Metode Rata-Rata Aljabar adalah metode yang paling praktis digunakan untuk
mencari data curah hujan yang hilang. Pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun
dalam waktu yang bersamaan dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan jumlah stasiun,
stasiun yang digunakan dalam hitungan biasanya masih saling berdekatan (Saputro,
2011).
p = p1+ p2+ p3+... pn n
Keterangan:
Intensitas Hujan
Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun, dan
sebagainya ; yang berturut-turut sering disebut hujan jam-jaman, harian, tahunan,
dan sebagainya. Biasanya data yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai
maksimum, minimum dan nilai rata-ratanya.
Lama Hujan
5 unsur yang didata dan diukur pada daerah aliran sungai (DAS), antara lain:
Intensitas Laju Hujan: Melakukan pengukuran konsentrasi curah hujan pada
wilayah tertentu, yaitu dengan mengukur seberapa banyak milimeter air yang
turun dalam kurun waktu menit, jam, dan hari.
Durasi Curah Hujan: Penghitungan berdasarkan berapa lama waktu curah hujan
turun dalam kurun waktu menit dan jam.
Ketinggian Curah Hujan: Pengukuran yang dilakukan setelah hujan reda
dengan melihat ketebalan atau kedalaman air dalam milimeter pada bidang datar.
Frekuensi Periode Curah Hujan: Pengukuran yang dilakukan dengan
pengamatan selama beberapa tahun untuk menentukan periode curah hujan yang
berlangsung secara konsisten setiap tahunnya.
Cakupan Wilayah Curah Hujan: Mengamati frekuensi periode hujan terhadap
cakupan luas geografis wilayah yang terkena hujan.
Analisa Curah Hujan (Point and Area)
Untuk menganalisa jumlah curah hujan suatu wilayah, kita dapat menggunakan metode
sebagai berikut:
Metode Aritmatik
Metode Isohyet
Klimatologi Global
Secara keseluruhan, total curah hujan di dunia adalah 990 milimeter. Akan tetapi sebaran dari curah
hujan tersebut tidaklah merata antara wilayah satu dengan lainnya. Kondisi klimatologi global
berdasarkan curah hujan dibagi menjadi empat tipe, yaitu:
Wilayah Gurun
Gurun merupakan dataran yang sangat luas dan sebagaian besar wilayah berupa padang pasir.
Suhu disini sangat ektrim antara siang dan malam hari. Curah hujan di gurun kurang lebih hanya 250
mmper tahun.
Wilayah Basah
Wilayah basah adalah kawasan yang tanahnya selalu basah karena mengandung kadar air tinggi
atau jenuh air. Umumnya wilayah basahh memiliki suhu rendah dengan curah hujan yang tinggi.
Wilayah Westerlies
Wilayah westerlies adalah kawasan terdampak angin westerlies, yaitu angin yang berhembus ke
arah barat. Angin ini terjadi di wilayah Atlantik Utara menuju wilayah Eropa Barat yang
menyebabkan curah hujan tahunan mencapai 2500 mm di Bergen, Norwegia.
Wilayah Lembab
Salah satu daerah terlembab di dunia adalah Cherrapunji yang berada di East Khasi Hills, India.
Kawasan ini memiliki curah hujan mencapai 11430 mm.
Penampungan Air Hujan
No Komponen Fungsi Keterangan
1. Bidang penangkap Menangkap air hujan sebelum mencapai tanah Atap rumah terbuat dari
air genting atau seng
2. Talang air/ pembawa Mengumpulkan atau menangkap air hujan yang Talang dilengkapi dengan alat
(talang rambu dan jatuh pada bidang penangkap dan pengalih aliran untuk
talang tegak) mengumpulkan ke bak penampung mengatur arah aliran menuju
bak penampung
3. Saringan Menyaring air hujan dari kotoran. Media Diletakkan di atas bak
penyaring dapat berupa pasir dengan penampung dan/atau
kerikil/pecahan bata/marmer sebagai sebelum kran.
penyangga.
4. Lubang periksa Memberikan akses untuk masuk ke dalam bak Harus ditutup
(manhole) penampung pada saat memperbaiki dan/atau
membersihkan
5. Bak penampung Berfungsi sebagai reservoir/bak untuk Terbuat dari bahan ferro
menampung air hujan dengan aman yang semen, pasangan bata, drum
dikumpulkan sewaktu musim hujan atau dapat besi, fiberglass reinforced
juga digunakan untuk menampung air bersih plastic (FRP)
yang didistribusikan melalui mobil tangki
air/kapal tangki air. Air ini akan dimanfaatkan
hanya sebagai air minum. Dengan adanya PAH
ini diharapkan kebutuhan air minum keluarga
akan terjamin pada musim kemarau.