakan Tuhan, dan
kemuliaan manusia itu tampak pula pada anasir penciptaannya yang sempurna. Manusia
dalam kemuliaannya ditandai dengan kewajiban untuk mengabdi kepada Tuhan dan
berhubungan baik dengan sesamanya serta memelihara kewajiban dan tanggung jawab
secara vertical dan horizontal. Dengan demikian manusia dalam islam bukanlah pemilik
hak asasi melainkan yang dititipi hak asasi untuk ditegakan bersama-sama manusia
lainnya.
22
5. Konvensi menentang penyiksaan yang kejam, tidak mausiawi, dan
merendahkan martabat manusia
6. Konvnsi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial
7. Konvensi Internasional hak ekonomi, sosial, dan budaya
8. Konvensi Internasional hal sipil dan politik
Adapun tahap-tahap perkembangan HAM yang dikenal pada saat ini dapat
dikategorikan menjadi tiga generasi (Davidson, 1992):
1. HAM generasi I yang diwakili oleh hak-hak sipil dan politik
2. HAM generasi II yang diwakili oleh hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya
3. HAM generasi III yang diwakili oleh hak-hak solidaritas
23
Hak-hak sosial, ekonomi, dan budaya (Generasi II)
Hak-hak bidang sosial dan ekonomi, antara lain:
1. Hak untuk bekerja
2. Hak untuk mendapat upah yang sama
3. Hak untuk tidak dipaksa bekerja
4. Hak untuk cuti
5. Hak atas makanan
6. Hak atas perumahan
7. Hak atas kesehatan
8. Hak atas pendidikan
9. Hak atas bidang budaya
24
Menurut Soepomo HAM bersifat Individualistis sehingga bertentangan
dengan faham Negara kekeluargaan
25
5. Hak atas rasa aman, setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, kelurga,
kehormatan, martabat, hak milik
6. Hak atas kesejahteraan, setiap orang berhak mempunyai milik baik diri sendiri
maupun berasama-sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya
7. Hak turut serta dalam pemerintahan, setiap warga Negara berhak turut serta
dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil
8. Hak wanita, seorang wanita berha untuk memilih, dipilih, diangkat dalam
jabatan, profesi dan pendidikan
9. Hak anak, setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, dan Negara serta memperoleh pendidikan
H. PELANGGARAN HAM
Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
undang-undang, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Dalam rangka menegakkan HAM dan menjamin perlindungan bagi semua orang
maka diperlukan upaya-upaya investigasi atau pencarian fakta manaka terjadi
pelanggaran HAM. Pencarian fakta atau investigasi biasa didefinisikan sebagai proses
identifikasi sebuah pelanggaran HAM dan penyusunan fakta yang relevan dengan
pelanggaran yang terjadi. Tujuan dari investigasi atau pencarian fakta adalah:
a. Membantu menyembuhkan dan merehabilitasi korban
b. Pendampingan hukum
c. Mendorong perubahan kebijakan yang menghormati dan melindungi HAM
d. Memantau kepatuhan pemerintah atas persetujuan internasional di bidang HAM
e. Sarana pendidikan public
f. Bahan pelurusan sejarah
26
Untuk menjamin sistem dokumentasi yang baik maka dibutuhkan unsur-unsur
sebagai berikut:
a. Perlunya sarana perekaman data
b. Cakupan informasi yang perlu didokumentasikan
c. Kosakata terkendali
d. Metoda perekaman
e. Desain format
Pertama, kasus pelanggarannya
Kedua, siapa yang menjadi korbannya
Ketiga, siapa pelakunya
Keempat, data pelengkap, antara lain:
-Narasumber
-Intervensi
-Informasi hukum
-Kematian dan peembunuhan
-Penyiksaan
-Perusakan
27
Berdasarkan Undang-Undang No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi
manusia, maka yang merupakan lingkup kewenangan pengadilan HAM menurut UU No
26 tahun 2000 adalah sebagai berikut:
1.Pengadilan HAM bertugas dan berwewenang memeriksa dan memutus perkara
HAM berat
2.Pengadilan HAM berwewenang juga memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggaranan HAM yang berat yang dilakukan di luar batas territorial Negara
Republik Indonesia oleh warga Negara Indonesia
3.Pengadilan HAM tidak berwewenang memeriksa dan memutus perkara
pelangganran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan seseorang dibawah
18 tahun saat kejahatan dilakukan
28