Anda di halaman 1dari 24

AIR HUJAN SEBAGAI

SUMBER AIR BERSIH

KELOMPOK 3 – 2D3B
 
NURUL REGILIA
RAFLI MAULANA H
ROSA EKA PRATIWI

SYIFA NAZILA
Pengertian Hujan

Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting


dalam proses hidrologi, karena jumlah kedalaman hujan
(rainfall depth) ini dialihragamkan menjadi aliran di sungai,
baik melalui limpasan permukaan, aliran antara maupun
sebagai aliran bawah tanah. Beberapa sifat hujan yang perlu
diketahui adalah (Sri Harto, 1993)
Pengertian Curah Hujan

Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah


datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan
tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal.

Dalam penjelasan lain curah hujan juga dapat diartikan


sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Pengertian Intensitas Hujan
Intensitas curah hujan merupakan derajat curah hujan yang
dinyatakan oleh jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu,
misalnya mm/jam. Intensitas curah hujan dan sifat curah hujan
dapat dilihat pada Tabel II.1 berikut
Karakteristik Air Hujan
 Air hujan bersifat lunak (soft water) karena kurang/tidak
mengandung larutan garam dan zat-zat mineral sehingga
terasa kurang segar
 Dapat mengandung beberapa zat yang ada di udara
seperti NH3 dan CO2 agresif sehingga bersifat korosif
 Dari segi bakteriologis air hujan relative lebih bersih
tergantung pada tempat penampungannya
 Besarnya curah hujan di suatu daerah merupakan
patokan yang utamadalam perencanaan penyediaan air
bagi masyarakat
Standar Kualitas Air Hujan

 Sifatkualitas air hujan adalah bersifat lunak karena tidak


mengandung larutan garam dan zat-zat mineral.
 Air hujan pada umumnya bersifat lebih bersih.
 Air hujan dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat
yang terdapat di udara seperti NH3, CO2 agresif, ataupun
SO2. Adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang
bercampur dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya
hujan asam (acid rain).
 Air hujan pada dasarnya ialah air murni atau H2O tanpa
tambahan mineral, garam, dan lainnya.
Air hujan menjadi ‘terkontaminasi’ ketika tercampur dengan
zat-zat di udara dan material yang menampungnya, sehingga
pengolahannya cenderung lebih sederhana daripada air sungai.

 Pengolahan air hujan bervariasi bergantung


jenis/karakteristik airnya. Pengolahan yang biasa dilakukan
ialah secara fisik (dengan filtrasi) dan kimia (desinfeksi,
penambahan kaporit, tawas) (World Health Organization,
2006).
Jika diperkirakan hujan bersifat asam (acid rain), maka bias
dilakukan pengendalian pH (derajat keasaman) dengan
penambahan material basa sehingga menjadi netral (sesuai
standar).

Air hujan yang sudah diolah dan ditampung di dalam tangki


dapat digunakan untuk keperluan MCK (mandi cuci kakus),
perawatan tanaman, dan kegiatan rumah tangga lainnya. Air
hasil olahan ini bisa juga digunakan untuk keperluan air
minum. Untuk lebih memastikan kualitas air yang baik dan
sehat, pengolahan dapat dilanjutkan ke ‘level’ berikutnya atau
yang lebih dikenal dengan water purifier.
Cara mengumpulkan data curah
hujan
Pekerjaan persiapan
 Perencanaan jadwal kegiatan lapangan untuk 1 (satu ) tahun.
 Persiapan sarana dan prasarana kegiatan lapangan seperti :

- Personil.
- Dana.
- Kendaraan.
- Blangko.
- Peralatan untuk kelapangan.
Pekerjaan pelaksanaan dilapangan
 Pengumpulan data hasil pengamatan para petugas lapangan.
 Pengolahan data mencari informasi tentang kondisi alat.
 Monitoring kondisi pos dan peralatan.
 Pembinaan personil lapangan (bila perlu).
 Perbaikan darurat (bila perlu).
 Mengisi buku kunjungan
Kegiatan di kantor

 Tahap pertama
1. Membuat laporan hasil kunjungan lapangan.
2. Registrasi data yang dikumpulkan.
3. Data lapangan diolah dan hasil pengolahan data dimasukan dalam sistem data base.
4. Arsipkan data lapangan.

 Tahap ke dua
1. Pengecekan hasil pengolahan data lapangan.
2. Mereview barchart tentang kemajuan pengolahan data lapangan.
3. Publikasi data hujan.
4. Persiapkan data hujan untuk menunjang kegiatan perencanaan pengembangan, pemanfaaatan
dan pengendalian SDA.

 Tahap tiga
Selurah data hujan arus dianalisa apa masih ada keraguan atau kekurang akuratan data serta
penyimpangan data. Setelah data di analisa sangat diperlukan bagan alir pengolahan data curah
hujan.
Hujan dan lama hujan

Intensitas curah hujan adalah besarnya jumlah hujan yang


turun yang dinyatakan dalam tinggi curah hujan atau volume
hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda-
beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi
kejadiannya.
Untuk perhitungan intensitas curah
hujan

Digunakan rumus Mononobe

Keterangan :
 I = Intensitas hujan (mm/jam)
 R24 = Curah hujan maksimum harian dalam 24 jam
(mm/jam)
 t = Lama hujan (jam)
Penampungan Air Hujan

Menurut Worm dan Hattum (2006), penampungan air hujan


adalah pengumpulan limpasan air hujan untuk memenuhi
kebutuhan air domestik, pertanian, maupun untuk manajemen
lingkungan.
Alasan yang mendasari pembuatan penampungan air
hujan
 Peningkatan Kebutuhan Air
Di saat kebutuhan air semakin meningkat dan banyaknya
kerusakan pada sistem suplai air, penampungan air hujan dapat
dijadikan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan air.

 Variasi Ketersediaan Air


Ketersediaan air dari sumber air seperti danau maupun air
tanah bersifat fluktuatif. Menampung air hujan untuk
memenuhi kebutuhan domestik dapat dilakukan sebagai variasi
pemenuhan kebutuhan air.
 Sumber yang Lebih Dekat
Sumber air tradisional biasanya terletak pada jarak yang jauh
dari lokasi pemukiman. Menampung air hujan dekat dengan
lokasi pemukiman dapat mempermudah akses dalam
mendapatkan air.

 Kualitas Suplai Air


Sumber air yang telah ada dapat terkena polusi dari industri,
limbah rumah tangga, maupun intrusi air laut. Air hujan
memiliki kualitas lebih baik.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan dari Penampungan Air
Hujan

Kelebihan Kekurangan
Merupakan investasi dengan biaya yang
Konstruksi yang sederhana tinggi
Perawatan yang baik karena dilakukan
oleh pengguna Memerlukan perawatan yang rutin
Kualitas air dipengaruhi oleh polusi
Menghasilkan kualitas air yang baik (udara)
Pada kasus musim kering yang panjang
Tidak memberikan dampak buruk pada dapat tejadi masalah dalam ketersediaan
Lingkungan air
Penyediaan air sesuai dengan tingkat Suplai terbatas pada ukuran atap dan
Konsumsi tampungan
Tidak dipengaruhi kondisi geologi dan  
topografi
Sistem penampungan air hujan

Tangkapan atau atap untuk mengumpulkan air hujan


Menurut Worm dan Hattum (2006) tangkapan dari sistem
penampungan air hujan adalah permukaan yang menerima
hujan dan mengalirkannya ke sistem. Atap adalah
permukaan tangkapan yang ideal untuk penampungan air
hujan.
Sistem penyaluran untuk mengangkut air dari atap ke
tampungan

Sistem penyaluran dari permukaan atap biasanya terdiri dari


talang dan pipa penyalur. Sistem penyaluran ini berguna untuk
mengangkut air hujan dari atap menuju tampungan.

Umumnya talang terbuat dari metal maupun PVC namun pada


beberapa daerah talang dapat dibuat dengan menggunakan
bambu.
Tampungan atau tangki untuk menyimpan air sampai
digunakan
 Dalam sistem penampungan air hujan yang berasal dari atap,
tangki penyimpanan air biasanya merupakan bagian dari sistem
penampungan hujan yang membutuhkan biaya terbesar, oleh
karenanya tangki penyimpanan membutuhkan desain yang
cermat untuk menghasilkan tampungan yang optimal dengan
biaya yang seekonomis mungkin.

 Menurut Worm dan Hattum (2006) terdapat dua kategori


tampungan yaitu tampungan yang terletak di atas tanah dan
tampungan yang sebagian terletak di bawah tanah. Material
lokal seperti kayu, bambu, dan keranjang anyaman dapat
digunakan sebagai alternatif untuk memperkuat tangki yang
terbuat dari semen.
Y O U N
A NK NT IO
TH T T E
UR A
R Y O
F O
Pertanyaan
1. Zuraida (7) : Maksud dari fluktuatif?
2. Tria (4) : Maksud dari “Sumber air yang telah ada
dapat terkena polusi dari industri, limbah rumah
tangga, maupun intrusi air laut. Air hujan memiliki
kualitas lebih baik.”
3. Nurul A (2): Maksud dari manjemen lingkungan?

Anda mungkin juga menyukai