Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH PKN

DOSEN PENGAMPU : EFI MIFTAH FARIDLI

NAMA : MAULIDA LUTFIA AZIZAH

NIM : 1911110009

PRODI : MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

Analisis Pentingnya PKN dalam Menghadapi Permasalahan Permasalahan Yang Sedang


Ramai di Bicarakan Media

( Studi Kasus Salah Satu Finalis Putri tahun 2020 Yang Gugup Mengucapkan Pancasila)

1.
Di era globalisasi saat ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat khususnya
media elekronik yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan generasi muda yang cenderung
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Munculnya fenomena yang dapat
mengancam ideologi Negara saat ini sudah terlihat dimana seorang Finalis Putri Indonesia
2020 Kalista Iskandar yang tidak hafal Pancasila yang baru baru ini terjadi dan viral di media
social maupun berita yang cukup menjadi sumber keresahan dan sangat mengancam ideologi
bangsa.
Seorang Finalis Putri Indonesia harusnya memiliki kelebihan 3B (Beauty, Brain , and
Behavior) dimana kecantikan dari dalam ( Keperibadian) dan Kecerdasan menjadi factor yang
paling utama dibandingkan penampilan. Tetapi hal tersebut tidak tercermin pada finalis putri
Indonesia tahun 2020 Kalista Iskandar.karena ketika menjawab pertanyaan yang dilemparkan
oleh dewan juri dia tidak bisa menghafal pancasila yang menjadi dasar dan ideologi dari
Negara Indonesia.
Fenomena di atas, sedikit menggambarkan pudarnya rasa Nasionalisme dan semangat
berprestasi generasi muda saat ini yang tentu sangat membahayakan ketahanan Negara.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Friedman, 2009) bahwa kekuatan ekonomi Negara
ditentukan oleh kekuatan pertahanan Negara. Oleh karena itu, sangat penting dan mendesak
untuk melakukan kajian terhadap pentingnya pendidikan pancasila bagi seluruh lapisan
masyarakat Indonesia.
Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di semua tingkatan pendidikan
dengan tujuan :
1. agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya;
2. agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya;
3. agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni;
4. agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.
Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila adalah untuk:
1. memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2. memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
4. membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta penguatan
masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan
Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal daneksternal masyarakat
bangsa Indonesia (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan).

Beberapa contoh masalah yang terjadi di Indonesia seperti diatas, akhirnya menjadi
masalah yang berelanjutan dan tidak kunjung usai. Solusinya, generasi muda di Indonesia
harus mengamalkan setiap pembelajaran yang didapat dari Pendidikan Pancasila,
pengamalan terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu pemecahan paling tepat
terhadap masalah-masalah diatas. Semua tergantung dari pribadi masyarakat Indonesia
sendiri. Apakah mau stuck dalam keadaan Indonesia yang seperti sekarang, atau mau
berubah ke arah yang lebih baik.
Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan
pembelajaran Pendidikan Pancasila ini. Pendidikan Pancasila dinilai masih kurang, dengan
pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran
lebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan
Pendidikan Pancasila, harus dapat memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-
hari bukan hanya menjadi sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga
harus mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di
negeri ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya.

2.
Setelah saya belajar Pendidikan kewarganegaraan selama saya duduk di bangku
Seolah Dasar Higga sekarang Saya menjadi Mahasiswa, Banyak Sekali manfaat yang saya
dapatkan dari PKN yaitu saya jadi tahu pentingnya hak asasi manusia di generasi penerus
bangsa dan di dunia ini. Selain itu, saya diberikan pemahaman mengenai pentingnya
menghargai dan menghormati hak-hak setiap manusia.Tidak hanya itu saja di PKN saya di
ajarkan apa saja sih hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia, Selain itu, ada
pula pemahaman mengenai demokrasi pancasila. Belajar mengenai sejarah bangsa
Indonesia, Kapan dan dan apa saja yag terjadi pada zaman dulu sebelum Indonesia
merdeka,peristiwa apa saja yang terjadi. Mengetahui mengenai konsep ketahanan nasional
yang bisa menjamin kelangsungan hidup dalam berbangsa dan bernegara. Serta sedari saya
duduk di bangku SD sudah di beri tahu tentang bahasan politik strategi nasional untuk para
generasi penerus seperti saya belajar mengenai politik dan strategi nasional yang bertujuan
untuk mengikuti perkembangan zaman dan perdagangan bebas.Tidak hanya tentang itu saja
saya dengan adanya pendidikan semacam ini, saya dan teman teman bisa lebih peduli dan
berpikir kritis mengenai isu nasional dan internasional. Dan berharap bisa menjadi agent of
change atau agen pembaharuan yang mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara
terencana. Pendidikan ini bisa membuat saya menjadi paham akan budaya dan adat dari
segala suku bangsa di Indonesia. Dengan begitu, saya bisa menjadi generasi penerus bangsa
yang memiliki toleransi tinggi terhadap adat dan budaya yang berbeda. Serta bisa menjadi
sosok penerus bangsa yang demokratis dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi
pancasila di Indonesia bisa tercapai dan bisa memahami dengan baik, berpartisipasi penuh
dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.
(Maulida Lutfia Azizah )
DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu.


Admoredjo, Sudjito bin. 2009. Negara Hukum dalam Perspektif Pancasila. Makalah dalam
Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta, 30 --31 Mei s.d. 1 Juni 2009.
Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Asdi, Endang Daruni. 2003. Manusia Seutuhnya Dalam Moral Pancasila. Jogjakarta: Pustaka Raja.
Ahmad, S., Kristiawan, M., Tobari, T., & Suhono, S. 2017. Desain Pembelajaran SMA Plus
Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Iqra (Educational
Journal), 2(2), 403-432.
Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Pancasila. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Darmodiharjo, Darjidkk. 1991. Santiaji Pancasila: Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis
Konstitusional. Surabaya: Usaha Nasional.
http://hanifanrazikah.blogspot.co.id/2016/05/pancasila-solusi-dari-10-permasalahan.html
http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-pancasila-di-perguruan-tinggi_550ad6e4813311490eb1e69a
http://veraryanty.blogspot.co.id/2015/04/landasan-hukum-dan-tujuan-pendidikan.htm

Anda mungkin juga menyukai