TAHUN 2020
1. Pengertian, Penggunaan, Sifat, dan Rumus dari Mean Data Tunggal dan Data
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapatditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalahsebuah rata-rata dari
data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlahnilai-nilai dibagi dengan jumlah
individu"Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatudata juga
merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada
kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagaiukuran pemusatan untuk
jenis data nominal dan ordinal.
Mean dapat memberikan gambaran tentang sesuatu hal, seperti halnya harga rata-
rata beberapa komoditas, rata-rata curah hujan dalam suatu bulan, rata-rata berat badan
lembu yang dibudidayakan dalam suatu peternakan, rata-rata jumlah penghasilan yang
dapat dibawa pulang dan lain sebagainya. Mean bisa merupakan nilai rata-rata dari suatu
jumlah populasi atau juga menjadi nilai rata-rata dari suatu jumlah sampel, dan dapat pula
menjadi nilai rata-rata suatu kumpulan data dengan beberapa nilai yang sama, bahkan
nilai rata-rata dari kumpulan rata-rata.
Nilai mean atau rata-rata merupakan suatu nilai yang dianggap dapat mewakili
suatu kumpulan data. Sudah barang tentu, karakteristik dan gambaran data secara
menyeluruh di dalamnya tidak akan dapat dijelaskan olehnya. Nilai mean hanya dapat
memberikan gambaran kasar mengenal di sekitar mana nilai-nilai pengamatan lainnya
tersebar. Jika kita mencoba mengurutkan kumpulan data itu berdasarkan besarnya, nilai
mean atau rata-rata cenderung terletak pada pertengahan kumpulan data yang diurutkan
tersebut.
Mean Data Tunggal
Untuk menghitung mean data tunggal digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
ẋ = meann = banyaknya data x
i= nilai data ke-i
Untuk dapat menghitung Nilai Rata-rata atau MEAN pada Data Kelompok
(Interval) harus terlebih dahulu menghitung atau mengetahui Nilai atau Titik
Tengah atau MIDPOINT dari Data Kelompok tersebut. Adapun untuk
menghitung atau menentukan MIDPOINT dari Data Kelompok pada Tiap-
tiap Kelompok adalah ½(Batas Kelas Bawah + Batas Kelas Atas).
Selanjutnya untuk menghitung nilai Rata-rata atau MEAN pada Data
Kelompok dapat digunakan rumus:
Distribusi yang hanya memiliki satu modus disebut dengan istilah ani modus
(unimodal). Untuk kasus data kelompok di mana suatu kurva frekuensi sudah dibuat
untuk mengeplot data-data yang ada, modusnya akan sama dengan nilai (atau nilai-nilai)
X yang berkorespondensi dengan titik maksimum (atau titik-titik maksimum) kurva.
Nilai X ini seringkali disimbolkan sebagai X. Dari sebuah distribusi frekuensi atau
histogram., modus dapat dicari dengan menggunakan rumus.
Data Berkelompok:
Secara geometric, median merupakan nilai dari absis-x yang bertepatan dengan
garis vertikal yang membagi daerah di bawah poligon menjadi dua daerah yang luasnya
sama. Median dihitung dengan rumusan berikut (agar lebih ringkas, uraian yang
diberikan hanyalah untuk data sampel saja). Median dapat dihitung untuk distribusi
frekuensi yang memiliki interval terbuka, jika tidak berada di kelas interval terbuka.
Median dapat dihitung untuk data skala rasio, skala interval dan. skala ordinal.
Median ialah data tengah setelah diurutkan. Pada data tunggal, nilai median
tersebut dapat dicari dengan mengurutkan datanya terlebih dahulu kemudian mencari data
yang terletak tepat di tengahnya.cara ini Hampir sama dengan cara mencari median pada
data tunggal, nilai median pada data kelompok juga merupakan nilai tengah dari suatu
kumpulan data. Karena bentuk penyajian datanya disajikan dalam bentuk kelompok,maka
datanya tidak dapat diurutkan seperti pada data tunggal. Data berkelompok merupakan
data yang berbentuk kelas interval, sehingga kita tidak bisa langsung mengetahui nilai
median jika kelas mediannya sudah diketahui.
Dengan demikian, agar dapat mencari nilai median dari suatu data kelompok
diperlukan sebuah rumus. Rumus median data kelompok ialah sebagai berikut.
Seringkali, data kelompok dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak.
Pembagian data kelompok menjadi empat sama banyak ini dipisahkan oleh tiga nilai
kuartil, yaitu kuartil atas (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil bawah (Q3).
Median adalah data ke – n yang membagi banyak data menjadi dua sama banyak.
Begitu juga dengan kuartil tengah (Q2). Sehingga, nilai kuartil tengah (Q2) akan sama
dengan median.
4. Pengertian Distribusi Frekuensi, Sifat, dan Rumus dari Kuartil Data Tunggal
● Distribusi frekuensi
Salah satu cara untuk mengatur, menyusun, atau meringkas data ialah dengan cara
membuat distribusi frekuensi. Kata ditribusi berasal dari kata distribution (bahasa
inggris), yang berarti penyaluran, pembagian, atau pancaran. Jadi, secara mendasar,
distribusi frekuensi dapat diartikan sebagai penyaluran frekuensi, pembagian frekuensi,
atau pancaran frekuensi. Sedangkan, frekuensi sendiri juga berasal dari bahasa
Inggris, frequency, yang berarti kekerapan, keseringan, atau jarang-kerapnya. Dalam
statistika, frekuensi berarti seberapa kali suatu variabel yang dilambangkan dengan angka
(bilangan) berulang kali dalam deretan data angka tersebut.
Dengan demikian, distribusi frekuensi merupakan suatu keadaan yang
menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan
dengan angka itu telah tersalur, terbagi, tersebar, dan terpancar. Penggambaran angka
(bilangan) atau penyajian data angka tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik/gambar, yang kemudian dikenal dengan istilah tabel distribusi frekuensi dan grafik
distribusi frekuensi.
bawah , kuartil tengah atau median, dan kuartil atas . Kuartil didapat
dengan cara :
1. Mengurutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar
2. Menentukan median atau
3. Menentukan (median data kurang dari ) dan (median data lebih
dari )
Untuk menentukan kuartil pada data tunggal, kita harus mempertimbangkan
banyaknya data (n)(n) terlebih dahulu. Penghitungan kuartil tergantung dari kondisi
banyaknya data tersebut.
Sebagai ilustrasi, misalkan terdapat seperangkat data x1,x2,⋯,xn. Letak-letak
kuartil pada data tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Jika kuartil terletak di antara dua nilai, maka nilai kuartil adalah rata-rata dari kedua nilai
tersebut.
Kuartil Data Berkelompok
Letak kuartil ke-i data kelompok, diberi simbol LK dan nilai kuartil ditentukan dengan
rumus:
Langkah-langkah menghitung nilai kuartil dari serangkaian data berkelompok sebagai
berikut:
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil dengan rumus:
A. Data Tunggal
B. Data Berkelompok
Keterangan :
Contoh Soal :
Tentukanlah letak persentil kelompok ke-75 dari kelompok data seperti tabel
X F F Kumulatif
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40
P75 = 75/100 × 40 = 30
data ke-30 pada tabel dan kelas pada Persentil ke-75 = 56 – 60 sehingga diperoleh :
Artinya adalah Secara matematis desil biasa dilambangkan sebagai huruf D. Desil juga terbagi
menjadi 9 macam yaitu, D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9. Karena desil membagi data
menjadi 10 bagian, maka dasar penghitungan desil memakai angka persepuluhan.
Rumus Desil :
A. Data Tunggal
Di = i(n+1) / 10
Keterangan :
Di : Desil ke i
n : Banyak data
Contoh Soal
Jawaban:
Data di urutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10
D2 = X2 + 0,2 (X3-X2)
D2 = 5 + 0,2 (5-5)
=5+0
= 5,2
B. Data Kelompok
Keterangan :
Di adalah desil ke-i
Tb adalah tepi bawah kelas kuartil
p adalah panjang kelas
n adalah banyak data
F adalah frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f adalah frekuensi kelas kuartil
Contoh Soal :
Interval f
87-108 2
109-130 6
131-152 10
153-174 4
175-196 3
25
Jawaban:
7
D7 = x 25 = 17.5
10
N = 25
Tb = 131 – 0.5 = 130.5
F =2+6=8
f = 10
p = 22
D7 = 130.5 + (7 x 25 /10 – 8/10 ) 22
= 130.5 + (0.95) 22
= 130.5 + 20.9
= 151.4
Daftar Pustaka
Budiarto, Eko. 2012. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik & Sains. Jakarta. Erlangga
Santoso, Prabayu Budi & Hamdani Mulyawan. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang
Ekonomi dan Niaga. Jakarta. Erlangga
Siregar, Syofian. 2017. Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta. Kencana.