Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS TERBUKA

Tugas Tutorial 1
Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Ririn Eka Martanty 858455181

23
Nama : Ririn Eka Martanty
NIM : 858455181
Mata Kuliah : Pembelajaran PKn di SD
Dosen : Eko Arisyandi, S.IP, M.Si

1. Pemahaman terhadap hakikat, fungsi dan tujuan PKn di SD sangatlah penting bagi
seorang guru. Silahkan kemukakan secara lengkap tentang mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SD, dan mengapa Pendidikan Kewarganegaraan perlu diberikan di
SD!
Jawaban:
Hakikatnya, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan perlu diajarkan kepada
peserta didik di SD karena pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan anak didik menjadi warga negara
yang baik (good citizen). Menurut Winataputra (1978, dalam Modul 1 hal. 1.5 (2022))
menyatakan bahwa warga negara yang baik merupakan warga negara yang mengetahui,
menyadari, dan melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan perlu diberikan di SD karena adanya dasar
hukum untuk membentuk karakter peserta didik yang demokratis dan bertanggung
jawab. Dasar hukum tersebut, antara lain:
a. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4: “...mencerdaskan kehidupan bangsa...serta
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
b. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang dirincikan khusus dalam pasal 6 ayat (1) mengenai
kelompok mata pelajaran yang perlu diajarkan di sekolah. Pasal 6 ayat (4) mengenai
pelaksanaan kelompok mata pelajaran di sekolah. Dan pasal 7 ayat (2) mengenai
tujuan diajarkannya Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian.
Berdasakan isi dari beberapa dasar hukum tersebut, dapat dikatakan bahwa
Pendidikan kewarganegaraan berperan penting untuk menanamkan konsep nilai dan
moral yang ada pada peserta didik sejak usia muda. Kemudian, Pendidikan
Kewarganegaraan dalam sekolah merupakan pendidikan demokrasi yang sifatnya multi-
dimensional yang artinya terdiri dari berbagai keragaman peserta didik namun tetap
berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Pendidikan kewarganegaraan pada hakikatnya merupakan pendidikan nilai dan moral
untuk dunia sekolah. Jelaskan pendidikan nilai dan moral yang ada dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar, kemudian jelaskan pula keterkaitan
pendidikan nilai dan moral tersebut dengan teori perkembangan moral kognitif
Kohlberg!
Jawaban:
Pendidikan nilai dan moral yang ada dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Dasar merupakan pengembangan potensi peserta didik agar
menjadi invidu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Kemudian, keterkaitan pendidikan nilai dan moral dengan Teori Perkembangan
Kognitif Kohlberg yaitu Kohlberg memfokuskan bahwa pendidikan nilai moral
berdasarkan kebebasan individu atau peserta didik memilih posisi moral. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Kohlberg membahas nilai moral selain nilai aqidah menurut agama
masing-masing. Artinya, Teori Kognitif Kohlberg mementingkan peranan pikiran
manusia dalam mengendalikan perilaku moralnya. Perkembangan perilaku moral
menurut Kohlberg terdiri dari 3 tingkat, antara lain Prakonvenional, Kovensional, dan
Poskonvensional. Teori ini memusatkan peharhatian pada kelompok usia diatas usia
yang diteliti oleh Piaget (0-12 tahun)

3. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki keterkaitan dengan mata


pelajaran lain. Jelaskan bentuk-bentuk keterkaitan apa saja yang dapat dilakukan antara
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata pelajaran lain tersebut!
Jawaban:
a. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran IPS yaitu
sebelum menjadi bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan, pada mulanya bidang
studi ini merupakan bagian dari IPS. Kemudian, dibentuk Pendidikan
Kewarganegaraan yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, serta tentang Pemerintahan RI. Berdasarkan hal tersebut, maka adalanya
pemisahan Pendidikan Moral Pancasila (atau yang kini dikenal Pendidikan
Kewarganegaraan) dengan Bidang Studi IPS yang kini mencakup Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah.
b. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya
digunakan model webbed, integrated dan connected. Model ini biasanya hanya dapat
digunakan untuk keterkaitan dalam mata pelajaran itu sendiri. Contoh:

Berdasarkan pada modul hal 3.31, poin A “KEDISIPLINAN” adalah nilai


yang akan dikembangkan, angka 1 sampai dengan 4 (Diri, Keluarga, Tempat umum,
dan sekolah) sebagai konteks yang digunakan dalam mengembangkan nilai-nilai
kedisiplinan pada diri peerta didik. Kemudian, a sampai dengan d adalah kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan tema disiplin. Poin a
sampai dengan d inilah yang dapat dikaitkan dengan mata pelajaran lain. Contohnya:
dalam konteks keluarga kegiatan rajin membantu orang tua dapat dihubungkan
dengan pelajaran IPA berupa kegiatan-kegiatan dirumah yang membutuhkan kalor
dalam penerapannya: memasak dan menyetrika. Untuk pendidikan jasmani, dapat
dihubungan dengan konteks tanggung jawab merawat diri sendiri pada poin 1
kegiatan c. Sedangkan pada konteks 4 “Tempat Umum”, dalam kegiatan c, guru dapat
membacakan cerita bergambar mengenai konsep tertib di tempat umum sebagai
kaitannya dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

4. Silahkan mahasiswa uraikan tentang konsep dan prinsip dari kepribadian nasional,
semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kemudian jelaskan bagaimana
cara untuk menanamkan kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan
bela negara kepada murid SD?
Jawaban:

a. Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional adalah adanya keanekaragaman


kebudayaan yang merupakan identitas masyarakat Indonesia atau penentu
kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional merupakan jati diri bangsa yang menjadi
penghubung, lambang identitas dan kebanggaan, dan pemersatu suku bangsa dengan
suku bangsa lain. Dengan kata lain, kebudayaan nasional inilah yang mencerminkan
kepribadian nasional. Dalam penerapannya, penanaman nilai kebudayaan nasional
penting bagi setiap individu sebagai alat filterisasi kebudayaan asing sehingga tidak
merusak budaya bangsa sendiri. Sebagai pengingat jati diri dan kepribadian nasional
banga Indonesia, maka penting bagi individu menjiwai landasan hukum berupa
pancasila, sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia, pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan “...Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbangkemerdekaan negara Indonesia yang merdeka,
berdaulat, adil dan makmur.”, batang tubuh UUD 1945 pasal 1 ayat (1), pasal 32,
pasal 35, dan pasal 36.
b. Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan antara lain menunjukkan semangat
kebangsaan berupa nasionalisme dan patriotisme dengan paham Wawasan nusantara
yang meliputi:
1.) Indonesia merupakan satu kesatuan politik.
2.) Indonesia merupakan satu kesatuan sosial budaya.
3.) Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi.
4.) Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan.
Kemudian, dalam penerapannya dibutuhkan pemersatu bangsa berupa Pancasila,
UUD 1945, bendera kebangsaan Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa Indonesia, satu kesatuan wilayah, satu pemerintahan negara, satu cita-cita
perjuangan, serta satu pembangunan nasional.
c. Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara merupakan perwujudan dari
pengamalan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 yang ditunjang oleh semangat
sumpah pemuda. Cinta tanah air dapat didefinisikan sebagai suatu sikap yang
berdasarkan hati yang dilandasi ketulusan dan keikhlasan dalam perbuatan demi
kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsa. Sedangkan konsep Bela Negara timbul
karena adanya rasa cinta tanah air dan dilandaskan pada UUD 1945 pasal 27 ayat (3)
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”. Ikut serta dalam pembelaan negara ditegaskan dalam UU No. 3 Tahun 2002
Pasal 9 ayat (1) bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Dalam
penerapannya, UU No.3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (2) menyebutkan bahwa usaha bela
negara diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.
d. Cara untuk menanamkan kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah
air dan bela negara kepada murid SD yaitu dengan cara meningkatkan pemahaman
siswa tentang ketiga hal tersebut melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Pentingnya
peran guru untuk membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk mengamalkan dalam
kegiatan sehari-hari nilai-nilai merupakan kunci suksesnya terselenggara kepribadian
nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara.
Kemudian, hal pertama yang dapat dilakuan yaitu pemberian contoh nyata
oleh guru mengenai kepribadian nasional, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan
bela negara. Misalnya: Guru selalu mengikuti upacara bendera, tidak berisik saat
mengeheningkan cipta, tidak membeda-bedakan murid, menggunakan produk
buatan Indonesia dalam kegiatan sehari-hari dan mendukung Indonesia dalam setiap
kejuaraan Internasional.

5. Jelaskan konsep penting dari Hak Asasi Manusia, dan mengapa HAM perlu diajarkan
kepada murid di SD!
Jawaban:
a. Konsep penting dari Hak Asasi Manusia yaitu mengandung lima ciri khas antara
lain: Kodrat, Hakiki, Universal, tidak dapat dicabut, dan tidak dapat dibagi.
1) Kodrat, artinya HAM ituadalah pemberian Tuhan kepada setiap manusia agar
hidupnya tetap terhormat.
2) Hakiki, artinya HAM itu melekat pada diri setiap manusia, tanpa melihat latar
belakang kehidupan dan status sosialnya.
3) Universal, artinya HAM itu berlaku umum, tidak membeda-bedakna manusia
yang satu dengan yang lainnya.
4) Tidak dapat dicabut, artinya dalam keadaan bagaimanapun, hak asasi setiap orang
itu ada.
5) Tidak dapat dibagi, artinya HAM itu tidak dapat diwakili ataupun dialihkan
kepada orang lain.
b. HAM perlu diajarkan kepada murid SD karena dengan adanya pengetahuan dan
pemahaman tentang HAM, maka sejak kecil siswa akan memiliki kesadaran untuk
menghargai diri sendiri dan orang lain. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, siswa
menjunjung tinggi kebebasan/kemerdekaan, kemanusiaan/pedamaian, dan
keadilan/kesederajatan/persamaan. Selain itu, mereka tidak buta tentang hukum,
bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan
hukum yang adil, serta mendapat kepastian hukum dan diperlakukan sama di depan
hukum.

Anda mungkin juga menyukai