KONSEP VARIABILITAS
DISUSUN OLEH:
RAHMADANI (2163201046)
KELAS:
2B
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantinatikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah STATISTIK SOSIAL
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini,Supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen STATISTIK SOSIAL, yang telah
memberikan tugas dalam menulis makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih .
JUDUL……………................................................................................................
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A…LATAR BELAKANG………………………………………………….
B…RUMUSAN MASALAH……………………………………………….
C…TUJUAN……………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A…PENGERTIAN VARIABILITAS……………………………………..
a…RANGE……………………………………………………………..
c…RATA-RATA DEVIASI……………………………………………
d…STANDAR DEVIASI……………………………………………….
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Statistic adalah data, informasi, ataupun hasil penerapan algoritam statistika suatu data.
Sedangkan statistic adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengngumpulkan, menganalisis, mengintrespetasi, dan mempresentasikan data. Data
statistik tersebut merupakan kumpulan fakta maupun angka . dalam menglah data dapat
dengan secara manual maupaun Microsoft excel.
Statistsik sendiri terbagi menjadi berbagai cabang ilmu. Salah satu yang dipelajari
ialah disperse. Disperse merupakan ukuran yang menggambarkan bagaimana
berpencarnya suatu data kuantitatif. Dengan mempermudah disperse akan membantu
Dalam menganalisis data. Serta mempermudah dalam membandingkan dua distribusi
data atau lebih.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian variabilitas ?
2. Apa saja jenis nya?
3. Contoh soal dari variabilitas itu sendiri?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari variabilitas
2. Memahami jenis-jenis nya
3. Memami soal-soal yang telah dicontohkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian variabilitas
Ukuran kecendrungan sentral, mean, median dan mean akan menunjukkan kecendrungan
memusat, namun tidak dapat mendeskripsikan variasi data dari distribusi tersebut.
mencukupi. Harga dua mean sampel penelitian sama, umpamanya 20 dan 20. Peneliti
tidak mengatakan kedua kelompok itu sama sebab gejala data secara keseluruhan belum
tentu sama. Ada kemungkinan yang satu sebaranya leptokurtic, dan mungkin juga yang
satu lagin mesokurtic atau polykuctic. Selanjutnya perhatikan contoh berikut:
Sampel 1 : 45, 45, 45, 20, 60, 45, 30, 45, 70, 45. ∑=450 mean =45
Sampel 2 : 40, 60, 55, ,35, 50, 38, 45, 60, 30, 37. ∑=450 mean =45
Kedua data sampel tersebut sama, namun variabilitas tidak sama, sampel 1 variasi
nilai 20 = 70, sedangkan kelompok kedua variasi nilai cukup banyak walaupun range
lebih kecil dari sampel 1, yaitu 37 – 60).
Oleh karena itu dalam mendeskripsikan dan membandingkan dua sampel data
tersebut perlu diketahui variabilitas masing-masing sampel data. Walaupun datanya
sama-sama normal sekalipun, yang satu mungkin bell runcing satu lebih dalam bell
melebar.
Yang dimaksud dengan variabilitas dalam satu serbaran data adalah derajat
penyebaran nilai-nilai variable dari suatu kecendrungan sentral dalam suatu distribusi.
Kalau variabilitas suatu distribusi, besar maka data akan tersebar dalam rentang yang
benar. Sering juga disebut dengan datanya heterogen, sedangkan kalau variabilitasnya
kecil, sebaranya tidak melebar/cenderung mendekati mean. Kondisi didata yang demikian
sering disebut dengan data yang homogen. Beberapa cara dalam mencari variabilitas,
yaitu: (1) range, (interqurtile ran), (3) rata-rata deviasi dan (4) standar deviasi.
1. Range
Kalau melihat suatu sebaran data selalu akan ditemui ada skor yang paling rendah dan
ada pula skor yang paling tinggi dan sebagian besar akn tersebar di tengah kecuali
kalau data tersebut juling ke kiri atau ke kanan.
Range = x tertinggi – x terendah
X1 25 28 35 26 32 34 40 38 36 34 42 48
X2 25 26 34 45 34 42 15 22 65 60 19 31
Walaupun Mean sama, namun sebaran tidak sama, karena sampel X1 mempunyai
range lebih kecil yaitu 48 - 15 = 23, sedangkan X2, mempunyai range lebih besar, yaitu
65 – 15 = 50. Oleh karena itu, walaupun kedua kelompok itu mempunyai Mean yang
sama, yaitu 35.18, tetapi karena range kedua kelompok berbeda, maka kedua kelompok
sampel itu harus diartikan dengan memperhatikan range masing-masing. Kelemahan
yang sangat menonjol penggunaan adalah range yang diambil dua tertinggi dan terendah,
sedangkan banyak variasi nilai yang di tengah tidak diperhitungkan, sedangkan kebaikan
range mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan dan banyak digunakan dalam
menentukan besaran kelas interval dalam suatu distibusi.
Nilai =23
Nilai tertinggi =79
Range 79 – 23 =56
Table :
Kelas interval f kf
70-79 5 30
60 69 3 25
50 59 6 22
40-49 5 16
30-39 7 11
20 29 4 4
N 30
{ }
30
( 4−4)
K1 = 29.5 + 4 10
7
= 29.5 + (3,5). 10
= 34.5
Nilai/skor k 1 = 34.5
Nilai K3 dapat dicari dengan pola yang sama dengan K1, dengan mengganti
K1 dengan K3, sehingga nilai K3 = 61,17. Dengan didapatnya nilai K3 dan K1 maka nilai
interkuartil range dapat dicari.
Range antarkuartil = K3 – K1
= 61,17 – 34,5
= 26,67
Range Antarkuartil ini selalu lebih kecil dari range P10 - P90 . Perbedaan lebih kecil lagi kalau
digunakan, namun. Range Semi Antar Kuartil (RSAK) lebih kecil lagi. Untuk ini dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
K 3−K 1 61,17−34,5
RSAK = = = 13,334
2 2
Range Semi Antar Kuartil ini sering digunakan bersama-sama dengan median. Median
untuk kencendrungan sentralnya dan Range Semi Antar Kuartil untuk mengetahui
variabilitasnya.
√
2
SD = ∑X
N
Keterangan :
SD = standar deviasi
N = jumlah subjek
Mean dari 4 orang yang tertera dalam table dalam table berikut adalah 44:4 =11
Table :
Penyimpangan
Nama x Individu dari x
2
mean
(nilai absolute)
x
Ali 10 1 1
Umar 12 1 1
Idhan 9 2 4
ratna 13 2 4
Jumlah 44 10
√
2
Jadi rata-rata mean SD = ∑ x
N
=
√ 10
4
4. Standar Deviasi
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada rata-rata deviasi seperti peniadaan angka
negatif, untuk nilai lebih kecil dari rata-rata kelompoknya, menjadi hilang apabila kita
menggunakan standar deviasi sebagai cara untuk menentukan penyimpangan nilai dari
kelompoknya/individualnya. Deviasi standar/simpangan baku ini merupakan alat
statistik yang lebih ampuh dan teliti dibandingkan dengan range/rentang, dan ukuran
simpangan lainnya.
√ ∑X 2
2
SD = ∑X –( ¿
N N
Keterangan :
SD = standar deviasi
∑X = jumlah skor kasar
∑X 2 = jumlah masing-masing skor kasar setelah
dikuadratkan
Nama Skor x x
2
Ali 10 100
Umar 12 144
Idham 9 81
Ratna 13 169
jumlah 44 494
(data yang digunakan sama dengan data pada waktu mencari rata-rata mean)
Dengan menggunakan formula yang telah dikemukakan, maka sd untuk contoh di
atas adalah :
√ ∑ X – ( ∑ x ¿2
2
SD =
N N
SD =
√ 494
4
−¿
SD =√ 123.50−121
SD = 1.58113883(dibulatkan 1,581)
√ ∑ fx 2
2
SD = ∑ fx – ( ¿
N N
Tabel :
Skor Titik
intelegens tengah f fx fx
2
i
150-159 154.5 1 154.5 23870.25
140-149 144.5 6 867 125281.50
130-139 134.5 20 2690 361805.00
120-129 124.5 28 3484 434007.00
110-109 114.5 19 2175.5 76441.75
100-109 104.5 7 371.5 62511.70
90-99 94.5 7 661.5 62511.70
80-89 84.5 1 85.5 7140.25
89 10850. 1339929.5
5
M =121.9
SD
√
= (¿
1339929,5
89
)−¿ ¿
√
= 15055.39−14864.49 ¿
¿
=√ 190.90
SD =13. 816(13.82)
√ ∑FX 2
2
SD =i ∑ fx – ( ¿
N N
Dimana:
x1 =deviasi berkode dari mean terkaan
I =interval
Table :
Skor
inteligas f x1 fx1 fx1
2
i
150-159 1 3 3 9
140-149 6 2 12 24
130-139 20 1 20 20
120-129 28 0 0 0
110-109 19 -1 -19 +19
100-109 7 -1 -14 28
90-99 7 -3 -21 63
80-89 1 -4 -4 16
89 -23 179
−23
M =124.5+ x 10
89
=124.5-2.70
=121.8
SD =10
(√ 179
89 )
−¿ ¿
=10√ 2.01−0.07
Soal :