STATISTIKA
A. PETA KONSEP STATISTIKA
B. Tahukah Kamu?
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah – istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium
("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus"). Pada mulanya statistika dipergunakan
oleh “Caesar Augustus” pada zaman Romawi untuk memperoleh keterangan-keterangan yang dibutuhkan
seperti nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan dan jumlah keluarga penduduk negarannya. Gottfried Achenwall
(1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis
data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip
mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan
data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi
kependudukan yang berubah setiap saat.
MATEMATIKA KELAS X
Materi Pembelajaran
Penyajian data
Salah satu cara pengorganisasian data yang dapat digunakan untuk mempermudah
penarikan kesimpulan adalah menyajikan data mentah ke dalam Pada bagian ini akan
dipaparkan mengenai pengolahan data ke dalam tabel distribusi frekuensi dan
memvisualisasikan ke dalam bentuk grafik.
62 76 40 65 41 58 76 80 89 66
65 67 81 76 34 32 47 47 65 23
45 42 56 59 67 63 72 39 44 60
51 55 39 65 76 77 51 90 87 54
50 92 40 37 60 65 55 89 67 44
32 35 32 55 73 27 47 54 60 50
Dari data ini akan dibuat tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan langkah-
langkah yang sistematis. Prosedur yang dilakukan untuk membuat tabel distribusi
frekuensi adalah:
a) Menentukan jangkauan data (J)
Dari data, J = statistik tertinggi – statistik terendah = 92 − 23 = 69
b) Menentukan banyak kelas (k)
Umumnya banyak kelas ditentukan dengan menggunakan aturan Sturges
= 6,87 ≈ 7
Ukuran Pemusatan
Nilai statistika yang dapat menggambarkan keadaan suatu data antara lain adalah
mean (rataan hitung), modus, dan median dengan menyatakan ukuran pemusatan data.
Secara umum, apabila nilai-nilai data kuantitatif dinyatakan dengan 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … . , 𝑥𝑛
(terdapat 𝑛 buah datum) dengan setiap datum mempunyai frekuensi 𝑓1, 𝑓2, 𝑓3, … . , 𝑓𝑛.
Maka rataan hitung(𝑥̅) data berbobot ditentukan oleh rumus berikut:
Jika data pertama dengan jumlah 𝑛1 mempunyai rata-rata 𝑥̅1 , data kedua dengan jumlah 𝑛2 mempunyai
rata-rata 𝑥̅2, dan seterusnya, maka rata-rata gabungan dari data tersebut adalah
Contoh :
Nilai rata-rata ulangan Fisika dari 10 murid adalah 62. Jika digabungkan dengannilai 5 murid yang lain
ternyata nilai rata-ratanya menjadi 54. Nilai rata-ratadari 5 murid tersebut sama dengan ....
Penyelesaian:
620+5 x
54 =
15
620 + 5x = 810
5x = 190
x = 38
Contoh :
Diberikan data berat badan sebagai berikut:
Berat badan (kg) Frekuensi (f)
40-49 1
50-59 4
60-69 8
70-79 14
80-89 10
90-99 3
Tentukan mean (rataan) data tersebut!
Penyelesaian:
Berat badan (kg) Titik tengah (𝑥𝑖) 𝑓𝑖 𝑓𝑖𝑥𝑖
40-49 44,5 1 44,5
50-59 54,5 4 28
60-69 64,5 8 516
70-79 74,5 14 1.043
80-89 84,5 10 845
90-99 94,5 3 283,5
6 6
∑ 𝑓𝑖 = 40 ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖 = 2.950
𝑖=1 𝑖=1
2. Median
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama banyak setelah
data tersebut diurutkan mulai dari yang terkecil sampai teresar.
a. Median pada data tunggal
Misal terdapat data x1, x2, x3, ...., xn maka
b. Median pada data kelompok
Jika data yang tersedia merupakan data kelompok, artinya data itu dikelompokkan ke dalam interval-
interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan rumus
berikut ini:
Contoh :
Kelas Frekuensi
Frekuensi
interval Kumulatif
42-48 3 3
49-55 10 13
56-62 20 33
63-69 13 46
70-76 4 50
Jumlah 50
Penyelesaian:
Karena ukuran datanya adalah 50, maka kelas median berada pada interval yang memiliki frekuensi kumulatif
yang mencapai 25, sehingga𝑀𝑒 terletak pada kelas interval 56-62. Maka diperoleh,
𝑛= 50
𝑓𝑘= 13
𝑓=20
𝑐= 62,5 – 55,5 = 7
( )
50
dengan demikian, Me = 55,5 + 2−13 . 7 = 59,7
20
3. MODUS
a. Modus data tunggal
Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi
tertinggi. Suatu data, jika mempunyai satu modus maka disebut unimodal dan bila
mempunyai dua modus disebut bimodal.
Contoh :
Nilai Frekuensi
50-54 2
55-59 4
60-64 6
65-69 18
70-74 9
75-79 15
80-84 6
Penyelesaian:
Frekuensi modusnya 18 dengan demikian kelas modusnya adalah 65-69 dan tepi
bawah frekuensi modus (𝑡𝑏)=64,5
𝑑1= 18 – 6 = 12
𝑑2= 18 – 9 = 9
𝑐= 69,5 – 64,5 = 5
Mo = 64,5 + ( 12+9
12
) . 5 = 67,36