Anda di halaman 1dari 23

MODUL PERKULIAHAN

KEWARGANEGARAAN

FUNGSI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Pokok Bahasan :
Pokok Pertama
Pokok Kedua

Strata Satu Tatap Muka Media Komunikasi :

02
WA : 08193.268.269.5
Email : rossajeffrey@gmail.com

ABSTRAK KOMPETENSI
Modul ini menjelaskan tentang Mahasiswa paham, mampu
pentingnya fungsi pendidikan menjelaskan, menggambarkan
kewarganegaraaan, berikut dengan contoh nyata, serta
pengertian, tujuan, dan apa yang menganalisis tentang pentingnya
menjadi landasan pendidikan fungsi pendidikan
kewarganegaraaan, berikut teori kewarganegaraaan, berikut
sistem manajemen nasional pengertian, tujuan, dan apa yang
menjadi landasan pendidikan
kewarganegaraaan, berikut teori
sistem manajemen nasional
Pendahuluan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang wajib dan
harus dipelajari oleh anak-anak mulai dari Sekolah Dasar. Mengapa demikian?
Karena penting sekali bagi mereka untuk mengetahui dan memahami tentang
bangsa dan negara Indonesia.
Supaya mereka terdidik dari kecil untuk memiliki rasa cinta tanah air yang
tinggi dan memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga kemerdekaan Indonesia
yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan bangsa yang berhasil
mengusir penjajah. Jika sejak kecil sudah tertanam dasar yang baik, maka ia akan
bertumbuh dengan baik juga kedepannya. Kita sebagai bagian dari bangsa
Indonesia juga mempunyai peran yang sama untuk menjaga dan mempertahankan
dasar negara kita, Indonesia.
Namun yang terjadi belakangan ini, mata pelajaran kewarganegaraan kerap
dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Padahal, Pendidikan Kewarganegaraan
atau yang sering disebut PKN adalah mata pelajaran yang harus diberikan dengan
baik agar anak-anak paham. Banyak juga , anak-anak zaman sekarang yang tidak
hapal Pancasila, sungguh miris. Hal ini tidak seharusnya terjadi, jika pendidikan
kewarganegaraan disampaikan dengan baik. Oleh karena itu, Para lembaga
pendidikan, terutama tenaga pengajar dituntut untuk bisa menyampaikan setiap
materi pendidikan kewarganegaraan dengan sejelas-jelasnya.
Hal ini harus dilakukan untuk membentuk pribadi anak sebagai generasi
penerus bangsa yang baik. Karena pada akhirnya nanti, anak-anak ini juga akan
terjun ke masyarakat secara langsung dan otomatis mereka harus sudah paham
akan nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya dengan baik bukan malah ingin
mengubah atau menghancurkan dasar negara kita sendiri. Dan anak-anak sebagai
generasi penerus ini nantinya harus bisa menjaga Pancasila dan UUD 1945 sebagai
dasar negara Indonesia. Oleh sebab itu, pendidikan kewarganegaraan sangat
penting disampaikan sejak dini kepada anak-anak kita. Tidak hanya sekolah dan
lembaga pendidikan, keluarga juga berpengaruh dalam mendidik karakter dan
kesadaran anak akan pendidikan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, kita
bisa menghasilkan calon-calon generasi bangsa yang baik dan yang bisa membuat
Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


2 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Namun yang masih harus dilakukan oleh menteri pendidikan Indonesia
adalah mengajak sekolah-sekolah yang ada untuk memaksimalkan tenaga pengajar
yang berkualitas untuk bisa menyampaikan setiap materi Kewarganegaraan dengan
baik kepada para murid dan kesadaran yang tinggi juga dari lembaga pendidikan
untuk lebih mengutamakan pendidikan kewarganegaraan demi Indonesia yang lebih
baik. Perlu kesadaran dari berbagai pihak untuk bisa mengubah situasi ini. Oleh
karena itu, mari kita bantu menciptakan generasi muda penerus bangsa yang baik
demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik!

Pentingnya Fungsi Pendidikan


Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa
Pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari oleh seluruh generasi muda,
dari tingkat SD hingga tingkat universitas. Mengapa pendidikan ini penting untuk
mahasiswa? Ini dia alasannya:
1. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya sebagai
Warga Negara Indonesia. Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan
mengetahui hak dan kewajibannya terhadap negeri tercintanya. Dengan
begitu, mahasiswa bisa menjadi pelopor kehidupan berbangsa dan bernegara
yang berkeadilan, berberkemanusiaan, dan demokratis.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


3 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
2. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis. Dengan adanya pendidikan
semacam ini, mahasiswa bisa berpikir kritis mengenai isu nasional dan
internasional. Diharapkan, mahasiswa menjadi agent of change atau agen
pembaharuan yang mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara
terencana.

3. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi. Pendidikan ini bisa


membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari segala suku
bangsa di Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang memiliki toleransi tinggi terhadap adat dan budaya
yang berbeda.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


4 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
4. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai. Dengan belajar mengenai
demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa menjadi sosok penerus bangsa yang
demokratis dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi pancasila di
Indonesia bisa tercapai.

5. Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam


Kehidupan Politik Lokal, Nasional, dan Internasional. Dengan pendidikan ini,
mahasiswa diharapkan bisa memahami dengan baik dan berpartisipasi penuh
dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional
.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


5 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Soal 1.
Cara mensosialisasikan Pendidikan Kewarganegaraan agar
tujuan Pendidikan Kewarganegaraan dapat berhasil ?
Ketik dalam spasi 1, Arial 11, maksimum 400 kata. Lengkap
dengan Foto sebagai ilustrasi. Bila kedapatan saudara
menyadur (copas), maka tugas saudara tidak akan saya nilai.

Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan
Bagaimana konsep PKn secara etimologis? Untuk mengerti konsep PKn,

Anda dapat menganalisis PKn secara kata per kata. PKn dibentuk oleh dua kata,

ialah kata “pendidikan” dan kata “kewarganegaraan”. Untuk mengerti istilah

pendidikan, Anda dapat melihat Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau

secara lengkap lihat definisi pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1). Mari

kita perhatikan definisi pendidikan berikut ini. Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20

Tahun 2003 Pasal 1).

Selanjutnya secara yuridis, istilah kewarganegaraan dan pendidikan

kewarganegaraan di Indonesia dapat ditelusuri dalam peraturan perundangan

berikut ini. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan

warga negara. (Undang-Undang RI No.12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2) Pendidikan

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


6 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. (Undang-Undang RI No 20

Tahun 2003, Penjelasan Pasal 37).

Konsep PKn secara teoritis menurut para ahli?

1. Menurut M. Nu’man Somantri (2001), Pendidikan Kewarganegaraan adalah

program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan

sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari

pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu

diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan

bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Menurut Zamroni, “Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan

demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir

kritis dan bertindak demokratis.”

3. Menurut Merphin Panjaitan, “Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan

demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi

warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang

dialogial.”

4. Menurut Soedijarto, “Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik

yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warganegara

yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang

demokratis.”

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


7 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
5. Menurut Azis Wahab dan Cholishin. Pengertian Pendidikan

Kewarganegaraan seperti penuturan Azis Wahab adalah sebuah sarana

untuk meng-Indonesiakan para warga negara melalui siswa di sekolah

dengan sadar, cerdas, serta penuh tanggung jawab. Dan Cholishin

menyetujui (200: 18) bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah

program yang berisi beberapa konsep umum tentang ketatanegaraan, politik

dan hukum negara, serta teori umum lainnya berkenaan dengan

kewarganegaraan.

6. Menurut Permendikbud, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendikbud) No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah, pendidikan kewarganegaraan merupakan

mata pelajaran yang diperlukan untuk membuat warga negara dapat lebih

memahami serta menyediakan semua hak dan membantu setiap negara.

Demi menjadi warga negara yang berkarakter, memiliki kecerdasan,

keterampilan, sebagai mana berdasar pada kedudukan Pancasila sebagai

dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

7. Menurut Samsuri, Samsuri (2011: 28) membahas tentang pendidikan

kewarganegaraan dapat diartikan cara untuk menyiapkan generasi penerus

bangsa demi menjadi warga negara yang memiliki kecakapan, dan

pengetahuan dengan nilai-nilai yang dapat digunakan aktif di masyarakat.

8. Menurut Soemantri, Pemahaman lain berkenaan dengan pemahaman tentang

pendidikan kewarganegaraan yang diutarakan oleh Soemantri (2001: 154)

adalah sebuah usaha yang dilakukan guna memberikan siswa pengetahuan

dan kemampuan dasar mengenai hubungan masyarakat dengan negara dan

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


8 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
juga pendidikan pendahuluan Diamanatkan di dalam UUD 1945 dan juga

Pancasila.

9. Menurut Azyumardi Azra, pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

mempelajari Dan also mengkaji Serta membahas Segala Sesuatu Mengenai

Pemerintahan, Lembaga-Lembaga demokrasi, Konstitusi, aturan hukum, hak

Dan Kewajiban Warga Negara Serta demokrasi. Secara substantif,

pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan guna membangun karakter

bangsa dalam perkembangan di era globalisasi .

10. Menurut Kerr, Pengertian Pendidikan kewarganegaraan memiliki resolusi

yang luas dalam perumusannya, melingkupi tahapan penyiapan generasi

penerus yang memiliki peran serta tanggung jawab sebagai warga negara.

Dalam arti khusus, pendidikan kewargganegaraan merupakan segala materi

yang ada dalam persekolahan, pemahaman dan pembelajaran, sebagai

bagian dari proses persiapan warga negara. (baca juga: Ciri ciri Globalisasi di

dunia bersama pengaruhnya )

Soal 2.
2. Mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban warganegara serta
pemerintah yang sesuai dengan pasal-pasal UUD 1945.

Landasan Teori Pendidkan


Kewarganegaraan

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


9 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi
dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan
hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak
diberikan sama sekali"

Tan Malaka

LANDASAN TEORI

1. Tinjauan tentang Pendidikan Kewarganegaraan

1) Dalam tinjauan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan akan dijelaskan

beberapa pengertian mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, sejarah

Pendidikan Kewarganegaraan, tujuan pendidikan Kewarganegaraan,

ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan, pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, strategi dan metode pembelajaran dalam Pendidikan

Kewarganegaraan, serta Pendidikan Kewarganegaraan dalam

pembentukan karakter kebangsaan. Penjelasan mengenai pengertian

Pendidikan Kewarganegaraan diuraikan sebagai berikut

2) Pengertian Pendidikan Kewarganegraan Pendidikan Kewarganegaraan

(Civic Education) merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban

misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui

koridor “value-based education” (Sunarso, dkk, 2006: 1). Pengertian

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan karakter warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter

yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. 18 Secara konseptual


2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
10 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai penyiapan generasi

muda (siswa) untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan,

kecakapan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif

dalam masyarakat (Samsuri, 2011: 28). Selanjutnya Nu‟man Sumantri

mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian PKn, yaitu Pkn

adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik, yang

diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, positive

influence pendidikan sekolah, masyarakat, orang tua, yang kesemuanya

itu diproses untuk melatih pelajar-palajar berpikir kritis, analitis, dan

bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokrasi dengan

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (Cholisin, 2000: 1.8). Dari

pendapat-pendapat di atas penulis sepakat dengan pendapat Nu‟man

Sumantri yang mana pada intinya PKn adalah suatu mata pelajaran

yang berisi pendidikan politik, yang diperluas dengan sumbersumber

pengetahuan lainnya, positive influence pendidikan sekolah,

masyarakat, orang tua, yang kesemuanya itu diproses untuk melatih

peserta didik berpikir kritis, analitis, dan bertindak demokratis dalam

mempersiapkan hidup demokratis dengan berlandaskan Pancasila dan

UUD 1945.

2. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan dapat bermanfaat untuk meningkatkan

kesadaran berbangsa dan bernegara, meningkatkan keyakinan akan

ketangguhan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


11 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan memiliki 2 (dua) dasar sebagai

landasannya, landasan yang dimaksud adalah landasan hukum dan ideal.

1) Landasan hukum

(1) Undang-Undang Dasar 1945

(2) Pembukaan UUD 1945. Pembukaan alinea kedua tentang cita-cita

mengisi kemerdekaan dan alinea keempat khusus tentang tujuan

negara, yaitu keamanan dan kesejahteraan.

(3) Pasal 27 (3) (II), setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat (1) (II), tiap-tiap

warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan

dan keamanan negara. Pasal 31 ayat (1) (IV), setiap warga negara

berhak mendapatkan pendidikan. Pasal 28 A-J tentang Hak Asasi

Manusia.

(4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982. tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik

Indonesia (Lembaran Negara 1982 No. 51, TLN 3234).

(5) Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang diwujudkan

dengan keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan

melalui pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bagian tidak

terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.

(6) Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib

diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap,

yaitu:

a. Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah

dan dalam gerakan Pramuka.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


12 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
b. Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada

tingkat Pendidikan Tinggi.

7) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, serta Nomor

45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah

ditetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa dan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah

Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum

setiap program studi atau kelompok program studi.

8) Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006. Surat

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/2006

tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

1) Landasan ideal

Landasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus menjadi

jiwa dikembangkannya Kewarganegaraan adalah Pancasila. Pancasila

sebagai sistem filsafat menjiwai semua konsep ajaran Kewarganegaraan

dan juga menjiwai konsep ketatanegaraan Indonesia. Dalam

sistematikanya dibedakan menjadi tiga hal, yaitu: Pancasila sebagai

dasar negara, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


13 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pancasila sebagai ideologi negara. Ketiga hal itu dapat dibedakan,

namun tidak dapat dipisahkan.

(1) Pancasila sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai dasar negara

merupakan dasar pemikiran tindakan negara dan menjadi sumber

hukum positif di Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara pola

pelaksanaannya dipancarkan dalam empat pokok pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan dalam pasal-

pasal UUD1945 sebagai strategi pelaksanaan Pancasila sebagai dasar

negara. Pembukaan UUD 1945 pokok pikiran pertama yaitu pokok

pikiran persatuan yang berfungsi sebagai dasar negara, merupakan

landasan dirumuskannya wawasan nusantara sebagai bagian dari

geopolitik. Pokok pikiran kedua yaitu pokok pikiran keadilan sosial yang

berfungsi sebagai tujuan negara merupakan tujuan wawasan nusantara

sekaligus tujuan geopolitik Indonesia. Tujuan negara dijabarkan

langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu tujuan

berhubungan dengan segi keamanan dan kesejahteraan dan ketertiban

dunia. Geopilitik Indonesia pada dasarnya adalah sebagai perwujudan

nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan

bernegara.

(2) Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa. Pancasila sebagai

pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang diyakini

kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila terkandung juga

dalam konsep geopolitik Indonesia demi terwujudnya ketahanan

nasional sebagai geostrategi Indonesia sehingga ketahanan nasional ini

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


14 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
disusun dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia.

Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan

nasional yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan

hankam yang disingkat dengan Ipoleksosbud Hankam. Ipoleksosbud

Hankam menjadi dasar pemikiran ketahanan nasional. Dari lima bidang

kehidupan nasional, bidang ideologi merupakan landasan dasar.

Ideologi itu berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai

empat bidang lainnya. Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping

lima bidang kehidupan nasional tersebut yang merupakan aspek sosial

pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran aspek alamiah

trigatra yang merupakan geostrategi Indonesia.

(3) Pancasila sebagai Ideologi Negara. Pancasila sebagai ideologi negara

merupakan kesatuan konsep-konsep dasar yang memberikan arah dan

tujuan dalam mencapai cita-cita bangsa dan negara. Cita-cita bangsa

dan negara berlandaskan Pancasila dipancarkan dalam alinea kedua

Pembukaan UUD 1945 merupakan cita-cita untuk mengisi

kemerdekaan, yaitu: bersatu, berdaulat adil dan makmur.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


15 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan dari Pendidikan

Kewarganegaraan diatur dalam Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuannya

adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-

korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi. Sementara itu, Ahmad Sanusi mengemukakan konsep-konsep

pokok yang lazimnya merupakan tujuan Civic Education pada umumnya

adalah sebagai berikut ( Cholisin (2000: 1.17).

1) Kehidupan kita di dalam jaminan-jamnan konstitusi.

2) Pembinaan bangsa menurut syarat-syarat konstitusi.

3) Kesadaran warga negara melalui pendidikan dan komunikasi politik.

4) Pendidikan untuk (ke arah) warga negara yang betanggung jawab.

5) Latihan-latihan berdemokrasi.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


16 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
6) Turut serta secara aktif dalam urusan-urusan politik.

7) Sekolah sebagai laboratorium demokrasi.

8) Prosedur dalam pengambilan keputusan.

9) Latihan-latihan kepemimpinan.

10) Pengawasan demokrasi terhadap lembaga-lembaga eksekutif dan

legislatif.

11) Menumbuhkan pengertian dan kerja sama internasional. Dari beberapa

pendapat di atas dapat diambil benang merahnya (inti) dan

keterkaitannya satu sama lain dari tujuan PKn itu sendiri yaitu 20 untuk

membentuk warga negara yang baik tentunya warga negara yang baik di

sini yang memahami dan mampu melaksanakan peranannya sebagai

warga negara untuk ikut serta membangun negara yang demokratis,

berkemanusiaan dan berkeadilan sosial atau yang dalam istilah

reformasi adalah warga negara yang mampu ikut serta dalam

membangun masyarakat madani (civil society) sebagai karakter

masyarakat Indonesia baru yang berpedoman dengan Pancasila dan

UUD 1945.

Sistem Managemen Nasional

Sistem manajemen nasional terdiri dari 3 kata yaitu Sistem Manajemen dan

Nasional. Sistem merupakan suatu perpaduan yangterdiri dari tata nilai struktur dan

proses yang secara sinergi Bersama-sama mengemban fungsi tertentu. Manajemen

memiliki definisi berupa pengelolaan atau tata laksana yang merupakan proses yang

di dalamnya terkandung unsur-unsur perencanaan pelaksanaan pengendalian dan

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


17 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
penilaian atas setiap pemanfaatan sumber daya. Sedangkan kata nasional

berarti seluruh kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. oleh karena itu

secara terminologis sistem manajemen nasional memiliki definisi sebagai suatu

perpaduan antara tata nilai struktur dan proses untuk mengelola pemanfaatan

sumber daya demi tujuan nasional.

Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, sehingga

lebih tepat jika kita menggunakan istilah “sistem manajemen nasional”. Layaknya

sebuah sistem, pembahasannya bersifat komprehensif-strategis-integral.

Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor

strategis secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian sistem manajemen

nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman dan sarana bagi

perkembangan proses pembelajaran {learning process) maupun penyempurnaan

fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum maupun pembangunan.

Pada dasarnya sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara

tata nilai, struktur, dan proses untuk mencapai kehematan, daya guna, dan hasil

guna sebesar mungkin dalam menggunakan sumber dana dan daya nasional demi

mencapai tujuan nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu

meliputi siklus kegiatan perumusan kebijaksanaan (policy formulation), pelaksanaan

kebijaksanaan (policy implementation), dan penilaian hasil kebijaksanaan (policy

evaluation) terhadap berbagai kebijaksanaan nasional.

Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa sebuah sistem sekurang-

kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses, fungsi serta lingkungan

yang mempengaruhinya. Unsur-unsur dalam sistem manajemen nasional antara lain

negara bangsa indonesia pemerintah dan masyarakat. Negara memiliki hak dan

peranan dalam pemilikan pengaturan dan pelayanan yang diperlukan dalam

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


18 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
mewujudkan cita-cita bangsa. Bangsa indonesia berperan sebagai

pemilik negara yang menentukan sistem nilai yang digunakan sebagailandasan dan

pedoman bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi negara.pemerintah sebagai unsur

yang melaksanakan penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan

Pembangunan sesuai dengan cita-cita bangsa. Masyarakat merupakan unsur

contributor dan konsumen atas berbagai hasil penyelenggaraan fungsi.

1. Unsur, Struktur dan Proses


Secara sederhana, unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam
bidang ketatanegaraan meliputi:
1) Negara sebagai “organisasi kekuasaan” mempunyai hak dan peranan
atas pemilikan, pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa, termasuk usaha produksi dan distribusi
barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat umum (public goods and
services).
2) Bangsa Indonesia sebagai unsur “Pemilik Negara” berperan
dalam menentukan sistem nilai dan arah/haluan/kebijaksanaan
negara yang digunakan sebagai landasan dan pedoman
bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi negara.
3) Pemerintah sebagai unsur “Manajer atau Penguasa” berperan
dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan
pembangunan ke arah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta
pertumbuhan negara.
4) Masyarakat adalah unsur “Penunjang dan Pemakai” yang
berperan sebagai kontributor, penerima, dan konsumen bagi berbagai
hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut di atas.

Sejalan dengan pokok pikiran di atas, unsur-unsur utama SISMENNAS tersebut


secara struktural tersusun atas empat tatanan (setting). Yang dilihat dari dalam ke
luar adalah Tata Laksana Pemerintahan (TLP), Tata Administrasi Negara (TAN),
Tata Politik Nasional (TPN), dan Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Tata laksana

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


19 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
dan tata administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam (inner setting) dari
sistem manajemen national (SISMENNAS).
1) Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada satu rangkaian
pengambilan keputusan yang berkewenangan, yang terjadi pada tatanan
dalam TAN dan TLR. Kata kewenangan di sini mempunyai konotasi bahwa
keputusan-keputusan yang diambil adalah berdasarkan kewenangan yang
dimiliki oleh si pemutus berdasarkan hukum. Karena itu, keputusan-
keputusan itu bersifat mengikat dan dapat dipaksakan (compulsory) dengan
sanksi-sanksi atau dengan insentif dan disinsentif tertentu yang ditujukan
kepada seluruh anggota masyarakat. Karena itu, tatanan dalam (TAN+TLP)
dapat disebut Tatanan Pengambilan Berkewenangan (TPKB).
2) Penyelenggaraan TPKB memerlukan proses Arus Masuk yang dimulai dari
TKM lewat TPN. Aspirasi dari TKM dapat berasal dari rakyat, baik secara
individual maupun melalui organisasi kemasyarakatan, partai politik,
kelompok penekan, organisasi kepentingan, dan pers. Masukan ini berintikan
kepentingan Rakyat. Rangkaian kegiatan dalam TPKB menghasilkan
berbagai keputusan yang terhimpun dalam proses Arus Keluar yang
selanjutnya disalurkan ke TPN dan TKM. Arus Keluar ini pada dasarnya
merupakan tanggapan pemerintah terhadap berbagai tuntutan, tantangan,
serta peluang dari lingkungannya. Keluaran tersebut pada umumnya berupa
berbaeai kebiiaksanaan yang lazimnya dituangkan ke dalam bentuk-bentuk
perundangan/ peraturan yang sesuai dengan permasalahan dan
klasifikasi kebijaksanaan serta instansi yang mengeluarkannya.
3) Sementara itu, terdapat suatu proses umpan balik sebagai bagian dari siklus
kegiatan fungsional SISMENNAS yang menghubungkan Arus Keluar dengan
Arus Masuk maupun dengan Tatanan Pengambilan Keputusan
Berkewenganan (TPKB). Dengan demikian secara prosedural SISMENNAS
merupakan satu siklus yang berkesinambungan.

b. Fungsi Sistem Manajemen Nasional


Fungsi di sini dikaitkan dengan pengaruh, efek atau akibat dari
terselenggaranya kegiatan terpadu sebuah organisasi atau sistem dalam rangka
pembenahan (adaptasi) dan penyesuaian (adjustment) dengan tata lingkungannya
untuk memelihara kelangsungan hidup dan mencapai tujuan-tujuannya. Dalam
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
20 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
proses melaraskan diri serta pengaruh-mempengaruhi dengan lingkungan itu,
SISMENNAS memiliki fungsi pokok: “pemasyarakatan politik.” Hal ini berarti bahwa
segenap usaha dan kegiatan SISMENNAS diarahkan pada penjaminan hak dan
penertiban kewajiban rakyat. Hak rakyat pada pokoknya adalah terpenuhinya
berbagai kepentingan. Sedangkan kewajiban rakyat pada pokoknya adalah
keikutsertaan dan tanggung jawab atas terbentuknya situasi dan kondisi
kewarganegaraan yang baik, di mana setiap warga negara Indonesia terdorong
untuk setia kepada negara dan taat kepada falsafah serta peraturan dan
perundangannya.
Dalam proses Arus Masuk terdapat dua fungsi, yaitu pengenalan kepentingan
dan pemilihan kepemimpinan. Fungsi pengenalan kepentingan adalah untuk
menemukan dan mengenali serta merumuskan berbagai permasalahan dan
kebutuhan rakyat yang terdapat pada struktur Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Di
dalam Tata Politik Nasional (TPN) permasalahan dan kebutuhan tersebut diolah dan
dijabarkan sebagai kepentingan nasional.
Pemilihan kepemimpinan berfungsi memberikan masukan
tentang tersedianya orang-orang yang berkualitas untuk menempati
berbagai kedudukan dan jabatan tertentu dan menyelenggarakan berbagai
tugas dan pekerjaan dalam rangka TPKB.
1) Pada Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB), yang
merupakan inti SISMENNAS, fungsi-fungsi yang mentransformasikan
kepentingan kemasyarakatan maupun kebangsaan yang bersifat politis
terselenggara ke dalam bentuk-bentuk administratif untuk memudahkan
pelaksanaannya serta meningkatkan daya guna dan hasil gunanya. Fungsi-
fungsi tersebut adalah:
a. Perencanaan sebagai rintisan dan persiapan sebelum
pelaksanaan, sesuai kebijaksanaan yang dirumuskan.
b. Pengendalian sebagai pengarahan, bimbingan, dan koordinasi selama
pelaksanaan.
c. Penilaian untuk membandingkan hasil pelaksanaan dengan keinginan
setelah pelaksanaan selesai.
2) Ketiga fungsi TPKB tersebut merupakan proses pengelolaan lebih lanjut
secara strategis, manajerial dan operasional terhadap berbagai keputusan
kebijaksanaan. Keputusan-keputusan tersebut merupakan hasil dari fungsi-
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
21 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
fungsi yang dikemukakan sebelumnya, yaitu fungsi pengenalan kepentingan
dan fungsi pemilihan kepemimpinan yang ditransformasikan dari masukan
politik menjadi tindakan administratif.

Pada aspek arus keluar, SISMENNAS diharapkan menghasilkan:


1) Aturan, norma, patokan, pedoman, dan Iain-lain, yang secara singkat dapat
disebut kebijaksanaan umum (public policies).
2) Penyelenggaraan, penerapan, penegakan, maupun pelaksanaan berbagai
kebijaksanaan nasional yang lazimnya dijabarkan dalam sejumlah program
dan kegiatan.
3) Penyelesaian segala macam perselisihan, pelanggaran, dan penyelewengan
yang timbul sehubungan dengan kebijaksanaan umum serta program
tersebut dalam rangka pemeliharaan tertib hukum.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada arus keluar SISMENNAS
memiliki tiga fungsi utama berikut: pembuatan aturan (rule making), penerapan
aturan (rule aplication), dan penghakiman aturan (rule adjudication) yang
mengandung arti penyelesaian perselisihan berdasarkan penentuan kebenaran
peraturan yang berlaku.

Soal 3.
Jelaskan tiga faktor dalam sismennas yang perlu diintegrasikan untuk
dapat mencapai tujuan nasional ?

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


22 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Buku :

Nurwardani, P, Saksama, HY. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:


Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Lain–lain :

https://www.kompasiana.com/amelia_firda/5c03ce81c112fe30361fc9f9/pentingnya-
pendidikan-kewarganegaraan-sejak-dini, Selasa, 17 maret 2020, pk 12:00 wib

https://silabus.org/pengertian-pendidikan/, Selasa, 17 Maret 2020, pk 11:38 wib

https://kewarganegaraanblog.wordpress.com/2013/10/25/definisi-pendidikan-
kewarganegaraan-menurut-ahli/, Rabu, 18 Maret 2020, pk 13:28 wib

https://www.academia.edu/12680430/Sistem_Manajemen_Nasional. Rabu 18 Maret


2020, pk 13:46

https://adit279.wordpress.com/2008/12/04/sistem-manajemen-nasional. Rabu 18
Maret 2020, pk 13:48 wib

https://guruppkn.com/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan-menurut-para-ahli.
Kamis 19 Maret 2020, pk 13.02 wib

https://www.kompasiana.com/agusprasetyo/550ad6e4813311490eb1e69a/landasan-
tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-
perguruan. Kamis 19 Maret 2020, pk 13.36

http://repository.ump.ac.id/6319/3/Desi%20Dwi%20Pamuji_BAB%20II.pdf. Kamis 19
Maret 2020, pk 14: 23

http://eprints.uny.ac.id/18406/4/BAB%20II%2010401244011.pdf. Kamis 19 March


2020, pk 14: 41 wib

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


23 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai