Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika untuk Pendidikan Fisika
Yanga dibimbing oleh Bapak Drs. Agus Suyudi, M.Pd
Disusun oleh:
FEBRUARI 2022
A. PENDAHULUAN
Pengertian Statistika Ditinjau dari asal kata, statistika berasal dari bahasa latin,
yaitu status atau statista yang mempunyai arti "negara". Pada mulanya, status atau statista
digunakan untuk mencatat berbagai kegiatan atau urusan yang berkaitan dengan negara.
Misalnya jumlah penduduk pada tahun tertentu, penerimaan pajak, pengeluaran untuk
gaji tenaga pengajar, dan lain-lain. Pada abad ke- 17 dan ke-18 ada tiga peristilahan yang
bersaing, yaitu: political arithmetic, publisistika dan statistika.
Pada pertengahan abad ke-18, dari ketiga istilah tersebut yang masih bertahan
sampai sekarang adalah istilah statistika. STATISTIKA adalah ilmu yang mempelajari
tentang mengumpulkan data, mendeskripsikan data, menganalisis data dan menarik
kesimpulan untuk membuat suatu keputusan. Sejalan dengan perkembangan zaman,
statistika tidak lagi hanya digunakan untuk urusan pemerintah atau negara, tetapi mulai
banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan termasuk kegiatan penelitian di bidang
pertanian, ekonomi, kedokteran biologi, psikologi dan pendidikan. Statistika yang
diterapkan dalam bidang ekonomi disebut ekonometrik, statistika yang diterapkan dalam
bidang psikologi disebut psikometrik, statistika yang diterapkan dalam bidang biologi
disebut biometrik dan lain sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan statistika deskriptif?
2. Apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi?
3. Apa yang dimaksud dengan diagram batang?
4. Apa yang dimaksud dengan grafik garis?
5. Apa yang dimaksud dengan distribusi normal?
C. PEMBAHASAN
1. Statistika Deskriptif (Stastika Deduktif)
Statistika Deskriptif merupakan metode dalam mengumpulkan angka-
angka,menabelkan angka-angka, menggambarkannya, mengolah dan menganalisis
angka-angka tersebut serta menginterpretasikannya dengan memberi sebuah
penafsiran. Dengankata lain statistika deskriptif adalah suatu cara tentang bagaimana
mengumpulkan angka-angka dalam bentuk catatan dan untuk selanjutnya bagaimana
cara menyajikan angka-angka tersebut dalam bentuk grafik untuk dianalisis dan
ditafsirkan dengan mengambil kesimpulan.
2. Distribusi Frekuensi
2.1 Definisi
Data pertama yang diperoleh pada suatu observasi disebut dengan data mentah
(raw data). Data ini belum tersusun secara numerik. Sebagai contoh data
mengenai tinggi badan siswa yang penyajiannya masih dalam bentuk presensi
kehadiran yang biasanya hanya diurutkan berdasarkan alphabet nama siswa.
Terkadang data mentah disajikan berdasarkan urutan naik (ascending) atau urutan
turun (descending). Bentuk penyajian seperti ini disebut array. Selisih antara nilai
data terbesar dan terkecil disebut rentang (range).
Dalam bekerja dengan jumlah data yang cukup besar, biasanya lebih
menguntungkan jika data ini disajikan dalam kelas-kelas atau kategori tertentu
bersamaan dengan frekuensi yang bersesuaian. Frekuensi yang dimaksud adalah
banyaknya kejadian yang ada pada kelas-kelas tertentu. Suatu tabel yang
menyajikan kelas-kelas data beserta frekuensinya disebut distribusi frekuensi atau
tabel frekuensi.
CONTOH: Berikut distibusi frekuensi tinggi badan 100 siswa SMA XYZ
Tabel 1.1 Tinggi 100 siswa SMA XYZ
∑= 24
∑= 24
Ada dua pendapat yang berbeda mengenai interval ini, pendapat yang
pertama mengatakan bahwa interval adalah selisih Batas Atas (BA)
dengan Batas Bawah (BB) setiap kelompok interval (kelas). Sedangkan
pendapat kedua mengatakan bahwa interval adalah selisih batas bawah
setiap kelompok interval ataupun selisih batas atasnya saja dari setiap
kelompok interval. Kedua pendapatini tidak menjadi masalah dan tidak
perlu dipertentangkan karena dapat dilihat jenis datanya bagaimana,
apakah diskret (discrete data) atau data kontinu (continuous data). Data
discrete adalah data yang bentuknya tidak boleh dalam angka pecah,
misalnya jumlah penduduk, dalam satuan orang. Data continuous adalah
data yang bentuknya boleh dalam angka pecah, misalnya umur, berat
badan, tinggi badan, dan sebagainya. Dengan demikian untuk
mengantisipasi perbedaan kedua pendapat tentang interval tersebut, maka
tabel distribusi frekuensi berdasarkan contoh sebelumnya dapat dibuat
sebagai berikut:
∑= 24
3.2.3 Cara Membuat dan Menyajikan Data Distribusi frekuensi dan grafik
Sebelum dikemukakan tentang cara melukiskan distribusi frekuensi
dalam bentuk grafik poligon, terlebih dahulu perlu dipahami bahwa grafik
polygon dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: grafik polygon data
tunggal dan grafik polygon data kelompok.
a. Cara melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik polygon data
tunggal
Langkah-langkah yang perlu dilakukan secara berturut-turut untuk
membuat grafik polygon data tunggal adalah:
- Membuat sumbu horizontal, lambangnya X
- Membuat sumbu vertikal lambangnya Y
- Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan antara Y dan X
- Menempatkan hasil secara berturut-turut dari kiri kekanan mulai dari
nilai terendah sampai nilai tertinggi
- Menempatkan frekuensi pada ordinal Y
- Melukiskan grafik poligonnya
Contoh:
4. Distribusi Normal
Keterangan:
𝜎 = simpangan baku
𝜇 = rata-rata
𝜋 = konstanta
e = bilangan eksponensial
Kurva distribusi normal berbentuk lonceng yang melebar tak berhingga pada kedua
arah positif dan negatifnya. Ciri-ciri kurva normal :
DAFTAR RUJUKAN