A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan berasal dari bahasa Latin yaitu Civicus kemudian
diteruskan kedalam bahasa Inggris yakni Civic yang berarti mengenai warga
negara atau disebut juga dengan Kewarganegaraan. Setiap jalur, rupa dan
tingkatan pendidikan harus mencantumkan bahasa indonesia, pendidikan
agama dan pendidikan kewarganegaraan. Sedangkan menurut Depdiknas
tahun 2006, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
fokus tentang pembentukan warga negara untuk dapat memahami dan
mampu melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945.
Materi utama Pendidikan Kewarganegaraaan ialah keterkaitan antar
bangsa dan warga negara, beserta pendidikan permulaan bela negara.
Pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan permulaan bela negara
menggambarkan komponen yang tidak bisa dipisah dari kelompok
matakuliah peningkatan keperibadian dalam formasi kurikulum inti perguruan
tinggi diIndonesia. Maka setiap jalur, rupa dan tingkatan pendidikan harus
mencantumkan Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
1
1. Objek dari sudut pandang Umum
Menyampaikan pemahaman dalam segi pengetahuan dan juga
kemampuan dasar kepada mahasiswa perihal arti hubungan bangsa,
antara warga negara dengan negara juga menyampaikan arti dari
pendidikan pendahuluan atau permulaan bela negara untuk bisa
menjadi warga negara yang selalu bisa diandalkan dan dipercaya oleh
bangsa dan negara.
2. Objek dari sudut pandang Khusus
a. Agar mahasiswa/i bisa memahami dan dapat menjalankan
hak serta kewajibannya dengan jujur, santun juga demokratis
selain itu juga bisa memiliki rasa ikhlas dan menjadi warga
negara Indonesia yang terpelajar serta memiliki rasa
bertanggung jawab.
b. Agar mahasiswa/i bisa mendominasi, mengerti dan paham
betul tentang berbagai masalah-masalah pokok didalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selain
itu juga dituntut harus bisa mengatasi permaslahan dengan
pandangan kritis serta dapat bertanggung jawab dengan
bersendikan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.
c. Agar mahasiswa/i mempunyai tindakan dan prilaku yang
serasi dengan norma-norma atau nilai-nilai perjuangan, cinta
kepada tanah air juga rela berkorban bagi nusa dan
bangsanya.
Dasar pemikiran pendidikan dalam kewarganegaraan yaitu
Warga negara diminta untuk hidup bermanfaat dan memberi makna bagi
negara juga bangsanya, selain itu diharapkan bisa melakukan antisipasi
pertumbuhan maupun perubahan dimasa yang akan datang,
diperlukannya bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang
berlandaskan nilai-nilai keagamaan, moral dan budaya bangsa, nilai-nilai
keagamaan, moral dan budaya bangsa mempunyai peran penting
sebagai petunjuk atau panduan serta dasar hidup warga negara dalam
kehidupan yang menganut kebermasyarakat, berbangsa dan juga
bernegara, sebagai parameter, diberbagai negara serta juga
dikembangkan dalam materi pendidikan umum (general education /
2
humanities) selain itu juga bagian dari pembekalan nilai-nilai yang
mendasari baik sikap maupun perilaku warganya. Contoh: Amerika :
History, Humanity. Philosopy; Jepang : Japanese History, Ethics,
Philosopy; Filipina : Philipino, Family Planning, Taxation and Land
Reform, The Philipine New Constitution, Study of Human Rights;
Beberapa negara lainnya : Civics Education.
3
Kepribadian yang harus diajarkan dalam kurikulum masing-masing
kelompok studi/program studi. (2) Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang
Kurikulum Dasar Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa Pendidikan
Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan adalah
sekelompok kursus Pegembangan Kepribadian yang harus diajarkan
dalam kurikulum masing-masing program studi/kelmpok program studi.
(3) Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan Nasional No. 43/Dikti/Kep/2006 tentang pedoman untuk
menerapkan pembelajaran kelompok dalam kursus pengembangan
kepribadian di lembaga tersier, menentukan status dan beban studi dari
kelompok subjek Pengembangan Kepribadian. Bahwa biaya studi untuk
Pendiidikan Agama, Kewarganegaraan dan kursus Bahasa masing-
masing sebanyak 3 sks. Berdasarkan uraian di atas, anda bisa
mendapatkan gambar Pendidikan Kewarganegaraan sebagai MPK
karena PKn adalah bagian dari grup MPK. Pertanyaan yang muncul di
sini adalah mengapa Pendidikan Kewarganegaraan memposisikan
dirinya sebagai MPK? Apa urgensi Pendidikan Kewarganegaraan ebagi
MPK?
MPK adalah program pendidikan nilai-nilai yang dilakukan melalui
proses pembelajaran di Perguruan Tinggi dan berfungsi sebagai model
untuk mengembangkan identitas dan kepribadian siswa yang bertujuan
membangun orang Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan YME, karakter berbudi luhur, berkepribadian stabil, dan mandiri,
serta memiliki rasa tanggungjawab sosial dan Nasional (Iriyanto Ws,
2005:2).
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian termasuk
Pendidikan Kewarganegaraan yang tercantum dalam Kurikulum
Pendidikan Tinggi tahun akademik 2002-2003 dirancang berdasarkan
kompetensi. Secara umum, Kurikulum Berbasis Kompetensi selalu
menekankan kejelasan hasil siswa sebagai seseorang yang memiliki
kemampuan dalam hal; (1)Menguasai pengetahuan dan ketrampilan
tertentu; (2)Menguasai penerapan pengetahuan dan ketrampilan dalam
bentuk kekaryaan; (3)Kuasai sikap kerja secara profesional;
(4)Menguasai sifat dan keterampilan kehidupan masyarakat.
4
Keempat kompetensi program pembelajaran KBK dikembangkan dengan
menempatkan MPK sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, yaitu sebagai
pedoman dan landasan berkarya. Lulusan perguruan tinggi diharapkan
mampu menerapkan disposisi pendidikannya sebagai sarana penemuan,
metode penelitian dengan berperan sebagai ilustrator publik, kehidupan
berbangsa dan bernegara (Hamdan Mansoer, 2004: 5). Dan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Setiap jalur, rupa dan tingkatan pendidikan harus mencantumkan
bahasa indonesia, pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan.
Materi utama pendidikan kewarganegaraaan ialah keterkaitan antar
bangsa dan warga negara, beserta pendidikan permulaan bela
negara.
Pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan permulaan bela negara
menggambarkan komponen yang tidak bisa dipisah dari kelompok
matakuliah peningkatan keperibadian dalam formasi kurikulum inti
perguruan tinggi diIndonesia.
5
kewarganegaraan, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan untuk
demokrasi. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam
mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan
berbudaya. Sebagaimana dirumuskan oleh Civic International (1995) bahwa
"pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan" budaya sipil "untuk
keberhasilan pembangunan dan pemeliharaan pemerintah, ini adalah tujuan
penting dari pendidikan" kewarganegaraan "dan kewarganegaraan. “untuk
mengatasi sikap apatis politik yang demokratis (Azyumadi Azra, 2002: 12).
Semua negara yang secara formal menganut demokrasi melaksanakan
Pendidikan Kewarganegaraan dengan muatan, demokrasi, supremasi
hukum, HAM dan perdamaian, serta senantiasa menjalin hubungan dengan
kondisi situasi negara dan bangsanya masing-masing.
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia semestinya menjadi
tanggungjawab semua pihak atau komponen bangsa, pemerintah,
lembaga masyarakat, lembaga keagamaan dan msyarakat industri
(Hamdan Mansoer,2004: 4).
6
6. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan
bertanggungjawab, serta mengembangkan kemampuan kompetitif
bangsa di era globalisasi.
7
fungsi aslinya, yaitu mendidik, mensejahterakan dan memuliakan
manusia, ilmu bukan hanya untuk kelompok, strata tertentu.
6. Nilai keadilan dalam Sulla keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
menekankan tiga keadilan Aristoteles: keadilan distributif, keadilan
kontributif, dan keadilan komutatif. Keadilan sosial juga menjaga
keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat, karena
kepentingan individu tidak boleh diinjak-injak oleh kepentingan palsu.
Individualitas adalah fondasi yang memungkinkan kreativitas dan inovasi.
8
Kewarganegaraan di perguruan tinggi di Indonesia memiliki karakternya
masing-masing.
9
selain itu juga bagian dari pembekalan nilai-nilai yang mendasari baik
sikap maupun perilaku warganya.
Contoh:
- Amerika : History, Humanity. Philosopy.
- Jepang : Japanese History, Ethics, Philosopy.
- Filipina : Philipino, Family Planning, Taxation and Land
Reform, The Philipine New Constitution, Study of Human
Rights.
- Beberapa negara lainnya : Civics Education.
C. SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pandangan anda tentang pendidikan kewarganegaran ?
2. Apa bunyi bunyi pasal 30 ayat 1 pada UUD 45?
3. Uraikan secara singkat tentang latar belakang pendidikan kewarganegaraan
sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan!
4. Sebutkan landasan hukum apa saja yang terdapat dalam
Kewarganegaraan?
5. Berikan contoh penerapan Pendidikan Kewarganegaraan di kehidupan
sehari-hari!
10
D. UMPAN BALIK/TINDAK LANJUT
1. Mahasiswa bertanya tentang materi yang tidak dipahami atau mendiskusikan
pembelajaran secara berkelompok.
2. Dosen menjawab pertanyaan dari mahasiswa dan menjelaskan secara detail,
bila tidak selesai akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Lemhanas, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001.
11
12