Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK I

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

Oleh :

Faradillah Isnaeni P. (19044010004)


Sarifa Meiriyana Ledistia (19044010005)
Salmadina Putri Purnama Sari (19044010006)
Andini Cevia M. (19044010013)
Sekar Ayu Septia P. (19044010018)
Saiful Anam Al Wahid (19044010033)
Rifky Alif Puspita (19044010035)
Anggi Koenjaeni Putri (19044010040)
Meta Janviena Panjaitan (19044010045)
Andrea Mustafianti (19044010046)
Dwi Setyaningtyas (19044010007)
Dwi Andi Julia Sasya (19044010009)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


UPN VETERAN JAWA TIMUR
Tahun 2019
Halaman 12

Anda masing-masing dipersilakan untuk mencari informasi tentang:

1. Pendidikan Pancasila dalam hubungannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Pendidikan Pancasila dan urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda.

3. Alasan mendasar diperlukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Jawab :

1. Nilai-nilai Pendidikan pancasila harus menjadi gerakan nasional yang terencana dengan
baik sehingga tidak menjadi slogan politik. meskipun di indonesia berbeda suku, agama,
dan budaya kita bisa bersatu dan kita mampu menjadi bangsa yang besar dan kuat di masa
yg akan datang karna berpegang teguh dengan pancasila. Dan pancasila dijadiakan inspirasi
untuk masyarakat dan pemerintahan untuk menggerakan roda perekonomian,poltik, dan
lainnya di indonesia sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. dengan pendidikan Pancasila, generasi muda dapatmengimplementasikan nilai dari sila Pa


ncasila. Mengingat sekarang ini banyak generasimuda yang telah terpengaruh oleh globali
sasi. Pendidikan Pancasila juga diberikankarena fakta kemerosotan penghayatan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari, baik individual maupun kolektif sebagai bangsa. Dengan kata lain, pendidikanPancas
ila diberikan karena adanya kesenjangan antara kata/pengetahuan dan perbuatan/tingkah la
ku khususnya generasi muda atau mahasiswa.

3. a. agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan
komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM.

b. agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan


berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
c. agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya
menyelesaikaN konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-
nilai universal.

d. agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM,
dan demokrasi.

e. agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan
kebijakan publik.

f. agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak

Halaman 22

1. Anda dipersilakan untuk mempelajari dari berbagai sumber tentang pengertian dari pilar-pilar
pembelajaran sebagai berikut:

1. Learning to know

2. Learning to do

3. Learning to be

4. Learning to live together

2. Setelah Anda menjawab pertanyaan di atas, Anda diharapkan untuk mendiskusikan dengan
teman sekelompok kemudian membuat laporan secara tertulis.

Jawab

1. Empat pilar UNESCO

1. Learning to know (Belajar untuk mengetahui)

Pilar belajar untuk mengetahui berkenaan dengan cara mendapatkan pengetahuan, pemahaman
dengan media yang ada. Media bisa berupa buku, internet, dan teknologi yang lainya. Pada ssat
ini teknologi untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan sangat berkembang pesat hampir
seluruh informasi yang terkumpul dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah diakses
dengan internet. Pada implementasinya pilar ini sudah berjalan di Indonesia, proses belajar,
membaca, menghafal, dan mendengarkan di kelas merupakan implementasi dari pilar ini.

2. Learning to do (Belajar untuk melakukan/berkarya)

Pilar belajar selanjutnya adalah belajar untuk melakukan atau berkarya hal ini tidak terlepas dari
belajar mengetahui karena perbuatan tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Belajar melakukan
atau berkarya pada hakikatnya berkaitan dengan vokasional. Sehingga belajar berkarya
merupakan upaya untuk senantiasa melakukan dan berlatih keterampilan untuk keprofesionalan
dalam bekerja. Sehingga dapat memenuhi tuntutan kerja yang ada di masyarakat.

3. Learning to live together (Belajar hidup bersama)

Pilar keempat yakni belajar hidup bersama ini karena masyarakat memiliki latar belakang yang
berbeda-beda. Apalagi dizaman globalisasi seperti sekarang ini masyarakat dengan berbagai
latar belakang suku, ras, agama, etnik, pendidikan dll. Akan tergabung dalam suatu lingkungan
dalam masyarakat, oleh karena itu saling membantu dan menghargai satu dengan yang lainya
diperlukan agar tercipta masyarakat yang tertib dan aman. Sehingga senantiasa untuk belajar
hidup bersama sangat dibutuhkan.

4. Learning to be (Belajar untuk menjadi atau berkembang secara utuh)

Pilar kelima yaitu belajar untuk menjadi atau berkembang utuh, belajar untuk menjadi atau
berkembang secara utuh berkaitan dengan tuntutan kehidupan yang semakin kompleks sehingga
dibutuhkan suatu karakter pada diri individu. Belajar menjadi pribadi yang berkembang secara
optimal yang memiliki kesesuaian dan keseimbangan pada kepribadianya baik itu moral,
intelektual, emosi, spiritual, maupun sosial. Sehingga tentu untuk memenuhi itu semua individu
dituntut untuk mengembangkan segala aspek dalam kehidupanya. Terlepas ndividu tersebut akan
menjadi siapa dan apa pekerjaanya yang penting adalah dia menjadi sosok yang unggul

2. Pendidikan Pancasila dilaksanakan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Walaupun setelah


reformasi, pendidikan pancasila tidak secara gamblang diajarkan di tingkat dasar, menengah
dan akhir, melainkan digabung dengan mata pelajaran kewarganegaraan. Dan justru di tingkat
perguruan tinggi lah pendidikan Pancasila mendapat tempat khusus. Hal-hal yang diharapkan
dengan kita generasi Indonesia mempelajari pendidikan Pancasila adalah agar kita memiliki
nilai luhur dan moral dalam bermasyarakat, rasa cinta tanah air dan bela negara dapat kita
rasakan melalui pemahaman terhadap Pancasila, dan dapat menghasilkan pribadi yang
berkarakter berdasarkan Pancasila.

Halaman 25

Anda dipersilakan untuk mendiskusikan hal-hal berikut dengan teman sekelompok:

1. Apakah yang dapat Anda pahami tentang pentingnya Pendidikan Pancasila sesuai dengan
jurusan/program studi yang sedang ditempuh?

2. Bagaimana relasi antara pendidikan Pancasila dan program Studi Anda?

3. Bagaimana relasi antara tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa dan tujuan pendidikan
Pancasila dan tujuan program studi Anda? Anda diminta membuat laporan secara tertulis kepada
dosen!

1. Kelompok kami sangt memaham pentingnya Pendidikan Pancasila dalam jurusan Hubungan
Internasional sebagai ideologi bangsa dan negara agar

• Dari yang kita pahami bahwa dalam mempelajari Ilmu Hubungan Internasional banyak
sekali ideologi ideologi yang dibawa negara lain yang mana tidak sesuai dengan identitas
bangsa Indonesia, kerana itu pentingnya mempelajari Pendidikan Pancasila supaya
memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

• Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

• mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap


berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.

• membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat
madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk
mampu berinteraksi dengan dinamika internal daneksternal masyarakat bangsa Indonesia

2. pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian
adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan dinamis, serta berpandangan
luas sebagai manusia intelektual dengan cara mengantarkan mahasiswa Hubungan
Internasional :

1. agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab

sesuai hati nuraninya;

2. agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan

kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya;

3. agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu

pengetahuan teknologi dan seni;

4. agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa

untuk menggalang persatuan Indonesia.

3. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan
Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan
beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan
pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

o TUJUAN NASIONAL
Tujuan nasional bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945:
1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum atau bersama.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

Dalam kaitannya dengan HI relasi antara tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa
dan tujuan pendidikan Pancasila tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
kedilan sosial. Dalam isi ladasan pembukaan UUD 1945 tentunya memuat ideologi
bangsa Indonesia yaitu Pancasila, yang nantinya diharapkan mahasiswa HI

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan


hati nuraninya.

2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya.
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa
untuk menggalang persatuan Indonesia.

5. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
6. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7. Perilaku kebudayaan, dan
8 . Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan.

Halaman 27

Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan kelompok Anda hal-hal sebagai berikut:

1. mencari dari berbagai sumber tentang alasan pendidikan Pancasila diperlukan untuk negara
Indonesia.

2. menemukan alasan pendidikan Pancasila harus dilaksanakan di perguruan tinggi.


3. menunjukkan apa yang akan terjadi apabila pendidikan Pancasila tidak diselenggarakan dalam
dunia pendidikan Indonesia. Kemudian Anda diminta untuk melaporkan secara tertulis untuk
diserahkan kepada dosen.

Jawab

1. Alasan pendidikan pancasila diperlukan untuk negara Indonesia adalah karena pendidikan
pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya yang menjadi
identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa dengan bangsa lain.

2.Alasan pendidikan pancasila harus dilaksanakan di perguruan tinggi adalah untuk menjawab
tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negaravyang mempunyai pengetahuan,
pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan pancasila.

3.Yang akan terjadi bila pendidikan pancasila tidak diselenggarakan dalam dunia pendidikan
indonesia adalah kurangnya pemahaman dan amalan nilai-nilai pancasila sehingga banyak
terjadi penyimpangan nilai-nilai pancasila.

Halaman 29

Berdasarkan penjelasan di atas, Anda dipersilakan mencari fakta-fakta historis dan pelajaran yang
menginspirasi Anda dari berbagai sumber, guna memberikan kontribusi yang konstruktif bagi
masa depan bangsa yang lebih baik. Kemudian, Anda diminta untuk melaporkan secara tertulis
kepada dosen.

Halaman 30

Dalam rangka mensyukuri karunia kemerdekaan, Anda diminta untuk mengidentifikasi sekurang-
kurangnya 3 fenomena permasalahan sosial yang menurut Anda tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Kemudian, Anda diminta untuk membuat ringkasan secara tertulis untuk diserahkan
kepada dosen.

Jawab

Fenomena permasalahan sosial yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila

Bom Bali I : Aksi terorisme yang terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme
yang dijadikan sebagai peristiwa terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada
3 peristiwa sekaligus. Membunuh sekitar ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing
yang sedang berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila.

OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak tahun 1965
dan bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi yang
bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan ingin merdeka sendiri karena
merasa jika daerah mereka tidak ada hubungannya dengan bangsa Indonesia.

Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Kehidupan antara masyarakat kota Jakarta dan
Papua walau mungkin sama-sama warga Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda,
di Jakarta semua infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan
masih banyak yang menggunakan koteka. Harga bbm di papua juga 100.000/liter, tetapi mulai
tahun 2019 baru saja disamaratakan.

Halaman 31

Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan teman sekelompok Anda tentang faktor
penghambat dan penunjang diberlakukannya Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Kemudian,
buatlah laporan tertulis untuk diserahkan kepada dosen!

Jawab

Faktornya karena pemuda pemuda zaman sekarang menganggap pancasila sebagai suatu
simbol negara dan mulai melupakan nilai nilai yang terkandung didalamnya .Padahal pancasila
yang menjadi dasar negara dan sumber dari segala hukum dan perundang undangan adalah
nafas bagi eksitensi bangsa Indonesia
Halaman 32

Anda dipersilakan untuk mengemukakan contoh output politik dari suprastruktur politik yang
inputnya berawal dari infrastruktur politik, baik yang sesuai maupun yang kurang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Kemudian, Anda diminta untuk mendiskusikan dengan teman sekelompok
dan membuat laporan tertulis untuk diserahkan kepada dosen.

Jawab

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan landasan pemikiran dari komunikasi politik di tanah
air. Sesungguhnya, Pancasila dilatarbelakangi oleh filsafat sosial Indonesia (kolektivisme dan
filsafat ekonomi sosialisme). Hal ini merupakan ciri umum dari masyarakat Timur yang
membedakannya dari masyarakat Barat. Menurut Prof. Dr. Anwar Arifin, dalam keseluruhan
naskah UUD 1945 (asli) sama sekali tidak terdapat kata demokrasi. Justru yang ada,kata
kerakyatan dan kata kedaulatan rakyat. Dari konsep kerakyatan dan kedaulatan rakyat itu tercermin
atau mempunyai makna demokrasi,dan dalam proses komunikasi politik harus digerakkan oleh
supra struktur politik dan infra struktur politik secara timbal balik menuju pada kehidupan yang
demokrasi.

Input dalam sistem politik dibedakan menjadi dua, yaitu tuntutan dan dukungan. Input yang berupa
tuntutan muncul sebagai konsekuensi dari kelangkaan atas berbagai sumber-sumber yang langka
dalam masyarakat (kebutuhan) dalam kajian ini salah satu kelangkaan tersebut adalah kebijakan
komunikasi interpersonal. Input tidak akan sampai (masuk) secara baik dalam sistem politik jika
tidak terorganisir secara baik. Oleh sebab itu komunikasi politik menjadi bagian penting dalam hal
ini. Terdapat perbedaan tipe komunikasi politik di negara yang demokratis dengan negara yang
nondemokratis. Tipe komunikasi politik ini pula yang nantinya akan membedakan besarnya
peranan dari organisasi politik. Output merupakan keputusan otoritatif (yang mengikat) dalam
menjawab dan memenuhi input yang masuk. Output sering dimanfaatkan sebagai mekanisme
dukungan dalam rangka memenuhi tuntutan-tuntutan yang muncul. Komunikasi politik, sebagai
bagian dari ilmu sosial, tetap terikat oleh faktor sejarah dan kebudayaan. Artinya, komunikasi
politik tidak bebas nilai.

Sistem politik yang pada umumnya berlaku di setiap negara meliputi dua struktur kehidupan
politik, yakni, infrastrukur politik dan suprastruktur politik.

1. Infrastrukur politik

Infrastruktur politik adalah suatu lembaga pada masyarakat tertentu di suatu negara yang terdiri
atas lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi masyarakat (Ormas), partai politik,
media massa, interest group¸tokoh politik dan lain-lain yang bergerak secara independen.

Berdasakan teori politik, infrastruktur politik mencakup 5 (lima) unsur atau komponen sebagai
berikut :

a. Partai politik (political party ),


b. kelompok kepentingan (interst group),

c. kelompok penekan (pressure group),

d. media komunikasi politik (political communication media)

e. tokoh politik (political figure)

2. Suprastruktur politik

Suprastruktur politik adalah organisasi atau lembaga resmi negara yang dibentuk berdasarkan
konstitusi yang berlaku dalam negara tersebut. Lembaga ini berhak, bertugas, dan berwewenang
membuat kebijakan, merencanakan kebijakan publik dan politik yang berlaku dalam satu negara
untuk mencapai semua tujuan negara. Khususnya mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Lembaga suprastruktur politik ini menjalankan kebijakan politik dalam negeri dan hubungan luar
negeri, termasuk di dalamnya semua lembaga.

Contoh lembaga suprastruktur politik:

a. Lembaga Konstitutif / MPR

b. Presiden dan Wakil Presiden

c. DPR

d. DPD

e. Mahkamah Agung

f. Mahkamah Konstitusi

g. Komisi Yudisial

h. BPK

Salah satu contoh output politik dari suprastruktur politik yang inputnya berasal dari infrastruktur
politik:

DPR

- DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang.


- Rancangan undang-undang dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD.

Rancangan undang-undang dari DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukan oleh
Anggota, komisi, atau gabungan komisi.

- Rancangan undang-undang yang berasal dari Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diajukan oleh Presiden.

- Rancangan undang-undang dari DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh DPD,
dalam hal berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

Rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan dan disertai dengan
naskah akademis, kecuali rancangan undang-undang mengenai:

a. APBN;

b. penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang menjadi undang-undang; atau

c. pencabutan undang-undang atau pencabutan peraturan pemerintah pengganti undang-undang.

- Rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (2) disusun berdasarkan
Prolegnas.

- Dalam keadaan tertentu, hanya DPR dan Presiden yang dapat mengajukan rancangan undang-
undang di luar Prolegnas.

- Rancangan undang-undang yang sudah disetujui bersama antara DPR dan Presiden paling lambat
7 (tujuh) Hari disampaikan oleh pimpinan DPR kepada Presiden untuk disahkan menjadi undang-
undang.

- Dalam hal rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disahkan oleh
Presiden dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak rancangan undang-undang tersebut
disetujui bersama, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan.
Halaman 36

Anda dipersilakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang dinamika pendidikan
Pancasila di universitas/perguruan tinggi masing- masing, apakah terjadi pasang surut pelaksanaan
pendidikan Pancasila. Kemudian, Anda dipersilakan untuk mendiskusikan dengan teman
sekelompok dan menyusun kesimpulan secara tertulis untuk diserahkan kepada dosen.

Jawab

- terjadi pasang surut, seperti terkadang tidak segera dilaksanakan shalat saat sudah masuk
waktunya, bertentangan dengan sila pertama

-mendapatkan hak serta pendidikan yang merata bagi seluruh mahasiswa sesuai sila ke lima

-dipersilahkannya mahasiswa untuk mengikuti organisasi sesuai dengan sila ke empat

Anda mungkin juga menyukai