Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Statistik Sosial Dalam Hubungan Internasional

Oleh Anggi Koenjaini Putri (19044010040)

Pendahuluan

Statistik didefinisikan sebagai kumpulan angka-angka (biasanya ringkasan/data terolah) yang


menggambarkan suatu hal/fenomena. Statistik juga dapat dimaknai sebagai ukuran tentang
suatu hal. Biasanya hal atau fenomena yang digambarkan tersebut menjadi nama statistik yang
digunakan. Contoh angka-angka yang menggambarkan jumlah penduduk di negara XYZ
disebutstatistik penduduk negara XYZ.

Statistik berbeda dengan statistika. Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau analisa data, dan penarikan kesimpulan
berdasarkan kumpulan data yang dianalisa tersebut. Statistik sosial adalah cabang Ilmu statistik
yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis data dan menarik
kesimpulan berdasarkan data tersebut, khusus dalam rumpun ilmu-ilmu sosial. Mata kuliah
pengantar statistik sosial berisikan materi-materi terkait dengan pengumpulan data,
pengolahan atau analisa data, dan penarikan kesimpulan sebagaimana dimaksud diatas.
Penulisan ini berisi tentang, pertama uraian mengenai data menurut skala pengukuran. Kedua,
menyusunan sebuah distribusi frekuensi. Ketiga, perbandingan dua standard evinitation.
Keempat, tulisan ini menjelaskan mengenai relevansi statistik dengan studi hubungan
internasional.

Pembahasan

1. Jenis Data Dalam Skala Pengukuran

Data dalam pengertiannya merupakan sekumpulan informasi atas suatu


hal/fenomena/kejadian fakta-fakta yang dapat dipercaya kebenarannya. Data penelitian
berdasarkan sumbernya dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: (1) data primer, (2) data
sekunder dan (3) data tersier.Menurut sifatnya data penelitian dapat dibedakan dua kelompok
pula, yaitu (1) data kuantitatif, dan (2) data kualitatif.
Pengukuran yang valid dan reliabel, baik dan benar akan menjauhkan peneliti dari bermacam
sumber kesalahan dan termasuk di dalam kesalahan dalam pengukuran (error of measurement)
dan akan memberikan kesimpulan yang tepat, benar dan berdaya guna. Pengukuran
(measurement) merupakan suatu prosedur dimana seseorang menerapkan atau menetapkan
angka/simbol terhadap suatu variabel/objek sesuai dengan patokan, atau dapat juga
merupakan penggolongan atau pengklasifikasian. S.S Steven, 1951), mengkelasifikasikan
peringkat skala pengukuran sebagai berikut: (a). Pengukuran skala nominal; (b). Pengukuran
skala ordinal; (c). Pengukuran skala interval; (d). Pengukuran skala ratio.

Data nominal dijelaskan sebagai data yg sifat karakteristik berupa pengelompokan,


pengklasifikasian, dan penggolongan ke dalam kategori tertentu yang berbeda dengan kategori
lain (ekuivalensi). Contoh: Jenis Kelamin = Pria/Wanita; Agama =
Islam/Kristen/Katolik/Hindu/Budha/Konghucum; Suku = Jawa/Madura/Batak/Sunda/Betawi.

Data ordinal merupakan data yang memiliki seluruh sifat/karakteristiknya data nominal
ditambah adanya perbedaan peringkat atau kedudukan antar kategori. Beberapa prinsip
pengukuran skala ordinal adalah sebagai berikut: (1). Data yang ditemukan merupakan data
ordinal dan dinyatakan dalam istilah dari tinggi-rendah, seperti: sangat panas, panas, sedang,
kurang panas, dingin (tetapi tidak dinyatakan berapa panasnya. Contoh : Suhu udara : Sangat
panas; Panas; Kurang panas. (2). Angka ordinal tidak menunjukkan bahwa interval angka sama
artinya angka itu hanya menunjukkan urutan dan tidak mungkin dibagi, ditambah atau
dikurangi. Contoh: Pendidikan menentukan perkembangan individu : a. Sangat setuju; b. Setuju;
c. Ragu-ragu; d. Kurang setuju; e. Tidak setuju. (3). Pengukuran skala ordinal tidak mempunyai
angka nol mutlak. (4) Angka ordinal hanya menunjukkan urutan/rank order dan tidak lebih dari
itu.

Data Interval merupakan data yang memiliki seluruh sifat atau karakteristik data ordinal
ditambah adanya karakteristik adanya skala pengukuran dan mampu menunjukkan jarak antar
kategori, meskipun tidak memiliki nol (0) sesungguhnya. Contoh : Secara berturut selama 7 hari,
seorang peneliti mengukur dan mengamati suhu badan seseorang. Hasilnya sebagai berikut:
Hari pertama 37o C, Hari kedua 38o C, Hari ketiga 39oC, Hari keempat 40o C, Hari kelima 39.5oC,
Hari keenam 40o C, Hari ketujuh 38oC. Skala interval tidak mempunyai nol mutlak, seperti
dalam bilangan ratio. Titik 0 dalam thermometer Celcius, tidak sama harganya dengan harga nol
pada bilangan ratio.

Data Rasio adalah data yang memiliki seluruh sifatnya data interval ditambah adanya nol (0)
sesungguhnya, sehingga rasio perbandingan antarkategori dapat diketahui dengan jelas.
Contoh : Apabila jumlah kecelakaan tahun 2008 sebanyak 200 orang, sedangkan tahun 2010
sebanyak 400 orang, maka dapat diartikan bahwa kecelakaan tahun 2010 dua kali lebih banyak
dari tahun 2008. Semua karakteristik yang dimilik data interval, ordinal dan nominal dimiliki
oleh data dengan menggunakan pengukuran skala ratio. Maka data dengan skala ratio dapat
disusun dalam bentuk data interval, ordinal dan nominal, sehingga memungkinkan teknik
analisis yang digunakan jauh lebih banyak dan lengkap.

2. Menyusun Data Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah suatu daftar yang membagi data yang ada dalam beberapa kategori.
Tujuan dibuatnya distribusi frekuensi adalah agardata yang banyak jumlahnya dapat disajikan
dalam bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami, sehingga data tersebut lebih cepat
dimengerti oleh pengguna data. pembuatan distribusi frekuensi juga ditujukan untuk
memudahkan penyajian dalam bentuk selanjutnya, misalnya grafik atau diagram.

Penyusunan distribusi frekuensi, (1) Menentukan Jumlah Kelas, dalam menentukan jumlah
kelas, ada dua cara. Pertama, cara bebas, artinya jumlah kelas berapa saja tergantung penyaji.
Kedua, menggunakan rumus Struge (K = 1 + 3,3 Log N). (2) Mencari range, range adalah selisih
atau jarak antara data terbesar dan data terkecil. (3) Menentukan Panjang Kelas, panjang kelas
dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. (4) Menentukan kelas, dalam menentukan kelas,
semua data harusbisa masuk. Data terkecil harus masuk dalam kelas pertama, data terbesar
harus masuk kelas terakhir. Hindari kelas dengan nilai ganda.
Contoh data IQ Maahasiswa

143 115 111 119 75 149 117 114 99 130 152

125 118 115 105 128 112 116 99 105 115 151

119 103 135 117 96 106 134 118 118 105 110

130 111 96 100 99 125 118 98 102 117 107

100 102 125 117 98 107 115 128 128 102 112

 Banyak kelas interval K = 1 + 3.3 Log n = 1 + 3,3 x Log 55 = 1 + 3,3 x 1,74 = 1 + 5.742 =
6,742 dibulatkan jadi 7
 Interval = (149 – 75) : 7 = 74 : 7 = 10.5714285714, dibulatkan jadi 11

Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Bergolong IQ Mahasiswa

No. Kelas Interval Frekuensi

1. 141 - 151 4

2. 130 - 140 4

3. 119 - 129 8

4. 108 - 118 19

5. 97 - 107 17

6. 86 - 96 2

7. 75 - 85 1

N 55

Anda mungkin juga menyukai