PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAA
N
PENDAHULUAN (DASAR-DASAR,
TUJUAN PENYELENGGARAAN,
CAPAIAN, DAN METODE
PEMBELAJARAN),
KEPEMIMPINAN NASIONAL DAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
01
Ilmu Komputer Teknik Informatika 2A7151EL Ginung Pratidina,SH.,MH
Kompetensi
Abstract
Pembahasan Pendahuluan pada Setelah perkuliahan ini mahasiswa
Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapan dapat memahami dan
melingkupi : menganalisis akan Tujuan, Metode
Pembelajaran Pendidikan
1. Dasar-Dasar, Tujuan, Capaian dan
Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepemimpinan
Kewarganegaraan Nasional serta Pembangunan Nasional.
2. Kepemimpinan Nasional.
3. Pembangunan Nasional.
Dasar-Dasar, Tujuan, Capaian dan Metode
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
Kepemimpinan Nasional dan Pembangunan
Nasional
A. PENDAHULUAN
3
Arissetyanto Nugroho, dkk, Etika Berkewarganegaraan : Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi, Graha Ilmu dan Universitas Mercubuana, Jakarta, Cet-1, 2015. Hlm. 2-3.
4
Dikdik Baehaqi Arif, Hlm. 2.
5
Ristekdikti, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Cet-1, Jakarta, 2016. Hlm. 1.
Pasal 37 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan wajib memuat: Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Bahasa. Tiga mata pelajaran wajib ini mengisyaratkan tujuan
pendidikan nasional untuk mewujudkan manusia Indonesia yang religius, bangsa yang
menghargai warganegaranya, dan identitas kebangsaan dengan bahasa nasionalnya. Pasal
ini menempatkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran yang
penting dan strategis di samping Pendidikan Agama dan Bahasa. Pasal tersebut dengan
jelas mengamanatkan dan mewajibkan Pendidikan Kewarganegaraan harus masuk
kurikulum di setiap jenjang dan jenis pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.7
Adanya ketentuan tentang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai muatan wajib
pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi menunjukkan bahwa mata
pelajaran/mata kuliah ini menempati kedudukan yang strategis dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Pasal 3 ayat (2) UU Sistem Pendidikan Nasional). Bahkan dalam pandangan
Winataputra (2004) secara filosofis, sosio-politis dan psikopedagogis, Pendidikan
Kewarganegaraan memegang misi suci (mission sacre) untuk pembentukan watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
menjadikan manusia sebagai warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.8
Sementara itu, capaian pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan
9
setidaknya memuat :
a. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan
menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air
b. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan
menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban
c. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan
menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hukum dan keragaman.
6
Arissetyanto Nugroho, dkk. Hlm. 3.
7
Anonymous, Hlm. 1.
8
Dikdik Baehaqi Arif, Hlm. 4.
9
Kemendikbud, Buku Modul Kuliah Kewarganegaraan, Jakarta, 2012. Hlm. Vi.
B. KEPEMIMPINAN NASIONAL
10
Arissetyanto Nugroho, dkk, Hlm. 9-10.
11
Pokja Kepemimpinan Lembaga Ketahanan Nasional, 2011, “BS.Kepemimpinan Modul 1, Sub BS.
Kepemimpinan Nasional, Lemhannas RI, Jakarta, hal 7.
12
Faisal Ismail, Keteladanan dalam Konteks Kepemimpinan Nasional dan Realitas Kemajemukan
Bangsa, UNISIA No. 52/XXVI/II/2004. Hlm. 105. Bisa dilihat pada laman
https://media.neliti.com/media/publications/89129-ID-keteladanan-dalam-konteks-kepemimpinan-
n.pdf
13
Faisal Ismail, Hlm. 105.
14
Faisal Ismail, Hlm. 105.
15
Faisal Ismail, Hlm. 105.
16
Komarudin Hidayat, Kepemimpinan Nasional, Koran Sindo, Jum’at, 4 Oktober 2013,
https://nasional.sindonews.com/read/790714/18/kepemimpinan-nasional-1380856651 diakses pada
Selasa, 5 Maret 2019.
17
Komarudin Hidayat, Kemepimpinan Nasional.
18
Anonymous, Pancasila dan Kepemimpinan Nasional, 2012 https://widyagama.ac.id/iwan-
nugroho/2012/11/pancasila-dan-kepemimpinan-nasional/
19
Anonymous, Pancasila dan Kepemimpinan Nasional, 2012.
20
Makna, Hakikat, Tujuan Pembangunan Nasional, 2016,
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-hakikat-tujuan-pembangunan-nasional-49 diakses pada
Selasa, 5 Maret 2019.
21
Makna, Hakikat, Tujuan Pembangunan Nasional, 2016,
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-hakikat-tujuan-pembangunan-nasional-49 diakses pada
Selasa, 5 Maret 2019.
22
Makna, Hakikat, Tujuan Pembangunan Nasional, 2016,
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-hakikat-tujuan-pembangunan-nasional-49 diakses pada
Selasa, 5 Maret 2019.
Sistem politik yang pernah berkembang di Indonesia sangat beragam. Sistem politik yang
pernah berkembang ini memiliki tujuan untuk membangun sistem politik yang demokratis di
dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Berjalannya sistem politik di Indonesia ini tidak hanya terjadi untuk tatanan pemerintahan
saja, namun untuk kehidupan sehari-hari masyarakat. Berbagai peristiwa jatuh bangun pada
berlakunya sistem politik di berbagai kalangan membuat Indonesia memiliki banyak
pengalaman sehingga dapat melakukan perbaikan pada sistem politik yang digunakan.
Pembangunan pada sistem politik di Indonesia menitik beratkan pada nilai-nilai Pancasila
khususnya dalam kehidupan berdemokrasi. Oleh karena itu, pembangunan sistem politik
23
Makna, Hakikat, Tujuan Pembangunan Nasional, 2016,
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-hakikat-tujuan-pembangunan-nasional-49 diakses pada
Selasa, 5 Maret 2019.
Mewujudkan sistem pemeritahan yang baik merupakan salah satu tujuan umum dalam
pembangunan nasional. Dalam mewujdukan sistem pemerintahan yang baik, diperlukan
tubuh-tubuh yang kuat akan jiwa pemerintahan dapat menjadi sehat untuk menjalankan
tugas dan fungsinya demi memajukan bangsa.
Perwujudan sistem pemerintahan yang baik harus dilakukan terlebih dahulu melalui sistem
pemerintahan terkecil yang berlaku di masyarakat.
Perlu adanya penguatan terhadap struktur pemerintahan kabupaten, kota, dan provins
terhadap tugas dan fungsi yang dijalankannya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
masyarakatnya.
Demi mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan sistem pemerintahan
yang baik, pemerintah menetapkan suatu kebijakan yaitu diberlakukannya otonomi daerah
di Indonesia sebagai salah satu alat pemerintah pusat untuk memaksimalkan peran
pemerintah dalam pembangunan.
Indonesia dengan sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang begitu banyak,
namun belum tentu menjamin kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Oleh Karen aitu, pemerintah Indonesia semakin gencar melakukan pembangunan di
berbagai sektor guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan meningkatkan daya
saing bangsa dalam berbagai aspek dan bidang.
Seperti melakukan percepatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya
terpusat di pulau Jawa saja, tetapi sudah menjangkau pembangunan di wilayah Indonesia
timur seperti Papua.
2. Dikdik Baehaqi Arif, Diktat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education,
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2012.