Anda di halaman 1dari 16

Nama : Raisa Haqq Fakultas : Manajemen

NIM : 181010550578 Matkul : Statistik 1


Kelas/Ruang : 521 Reg. C Dosen : Drs. Priyono, M.E

1. Berilah penjelasan yang lengkap tentang mean, median dan modus, untuk :
a. Data tunggal
b. Data kelompok

Pengertian Mean, Median, dan Modus


Dalam statistika dikenal adanya ukuran pemusatan data. Beberapa ukuran pemusatan data
yang perlu diketahui adalah mean, median, dan modus.
Mean dapat diartikan sebagai nilai rata-rata suatu kelompok data. Median adalah nilai tengah
data setelah diurutkan. Sedangkan modus merupakan nilai yang sering muncul dalam suatu
kelompok data.

Penerapan Mean, Median, dan Modus


Mean, median, dan modus sangat diperlukan dalam menganalisis suatu hasil atau
pengumpulan data. Setelah data diperoleh/dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah data diolah
dengan metode statistik.
Misalkan pada kasus nilai ulangan matematika. Penerapan mean (rata-rata) dapat
ditunjukkan saat menentukan berapa banyak siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata nilai
kelas.
Median digunakan apabila guru ingin membagi kelas menjadi dua kelompok berdasarkan
urutan nilai.
Modus dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui berapa banyak siswa yang
memperoleh nilai tertentu atau menentukan frekuensi terbanyak dari suatu data.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai rumus terkait mean, median, dan modus.

Rumus Mean, Median dan Modus


Pada bagian di bawah ini akan dijelaskan beberapa rumus yaitu yang berkaitan dengan mean,
median, dan modus.
 Rumus Mean
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa mean merupakan nilai rata-rata suatu data.
Nilai rata-rata merupakan hasil bagi antara jumlah nilai keseluruhan dengan banyaknya data
yang diolah. Secara matematis, mean (nilai rata-rata) dapat dituliskan sebagai

Rumus di atas merupakan rumus menentukan mean (nilai rata-rata) pada data tunggal.
Selanjutnya akan dijelaskan rumus mean data kelompok.

 Rumus Mean Data Kelompok


Sedikit berbeda dengan rumus mean (nilai rata-rata) pada data tunggal, rumus mean untuk
data kelompok dirumuskan sebagai berikut.

 Rumus Median
Cara menentukan median pada data tunggal cukup mudah.
Kita dapat mengurutkannya dari data terkecil ke data terbesar. Jika banyak data ganjil tentu kita
langsung bisa menentukan nilai tengahnya.
Pada data tunggal untuk menentukan median yaitu:
Misalkan banyaknya data n, jika n ganjil maka median ditentukan dengan
Med = xn/2
Jika banyaknya data genap, maka

Akan dijelaskan mengenai median data kelompok.

 Rumus Median Data Kelompok


Median data kelompok dapat ditentukan jika kita telah mengetahui kelas mediannya. Carilah
kelas data yang memuat data nilai tengah. Median data kelompok dapat ditentukan dengan
Med = tb + ((n/2) – Fkum)/fi) k
Keterangan:
 Med : median
 tb : tepi bawah kelas median
 n  : banyaknya data
 Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
 fi   : frekuensi kelas median
 K     : panjang kelas
Selanjutnya akan dibahas mengenai modus atau data yang sering muncul.

 Rumus Modus
Untuk menentukan modus, biasanya pada data tunggal dibuat tabel frekuensi data tunggal
agar memudahkan dalam menentukan frekuensi tiap data, lalu temukan data dengan frekuensi
terbesar.

 Rumus Modus Data Kelompok


Pada data berkelompok, modus dapat ditentukan dengan
Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k
Keterangan:
 Mo  : modus data kelompok
 tb : tepi bawah kelas modus
 d1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
 d2 : frekuenso kelas modus dikurangn frekuensi kelas sesudahnya
 k  : panjang kelas

Contoh Soal Mean, Median, dan Modus


Perhatikan data berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 – 3.

Nilai Frekuensi

10 – 20 2

21 – 31 8

32 – 42 15

43 – 53 7

54 – 64 10

65 – 75 3
Berdasarkan data tersebut, tentukan
1. Mean dari data tersebut.
2. Median dari data tersebut.
3. Modus data tersebut
Pembahasan
Keterangan tambahan yang diperlukan dengan menghitung informasi yang diperlukan

Nilai Frekuensi Fkum xi fi x xi

10 – 20 2 2 15 30

21 – 31 8 10 26 208
32 – 42 * 15 25 37 555

43 – 53 7 32 48 336

54 – 64 10 42 59 590

65 – 75 3 45 70 210
*) merupakan kelas median dan kelas  modus
Mean

Median
Med = tb + (((n/2) – Fkum)/fi) k
Med = 31,5 + (((45/2) – 10)/15) 11
Med = 31,5 + 9, 17
Med = 40,67
Modus
Mo = tb + (d1 / (d1 + d2)) k
Mo = 31,5 + (7/(7 + 8)) 11
Mo = 31,5 + 5,13
Mo = 36,63

2. Berilah penjelasan yang lengkap tentang kuartil, desil dan persentil, untuk :
a. Data tunggal
b. Data kelompok

Pengertian Persentil, Kuartil dan Desil


(Persentil, kuartil, dan desil adalah cara membagi data menjadi sama banyak)
”Persentil adalah membagi data menjadi 100 sama banyak.”
“Kuartil adalah membagi data menjadi empat sama banyak”
“Desil adalah membagi data menjadi sepuluh sama banyak”
Data yang terbagi sama banyak dibatasi sebuah nilai. Pada kuartil, empat data yang
dibagi menjadi sama banyak dibatasi 3 tiga nilai kuartil yaitu kuartil atas, kuartil tengah, dan
kuartil bawah.
Rumus kuartil, desil, dan persentil dipakai untuk menentukan nilai yang menjadi batas
tersebut. Begitu juga dengan desil dan persentil, data yang terpisahkan sama banyak dibatasi oleh
masing-masing nilai desil atau persentil.
Kuartil membagi data jadi 4 bagian sama banyak sehingga terdapat 3 nilai kuartil. Pada
desil, data dibagi menjadi sepuluh sama banyak sehingga ada 9 nilai desil. Namun pada persentil,
data dibagi menjadi 100 sama banyak, hingga terdapat 99 nilai persentil

 Persentil Data Tunggal

Keterangan :
Pi adalah pesentil ke-i
n adalah banyaknya data

 Data bergolong (Berkelompok)


Menetukan letak persentil untuk data berkelompok

Keterangan :
Pi adalah persentil ke-i
Tb adalah tepi bawah kelas persentil
p adalah panjang kelas
n adalah banyak data
F adalah frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
f adalah frekuensi kelas persentil

 Kuartil Data Tunggal

Keterangan :
Q1 adalah kuartike ke-i
n adalah banyaknya data

 Kuartil untuk data Bergolong (Berkelompok)

Keterangan :
Qi adalah kuartil ke-i
Tb adalah tepi bawah kelas kuartil
p adalah panjang kelas
n adalah banyak data
f adalah frekuensi kelas kuartil
F adalah frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil

 Desil Data Tunggal

Keterangan :
Di adalah desilk e-i
n adalah banyaknya data
 Desil untuk data Bergolong ( berkelompok)
Menentukan letak desil untuk data berkelompok

Keterangan :
D1 adalah desil ke-i
Tb adalah tepi bawah kelas kuartil
p adalah panjang kelas
n adalah banyak data
F adalah frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f adalah frekuensi kelas kuartil

Contoh Soal
 Contoh soal persentil data tunggal
Tentukan persentil ke-65 dari data : 6,5,8,7,9,4,5,8,4,7,8,5,8,4,5.
Jawab:
n = 15
data terurut : 4,4,4,5,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9.
letak P65 = 65(15+1) / 100 = 10,4
P65 = X100 + 0,4 (X11-X10)
= 7 + 0,4 (8-7)
= 7,4
Maka, nilai persentil ke-65 yaitu 7,4.

 Contoh soal persentil data kelompok


Tentukan P30 dari data berikut
 Contoh Soal Desil Data Tunggal
Tentukan desil ke-8 dari data : 6,3,8,9,5,9,9,7,5,7,4,5,8,3,7,6,.
Jawab:
n = 16
data terurut = 3,3,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9.
letak D8 = 8(16+1) / 10 = 13,6
D8 = X13 + 0,6 (X14 – X13)
=8 +0,6(9-8)
= 86
 Contoh Soal Desil Data Bergolong
Tentukan nilai D6 dari data berikut

 Contoh Soal Kuartil Data Tunggal


Tentukan Q1 , Q2 dan Q3 dari data : 7,3,8,5,9,4,8,3,10,2,7,6,8,7,2,6,9,
Jawab :
Data terurut : 2,2,3,3,4,5,6,6,7,7,7,8,8,8,9,9,10
n = 17
letak Q1 = 1(17+1)/4 = 18/4 = 4,5
Q1 = X4 + 0,5(X5+X4)
= 3 + 0,5 (4-3)
= 3,5
Letak Q2 = 2(17=1) / 4 = 36/4 = 9
Q2 = X2 = 7
Letak Q3 = 3(17+1) / 4 = 54/4 = 13,5
Q3 = X13 + 0,5(X14+X13)
= 8 + 0,5 (8-8)
=8
 Contoh Soal Kuartil Data Bergolong
Tentukan Qi dari data berikut:

3. Berikan contoh untuk data survey untuk ukuran tendensial data kelompok (bisa
diambil dari buku statistik, download dari internet, hasil penelitian, atau membuat
sendiri). Kemudian hitunglah :
a. Kuartil (Q1, Q2 dan Q3),
b. Desil (D3, D6, dan D9)
c. Persentel (P15, P35, P65 dan P80)

A. Kuartil
Contoh perhitungan kuartil untuk data kelompok
            Misalkan dari 80 orang siswa MAN jurusan IPS diperoleh skor hasil EBTA dalam bidan
studi tata buku sebagaimana disajikan pada tabel distribusi frekuensi beikut ini ( lihat kolom 1
dan 2). Jika kita ingin mencari Q1, Q2, dan Q3, maka proses perhitungannya adalah sebagai
berikut:
Ø  Titik Q1= 1/4N = ¼ X 80 = 20 ( terletak pada interval 35-39). Dengan demikian dapat kita
ketahui: 1= 34,50; fi = 7; fkb = 13, i= 5.
Q1 = 1 + ( n/4N-fkb)  Xi = 34,50 +(20-13)  X5
                        Fi                                       7
= 34,50 +5
= 39,50
Ø  Titik Q2= 2/4N = 2/4 X 80 = 40 ( terletak pada interval 45-49). Dengan demikian dapat kita
ketahui: 1= 44,50; fi = 17; fkb = 35, i= 5.
Q1 = 1 + ( n/4N-fkb)  Xi = 44,50 +(40-35)  X5
                        Fi                                       17
= 44,50 +1.47
= 45,97
Ø  Titik Q3= 3/4N = 3/4 X 80 = 60 ( terletak pada interval 55-59). Dengan demikian dapat kita
ketahui: 1= 54,50; fi = 7; fkb = 59, i= 5.
Q1 = 1 + ( n/4N-fkb)  Xi = 54,50 +(55-59)  X5
                        Fi                                       7
= 54,50 + 0,71
= 55,21
Tabel distribusi frekuensi skor-skor hasil EBTA bidang studi tata buku dari 80 orang siswa man
jurusan ips, berikut perhitungan Q1,Q2, dan Q3.
Nilai (x) F Fkb
70-74 3 80
65-69 5 77
60-64 6 72
55-59 7 66
50-54 7 59
45-49 17 52
40-44 15 35
35-39 7 20
30-34 6 13
25-29 5 7
20-24 2 2
Total 80= N -

Diantara kegunaan kuartil adalah untuk mengetahui simetris (normal) atau a simetrisnya suatu
kurva. Dalam hal ini patokan yang kita gunakan adalah sebagai berikut:
1). Jika Q3-Q2 = Q2- Q1 maka kurvanya adalah kurva normal.
2). Jika Q3-Q2 > Q2- Q1 maka kurvanya adalah kurva miring/ berat ke kiri(juling positif).
3). Jika Q3-Q2 < Q2- Q1 maka kurvanya adalah kurva miring/ berat ke kanan(juling negatif).

B. Desil
Contoh perhitungan desil untuk data kelompok
            Misalkan kita ingin mencari D3 dan D7 dari data yang tercantum pada table, proses
perhitungannya adalah sebagai berikut:

Perhitungan desil ke-3 dan desil ke-7 dari data yang tertera pada table
Nilai (x) F Fkb
70-74 3 80
65-69 5 77
60-64 6 72
55-59 7 66
50-54 7 59
45-49 17 52
40-44 15 35
35-39 7 20
30-34 6 13
25-29 5 7
20-24 2 2
Total 80= N -
Ø  Mencari D3:
Titik D3= 3/10N= 3/10X80= 24 (terletak pada interval 40-44). Dengan demikian dapat kita
ketahui: 1= 39,50; fi= 15, dan fkb= 20.
D3= 1 + (3/10N-fkb) xi=39,50 (24-20) x 5
                        Fi                           15
            = 39,50+ 20= 39,50 + 1,33= 40,83
                           15
Ø  Mencari D7:
Titik D7= 7/10N= 7/10X80= 56 (terletak pada interval 50-54). Dengan demikian dapat kita
ketahui: 1= 49,50; fi= 7, dan fkb= 52.
D7= 1 + (7/10N-fkb) xi=49,50 (50-54) x 5
                        Fi                           7
            = 49,50+ 20= 49,50 + 2,86= 40,83
                            7
            Diantara kegunaan desil ialah untuk menggolongkan-golongkan suatu distribusi data ke
dalam sepuluh bagian yang sama besar, kemudian menempatkan subjek-subjek penelitian ke
dalam sepuluh golongan tersebut.
C. Persentil
Cara mencari persentil untuk data kelompok
            Misalkan kembali ingin kita cari P35 dan P95 dari data yang disajikan pada tabel 3.14.
Ø  Mencari persentil ke-35 (P35):
Titik P35= 35/100N= 35/100X80= 28 (terletak pada interval 40-44). Dengan demikian dapat
kita ketahui: 1= 39,50; fi= 15, dan fkb= 20, i=5
P35= 1 + (35/100N-fkb) Xi =39,50 +(45-40) X 5
                        Fi                                      8
            = 39,50+2,67
            = 42,17
Ø  Mencari persentil ke-95 (P95):
Titik P95= 95/100N= 95/100X80= 76 (terletak pada interval 65-69). Dengan demikian dapat
kita ketahui: 1= 64,50; fi= 5, dan fkb= 72, i=5
P95= 1 + (95/100N-fkb) Xi =64,50 +(65-69) X 5
                        Fi                                      5
            = 64,50+4
            = 68,50
Tabel Perhitungan persentil ke-35 dan persentil ke-95 dari data yang tertera pada tabel.
Nilai (x) F Fkb
70-74 3 80
65-69 5 77
60-64 6 72
55-59 7 66
50-54 7 59
45-49 17 52
40-44 15 35
35-39 7 20
30-34 6 13
25-29 5 7
20-24 2 2
Total 80= N -

            Kegunaan persentil dalam dunia pendidikan adalah:


a. Untuk mengubah rawa score (raw data) menjadi standard score (nilai standar).
Dalam dunia pendidikan, salah satu standard score yang sering digunakan adalah eleven points
scale ( skala sebelas nilai) atau dikenal pula dengan nama standard of eleven (nilai standard
sebelas) yang lazim disingkat dengan stanel.
Pengubahan dari raw score menjadi stanel itu dilakukan dengan jalan menghitung: P1-
P3- P8- P21- P39- P61- P79- P92- P97- dan P99.
Jika data yang kita hadapi berbentuk kurva normal (ingat: norma atau standar selalu
didasarkan pada kurva normal itu), maka dengan 10 titik persentil tersebut diatas akan diperoleh
nilai-nilai standar sebanyak 11 buah, yaitu nilai-nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
b. Persentil dapat digunakan untuk menentukan kedudukan seorang anak didik, yaitu: pada
persentil keberapakah anak didik itu memperoleh kedudukan ditengah-tengah
kelompoknya.
c. Persentil juga dapat digunakan sebagai alat untuk menetapkan nilai batas lulus pada tes
atau seleksi.
Misalkan sejumlah 80 orang individu seperti yang tertera pada tabel 3.16. itu hanya akan
diluluskan 4 orang saja (=4/ 80 X 100%= 5%) dan yang tidak akan diluluskan adalah 76 orang (=
76X80 X 100%=95%), hal ini berarti bahwa P95 adalah batas nilai kelulusan. Mereka yang nilai-
nilainya berada pada P95 kebawah, dinyatakan tidak lulus, sedangkan diatas P95 dinyatakan
lulus. Dalam perhitungan diatas telah kita peroleh P95= 68,50; berarti yang dapat diluluskan
adalah mereka yang nilainya diatas 68,50 yaitu nilai 69 ke atas.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai