Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STATISTIKA

“Konsep Nilai-Nilai Pusat (Central Tendency)”

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Rafi Ahmad Zaidan (P21345119062)


2. Rizkyah Putri Amalia (P21345119071)
3. Syifa Kamila (P21345119085)
4. Tenar Gebri Pusar Lestari (P21345119086)
5. Widya Nur Anggraini (P21345119087)

TINGKAT II KELAS D-III B JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

TAHUN 2020

1. Pengertian, Penggunaan, Sifat, dan Rumus dari Mean Data Tunggal dan Data
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapatditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalahsebuah rata-rata dari
data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlahnilai-nilai dibagi dengan jumlah
individu"Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatudata juga
merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada
kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagaiukuran pemusatan untuk
jenis data nominal dan ordinal.
Mean dapat memberikan gambaran tentang sesuatu hal, seperti halnya harga rata-
rata beberapa komoditas, rata-rata curah hujan dalam suatu bulan, rata-rata berat badan
lembu yang dibudidayakan dalam suatu peternakan, rata-rata jumlah penghasilan yang
dapat dibawa pulang dan lain sebagainya. Mean bisa merupakan nilai rata-rata dari suatu
jumlah populasi atau juga menjadi nilai rata-rata dari suatu jumlah sampel, dan dapat pula
menjadi nilai rata-rata suatu kumpulan data dengan beberapa nilai yang sama, bahkan
nilai rata-rata dari kumpulan rata-rata.
Nilai mean atau rata-rata merupakan suatu nilai yang dianggap dapat mewakili
suatu kumpulan data. Sudah barang tentu, karakteristik dan gambaran data secara
menyeluruh di dalamnya tidak akan dapat dijelaskan olehnya. Nilai mean hanya dapat
memberikan gambaran kasar mengenal di sekitar mana nilai-nilai pengamatan lainnya
tersebar. Jika kita mencoba mengurutkan kumpulan data itu berdasarkan besarnya, nilai
mean atau rata-rata cenderung terletak pada pertengahan kumpulan data yang diurutkan
tersebut.
Mean Data Tunggal
Untuk menghitung mean data tunggal digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
ẋ = meann = banyaknya data x
i= nilai data ke-i

Mean Data Kelompok

Untuk dapat menghitung Nilai Rata-rata atau MEAN pada Data Kelompok
(Interval) harus terlebih dahulu menghitung atau mengetahui Nilai atau Titik
Tengah atau MIDPOINT dari Data Kelompok tersebut. Adapun untuk
menghitung atau menentukan MIDPOINT dari Data Kelompok pada Tiap-
tiap Kelompok adalah ½(Batas Kelas Bawah + Batas Kelas Atas).
Selanjutnya untuk menghitung nilai Rata-rata atau MEAN pada Data
Kelompok dapat digunakan rumus:

Nilai Batas Atas Interval + Nilai Batas Bawah Interval


MIDPOINT =
2

2. Pengertian,Penggunaan, Sifat, dan Rumus dari Modus Data Tunggal


Modus dari sekumpulan nilai data adalah nilai yang paling sering muncul atau
yang frekuensinya terbesar. Dalam suatu kumpulan nilai data, modus ini mungkin ada
mungkin jupa tidak dan kalaupun ada tidak selalu unik (tunggal). Modus ditentukan
dengan rumusan berikut (agar lebih ringkas, uraian yang diberikan hanyalah untuk
sampel saja),

Data Tidak Terkelompok:


Nilai data yang paling sering muncul (frekuensinya puling besar)

Distribusi yang hanya memiliki satu modus disebut dengan istilah ani modus
(unimodal). Untuk kasus data kelompok di mana suatu kurva frekuensi sudah dibuat
untuk mengeplot data-data yang ada, modusnya akan sama dengan nilai (atau nilai-nilai)
X yang berkorespondensi dengan titik maksimum (atau titik-titik maksimum) kurva.
Nilai X ini seringkali disimbolkan sebagai X. Dari sebuah distribusi frekuensi atau
histogram., modus dapat dicari dengan menggunakan rumus.

Data Berkelompok:

3. Pengertian, Penggunaan,, Sifat dan Rumus dari Median Data


Median adalah Median/Nilai Tengah (Me) Median nilai yang letaknya ditengah
dari data yang telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar. Jika banyak data ganjil
maka Me adalah data yang terletak tepat yang ditengah setelahdiurutkan • Jika banyak
data genap maka Me adalah rata-rata dari dua datayang terletak di tengah setelah
diurutkan. Median tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai aktual dari pengamatan melainkan
pada posisi mereka.Prosedur untuk menentukan nilai median, pertama urutkan data
terlebih dahulu,kemudian ikuti salah satu prosedur berikut ini:
● Banyak data ganjil → mediannya adalah nilai yang berada tepat di tengahgugus
data
● Banyak data genap → mediannya adalah rata-rata dari dua nilai data yang berada
di tengah gugus data

Secara geometric, median merupakan nilai dari absis-x yang bertepatan dengan
garis vertikal yang membagi daerah di bawah poligon menjadi dua daerah yang luasnya
sama. Median dihitung dengan rumusan berikut (agar lebih ringkas, uraian yang
diberikan hanyalah untuk data sampel saja). Median dapat dihitung untuk distribusi
frekuensi yang memiliki interval terbuka, jika tidak berada di kelas interval terbuka.
Median dapat dihitung untuk data skala rasio, skala interval dan. skala ordinal.

Median data tunggal


Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus mengetahui
letak/posisi median tersebut. Posisi median dapat ditentukan dengan menggunakan
formula berikut:

Dimana n = banyaknya data pengamatan

Median data Kelompok

Median ialah data tengah setelah diurutkan. Pada data tunggal, nilai median
tersebut dapat dicari dengan mengurutkan datanya terlebih dahulu kemudian mencari data
yang terletak tepat di tengahnya.cara ini  Hampir sama dengan cara mencari median pada
data tunggal, nilai median pada data kelompok juga merupakan nilai tengah dari suatu
kumpulan data. Karena bentuk penyajian datanya disajikan dalam bentuk kelompok,maka
datanya tidak dapat diurutkan seperti pada data tunggal. Data berkelompok merupakan
data yang berbentuk kelas interval, sehingga kita tidak bisa langsung mengetahui nilai
median jika kelas mediannya sudah diketahui.

Dengan demikian, agar dapat mencari nilai median dari suatu data kelompok
diperlukan  sebuah rumus. Rumus median data kelompok ialah sebagai berikut.

Untuk menentukan median data kelompok menggunakan rumus :

Seringkali, data kelompok dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak.
Pembagian data kelompok menjadi empat sama banyak ini dipisahkan oleh tiga nilai
kuartil, yaitu kuartil atas (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil bawah (Q3).

Median adalah data ke – n yang membagi banyak data menjadi dua sama banyak.
Begitu juga dengan kuartil tengah (Q2). Sehingga, nilai kuartil tengah (Q2) akan sama
dengan median.

4. Pengertian Distribusi Frekuensi, Sifat, dan Rumus dari Kuartil Data Tunggal
● Distribusi frekuensi
Salah satu cara untuk mengatur, menyusun, atau meringkas data ialah dengan cara
membuat distribusi frekuensi. Kata ditribusi berasal dari kata distribution (bahasa
inggris), yang berarti penyaluran, pembagian, atau pancaran. Jadi, secara mendasar,
distribusi frekuensi dapat diartikan sebagai penyaluran frekuensi, pembagian frekuensi,
atau pancaran frekuensi. Sedangkan, frekuensi sendiri juga berasal dari bahasa
Inggris, frequency, yang berarti kekerapan, keseringan, atau jarang-kerapnya. Dalam
statistika, frekuensi berarti seberapa kali suatu variabel yang dilambangkan dengan angka
(bilangan) berulang kali dalam deretan data angka tersebut.
Dengan demikian, distribusi frekuensi merupakan suatu keadaan yang
menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan
dengan angka itu telah tersalur, terbagi, tersebar, dan terpancar. Penggambaran angka
(bilangan) atau penyajian data angka tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik/gambar, yang kemudian dikenal dengan istilah tabel distribusi frekuensi dan grafik
distribusi frekuensi.

● Pengertian, sifat, dan rumus Kuartil data tunggal


Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan kedalam 4
bagian yang sama besar. Kuartil dinotasikan dengan notasi QQ. Kuartil terdiri dari 3,
yaitu kuartil pertama (Q_1),(Q1), kuartil kedua (Q_2),(Q2), dan kuartil ketiga (Q_3),(Q3)
Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama banyak setelah
data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Terdapat tiga kuartil, yaitu kuartil

bawah  , kuartil tengah   atau median, dan kuartil atas  . Kuartil didapat
dengan cara :
1. Mengurutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar
2. Menentukan median atau 
3. Menentukan   (median data kurang dari  ) dan   (median data lebih

dari  )
Untuk menentukan kuartil pada data tunggal, kita harus mempertimbangkan
banyaknya data (n)(n) terlebih dahulu. Penghitungan kuartil tergantung dari kondisi
banyaknya data tersebut.
Sebagai ilustrasi, misalkan terdapat seperangkat data x1,x2,⋯,xn. Letak-letak
kuartil pada data tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Penentuan kuartil menurut kondisi banyaknya data adalah sebagai berikut.

1. Kuartil untuk banyaknya data (n)(n) ganjil dan n+1n+1 habis dibagi 4.


2. Kuartil untuk banyaknya data (n)(n) ganjil dan n+1n+1 tidak habis dibagi 4.

3. Kuartil untuk banyaknya data (n)(n) genap dan habis dibagi 4.

4. Kuartil untuk banyaknya data (n)(n) genap dan tidak habis dibagi 4.


Rumus-rumus di atas sangat baik digunakan untuk jumlah data banyak. Untuk jumlah
data yang kecil, penentuan kuartil lebih mudah ditentukan dengan piramida berikut ini.

1. Kuartil untuk jumlah data (n)(n) ganjil.

2. Kuartil untuk jumlah data (n) genap.

Jika kuartil terletak di antara dua nilai, maka nilai kuartil adalah rata-rata dari kedua nilai
tersebut.
Kuartil Data Berkelompok
Letak kuartil ke-i data kelompok, diberi simbol LK dan nilai kuartil ditentukan dengan
rumus:
Langkah-langkah menghitung nilai kuartil dari serangkaian data berkelompok sebagai
berikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil dengan rumus:

2. Menentukan batas bawah kelas kuartil 1(Bb).


3. Menentukan panjang kelas kuartil (P).
4. Menentukan frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil (Jf).
5. Menentukan banyak frekuensi
6. Menghitung nilai kuartil.
Contoh Soal
kelas kuartil (1).
Diketahui nilai ujian mata kuliah periklanan untuk kelas Selasa pagi ruang R.506 di
Fakultas Ilmu Komunikasi “ABC" tahun 2008 diikuti oleh 65 mahasiswa
Pertanyaan:
Berapa nilai kuartil bawah (K,), kuartil tengah (K) dan kuartil atas (K) dari nilai
statistik.
1) Nilai Kuartil Bawah (K)
Langkah-langkah menjawab, sebagai berikut:
a) Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil bawah dengan rumus:

Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas kuartil dengan cara menjumlahkan


nilai frekuensi dari awal kelas sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil
penjumlahan mencapai atau melewati nilai 16,25. Penjumlahannya: 6+ 8 + 11 =
25. Jadi, kelas kuartil bawah (LK,) terletak di = kelas ke-3.
b) Menentukan nilai batas bawah di kelas kuartil bawah (Bb): Bb = 45 - 0,5 = 44,5
c) Menentukan panjang kelas kuartil bawah: P = 45 - 54 = 9
d) Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil bawah (f) =11
e) Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas kuartil bawah Jf = (6 +
8) = 14
f) Menghitung nilai kuartil bawah (K) dengan rumus:
2) Letak Kuartil Tengah (K)
a) Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil tengah dengan rumus:

Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas kuartil tengah dengan cara


menjumlahkan nilai frekuensi dari awal kelas sampai dengan kelas yang
menunjukkan hasil penjumlahan mencapai nilai 32,5 atau lebih.
Penjumlahannya: 6 + 8 + 11 + 14 = 39. Jadi, dengan demikian kelas kuartil =
tengah (K,) terletak di kelas ke-4.
b) Menentukan nilai batas bawah di kelas kuartil tengah (Bb) Bb= 55-0,5 = 54,5
c) Menentukan panjang kelas kuartil tengah: P = 55 - 64 = 9
d) Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil tengah (f) = 14
e) Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas kuartil bawah Jf = (6+
8 + 11) = 25
f) Menghitung nilai kuartil tengah (K ) dengan rumus:

3) Letak Kuartil Atas (K)


Langkah-langkah menjawab, sebagai berikut:
a) Cari nilai interval yang mengandung unsur kuartil atas dengan rumus:
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas kuartil atas dengan cara
menjumlahkan nilai frekuensi dari awal kelas sampai dengan kelas yang
menunjukkan hasil penjumlah an mencapai atau melewati nilai 47,5.
Penjumlahannya: 6 + 8+11+14 +12 51. Jadi, dengan demikian kelas kuartil atas
(K) terletak di kelas ke-5.
b) Menentukan nilai batas bawah di kelas kuartil atas (Bb): Bb = 65-0,5 = 64,5 =
c) Menentukan panjang kelas kuartil tengah: P = 65 - 74 = 9
d) Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil tengah: (f) = 12.
e) Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas kuartil bawah Jf = (6 +
8 + 11 +14) = 39
f) Menghitung nilai kuartil atas (K) dengan rumus:

5. Pengertian, Penggunaan, Sifat, dan Rumus dari Persentil Data Tunggal


Presentil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi
frekuensi dari data yang kita selidiki ke dalam 100 bagian yang sama besar, karena itu
presentil sering disebut ukuran perseratusan.
Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai yang membagi suatu
distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena itu persentil sering
disebut ukuran perseratusan.
Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar itu
ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, … dan seterusnya, sampai dengan P99.
Persentil digunakan untuk memahami dan menafsirkan data. Mereka
menunjukkan nilai di bawah yang persentase tertentu dari data dalam kumpulan data
ditemukan.
Rumus Persentil

A. Data Tunggal

Pi = Pi adalah pesentil ke-i


n = banyak data
Contoh Soal :
Tentukan persentil ke-65 dari data : 6,5,8,7,9,4,5,8,4,7,8,5,8,4,5.
Jawab:
n = 15
data terurut : 4,4,4,5,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9.
letak P65 =65 (15+1) / 100 = 10,4
P65 = data ke-10 + 0,4 ( data ke-11 - data ke-10)
P65 = 7 + 0,4 (8-7)
P65 = 7,4
Maka, nilai persentil ke-65 yaitu 7,4.

B. Data Berkelompok

Keterangan :

Pi adalah persentil ke-i


Tb adalah tepi bawah kelas persentil
p adalah panjang kelas
n adalah banyak data
F adalah frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
f adalah frekuensi kelas persentil

Contoh Soal :

Tentukanlah letak persentil kelompok ke-75 dari kelompok data seperti tabel

X F F Kumulatif
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40

P75 = 75/100 × 40 = 30

data ke-30 pada tabel dan kelas pada Persentil ke-75 = 56 – 60 sehingga diperoleh :

Jadi, nilai persentil ke-75 adalah 53,625.

6. Pengertian Penggunaan, Sifat, dan Rumus dari Desil Data Tunggal


Desil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data
yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing-masing sebesar 1/10
n.

Kegunaan desil adalah untuk menggolongkan-golongkan suatu distribusi data ke dalam


sepuluh bagian yang sama besar, kemudian menempatkan subjek-subjek penelitian ke
dalam sepuluh golongan tersebut.

Artinya adalah Secara matematis desil biasa dilambangkan sebagai huruf D. Desil juga terbagi
menjadi 9 macam yaitu, D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9. Karena desil membagi data
menjadi 10 bagian, maka dasar penghitungan desil memakai angka persepuluhan.

Rumus Desil :

A. Data Tunggal

Di = i(n+1) / 10
Keterangan :
Di : Desil ke i

n : Banyak data

Contoh Soal

Diketahui data: 9,10, 11, 6, 8, 7, 7, 8, 9, 10, 11. Tentukanlah Desil ke 2

Jawaban:

Data di urutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10

Letak desil ke- 2 diurutan data ke- 2(10+1)/10 = 22/10 = 2,2

D2 terletak pada urutan ke- 2,2 sehingga

D2 = X2 + 0,2 (X3-X2)

D2 = 5 + 0,2 (5-5)

=5+0

= 5,2

B. Data Kelompok
Keterangan :
Di adalah desil ke-i
Tb adalah tepi bawah kelas kuartil
p adalah panjang kelas
n adalah banyak data
F adalah frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f adalah frekuensi kelas kuartil
Contoh Soal :

Tentukan Desil 7 dari data table berikut:

Interval f

87-108 2

109-130 6

131-152 10

153-174 4

175-196 3

25

Jawaban:

7
D7 = x 25 = 17.5
10
N = 25
Tb = 131 – 0.5 = 130.5
F =2+6=8
f = 10
p = 22
D7 = 130.5 + (7 x 25 /10 – 8/10 ) 22

= 130.5 + (17.5 – 8/10 ) 22

= 130.5 + (0.95) 22

= 130.5 + 20.9

= 151.4
Daftar Pustaka

Budiarto, Eko. 2012. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Suharyadi, & Purwanto.  In Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.Jakarta: Salemba


Empat. 2009.hlm,23

Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik & Sains. Jakarta. Erlangga

Santoso, Prabayu Budi & Hamdani Mulyawan. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang
Ekonomi dan Niaga. Jakarta. Erlangga

Siregar, Syofian. 2017. Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai