Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 7 2D3B

Air Hujan Sebagai


Idil Alfitri Yuliamsal
Sumber Air Bersih
Rafi Ahmad Zaidan
Rizkyah Putri Amalia
Tenar Gebri Pusar Lestari
Zahrah Nanda Elvira

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Air Hujan Sebagai Sumber Air Bersih

Air hujan merupakan sumber air yang sangat penting terutama di


dae- rah yang tidak terdapat sistem penyediaan air bersih, kualitas air
permukaan yang rendah serta tidak tersedia air tanah

Berdasarkan UNEP (2001), beberapa keuntungan penggunaan air hujan


sebagai salah satu alternatif sumber air bersih adalah sebagai berikut;

1. Meminimalisasi dampak lingkungan


2. Lebih bersih
3. Air hujan sebagai cadangan air bersih sangat penting penggunaannya
pada saat darurat atau terdapat gangguan sistem penyediaan air bersih
4. sebagai cadangan air bersih
5. Sebagai salah satu upaya konservasi; dan
6. Pemanenan air hujan merupakan teknologi yang mudah dan fleksibel
dan dapat dibangun sesuai dengan kebutuhan.
Karakteristik Air Hujan
 Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat
mineral.
 Air hujan umumnya bersifat bersih
 Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat
diudara seperti NH3, CO2 agresif, ataupun SO2. adanya
konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang bercampur dengan air
hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam (acid rain).
Kualitas Air Hujan

Kualitas air hujan umumnya sangat tinggi. Air hujan hampir


tidak mengandung kontaminan, oleh karena itu air tersebut sangat
bersih dan bebas kandungan mikroorganisme. Namun, ketika air
hujan tersebut kontak dengan permukaan tangkapan air hujan
(catch- ment), tempat pengaliran air hujan (conveyance) dan tangki
penampung air hujan, maka air tersebut akan membawa kontaminan
baik fisik, kimia maupun mikrobiologi. ).
Cara Mengumpulkan Data Curah Hujan
Data curah hujan dikumpulkan dengan mencatat data hujan dari stasiun-stasiun
penakar hujan yang ada di wilayah studi untuk periode 10 tahun terakhir untuk
mengetahui hujan rata-rata tahunan dan tipe curah hujannya.

 Stasiun Pengamat Curah Hujan


Pengamatan curah hujan dilakukan dengan sebuah alat ukur curah hujan. Salah
satu alat pengamat curah hujan adalah alat ukur biasa yang diletakkan di suatu
tempat terbuka yang tidak dipengaruhi oleh bangunan atau pepohonan dengan
ketelitian pembacaan sampai 1/10 mm. Pengamatan ini dilaksanakan satu kali
sehari dan dibaca sebagai curah hujan hari sebelumnya dengan waktu yang sama.
 Alat Pengukur Curah Hujan
Dari beberapa jenis presipitasi, hujan adalah yang paling bisa diukur.
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan menampung air hujan yang
jatuh, namun tidak dapat dilakukan di seluruh wilayah tangkapan air, akan tetapi
hanya dapat dilakukan pada titiktitik yang ditetapkan dengan menggunakan alat
pengukur hujan (Triatmodjo, 2008).
 Metode Rata-Rata Aljabar

Metode Rata-Rata Aljabar adalah metode yang paling praktis digunakan untuk
mencari data curah hujan yang hilang. Pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun
dalam waktu yang bersamaan dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan jumlah stasiun,
stasiun yang digunakan dalam hitungan biasanya masih saling berdekatan (Saputro,
2011).
p = p1+ p2+ p3+... pn n
 

Keterangan:

p = Curah hujan yang hilang p1 , p2 ...

pn = Hujan di stasiun 1,2,3,…,n

n = Jumlah stasiun hujan


 Dengan topografi yang relatif datar, maka menggunakan metode poligon
Thiessen.

Metode poligon Thiessen dipergunakan untuk menghitung hujan


rata- rata dengan cara membuat poligon yang mewakili luas persebaran
hujan masing-masing stasiun pencatat hujan. Dari masingmasing stasiun
hujandihubungkan satu sama lain dengan garis. Pada garis penghubung
tersebut ditarik garistegak lurus pada titik tengahnya sehingga garis-
garis yang tegak lurus tersebut akan berpotongan pada suatu titik.
Pengertian Curah Hujan, Intensitas Hujan,
Lama Hujan

 Pengertian Curah Hujan


Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan selalu
dinyatakan dalam satuan milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan curah
hujan yang digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan dalam 1
(satu) milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

 Intensitas Hujan
Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun, dan
sebagainya ; yang berturut-turut sering disebut hujan jam-jaman, harian, tahunan,
dan sebagainya. Biasanya data yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai
maksimum, minimum dan nilai rata-ratanya.
 Lama Hujan
5 unsur yang didata dan diukur pada daerah aliran sungai (DAS), antara lain:
 Intensitas Laju Hujan: Melakukan pengukuran konsentrasi curah hujan pada
wilayah tertentu, yaitu dengan mengukur seberapa banyak milimeter air yang
turun dalam kurun waktu menit, jam, dan hari.
 Durasi Curah Hujan: Penghitungan berdasarkan berapa lama waktu curah hujan
turun dalam kurun waktu menit dan jam.
 Ketinggian Curah Hujan: Pengukuran yang dilakukan setelah hujan reda
dengan melihat ketebalan atau kedalaman air dalam milimeter pada bidang datar.
 Frekuensi Periode Curah Hujan: Pengukuran yang dilakukan dengan
pengamatan selama beberapa tahun untuk menentukan periode curah hujan yang
berlangsung secara konsisten setiap tahunnya.
 Cakupan Wilayah Curah Hujan: Mengamati frekuensi periode hujan terhadap
cakupan luas geografis wilayah yang terkena hujan.
Analisa Curah Hujan (Point and Area)
Untuk menganalisa jumlah curah hujan suatu wilayah, kita dapat menggunakan metode
sebagai berikut:

Metode Aritmatik

Metode Poligon Thiessen

Metode Isohyet
Klimatologi Global

Secara keseluruhan, total curah hujan di dunia adalah 990 milimeter. Akan tetapi sebaran dari curah
hujan tersebut tidaklah merata antara wilayah satu dengan lainnya. Kondisi klimatologi global
berdasarkan curah hujan dibagi menjadi empat tipe, yaitu:
 Wilayah Gurun
Gurun merupakan dataran yang sangat luas dan sebagaian besar wilayah berupa padang pasir.
Suhu disini sangat ektrim antara siang dan malam hari. Curah hujan di gurun kurang lebih hanya 250
mmper tahun.
 Wilayah Basah
Wilayah basah adalah kawasan yang tanahnya selalu basah karena mengandung kadar air tinggi
atau jenuh air. Umumnya wilayah basahh memiliki suhu rendah dengan curah hujan yang tinggi.
 Wilayah Westerlies
Wilayah westerlies adalah kawasan terdampak angin westerlies, yaitu angin yang berhembus ke
arah barat. Angin ini terjadi di wilayah Atlantik Utara menuju wilayah Eropa Barat yang
menyebabkan curah hujan tahunan mencapai 2500 mm di Bergen, Norwegia.
 Wilayah Lembab
Salah satu daerah terlembab di dunia adalah Cherrapunji yang berada di East Khasi Hills, India.
Kawasan ini memiliki curah hujan mencapai 11430 mm.
Penampungan Air Hujan
No Komponen Fungsi Keterangan

1. Bidang penangkap Menangkap air hujan sebelum mencapai tanah Atap rumah terbuat dari
air genting atau seng

2. Talang air/ pembawa Mengumpulkan atau menangkap air hujan yang Talang dilengkapi dengan alat
(talang rambu dan jatuh pada bidang penangkap dan pengalih aliran untuk
talang tegak) mengumpulkan ke bak penampung mengatur arah aliran menuju
bak penampung

3. Saringan Menyaring air hujan dari kotoran. Media Diletakkan di atas bak
penyaring dapat berupa pasir dengan penampung dan/atau
kerikil/pecahan bata/marmer sebagai sebelum kran.
penyangga.
4. Lubang periksa Memberikan akses untuk masuk ke dalam bak Harus ditutup
(manhole) penampung pada saat memperbaiki dan/atau
membersihkan
5. Bak penampung Berfungsi sebagai reservoir/bak untuk Terbuat dari bahan ferro
menampung air hujan dengan aman yang semen, pasangan bata, drum
dikumpulkan sewaktu musim hujan atau dapat besi, fiberglass reinforced
juga digunakan untuk menampung air bersih plastic (FRP)
yang didistribusikan melalui mobil tangki
air/kapal tangki air. Air ini akan dimanfaatkan
hanya sebagai air minum. Dengan adanya PAH
ini diharapkan kebutuhan air minum keluarga
akan terjamin pada musim kemarau.

6. Pipa masukan Mengalirkan air ke dalam bak penampung.  


8. Kran pengambil Untuk mengeluarkan atau  
air mengambil air dari bak
penampung bagi konsumen.
9. Kran/pipa Untuk jalan air ke luar saat  
penguras menguras PAH.
10 Saluran Untuk menyalurkan air buangan  
. pembuangan agar PAH tetap bersih dan kering.
11 Pipa udara Untuk mengeluarkan gas-gas yang  
. terlarut dalam air hujan.
12 Lantai Tempat bangunan PAH dan  
. tempat aktifitas mengambil air.

 Kapasitas bak penampung


Kapasitas bak penampung ditentukan berdasarkan:
a. Tinggi curah hujan minimal 1.300 mm per tahun.
b. Luas bidang penangkap air (minimal sama dengan luas satu atap rumah).
c. Kebutuhan pokok pemakaian air (10–15) L/orang/hari.
d. Jumlah hari kemarau.
e. Jumlah penduduk terlayani.
Any
questions
THANK YOU ?

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai