Anda di halaman 1dari 23

MODUL 3 & 4

• Dyah Novita Kumalasari (857845538)


• Farid Ma’ruf (857815915)
• Fatimah Isnaini (857815986)
MODUL 3
“Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata
Pelajaran Lain”
KB 1
Gambaran Umum & Karakteristik Pendidikan
Kewarganegaraan serta Mata Pelajaran IPS & Mata
Pelajaran Lainnya di SD

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah
sebagai berikut:
PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS);
PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program
sekolah dasarsampai perguruan tinggi;
PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela
negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan
perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme;
PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan
Kesatuan bangsa, Norma, hukum dan peraturan, Hak asasi
manusia, Kebutuhan warga negara, Konstitusi Negara, Kekuasan
dan Politik, Pancasila dan Globalisasi;
PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu
mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak
bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga
Negara;
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Pembelajaran PKn memiliki beberapa tujuan untuk siswa. Adapun
tujuan pembelajaran PKn menurut Lampiran Permendiknas RI
No. 22 Tahun 2006 pp. 272, 280, 287 sebagaimana uraian berikut
ini:
• Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan;
• Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi;
• Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya;
• Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Hakikat Dan Karakteristik Biang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku
bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan
UUD1945.
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan
Karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (Pendidikan
Kewarganegaraan) dengan paradigma baru, yaitu bahwa
Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian
ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai
wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia
yang dilaksanakan melalui berikut ini :
1. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga Negara
baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
2. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban
sebagai warga Negara yang bertanggung jawab.
3. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga
Negara atau dasar tanggung jawabnya, baik secara individual,
social, maupun sebagai pemimpin hari depan.
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulum
S1 PGSD
1. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Pelajaran SD
Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaraan, maka
fungsi dan peran serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara
umum adalah sebagai berikut:
• Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta UUD 1945 Adalah
pendidikan Nilai dan moral karena yang disampaikan sebagai
substansi isi Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai-
nilai
yang diperlukan oleh seorang warga negara dalam
berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu
suatu kehidupan yang dikenal dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
• Sebagai Pendidikan Politik Pendidikan yang memungkinkan
siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya.
• Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan Diharapkan
menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap
fungsi dan peran warga negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
• Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan Tidak
hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan
terhadap apa yang menjadi hak dan kewajibannya, namun
dapat pula menggunakannya dalam menghadapi persoalan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
KB 2
Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan Dan
IPS
A. Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan &
IPS Serta Bagaimana Keterkaitan Itu Terjadi
Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun
1994 diberi nama bidang Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai upaya mewujudkan pesan UU
system Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 Khususnya
Pasal 39 Ayat (2) dan (3) Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi IPS. Pada
dasarnya bersumber dari mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang terdiri atas Geografi, Sejarah, dan
Ekonomiserta Civics (Kurikulum SD Tahun 1968).
B. Konsep Pembelajaran Terpadu
Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai
pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk
memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari
bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi
lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai
bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan
dalam rentang dan kemampuan perkembangan anak.
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan anak secara simultan.
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa
bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak belajar dengan
lebih baik dan bermakna.
C. Pendidikan Kewarganegaraan Dan Pembelajaran Terpadu
Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program pembelajaran
terpadu, anatara lain berikut ini :
1. Karakteristik anak SD.
2. Konsep disiplin ilmu.
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.
4. Lingkungan belajar anak.
5. Bahan/sumber-sumber penunjang.
KB 3
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan
Mata Pelajaran Lainnya
Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi IPS, Pendidikan
Kewarganegaraan juga memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran atau
bidang studi lainnya. Model yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang dihubungkan dengan bidang studi
lainnya yaitu model webbed (jaring laba-laba) atau model integrated
(terpadu).
1. Model Webbed, melibatkan sebanyak mungkin konsep dari
setiap disiplin untuk mengkaji secara tuntas dan
komprehensif tema yang ditetapkan, yang tentu saja
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD.
2. Model integrated ,pemaduan sejumlah topik dari mata
pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah
tema tertentu menekankan pada tema untuk dapat
menunjukkan keterhubungan mata pelajaran dalam
menjelaskan tema
MODUL 4
“Konsep Serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat
Kebangsaan, Cinta Tanah Air dan Bela Negara”
KB 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
A. Keanekaragaman bangsa Indonesia sebagai Kepribadian
Nasional
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat di lihat dari 2
sudut pandang yaitu secara horizontal dan secara vertikal.
Sudut pandang harizontal tidak menunjukkan tingkatan yaitu
antara lain :
Perbedaan fisik dan ras
Perbedaan suku bangsa
Perbedaan agama animisme dan dinamisme
Perbedaan jenis kelamin
Secara vertikal dengan menunjukkan adanya tingkatan. Hal ini
ditunjukkan dengan kualitas yang berbeda diantara individu.
Misalnya, dengan adanya urutan/tingkat pendidikan
SD,SMP,SMA/SMK, dan perguruan tinggi. Hal itu pun
mengakibatkan perbedaan pendapatan.
B. Latar belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia
 Secara geografis, kondisi kepulauan bangsa Indonesia berbeda
seperti perbedaan iklim, curah hujan, suhu, kelembapan udara,
jenis tanah, morfologi, tata air, flora dan faunanya.terdapat pula
daerah daratan yaitu sawah, ladang, pegunungan, rawa-rawa
dan sungai.
 Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang
berkembang secara berabad-abad menghasilkan peradaban
yang berbeda. Walaupun demikian terdapat beberapa kesamaan
yang merujuk ke arah persatuan dan kesatuan.
Ideologi pancasila memiliki karakteristik manusiawi karena
memungkinkan untuk dilaksanakan oleh setiap manusia, dengan
kelebihan dan keterbatasannyamasing- masing. Sikap dan pribadi
Pancasila adalah individu yang sesuai dengan mentalitas
pembangunan.
C. Keanekaragaman kebuyaan yang merupakan unsur
kebangsaan dan kepribadian nasional
Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional harus merupakan pencerminan dari
kebuadayaan daerah karena kebudayaan daerah memilki unsur-
unsur antara lain bahasa, kesenian, kepercayaan dan adat istiadat.
Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia
Kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan
cipta, rasa, karsa dan karya. Yang tercantum dalam “ Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu
jua. Makna semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu Indonesia terdiri
dari bermacam-macam suku bangsa dan memiliki adat istiadat yang
berbeda.
 Suku-suku bangsa Indonesia
 Budaya daerah
 Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional
Manfaat adanya pembinaan dan pelestarian budaya daerah
dan nasional, yaitu supaya supaya bangsa Indonesia lebih
mengenal dan mencintai budaya sendiri.
D. Bhineka Tunggal Ika dan Integrasi Nasional
Konsepsi Bhineka Tunggal Ika lahir di lahir dilatar belakangi
oleh keanekaragaman suku bangsa Indonesia dalam wadah
negara kesatuan RI. Untuk mewujudkan suatu kesatuan
nasional maka dibentuklah Integrasi Nasional. Integrasi
Nasional yaitu suatu proses dan hasil kehidupan sosial yang
di capai melalui beberapa tahap. Integrasi nasional
memberikan dampak positif dalam proses pembangunan
antara lain terpeliharanya stabilitas nasional.
E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika
Pancasila
Pembukaan UUD 1945
Batang tubuh UUD 1945
Pembinaan kebudayaan
F. Misi bangsa Indonesia di era global
Pengamalan pancasila
Penegakan kedaulatan rakyat
Peningkatan pengalaman ajaran agama
Ketentraman masyarakat
Perwujudan sistem hukum nasional
Perwujudan kehidupan sosial budaya
Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
Perwujudan otonomi daerah
Perwujudan kesejahteraan rakyat
Perwujudan aparat negara
Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis
Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat.
 
KB 2
Konsep Dan Prinsip Semangat Kebangsaan
A. Pengertian dan unsur terbentuknya bangsa
Makna nasionalisme secara politis merupakan manivestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi
suatu bangsa. Dalam perkembangnnya terdapat dua pengertian
nasionalisme yaitu yang pertama paham nasional yang didasarkan
pada perpaduan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kedua paham
nasionalisme yang didasarkan pada faktor kemanusiaan.
B. Menunjukkan semangat kebangsaan (Nasionalisme dan
Patriotisme)
1. Bangsa Indonesia Berpandangan
Monodualistik adalah hakikat sesuatu merupakan 2 unsur yang
terikat.
Monopluraris adalah bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur
yang beraneka macam.
Integralistik adalah kebersamaan, dan kekeluargaan.
2. Bhineka Tunggal Ika
Setiap Suku bangsa mempunyai kebudayaan yang berbeda-
beda. Kita sebagai bangsa Indonesia membina persatuan dan
kesatuan dalam suasana kebinekaan merupakan tugas kita
bersama.
C. Paham yang bertentangan dengan nasionalisme
 Suknisme, yaitu paham kecintaan yang berlebihan terhadap
suku bangsa serta berusaha memisahkan diri dari
kehidupan suku-suku lain.
 Chauvinisme yaitu rasa cinta tanah air yang berlebihan
dengan mengagung agungkan bangsa sendiri, dan
merendahkan bangsa lain
 Ekstremisme, yaitu tindakan suatu golongan atau kelompok
yang berusaha menggulingkan pemerintah yang sah
melalui cara-cara yang tidak konstitusional.
D. Patriotisme sebagai wujud sikap dan perilaku kebangsaan.
Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air, seorang
pejuang sejati, pembela bangsa yang mempunyai semangat, sikap,
dan cinta tanah air, dimana dia mengorbankan jiwanya demi
kemakmuran tanah air.
E. Nilai-nilai semangat kebangsaan
Dari perjuangan bangsa Indonesia, sebagai generasi muda harus
mampu menggali nilai-nilai kepahlawanan yang terdapat di di
dalamnya. Adapun nilai-nilai yang terdapat di dalam perjuangan
bangsa Indonesia dapt di simpulkan menjadi nilai persatuan, nilai
kecintaan, nilai kebangsaan dan nilai pengorbanan.
F. Sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
 Kondisi yang dibutuhkan untuk sikap terbuka dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Arah kebijakan nasional yang transparan
KB 3
Konsep serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara
A. Konsep dan prinsip cinta tanah air
1. Mengamalkan nilai-nilai yang berkaitan dengan rasa
cinta tanah air
a. Cinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila pancasila
1). Cinta tanah air
2). Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
3). Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4). Nilai persatuan Indonesia
5). Nilai kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan
6). Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku
1). Aspek sosial
2). Aspek budaya dan adat istiadat
3). Aspek hankamnas
c. pengalaman dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
1).Di lingkungan keluarga, seperti keteladanan orang tua,
penanaman sikap hemat, disiplin dan bertanggungjawab.
2).Di lingkungan sekolah , seperti kegiatan OSIS dan usaha
kesehatan sekolah (UKS), kegiatan memperindah sekolah,
dll.
3).Di lingkugan masyarakat, seperti karang taruna, PKK,
Kegiatan RT/RW,dll.
4).Di lingkungan pekerjaan, seperti olahraga, penanaman
disiplin pegawai, pembinaan kesenian, dll.
d. Cara menanamkan tingkh laku cinta tanah air dan bangsa
1). Pembinaan
Pembinaan dimaksudkan sebagai upaya pendidikan yang
dilakukan secara sistematis, terarah dan berkesinambungan
melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong siswa untuk
mengamalkan Pancasila.
2). Keteladanan
Sesuai dengan prinsip-prinsip utama Pancasila, dalam
kepemimpinan yang baik untuk diteladani yaitu dengan
prinsip “ing ngarso sung tulodho (didepan memberi contoh),
ing madya mangun karso (ditengah memberi semangat), tut
wuri handayani (dibelakang memberi dorongan)”
2. Nilai budi pekerti cinta tanah air
Ungkapan yang mencerminkan kecintaan mendalam kepada
tumpah darah, rakyat, bangsa dan negara. Seperti, lebih
mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan negara
dibandingkan dengan kepentingan pribadi, berani membela
bangsa dan negara.
B. Konsep dan prinsip bela negara
Upaya untuk pembelaan negara kesatuan RI
 Kewajiban warga negara dalam membela negara
 Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara
 Tindakan yang menunjukan upaya membela negara
 Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai