0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan23 halaman
Modul 3 dan 4 membahas konsep pendidikan kewarganegaraan dan keterkaitannya dengan IPS serta mata pelajaran lain, konsep kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara. Pendidikan kewarganegaraan berkaitan erat dengan IPS dan dapat diajarkan secara terpadu dengan mata pelajaran lain melalui tema-tema tertentu. Kepribadian nasional Indonesia didasarkan pada keanekaragaman suku, bud
Modul 3 dan 4 membahas konsep pendidikan kewarganegaraan dan keterkaitannya dengan IPS serta mata pelajaran lain, konsep kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara. Pendidikan kewarganegaraan berkaitan erat dengan IPS dan dapat diajarkan secara terpadu dengan mata pelajaran lain melalui tema-tema tertentu. Kepribadian nasional Indonesia didasarkan pada keanekaragaman suku, bud
Modul 3 dan 4 membahas konsep pendidikan kewarganegaraan dan keterkaitannya dengan IPS serta mata pelajaran lain, konsep kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara. Pendidikan kewarganegaraan berkaitan erat dengan IPS dan dapat diajarkan secara terpadu dengan mata pelajaran lain melalui tema-tema tertentu. Kepribadian nasional Indonesia didasarkan pada keanekaragaman suku, bud
• Farid Ma’ruf (857815915) • Fatimah Isnaini (857815986) MODUL 3 “Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain” KB 1 Gambaran Umum & Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata Pelajaran IPS & Mata Pelajaran Lainnya di SD
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah sebagai berikut: PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS); PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program sekolah dasarsampai perguruan tinggi; PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme; PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan bangsa, Norma, hukum dan peraturan, Hak asasi manusia, Kebutuhan warga negara, Konstitusi Negara, Kekuasan dan Politik, Pancasila dan Globalisasi; PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga Negara; Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran PKn memiliki beberapa tujuan untuk siswa. Adapun tujuan pembelajaran PKn menurut Lampiran Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 pp. 272, 280, 287 sebagaimana uraian berikut ini: • Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; • Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi; • Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya; • Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Hakikat Dan Karakteristik Biang Studi Pendidikan Kewarganegaraan 1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Hakikat Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD1945. 2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan paradigma baru, yaitu bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini : 1. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga Negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun sosial. 2. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang bertanggung jawab. 3. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga Negara atau dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, social, maupun sebagai pemimpin hari depan. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulum S1 PGSD 1. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Pelajaran SD Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaraan, maka fungsi dan peran serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah sebagai berikut: • Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta UUD 1945 Adalah pendidikan Nilai dan moral karena yang disampaikan sebagai substansi isi Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai- nilai yang diperlukan oleh seorang warga negara dalam berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu suatu kehidupan yang dikenal dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. • Sebagai Pendidikan Politik Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan kewajiban- kewajibannya. • Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan Diharapkan menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. • Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan Tidak hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap apa yang menjadi hak dan kewajibannya, namun dapat pula menggunakannya dalam menghadapi persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. KB 2 Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan Dan IPS A. Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan & IPS Serta Bagaimana Keterkaitan Itu Terjadi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai upaya mewujudkan pesan UU system Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 Khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3) Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi IPS. Pada dasarnya bersumber dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terdiri atas Geografi, Sejarah, dan Ekonomiserta Civics (Kurikulum SD Tahun 1968). B. Konsep Pembelajaran Terpadu Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai berikut. 1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya. 2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan kemampuan perkembangan anak. 3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan. 4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna. C. Pendidikan Kewarganegaraan Dan Pembelajaran Terpadu Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program pembelajaran terpadu, anatara lain berikut ini : 1. Karakteristik anak SD. 2. Konsep disiplin ilmu. 3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator. 4. Lingkungan belajar anak. 5. Bahan/sumber-sumber penunjang. KB 3 Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi IPS, Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran atau bidang studi lainnya. Model yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya yaitu model webbed (jaring laba-laba) atau model integrated (terpadu). 1. Model Webbed, melibatkan sebanyak mungkin konsep dari setiap disiplin untuk mengkaji secara tuntas dan komprehensif tema yang ditetapkan, yang tentu saja disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD. 2. Model integrated ,pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah tema tertentu menekankan pada tema untuk dapat menunjukkan keterhubungan mata pelajaran dalam menjelaskan tema MODUL 4 “Konsep Serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air dan Bela Negara” KB 1 Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional A. Keanekaragaman bangsa Indonesia sebagai Kepribadian Nasional Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat di lihat dari 2 sudut pandang yaitu secara horizontal dan secara vertikal. Sudut pandang harizontal tidak menunjukkan tingkatan yaitu antara lain : Perbedaan fisik dan ras Perbedaan suku bangsa Perbedaan agama animisme dan dinamisme Perbedaan jenis kelamin Secara vertikal dengan menunjukkan adanya tingkatan. Hal ini ditunjukkan dengan kualitas yang berbeda diantara individu. Misalnya, dengan adanya urutan/tingkat pendidikan SD,SMP,SMA/SMK, dan perguruan tinggi. Hal itu pun mengakibatkan perbedaan pendapatan. B. Latar belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia Secara geografis, kondisi kepulauan bangsa Indonesia berbeda seperti perbedaan iklim, curah hujan, suhu, kelembapan udara, jenis tanah, morfologi, tata air, flora dan faunanya.terdapat pula daerah daratan yaitu sawah, ladang, pegunungan, rawa-rawa dan sungai. Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang berkembang secara berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda. Walaupun demikian terdapat beberapa kesamaan yang merujuk ke arah persatuan dan kesatuan. Ideologi pancasila memiliki karakteristik manusiawi karena memungkinkan untuk dilaksanakan oleh setiap manusia, dengan kelebihan dan keterbatasannyamasing- masing. Sikap dan pribadi Pancasila adalah individu yang sesuai dengan mentalitas pembangunan. C. Keanekaragaman kebuyaan yang merupakan unsur kebangsaan dan kepribadian nasional Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional Kebudayaan nasional harus merupakan pencerminan dari kebuadayaan daerah karena kebudayaan daerah memilki unsur- unsur antara lain bahasa, kesenian, kepercayaan dan adat istiadat. Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia Kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa dan karya. Yang tercantum dalam “ Bhineka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Makna semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dan memiliki adat istiadat yang berbeda. Suku-suku bangsa Indonesia Budaya daerah Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional Manfaat adanya pembinaan dan pelestarian budaya daerah dan nasional, yaitu supaya supaya bangsa Indonesia lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri. D. Bhineka Tunggal Ika dan Integrasi Nasional Konsepsi Bhineka Tunggal Ika lahir di lahir dilatar belakangi oleh keanekaragaman suku bangsa Indonesia dalam wadah negara kesatuan RI. Untuk mewujudkan suatu kesatuan nasional maka dibentuklah Integrasi Nasional. Integrasi Nasional yaitu suatu proses dan hasil kehidupan sosial yang di capai melalui beberapa tahap. Integrasi nasional memberikan dampak positif dalam proses pembangunan antara lain terpeliharanya stabilitas nasional. E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika Pancasila Pembukaan UUD 1945 Batang tubuh UUD 1945 Pembinaan kebudayaan F. Misi bangsa Indonesia di era global Pengamalan pancasila Penegakan kedaulatan rakyat Peningkatan pengalaman ajaran agama Ketentraman masyarakat Perwujudan sistem hukum nasional Perwujudan kehidupan sosial budaya Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional Perwujudan otonomi daerah Perwujudan kesejahteraan rakyat Perwujudan aparat negara Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat.
KB 2 Konsep Dan Prinsip Semangat Kebangsaan A. Pengertian dan unsur terbentuknya bangsa Makna nasionalisme secara politis merupakan manivestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa. Dalam perkembangnnya terdapat dua pengertian nasionalisme yaitu yang pertama paham nasional yang didasarkan pada perpaduan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kedua paham nasionalisme yang didasarkan pada faktor kemanusiaan. B. Menunjukkan semangat kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme) 1. Bangsa Indonesia Berpandangan Monodualistik adalah hakikat sesuatu merupakan 2 unsur yang terikat. Monopluraris adalah bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka macam. Integralistik adalah kebersamaan, dan kekeluargaan. 2. Bhineka Tunggal Ika Setiap Suku bangsa mempunyai kebudayaan yang berbeda- beda. Kita sebagai bangsa Indonesia membina persatuan dan kesatuan dalam suasana kebinekaan merupakan tugas kita bersama. C. Paham yang bertentangan dengan nasionalisme Suknisme, yaitu paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain. Chauvinisme yaitu rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagung agungkan bangsa sendiri, dan merendahkan bangsa lain Ekstremisme, yaitu tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha menggulingkan pemerintah yang sah melalui cara-cara yang tidak konstitusional. D. Patriotisme sebagai wujud sikap dan perilaku kebangsaan. Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati, pembela bangsa yang mempunyai semangat, sikap, dan cinta tanah air, dimana dia mengorbankan jiwanya demi kemakmuran tanah air. E. Nilai-nilai semangat kebangsaan Dari perjuangan bangsa Indonesia, sebagai generasi muda harus mampu menggali nilai-nilai kepahlawanan yang terdapat di di dalamnya. Adapun nilai-nilai yang terdapat di dalam perjuangan bangsa Indonesia dapt di simpulkan menjadi nilai persatuan, nilai kecintaan, nilai kebangsaan dan nilai pengorbanan. F. Sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Kondisi yang dibutuhkan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Arah kebijakan nasional yang transparan KB 3 Konsep serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara A. Konsep dan prinsip cinta tanah air 1. Mengamalkan nilai-nilai yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air a. Cinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila pancasila 1). Cinta tanah air 2). Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa 3). Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 4). Nilai persatuan Indonesia 5). Nilai kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan 6). Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku 1). Aspek sosial 2). Aspek budaya dan adat istiadat 3). Aspek hankamnas c. pengalaman dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa 1).Di lingkungan keluarga, seperti keteladanan orang tua, penanaman sikap hemat, disiplin dan bertanggungjawab. 2).Di lingkungan sekolah , seperti kegiatan OSIS dan usaha kesehatan sekolah (UKS), kegiatan memperindah sekolah, dll. 3).Di lingkugan masyarakat, seperti karang taruna, PKK, Kegiatan RT/RW,dll. 4).Di lingkungan pekerjaan, seperti olahraga, penanaman disiplin pegawai, pembinaan kesenian, dll. d. Cara menanamkan tingkh laku cinta tanah air dan bangsa 1). Pembinaan Pembinaan dimaksudkan sebagai upaya pendidikan yang dilakukan secara sistematis, terarah dan berkesinambungan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong siswa untuk mengamalkan Pancasila. 2). Keteladanan Sesuai dengan prinsip-prinsip utama Pancasila, dalam kepemimpinan yang baik untuk diteladani yaitu dengan prinsip “ing ngarso sung tulodho (didepan memberi contoh), ing madya mangun karso (ditengah memberi semangat), tut wuri handayani (dibelakang memberi dorongan)” 2. Nilai budi pekerti cinta tanah air Ungkapan yang mencerminkan kecintaan mendalam kepada tumpah darah, rakyat, bangsa dan negara. Seperti, lebih mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan negara dibandingkan dengan kepentingan pribadi, berani membela bangsa dan negara. B. Konsep dan prinsip bela negara Upaya untuk pembelaan negara kesatuan RI Kewajiban warga negara dalam membela negara Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara Tindakan yang menunjukan upaya membela negara Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya.