Oleh :
Kelompok 5
b. Data kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka (data numerik). Dalam ko
mputer dikenal sebagai data numerik. Misalnya, data jumlah siswa kel
as XII, jumlah meja dan kursi di sebuah ruang kelas, data nilai ujian te
ngah semester dan sebagainya.
Data kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Data diskret
Data kuantitatif diskret adalah data hasil pencacahan dan berupa bilang
an bulat (dalam komputer dikenal sebagai integer). Misalnya: jumlah sis
wa kelas XII, jumlah meja dan kursi di sebuah ruang kelas, dan jumlah
guru di sebuah sekolah.
2) Data kontinu
Data kuantitatif kontinu adalah data hasil proses pengukuran dan dapat
berupa bilangan pecahan (bilangan real). Misalnya: Rata-rata berat bad
an bayi yang baru lahir adalah 2,95 kg, tinggi badan Budi adalah 150,5
cm, dan IQ Budi adalah 125.
1.1.2 Berdasarkan Cara Memperolehnya
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan la
ngsung oleh peneliti dari sumber datanya. Beberapa teknik p
engumpulan data primer antara lain: observasi, wawancara,
diskusi terfokus (focus group discussion, FGD), dan penyeba
ran kuesioner.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langs
ung dari objek penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti: Biro Pusat Statistik (BPS), buku, la
poran, jurnal, dan sumber data lainnya.
1.1.3 Berdasarkan Sumber Datanya
a. Data internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pa
da suatu organisasi atau instansi secara internal. Misalnya: data keuan
gan, data pegawai, data produksi, dan sebagainya.
b. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi y
ang ada di luar organisasi. Misalnya: data tingkat prefensi pelanggan, d
ata konsumen dalam penggunaan suatu produk, dan sebagainya.
1.1.4 Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data
a. Data nominal
Data nominal merupakan data yang didapat dengan mengelompokk
an objek berdasarkan kategori tertentu. Data nominal tidak dapat dia
nalisis berdasarkan operasi matematis, logika perbandingan, dan se
bagainya. Contoh dari data nominal seperti jenis kelamin, suku,
agama alamat dan sebagainya.
b. Data ordinal
Data ordinal merupakan data yang disusun secara berjenjang untuk
menunjukkan tingkatan atau urutan data. Contoh data ordinal yaitu
rangking kelas, data tingkat kepangkatan.
c.
Data interval
Data interval adalah data yang memilikisifatdari data nominal dan
data ordinal. Contoh data interval yaitu interval suhu (cukuppanas : –
C, panas : – C, sangat panas : – C),
rentang IPK mahasiswaantara 3,00 sampai 3,50 samajaraknyadengan
2,50 sampai 3,50.
d. Data rasio
Data rasioadalah data yang memilikisifatdari data nominal, data ordinal,
dan data interval. Data bersifatangkadalam arti yang sesungguhnya ya
ng memilikiangkanolabsolut. Contoh data rasioyaitu data tinggi badan, j
umlahsiswa di suatukelas dan sebagainya.
Distribusi Frekuensi
Berkelompok
Salah satu cara untuk mengatur,
menyusun, atau meringkas data
ialah dengan cara membuat
distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan suatu
Distribusi frekuensi merupakan suatu keadaan
yangkeadaan yang bagaimana
menggambarkan menggambarkanfrekuensi dari
bagaimana
gejala frekuensi
atau variabel dari gejaladengan
yang dilambangkan atau
angka itu telah tersalur, terbagi,
variabel yang dilambangkan dengan tersebar, dan
terpancar.
angka itu telah tersalur, terbagi,
tersebar, dan terpancar.
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
2) Hitung jarak atau rentangan (R). 3) Buatlah tabel sementara (tabulasi dengan cara
Rumus: R = data tertinggi – data terkecil. menghitung satudemi satu sesuai dengan
1
• Menentukan jumlah kelas
2
• Menentukan interval kelas
3
• Menentukan Batas Kelas
4
• Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
5
• Titik Tengah
6
• Membuah Grafik Histogram
Tabel Distribusi Frekuensi data berkelompok usia pengusaha
dalam memulai usahanya.
Gambar diatas merupakan penyajian data distribusi frekuensi pada tabel 1
dalam bentuk histogram.
Dasar pembuatan poligon frekuensi sama
halnya dengan pembuatan histogram.
Sesuai dengan namanya yang berarti banyak
Poligon sudut, poligon memang berbentuk garis
patah-patah yang menghubungkan antara
titik-titik tengah pada setiap puncak batang
histogram sehingga tampak seperti benda
bersudut banyak (Sudarman, 2015).
Poligon frekuensi bisa dibuat secara langsung
tanpa harus menggambarkan histogram terlebih
dulu. Caranya adalah dengan membuat tanda di
atas titik tengah setiap kelas interval dengan jar
ak
yang sesuai dengan frekuensinya kemudian
titik-titik ini dihubungkan dengan garis dan ditu
tup pada kedua ujungnya. Secara rinci
langkah-langkah membuat poligon adalah
sebagai berikut.
1. Buatlah kolom tambahan dari 2. Biarkan frekuensi sesuai
distribusi frekuensi berupa tepi kelasnya, sehingga anda tinggal
bawah kelas maupun untuk tepi membuat diagram batangnya itulah
atas kelas pada setiap kelas. yang dikenal dengan histogram.