Anda di halaman 1dari 13

STATISTIKA BISNIS

UKURAN PEMUSATAN
Dosen Pengampu : Dr. Moch. Syaharudin, M.M

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Chensa Fika Wahyolanda 220810201001
2. Monica Kurniawari 220810201013
3. Yustya Nur Maulidyha 220810201049
4. Nabila Jelita Sari 220810201067
5. Rency Gresyia Nawa S 220810201069
6. Rico Andriano 220810201142
7. Sultan Kafi Delon P 220810201258

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
UKURAN PEMUSATAN
Ukuran pemusatan data merupakan gambaran nilai-nilai dari suatu kumpulan data
yang telah diamati. Nilai hasil pemusatan data digunakan untuk mewakili banyak nilai
yang ada di dalam data tersebut.Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak di tengah
suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai. Dengan perkataan lain,
la mempunyai kecenderungan memusat. Beberapa jenis rata-rata yang sering
dipergunakan ialah Modus,Median,rata-rata hitung (mean), rata-rata ukur (geometric),
rata-rata gabungan, dan rata-rata harmonis. Selain itu juga terdapat perhitungan dengan
menggunakan kuartil, desil, dan persentil. Setiap rata-rata tersebut selain mempunyai
keunggulan juga memiliki kelemahan, dan ketepatan penggunaannya sangat tergantung
pada sifat dari data dan tujuannya (misalnya, untuk melakukan analisis).
Ukuran pemusatan adalah suatu sembarang ukuran yang menunjukkan pusat dari
sekelompok data yang telah diurutkan dari nilai terkecil hingga nilai terbesar atau
sebaliknya. Terdapat beberapa ukuran pemusatan namun yang paling sering
digunakan ada tiga yaitu mean, median dan modus.
Berikut bagian-bagian dari ukuran pemusatan :

1. Mean
A. Definisi Mean
Rata-rata (average) adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data (a
set of data). Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak di tengah suatu kelompok
data yang disusun menurut besar kecilnya nilal. Dengan perkataan lain, la mempunyai
kecenderungan memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat
(mes sures of central tendency).
B. Rumus
a). Data Tunggal

b). Data berkelompok

Kumpulan data sebanyak n buah nilai akan dinyatakan dengan simbol-simbol


x,..Simbol n juga dipakai untuk menyatakan ukuran sampel atau besar sampel, yaitu
banyak data yang diteliti dalam sampel. Untuk ukuran populasi atau besar populasi
digunakan simbol N, yaitu banyak data yang diteliti dalam populasi.
C. Contoh Soal
a). Data Tunggal
Dalam suatu kelas terdapat 20 siswa dan diperoleh persentase:
88,82,88,85,84,80,81,82,83,85,84,74,75,76,89,90, 89,80,82,83.
Tentukan mean yang diperoleh kelas tersebut.
Rata-rata = [88 + 82 + 88 + 85 + 84 + 80 + 81 + 82 + 83 + 85 + 84 + 74 + 75 + 76 +
89 + 90 + 89 + 80 + 82 + 83] : 20
Rata-rata = 1660 ; 20 = 83
b). Data Kelompok
Data nilai ulangan harian IPA kelas VIII-1. Berapa banyak siswa di kelas itu yang
nilainya lebih dari rata-rata?

Diperoleh nilai rata-ratanya adalah 6,625. Karena yang ditanya di soal banyak siswa
yang nilainya di atas rata-rata, maka nilainya ada 7 sampai 10. Jika kita total semua
jumlah siswanya, ada sebanyak 21 siswa.

2. Median
A. Definisi Median
Median adalah ukuran letak data setelah data disusun menurut urutan nilainya.Me
adalah nilai yang berada pada suatu titik yang membagi penyebaran skor menjadi dua
yang sama banyaknyan, yang tersebar di atas dan dibawah nilai titik tersebut dimana
median ini merupakan nilai tengah. Median didapat dari hasil mengurutkan semua
hasil pengukuran dari nilai terendah ke nilai tertinggi. Jika jumlah unit amatan genap,
maka tidak ada nilai tengah tunggal sehingga median ditentukan melalui rerata dari
dua nilai tengah.
B. Rumus
a). Data Ganjil
b). Data Genap

Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me
adalah data yang terletak tepat di tengah. Untuk banyak data genap, setelah data
diurutkan, maka median adalah rata-rata hitung dari dua data yang terletak di tengah.
C. Contoh Soal
a). Data Ganjil
Sebuah sampel datanya adalah 10, 15, 7,9, 20,17,9
Setelah disusun menurut nilainya menjadi 7, 9, 9, 10,15,17, 20
Data yang terletak tepat di tengah tengah adalah 10, jadi mediannya adalah 10
X 7 +1
n= 7 maka Me = data ke = data ke 4 = 10
2
b). Data Genap
Diketahui sebuah sampel datanya 9, 7, 13, 16, 10, 11, 15
Setelah disusun menurut nilainya menjadi : 6, 7, 9, 10, 11,13, 15,16

3. Modus
A. Definisi Modus
Modus adalah ukuran kecenderungan pusat yang peling sederhana karena
perhitungannya hanya melalui penghitungan frekuensi masing-masing skor dalam
distribusi, dimana yang diambil adalah skor yang paling banyak frekuensinya dalam
penyebaran skor suatu kelompok atau sampel (yang paling banyak muncul)
B. Rumus

b : tepi bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan


frekuensi terbanyak
p : panjang kelas modus
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum kelas modus
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi setelah kelas modus
C. Contoh Soal
Dengan modus data pada table yaitu data nilai matematika dihitung modusnya seperti
berikut :
Nilai matematika 100 siswa
Nilai Frekuensi
31-40 1
41-50 5

51-60 12
61-70 28
71-80 32
81-90 20

91-100 2
Jumlah 100

Dari data diatas kelas modus terdapat pada kelas dengan frekuensi tertinggi yaitu
f=32 jadi terdapat pada interval 71-80. Jadi diperoleh :

b = tepi bawah kelas modus = 70,5


p = panjang kelas interval = 10
d1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas sebelumnya = 32-28 = 4
d2= frekuensi kelas modus – frekuensi kelas sesudahnya = 32 – 20 = 12

4. Rata-rata Harmonik
A. Definisi Rata-rata Harmonik
Rata-rata Harmonik adalah rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua
data menjadi pecahan, dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan
pembilangnya adalah satu, kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan
selanjutnya dijadikan sebagai pembagi jumlah data. Dalam praktek nilai rata-rata
harmonic paling sering digunakma untuk merata-ratakan kecepatan jarak tempuh,
menentukan harga rata-rata komoditi tertentu, menghitung investasi sejumlah uang
tertentu setiap setiap periode dan lain-lain.
B. Rumus
a). rumus biasa

b). rumus notasi sigma

dimana H adalah rata-rata harmonik, n adalah banyaknya data, xi adalah nilai data
ke-i.

Penghitungan rata-rata harmonik dengan cara mengubah semua data menjadi


pecahan, dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya adalah
satu, kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan
sebagai pembagi jumlah data.
C. Contoh Soal
5. Rata-rata Gabungan
A. Definisi Rata-rata Gabungan
Rata-rata Gabungan adalah rata-rata data dari seluruh kelompok yang ada atau
rata-rata yang diperoleh dari dua atau lebih nilai rata-rata hitung dari suatu data nilai
rata-rata.
B. Rumus

di mana x-gab adalah rata-rata gabungan, x1 adalah rata-rata pertama dan n1 adalah
jumlah sampelnya, x2 adalah rata-rata ke 2 dan n2 adalah jumlah sampelnya, begitu
seterusnya hingga rata-rata ke-k dapat ditulis dalam bentuk notasi sigma

dimana xj adalah rata-rata ke-j dan nj adalah jumlah sampelnya


C. Contoh Soal
6. Rata-rata Geometrik
A. Definisi Rata-rata Geometrik
Rata-rata Geometrik adalah rata-rata yang diperoleh dengan mengalikan semua
data dalam suatu kelompok sampel, kemudian diakarpangkatkan dengan banyaknya
data sampel tersebut.
B. Rumus
a).Rumus biasa

Penghitungan rata-rata ukur (geometri) dengan cara mengalikan semua data dalam
suatu kelompok data, kemudian di akar pangkatkan dengan jumlah data tersebut
b). Rumus notasi produk

G = rata rata ukur


Xi = data x ke i
n = jumlah data

c). Rumus Logaritma

Keterangan dari notasi kedua rumus di atas adalah G adalah rata-rata ukur
(geometrik),
n adalah banyaknya sampel, ∑ adalah penjumlahan dan ∏ adalah perkalian.
Kegunaan ∏ hampir sama dengan ∑(bedanya adalah ∑ digunakan untuk
penjumlahan, sedangkan ∏, ∏ digunakan untuk perkalian serta xi adalah nilai
data ke-i.
C. Contoh Soal

7. Kuartil
A. Definisi Kuartil
Kuartil adalah sekumpulan data yang sudah disusun menurut urutan nilainya
dibagi menjadi 4 bagian yang sama banyak, maka ketiga bilangan pembaginya
disbeut dengan kuartil. Ada tiga Kuartil yaitu kuartil pertama (K1), kuartil kedua
(K2), dan kuartil ketiga (K3).
B. Rumus
a). Rumus Kuartil pada Data Tunggal
b). Rumus Kuartil Data Tunggal jika Data Ganjil
Kuartil untuk n+1 habis dibagi 4

Kuartil untuk n+1 tidak habis dibagi 4

c). Rumus Kuartil Data Tunggal jika Data Genap


Jika data habis dibagi 4

Jika data tidak habis dibagi 4

d).Rumus Kuartil pada Data Kelompok

i = kuartil ke-i
bbQi = batas bawah kelas kuartil ke i
n = banyaknya data
fkjs = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil ke-i
fQi = frekuensi kelas kuartil ke-i
p = panjang kelas

Kuartil pertama atau kuartil bawah disebut juga sebagai Q1 adalah nilai tengah antara
nilai terkecil. Kuartil kedua atau Q₂ adalah median. Sedangkan kuartil ketiga atau
kuartil atas disebut sebagai Q3 adalah nilai tengah antara median atau Q₂ dengan nilai
terbesar.
C. Contoh Soal

8. Desil
A. Definisi Desil
Desil adalah metode kuantitatif untuk membagi satu set data peringkat menjadi 10
sub bagian yang sama besar. Jenis peringkat data ini dilakukan sebagai bagian dari
banyak studi akademis dan statistik di bidang keuangan dan ekonomi.
B. Rumus
a). Data Tunggal
Dn= 1 +(n/10N – fkb)
Fi

b). Data kelompok


Dn= 1+ (n/10N- fkb) xi
Fi

Keterangan :

Dn= desil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan:1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, atau 9.
1= lower limit( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung desil ke-
n).
N= number of cases.
Fkb= frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang mengandung
desil ke-n.
Fi= frekuensi dari skor atau interval yang mengandung desil ke-n, atau frekuensi
aslinya.
i=interval class atau kelas interval.
Pada desil, terdapat sembilan nilai desil yang membagi data menjadi sepuluh bagian
yang sama. Setiap bagian mewakili 1/10 atau 10% dari kelompok data. Desil ke-5
atau D5 adalah median dari kumpulan data yang dibagi oleh desil.
C. Contoh Soal

9.

10.Persentil
A. Definisi Persentil
Persentil adalah sekumpulan data yang sudah disusun menurut urutan nilainya
dibagi menjadi 100 bagian yang sama banyak, maka terdapat 99 bilangan pembaginya
disebut persentil, yang dilambangkan secara berurutan mulai dari yang paling kecil.
Nilai atau angka yang mewakili posisi persentase pada suatu kumpulan berbagai jenis
data penelitian. Persentil kerapkali dipergunakan untuk memahami dan
menginterpretasikan data, yang menunjukkan nilai di bawah yang persentase tertentu
dari suatu kumpulan data.
B. Rumus
a). Data Tunggal

Keterangan:
Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, …, 99
n = banyak jumlah data

b). Data kelompok:


Pn= 1+ (n/10N- fkb) xi
Fi

Keterangan:
Pn= persentil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan-bilangan:1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya sampai dengan 99.
1= lower limit( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung
persentil ke-n).
N= number of cases.
Fkb= frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang
mengandung persentil ke-n.
Fi= frekuensi dari skor atau interval yang mengandung persentil ke-n, atau
frekuensi aslinya.
i= interval class atau kelas interval.
Atau

Di  = b + P

Keterangan :
Di = Desil ke-i
b   = tepi bawah kelas Di
P  = panjang kelas
n  = banyak data
F  = jumlah frekuensi sebelum kelas Di
f   =  frekuensi kelas Di

C. Contoh Soal

Anda mungkin juga menyukai