KELAS: 1A
2023
A. PENGERTIAN PENGOLAHAN DATA
Statistik adalah sekumpulan data untuk menerangkan sesuatu, baik data yang belum tersusun
(masih acak) maupun data yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. Statistik juga
berarti sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan, pengolahan, analisis serta
penafsiran data yang terdiri dari angka-angka.
Pengolahan Data ,Data yang telah dikumpulkan kemudian di olah. Tujuan dari pengolahan
data yaitu untuk memperoleh data ringkasan dari data mentah dengan menggunakan cara atau
rumus tertentu.
B.JENIS DATA
Menurut sifatnya, data dibagi menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka ataubilangan. Data kuantitatif terbagi
atas dua bagian, yaitu data cacahan dan data ukuran.
1) Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung.
Misalnya, data jumlah anak dalam keluarga.
2) Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperolehdengan cara mengukur. Misalnya,
data tinggi badan siswa. Coba kamu cari lagi contoh data kontinu lainnya.
b. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka atau bilangan. Misalnya, data warna
dan mutu barang.
➢ Statistika Deskriptif
Salah satu ilmu statistika yang digunakan dalam mengolah dan menginterpretasi data adalah
statistika deskriptif. Statistika deskriptif adalah jenis statistika yang menganalisis data populasi
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan kelompok data, tanpa membuat kesimpulan
secara umum mengenai data tersebut. Statistika deskriptif meliputi tiga hal berikut.
1. Ukuran Pemusatan Data
Ada tiga nilai statistika pada ukuran pemusatan data yang dapat dipakai untuk memberikan
gambaran tentang suatu data, yaitu mean (rata-rata), median, dan modus.
a. Mean (Rata-rata)
1) Data tunggal
Mean atau rata-rata data tunggal dengan n bilangan adalah jumlah semua bilangan dibagi dengan
n dan dinotasikan dengan F.Misal sebuah data terdiri dari bilangan sebagai berikut.
Data berkelompok adalah data yang disajikan dalam bentuk kelas-kelas interval. Setiap kelas
biasanya memiliki panjang interval yang sama. Ada tiga cara menentukan rata-rata hitung data
berkelompok.
b. Median
1) Data Tunggal
Median untuk data tunggal adalah nilai tengah di antara data yang mudah diurutkan dari yang
terkecil hingga yang terbesar. Dengan kata lain, median membagi sekelompok dara yang telah
diurutkan menjadi dua bagian yang sama banyak. Median dinotasikan dengan Me
2) Data Berkelompok
dengan :
n: ukuran data
c. Modus
1) Data tunggal
Modus pada data tunggal dengan ukuran n adalah nilai yang paling sering muncul pada dara
tersebut. Pada suatu data tunggal terdapat tiga kemungkinan nilai modus yang dimiliki, yaitu
tidak ada, tepat satu, atau lebih dari satu.
2) Data berkelompok
a. Kuartil
Kuartil adalah nilai/titik yang membagi seluruh distribusi data yang sudah diurutkan dalam empat
bagian yang sama besar, yaitu.
1) Data tunggal
2) Data berkelompok
dengan
Q: kuartil ke-i
T: tepi bawah kelas kuartil ke-7
f: frekuensi kumulatif sebelum kelas
kuartil ke- f: frekuensi kelas kuartil ke-1
e:panjang kelas interval
b. Desil
Desil membagi seluruh distribusi data yang sudah diurutkan dalam 10 bagian yang sama besar.
1) Data tunggal
Desil ke- ditetapkan terletak pada nilai urutan ke- Kn+1) 10 Jika desil terletak di antara nilai urutan k, k+
1. dan d maka desil untuk bagian desimal dari nilai urutan tersebut adalah Dx, dix-5)
2) Data berkelompok
dengan
D: desil ke-i
C..Persentil
Persentil membagi seluruh distribusi data yang sudah diurutkan dalam 100 bagian yang sama besar.
1) Data Tunggal
2) Data berkelompok
P: persentil ke-/
a. Data tunggal
Ukuran penyebaran data digunakan untuk menunjukkan besar perbedaan nilai-nilai dalam
suatu kelompok data. Beberapa ukuran penyebaran data dinyatakan dalam tabel berikut.
b.Data berkelompok
Menentukan ukuran penyebaran data pada data berkelompok adalah sebagai berikut.
Dari data sebelumnya sudah ditentukan cara menetukan data tunggal, sedangkan dalam bab
ini akan mengelola Rataan, Modus, dan Mean dari data berkelompok.
➢ Rataan pada Distribusi Frekuensi Data Berkelompok
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan cara menghitung rataan dari suatu data yang
diperoleh dari pengamatan. Misalnya, kumpulan data x, x, x, x, maka rataannya dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan:
Bentuk perkalian antara data dan frekuensi dari setiap data tersebut sangat tidak efektif dan
sangat mungkin untuk terjadi kesalahan jika data yang diperoleh banyak. Untuk itu, supaya
penghitungan lebih mudah dan terhindar dari kesalahan, maka- disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi tunggal yang dilengkapi dengan kolom perkalian. antara data x dan frekuensi
f atau (fx) seperti di bawah ini :
rataan suatu data dapat ditentukan dengan mencari rataan sementara terlebih dahulu jika
angka dan frekuensi suatu kumpulan data terlalu besar. Sebagai acuan, nilai rataan
sementara ditetapkan dari nilai titik tengah yang memiliki frekuensi terbesar, selanjutnya
untuk menentukan nilai rataan sebenarnya dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:
Dari suatu data berkelompok dimisalkan bahwa adalah rataan sementara yang telah ditetapkan
dan d adalah simpangan setiap nilai titik tengah terhadap atau d = xx, maka rataan sesungguhnya
dapat ditetapkan dengan rumus:
Terdapat langkah – langkah dalam menentukan rataan data pada distribusi frekuensi di dalam
data berkelompok antara lain :
1. Tentukan rataan sementara x yaitu nilai titik tengah dari data yang frekuensinya terbesar
2. Hitung simpangan dari setiap nilai titik tengah terhadap x atau d = x - x.
3. Hitung perkalian antara simpangan dengan frekuensinya pada setiap kelas
4. Hitung rataan sesungguhnya dengan persamaan
B. Metode pengkodean (coding)
Apabila pada suatu data berkelompok memiliki panjang kelas yang sama (misalnya, lebar
kelas = c) dan simpangan d_= x – x, maka simpangan dapat dituliskan sebagai d_c. u (u =
…, -3, -2, -1, 0. 1, 2, 3 …) Dengan demikian, rataan sesungguhnya dapat ditentukan
dengan persamaan:
Untuk statistik data tunggal, modus adalah datum yang paling sering terjadi atau datum dengan
frekuensi terbesar. Untuk statistik data frekuensi data berkelompok. Untuk statistik berkelompok,
kita dapat menaksir modus dari tabel distribusi.
Tabel distribusi frekuensi data tunggal merupakan jelasnya perhatian dua cara penyajian data
berikut data hasil dari ujian mata pelajaran bahasa Indonesia bahasa Inggris kelas XI IPA yang
terdiri dari atas 40 orang siswa adalah sebagai berikut :
Dari kumpulan data tersebut banyak nilai pengamatannya sama diperoleh sebagai berikut
Dengan melihat dua cara penyajian data tersebut nampak bahwa penyajian menggunakan
tabel lebih mudah untuk dimengerti tapi seperti pada tabel 1.2 biasanya disebut tabel distribusi
frekuensi data tunggal atau tabel sebaran frekuensi data tunggal
Data tunggal dapat diolah menjadi bentuk-bentuk interval tertentu. data tersebut disebut data
berkelompok. Data berkelompok dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
berkelompok, histogram, poligon, dan ogif( ogive).
Data yang berukuran besar (n>30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok, yaitu
cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu. Langkah-langkah menyusun Tabel
Distribusi Frekuensi berkelompok.
1. Tentukan jangkauannya (J), J = nilai terbesar - nilai terkecil.
2. Menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess" yaitu: K=1+3,3 log n dengan n adalah
banyak data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif hasil pembulatan terbaik.
3. Menentukan panjang interval kelas (1) dengan menggunakan rumus: I = JK
4. Menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah interval kelas pertama atau
data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir.
5. Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan
sistem turus atau frekuensi.
Contoh:
Seorang peneliti mengadakan penelitian tentang berat badan dari 35 orang.Data hasil penelitian itu (dalam kg)
diberikan berikut ini:
48 32 46 27 43 46 25 41 40 58 16 36
21 42 47 55 60 58 46 44 63 66 28 56
50 21 56 55 25 74 43 37 51 53 39 Sajikan data tersebut ke dalam tabel distribusi frekuensi.!
Penyelesaian:
Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi
1). Jangkauan (3) Amax Amin 74-16=58.
2). Banyak kelas (K)
=1+3,3 logn=1+3,3log 35 = 6,095.
Banyak kelas dibulatkan menjadi "6". 3). Panjang interval kelas (1) adalah I == 5-9,67.
Panjang interval kelas dibulatkan menjadi "10" (selalu bulatkan ke atas). Dengan panjang interval kelas = 10
dan banyak kelas = 6. diperoleh tabel distribusi frekuensi berikut :
-Kelas ke-4: 46-55, nilai tengah x_{4} = 1/2 * (46 + 55) = 50, 5
-Kelas ke-5:56-65, nilai tengah x_{5} = 1/2 * (56 + 65) = 60, 5 x_{6} = 1/2 * (66 + 75) = 70, 5
• Setiap kelas memiliki tepi bawah kelas dan tepi atas kelas.
B. Histogram
Histogram adalah diagram yang menyajikan data dari tabel distribusi frekuensi dengan bentuk batang dan
berimpitan. Sumbu mendatar (sumbu ) menyatakan tepi kelas, dan sumbu tegak (sumbu y) menyatakan
frekuensi. Untuk pembuatan histogram, pada setiap interval kelas diperlukan tepi-tepi kelas. Tepi-tepi kelas ini
digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas. Penyajian histogram dapat disajikan berdasarkan tepi-tepi
kelas atau berdasarkan nilai tengah.
• nilai tengah = (batas bawah + batas atas) atau
• nilai tengah tepi bawah + tepi atas).= 1/2
• Tepi bawah kelas ke-k
= 1/2 Nilai tengah kelas ke - (k - 1) + Nilai tengah kelas ke-]
• Tepi atas kelas ke-k
= 1/2 Nilai tengah kelas ke-K + Nilai tengah kelas ke- (k + 1) 1
• Panjang kelas = Nilai tengah kelas ke- (k + 1) Nilai tengah kelas ke-k
Contoh :
C. Poligon frekuensi
Poligon frekuensi adalah diagram garis yang menghubungkan setiap titik tengah batang bagian atas dari suatu
histogram dan batang - batangnya dihapus.
Contoh:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusi bergolong seperti di
bawah ini.
Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.
Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi relatif dari suatu data adalah denganmembandingkan frekuensi pada interval kelas itu dengan banyak
data dinyatakan dalam persen.
Frekuensi kumulatif kelas ke-K adalah jumlah frekuensi pada kelas yang dimaksud dengan frekuensi kelas-
kelas sebelumnya.
Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu:
1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambilterhadap tepi atas kelas).
2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil terhadap tepi bawah kelas).
Tentukan :
• Frekuensi kumulatif untuk interval 46 - 55 (kelas ke-4).
• Frekuensi kumulatif lebih dari,
• Frekuensi kumulatif kurang dari. Penyelesaian:
a) Frekuensi relatif kelas ke-4
Total data
b) Frekuensi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas) *). kelas ke-1: 16-25. tepi atas 25 +0,5 = 25.5.
• kelas ke-2:26-35. tepi atas 35 +0,5 = 35,5. frekuensi kumulatif kurang dari 35,5 adalah 5 + 3 = 8+
• kelas ke-3: 36-45, tepi atas 45 +0.5 = 45,5. frekuensi kumulatif kurang dari 45,5 adalah 5 +3 +9 = 17
• kelas ke-4: 46-55. tepi atas 55 + 0,5 = 55.5. frekuensi kumulatif kurang dari 55.5 adalah 5+3+9+10=27
• kelas ke-5:56-65, tepi atas 65 +0,5 = 65,5.
• kelas ke-6: 66-75, tepi atas 75 +0,5 = 75,5. frekuensi kumulatif kurang dari 75,5 adalah
5+3+9+10+6+2=35
• kelas ke-1: 16-25. tepi bawah 16 - 0,5 = 15,5. frekuensi kumulatif lebih dari 15,5 adalah 5 + 3 + 9
+ 10 + 6 + 2 =35
• kelas ke-2: 26-35. tepi bawah 26-0,5 = 25,5.
• kelas ke-3: 36-45. tepi bawah 36 -0.5 = 35,5. frekuensi kumulatif lebih dari 35,5 adalah 9 + 10 + 6
+ 2 = 27
• kelas ke-4: 46-55. tepi bawah 46 -0.5 = 45.5. frekuensi kumulatif lebih dari 45,5 adalah 10 + 6 + 2
= 18
• kelas ke-5:56-65, tepi bawah 56 - 0,5 = 55,5.
frekuensi kumulatif lebih dari 55,5 adalah 6 + 2 = 8 *). kelas ke-6: 66-75. tepi bawah 66 - 0,5 = 65,5.
frekuensi kumulatif lebih dari 65,5 adalah 2
D. Ogif (ogive)
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari dinamakan
poligon kumulatif. Untuk populasi yang besar, poligon mempunyai banyak ruas garis patah yang menyerupai
kurva sehingga poligon frekuensi kumulatif
dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogif. Ada dua macam ogif, yaitu sebagai berikut.
Contoh :
Daftar Pustaka
https://www.konsep-matematika.com/2015/10/statistika-penyajian-data.html?m=1.
Daftar Pustaka
https://www.konsep-matematika.com/2015/10/statistika-penyajian-data.html?m=1.