Anda di halaman 1dari 18

DISTRIBUSI FREKUENSI

 Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas


interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah
daftar yang dihubungkan dengan masing-masing frekuensinya
sehingga memberikan keterangan atau gambaran sederhana dan
sistematis dari kumpulan suatu data.

 Data yang telah dikumpulkan masih dalam keadaan data


mentah/acak sehingga masih sulit untuk diinterpretasikan, maka
perlu untuk dilakukan pengelompokan-pengelompokan.
 Data yang dinyatakan dalam distribusi frekuensi memiliki
kelebihan dan kekurangan.
 Kelebihan yang dimiliki oleh distribusi frekuensi adalah
memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai data yang
kita miliki.
 Kekurangannya adalah rincian data atau informasi awal menjadi
hilang sehingga data berkelompok menjadi semu dan tidak nyata.
 Misalnya dari data tabel menunjukkan jumlah responden yang
berusia 35 – 45 sebayak 3 orang. Maka data tersebut menjadi
tidak nyata berapa usia sesungguhnya ketiga responden tersebut.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Tinggi Badan 100 Mahasiswa
Teknik Informatika UMJ
Tinggi Badan Frekuensi
151 – 153 3
154 – 156 7
157 – 159 12
160 – 162 18
163 – 165 27
166 – 168 17
169 – 171 11
172 - 174 5

Sumber : data buatan


 Dari sebuah tabel distribusi terdapat beberapa bagian-bagian
sebagai berikut :
Kelas-kelas (class)
Merupakan kelompok nilai data atau varibel. Pada tabel 1
terdapat 8 kelas yaitu pada kelas pertama adalah 151 – 153,
154 – 156 adalah kelas kedua, dst.
Batas kelas (class limits)
Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang
satu dengan kelas yang lain.
Terdapat dua batas kelas, yaitu :
 Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di
deretan sebelah kiri setiap kelas. Pada tabel 1, batas
kelas bawah adalah 151 untuk kelas pertama.
 Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di
deretan sebelah kanan setiap kelas. Pada tabel 1, batas
kelas atas adalah 153 untuk kelas pertama.
 Tepi kelas (class boundary/real limits/true class limit)
Terdapat dua tepi kelas, yaitu :
 Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah nyata.
 Tepi atas kelas atau batas kelas atas nyata.
 Tepi atas kelas atau kelas atas nyata pada kelas pertama =
Batas atas kelas pertama + batas bawah kelas kedua
2

 Rata-rata kelas (Class marks/Class mid point)


Rata-rata kelas adalah nilai tengah pada tiap-tiap kelas.
 Secara umum langkah-langkah yang hendaknya dilakukan
adalah sebagai berikut:
 Urutkan data dari nilai terendah sampai pada nilai
tertinggi atau sebaliknya.
 Tentukan terlebih dahulu nilai tertinggi dan nilai
terendah dari kumpulan data yang akan disajikan,
kemudian dari nilai tertinggi dan terendah tersebut maka
dapat dilakukan perhitungan range atau jangkauan, yaitu:
r = nilai tertinggi – nilai terendah
 Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya
kelas dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu
k = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah jumlah kelas.

 Tentukan interval/panjang kelas dari distribusi data


yang akan dibuat yaitu dengan menggunakan rumus :
r
i= , dimana i adalah panjang kelas
k
Penentuan panjang kelas dengan metode ini hanya bersifat
prediksi saja, biasanya panjang kelas diusahakan dalam
bilangan asli.
Dari hasil suatu pengumpulan data nilai statistika
mahasiswa Teknik Informatika UMJ, maka didapatkan
data sebagai berikut :
80 66 74 73 74 72 74 74 73 68
71 73 72 74 75 74 69 74 65 72
75 75 78 72 82 79 75 71 79 71
70 70 72 70 70 77 75 76 72 67
 Langkah 1 : Urutkan data
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82

 Langkah 2 : Tentukan nilai jangkauan (r)


r = 82 – 65 = 17
 Langkah 3 : Tentukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 40
k = 1 + 5,3 = 6,3 dibulatkan = 6
 Langkah 4 : Tentukan panjang kelas (i)
i = 17/6 = 2,8 dibulatkan = 3
Tabel 2
Distribusi Data Nilai Statistika Mahasiswa
Teknik Informatika UMJ
panjang turus frekuensi
65 – 67 III 3
68 – 70 IIII I 6
71 – 73 IIII IIII II 12
74 – 76 IIII IIII III 13
77 – 79 IIII 4
80 - 82 II 2

jumlah 40
Sumber : data buatan

 Dengan melihat tabel distribusi data tersebut, maka dapat


ditentukan nilai batas kelasnya dan nilai tengah dari setiap kelas.
Dengan demikian dapat ditunjukkan data distribusi frekuensi
secara lengkap sebagaimana berikut ini:
Tabel 3
Distribusi Data Nilai Statistika Mahasiswa
Teknik Informatika UMJ

panjang batas kelas nilai tengah frekuensi


65 – 67 64,5 – 67,5 66 3
68 – 70 67,5 – 70,5 69 6
71 – 73 70,5 – 73,5 72 12
74 – 76 73,5 – 76,5 75 13
77 – 79 76,5 – 79,5 78 4
80 - 82 79,5 – 82,5 81 2

jumlah 40
Sumber : data buatan
 Selain dalam bentuk tabel, distribusi frekuensi sering juga dalam
bentuk grafik atau digunakan bersama-sama baik dalam bentuk
tabel maupun grafik.

 Histogram dan poligon adalah dua grafik yang mencerminkan


distribusi frekuensi. Sedangkan ogif adalah grafik yang
mencerminkan distribusi frekuensi kumulatif.

 Dalam setiap grafik frekuensi diperlukan sumbu X dan sumbu


Y. Umumnya sumbu X digunakan sebagai nilai interval
sedangkan sumbu Y digunakan sebagai nilai frekuensi.
Tabel 4
Distribusi Data Nilai Statistika Mahasiswa
Teknik Informatika UMJ
panjang batas kelas nilai tengah frekuensi
65 – 67 64,5 – 67,5 66 3
68 – 70 67,5 – 70,5 69 6
71 – 73 70,5 – 73,5 72 12
74 – 76 73,5 – 76,5 75 13
77 – 79 76,5 – 79,5 78 4
80 - 82 79,5 – 82,5 81 2

jumlah 40

Gambar 1. Histogram Nilai 40 Mahasiswa Teknik Informatika UMJ


Gambar 2. Poligon Nilai Statistika Mahasiswa Teknik Informatika UMJ
Gambar 3. Ogif Nilai Statistika Mahasiswa Teknik Informatika UMJ
 Selain grafik histogram banyak juga penggunaan grafik
batang pada beberapa penelitian.
 Grafik batang merupakan jenis grafik yang biasa digunakan
untuk mempresentasikan data nominal dan ordinal, sedangkan
histogram untuk data interval/rasio.
 Masing-masing teknik tersebut mempresentasikan data dalam
suatu serial segi empat/batang vertikal, dimana setiap batang
tersebut menunjukkan nilai dari setiap kategori tertentu.
 Namun pada histogram setiap batang berhubungan secara
langsung antara satu dengan yang lainnya, sedangkan pada
grafik batang ada jarak di antara setiap batang.
Tabel 5
Distribusi Data Geografis Pasien Flu Burung
di Pulau Jawa

Anda mungkin juga menyukai