Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STATISTIKA

INTERKUARTIL, STANDAR DEVIASI DAN VARIANSI

DOSEN PENGAMPU :

ANDI RESKI, S.Si., M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : LALA ARISSITA


NPM : 202055201042
KELAS :B

UNIVERSITAS MUSAMUS
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN
2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil, standar deviasi,cov, range,interquartil, dan
Persentil sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam
analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data.
Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu
diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran
pemusatan data. Analisis Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan
dengan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna. Upaya
penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting yang terdapat
dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya
mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data.
Ukuran pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median.
Sedangkan ukuran penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan
baku (standard deviation).

2.    Rumusan Masalah


    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan
makalah ini kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut
“Apa yang dimaksud dengan Mean, Modus, Median, Quartil, Desil, standar
deviasi,cov, range,interquartil, dan Persentil beserta contohnya?”

3.   Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil, standar deviasi,cov, range,interquartil, dan
Persentil beserta contohnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. UKURAN TENGAH ( mean, median,mode)


1. Rata-rata Hitung (Mean) 
Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau lebih dikenal dengan mean
saja adalah nilai yang baik mewakili suatu data. Sebenarnya ada
pembagian mean yang lain, seperti harmonic mean dan geometric mean,
tetapi didalam buku ini hanya akan dijelskan mengenai arithematic mean.
Nilai ini sangat sering dipakai dan bahkan yang paling banyak dikenal
dalam menyimpulkan sekelompok data.
a. Rumus Mean

b. Contoh
Ada data dari umur mahasiswa perawat semester VII
20 21 20 22 19
Rata-rata umur mahasiswa perawat semester VII adalah
20 21 20 22 19 =20,4
5

c. Sifat dari mean


a. Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
b. Mean sangat dipengaruhi nilai ekstrem baik ekstrem kecil
maupun ekstrem besar
c. Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan.

3
2. Median
Median adalah nilai yang terletak pada observasi yang di tengah, kalau
data tersebut telah disusun (array). Nilai median disebut juga nilai letak.
Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari
yang terkecil sampai yang terbesar. 
a. Rumus median :

Keterangan:
Me  = Median
N  = jumlah data
X  = nilai data
b. Sifat dari median
Nilai median tidak terpengaruh oleh data ekstrin
c. Contoh
Kalau umur rata-rata mahasiswa perawat disusun menurut besar
kecilnya nilai, maka didapatkan sususnan seperti : 19 20 20 21 22
5+1 =3
2
Jadi nilai observasi ketiga adalah 20, maka dikatakan median
adalah 20

3. Modus (mode)

4
Modus adalah nilai yang paling banyak atau yang paling sering di
temui didalam suatu pengamatan Dari sifatnya ini maka untuk sekelompok
data pengamatan ada beberapa kemungkinan:
a. Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada
modus
b. Ditemui satu modus (unimodal)
c. Ada dua modus (bimodal)
d. Lebih dari tiga modus (multimodal)

Contoh :
Dari pengamatan umur mahasiswa perawat smester VII muda
didapatkan data sebagai berikut
19 19 20 20 21 21 21 22
Dari pengamatan diatas ditemui nilai 21 sebanyak tiga kali. Dengan
demikian nilai modus adalah 21.

Hubungan antara nilai mean, median dan modus adalah sebagai berikut
1. Pada distribusi yang simetris ketiga nilai ini sama besarnya
2. Nilai median selalu terletak antara nilai modus dan mean pada
distribusi yang menceng
3. Apabila nilai mean lebih besar daripada nilai median dan modus,
maaka dikatakan distribusi menceng ke kanan
4. Bila nilai mean lebih kecil dari pada nilai median dan modus, maka
distribusi menceng kiri

B. UKURAN VARIASI (range,interquartil,varian,SD,cov )


Dengan mengetahui nilai rata-rata saja, informasi yang di dapat kadang-
kadang bisa salah interpretasi.misalnya dari dua kelompok data di ketahui rata-
ratanya sama.kalau hanya dari informasi ini kita sudah menyatakan bahwa dua
kelompok ini sama, mungkin saja kita bisa salah kalau tidak di ketahui
bagaimana bervariasinya data di dalam kelompok masing-masing.
Nilai variasi atau devisi adalah nilai yang menunjukkan bagaimana
bervariasinya data di dalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya. Jadi,
semakin besar nilai variasi maka, semakin bervariasi pula data tersebut.

5
Ada bermacam-macam nilai variasi,yaitu sebagai berikut.
1. Range
Range adalah nilai yang menunjukkan perbedaan nilai pengamatan
yang paling besar dengan nilai yang paling kecil.

R = x(max) – x(min)
Keterangan :
X (max) : nilai data yang paling terbesar
X (min) : nilai data yang paling terkecil
Contoh :
45 46 50 54 55 58 60 kg adalah berat badan dari mahasiswa perawat
semester VII.
Rangenya adalah : 60-45= 15 kg

2. Interquartil
a. Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas (Q 3) dan
kuartil bawah (Q1). Jika jangkauan interkuartil dinotasikan dengan
QR maka:
QR = Q3 – Q1
b. Rumus :
Qd = ½QR

atau
Qd = ½(Q3 – Q1)
c. Contoh soal
Tentukan jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari data
berikut.
20     35     50     45     30     30     25     40     45     30     35
Ingat hal pertama yang Anda lakukan adalah mengurutkan data
tersebut untuk mencari kuartil atas dan kuartil bawahnya, yakni
sebagai berikut.

6
Jadi, kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3) dari data tersebut yakni
30 dan 45, maka:
QR = Q3 – Q1
QR = 45 – 30
QR = 15
Sedangkan simpangan kuartilnya yakni:
Qd = ½QR
Qd = ½.15
Qd = 7,5
Jadi, jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari data tersebut
adalah 15 dan 7,5.

3. Varian
Varian adalah rata-rata perbedaan anatara mean dengan nilai masing-
masing observasi
Rumus :
v (s2) =∑(x-x)2
n-1
contoh soal
dari data di atas dapat dihitung variannya sebagai berikut

v = 81+ 25+1+100 = 58
4

4. Standar deviasi
Standar deviasi adalah akar dari varian. Nilai standar deviasi ini disebut
juga sebagai “simpangan baku” karena merupakan patokan luas area di
bawah kurva normal.

7
Rumus
S =√v =√S2
Contoh soal
Misalkan dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa orang siswa yang
dijadikan sampel adalah sebagai berikut. 

172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170

Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah data (n) = 10, dan (n - 1) = 9.
Selanjutnya dapat dihitung komponen untuk rumus varian.

Dari tabel tersebut dapat ketahui:

Dengan demikian, jika dimasukkan ke dalam rumus varian, maka hasilnya


adalah

8
Dari penghitungan, diperoleh nilai varian sama dengan 30,32.
Dari nilai tersebut bisa langsung diperoleh nilai standar deviasi
(simpangan baku) dengan cara mengakarkuadratkan nilai varian.

5. Koefisien varian (coefficient of variation =COV)


Koefisien varian merupakan ration dari standar deviasi terhadap nilai
mean dan dibuat dalam bentuk persentase
Rumus

Contoh soal
Pada suatu kelompok data dengan standar deviasi 1,5 sedangkan
koefisien variasinya 12,5 %. Maka berapaka nilai rata” dari kelompok
data tersebut :
Diketahui
S (simpangan baku) = 1,5
Kv (koefisien variasi ) = 12,5 %
Jawaban

12,5 = 1,5 x100%


X
12,5 = 150%
X
X = 150%
12,5%
= 12
Jadi nilai rata-rata dari kelompok data tersebut adalah 12.

9
C. UKURAN POSISI (quartile, persentil, desil)
1. Quartile
a. Quartil untuk data tunggal
Quartile membagi kelompok data berurutan menjadi empat bagian
yang sama. Untuk data besar sata diurutkan dari terkecil. Kuartil
dilambangkan dengan Q.
b. Jenis quartil ada 3 yaitu :
a) Kuartil pertama (Q1)
b) Kuartil kedua (Q2)
c) Kuartil ketiga (Q3)
c. Rumus

Keterangan :
Q1 :kuartil ke-i
N :banyaknya data
d. Contoh soal
Tentukan Q1 , Q2 dan Q3 dari data :
7,3,8,5,9,4,8,3,10,2,7,6,8,7,2,6,9,

Jawab :

Data terurut : 2,2,3,3,4,5,6,6,7,7,7,8,8,8,9,9,10

n = 17

10
2. Persentil

Persentil merupakan nilai yang membagi data menjadi serratus


bagian sama besar. Persentil sering dilambangakan dengan P. jenis
persentil ada 99, yaitu P1, P2, P3 … P99

Contoh soal

Tentukan persentil ke-65 dari data : 6,5,8,7,9,4,5,8,4,7,8,5,8,4,5.

Jawab:

n = 15

data terurut : 4,4,4,5,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9.

Jadi, nilai persentil ke-65 adalah 7,4

3. Desil
Desil membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar.
Jadi, desil adalah sekumpulan data yang telah diurutkan dan dibagi

11
menjadi sepuluh bagian yang sama besar. Desil ditulis D1, D2, D3, …
Dn..
a. Desil untuk Data Tunggal
Letak Desil (Di)  = 
Untuk i = 1, 2, 3,… 9
Nilai Desil (Di) = xn  + 
b. Desil untuk Data Berkelompok
Letak Desil (Di) = 
Nilai Desil (Di) = Tb  + 
Ket :
Di    = desil ke-i
Tb    =tepi bawah kelas desil
f     = frekuensi kelas desil
fk        = frekuensi komulatif sebelum kelas desil
p    = panjang interval
c. Rumus

Keterangan :

D = Desil
i = Bilangan Bulat kurang dari 10 ( 1,2,3,4,…,9 )
n = Banyaknya Data
d. Contoh soal
Dalam mencari nilai desil pada data tunggal, dapat dilihat
pada penjelasan dibawah ini :
Nilai pada pelajaran Statistik I terdapat sebanyak 10
mahasiswa dengan nilai :
60,80,90,70,85,95,75,65,70,65.
Maka tentukanlah nilai desil D6.
Penyelesaian :
1. Mengurutkan data : 60,65,65,70,70,75, 80,85,90,95.
2. Masukan data ke rumus utama :

12
 
D6 = data ke – 6 + 0,6 (data ke- 7 – data ke- 6)
D6 = 75 + 0,6 (80 – 75)
D6 = 75 + 3
D6 = 78
Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas, maka posisi D3
menunjuk ke nilai 78

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Metode ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil) dan ukuran
gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan modus),sangat
berpengaruh terhadap kehidupan, karena metode-metode tersebut dapat
mengklasifikasikan dan menyajikan data yangmudah dipahami sehingga persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan statistikabisa teratasi. Namun, metode-metode ini
tidak dapat dipakai apabila tidak terdapat data-data yang bisa digunakan atau data
tersebut tidak valid.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, halaman 4-6".
2002. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
https://mafia.mafiaol.com/2014/06/cara-menentukan-jangkauan-interkuartil-simpangan-
kuartil.html
https://www.pelajaran.co.id/2016/13/ukuran-letak-data-kuartil-desil-persentil-penjelasan-
rumus-dan-contoh-soal.html
https://www.rumusstatistik.com/2013/07/varian-dan-standar-deviasi-simpangan.html
Luknis sabri, sutanto priyo hastono. Stastik kesehatan halaman 30-35
Oktarezi, Eriq. Kenali Pengertian dan Perbedaan Statistik dan Statistika.

14
Ronald E.Walpole. Pengantar Statistika, halaman 2-5". 1993. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.

15

Anda mungkin juga menyukai