Anda di halaman 1dari 35

Pertemuan 3

Teori Advokasi Kesehatan


Asyifa R. Adawiyah
Pengertian Advokasi secara umum
Advokasi adalah program Advokasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan atau
komunikasi untuk menciptakan perhatian para pembuat keputusan
mendekatkan problem publik terhadap sesuatu permasalahan / issue yang penting dan
kepada pembuatan kebijakan mengarahkan agar mau memberikan dukungannya
(Proceeding IFPPD, 2002) untuk memecahkan permasalahan tersebut

Advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan


masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu
strategi global Promosi Kesehatan. Advokasi bidang kesehatan adalah
usaha untuk mempengaruhi para penentu kebijakan atau pengambil keputusan
untuk membuat kebijakan publik yang bermanfaat untuk peningkatan
kesehatan masyarakat
Kata Kunci Advokasi
Mempengaruhi Proses yang
(Influencing) 1 2 disengaja
(deliberate process)

Mempunyai
pengaruh bagi Pengambil
banyak orang
(affect the well being
4 3 keputusan
(policy makers)
of many people)
Tujuan Advokasi
Tujuan utama advokasi adalah untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan-
kebijakan publik oleh pejabat publik sehingga dapat mendukung dan
menguntungkan kesehatan. Melalui pelaksanaan advokasi kesehatan, pejabat publik
menjadi paham terhadap masalah kesehatan, kemudian tertarik, peduli, menjadikan
program kesehatan menjadi agenda prioritas serta bertindak memberikan dukungan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.

Dukungan tersebut diimplementasikan dengan:

Komitmen Dukungan Penerimaan dukungan


politis (political Kebijakan sosial (social system (system
commitment) (policy support) acceptance) support)
Manfaat Advokasi Kesehatan
Program kesehatan menduduki prioritas yang tinggi atau strategis dalam agenda
pembangunan daerah serta lintas sektor terkait:
Penyelenggaraan program kesehatan mendapat dukungan kebijakan yang kuat dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Penyelenggaraan program kesehatan mendapat dukungan alokasi sumberdaya yang diperlukan
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat
Upaya mengatasi kesehatan menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak, jadi bukan
merupakan masalah sektor kesehatan saja.
Program kesehatan dapat dirancang dengan baik, dan dapat terintegrasi dengan lintas sektor
terkait.
Penyelenggaraan program kesehatan akan lebih optimal sehingga dapat berdampak lebih
maksimal terhadap upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

Meningkatkan kinerja eksekutif dan legislatif dalam pembangunan kesehatan masyarakat


Sasaran advokasi kesehatan
Pelaku advokasi
• individu atau kelompok/ tim kerja yang mempunyai kemampuan untuk melakukan advokasi serta mempunyai
hubungan atau pengaruh yang terdekat dan terkuat dengan sasaran advokasi yaitu penentu/ pengambil
kebijakan.
• Contoh: pakar, pejabat yang berwenang, lintas sektor, perguruan tinggi, media massa, swasta, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan, LSM, kelompok/ asosiasi peduli kesehatan, tokoh masyarakat / tokoh publik,
dll

Pejabat publik atau penentu/ pembuat kebijakan publik


• Merupakan sasaran advokasi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan dukungan kebijakan dan
sumberdaya dalam pengembangan program kesehatan masyarakat. Termasuk dalam sasaran ini adalah
penyusun draf kebijakan maupun sumberdaya di bidang kesehatan.
• Sasaran penentu atau pembuat kebijakan yaitu pejabat/pimpinan dari unsur :
• Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan. desa/kelurahan, DPR/DPRD, BPD.
• Pimpinan lintas sektor yang berkaitan dengan program Kesehatan
• Pimpinan atau pengurus organisasi kemasyarakatan atau LSM yang potensial mendukung program kesehatan.
• Penangung jawab program dari lintas sektor yang mempengaruhi keberhasilan upaya mengatasi masalah
Kesehatan
• Penyandang dana dan pimpinan dunia usaha / swasta yang potensial mendukung program kesehatan.
Lobi
Metode dan Teknik Advokasi Kesehatan
Tahap pertama lobi tim inti advokasi menyampaikan seriusnya masalah kesehatan yang dihadapi di suatu
wilayah dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Petisi
Biasanya dalam petisi sudah jelas tertulis, yaitu pernyataan singkat dan jelas tentang isu tertentu dan tindakan
apa yang akan dilakukan. Di dalam petisi tersebut tercantum nama dan tanda tangan individu atau organisasi
serta identitas lainnya sejumlah pihak yang mendukung petisi tersebut. Semakin banyak pendukung, semakin
meningkat perhatian penerima petisi.
Debat
Debat memberikan kesempatan bagi advocator untuk menelaah isu dari berbagai perspektif dan pandangan.
Dengan metode ini, keterlibatan sasaran (khalayak) akan lebih aktif dan permasalahan kesehatan dapat
dibahas dari berbagai sudut pandang secara tajam serta bisa lebih mendalam.
Dialog
Hampir sama dengan debat, dialog lebih tepat digunakan sebagai metode advokasi melalui pendekatan
kelompok. Namun, pelaksanaan dialog sebaiknya didukung oleh media massa, khususnya TV dan Radio,
sehingga dialog ini bisa menjangkau kelompok yang sangat luas.
Negosiasi
Negosiasi merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan kesepakatan tentang pentingnya memberikan
dukungan kebijakan maupun sumberdaya dalam mencapai tujuan program kesehatan. Adapun cara untuk
melakukan negosiasi adalah dengan jalan kompromi, akomodasi dan kolaborasi.
Unsur-unsur Advokasi Kesehatan
Pemanfaatan Data Pengembangan
Penetapan Tujuan Identifikasi
dan Riset untuk dan Penyampaian
Advokasi Sasaran Advokasi
Advokasi Pesan Advokasi
Kesehatan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan

Penggalangan Pemantauan dan


Membuat
Membangun Dana untuk Penilaian Upaya
Presentasi yang
Koalisi Advokasi Advokasi
Persuasif
Kesehatan Kesehatan
Pendekatan Advokasi Kesehatan

Melibatkan Bekerjasama
para dengan media
pemimpin massa

Membangun Mobilisasi Bangun


kemitraan massa kapasitas
Jenis Issue-based
Personal menyampaikan
menyampaikan
permasalahan dan Advokasi permasalahan dan
usulan ke pengambil
usulan ke pengambil keputusan sebagai
keputusan yang perwakilan dari
mempunyai dampak kelompok yang lebih
khusus pada yang besar atau berdampak
melakukan advokasi pada kelompok yang
atau orang yang lebih besar 
diwakili  cenderung cenderung
lebih fokus pada permasalahan yang
permasalahan yg lebih luas
khusus
Esensi Advokasi yang Baik

Identifikasi dan mampu


menjelaskan pesan atau
permasalahan yang alat
Memahami permasalahan yang dilakukan
lebih baik daripada siapa saja
yang berada di pemerintahan Mampu menempatkan
permasalahan sehingga cukup
tepat dengan agenda
Membangun hubungan yang
pemerintah dan siklus
telah ada dengan pemberi
pemilihan atau mampu untuk
pengaruh kebijakan atau
menetapkan agenda baru
menciptakan hubungan
Tahapan advokasi
Putuskan
05 Rencana Aksi
Curah pendapat
04 untuk solusi
Perhatikan
03 “temperatur”
Lakukan Kajian –
emosional mencari fakta dan informasi
02 yang perlu diketahui agar
lebih efektif
Menetapkan
01 Masalah
(1) Tetapkan Masalah
Individu butuh penentuan yang diinginkan dari situasi –
hasil apakah yang diinginkan?

Pertanyaan yang diajukan

Siapa yang
Apakah individu Bagaimana dampak
bertanggung jawab –
mempunyai hak? pada yang lain?
siapa yang terlibat?
Apakah ada pertanyaan legal  apa yang tertulis di
hukum atau regulasi tentang permasalahan tersebut?

(2) Lakukan Apakah ada prosedur untuk keluhan atau protes?


Apakah ada proses formal yang harus diikuti?
Kajian

Siapa orang yang tepat untuk mendekat hal tsb?


Emosi yang melibatkan aksi  tanpa pikiran, emosi dapat
menciptakan masalah daripada solusi

(3) Perhatikan
“temperatur” Emosi harus seimbang antara pengetahuan dan fakta
emosi

Ingat, menjadi efektif berarti menyampaikan pertanyataan


dengan cara yang dapat didengarkan – Selalu tenang,
terkendali dan rasiona
Selalu ada solusi lebih dari 1 pada setiap masalah

(4) Curah
pendapat Bekerja berdasar kekuatan
Komunikasi tulis vs. perorangan Advokasi dengan partner vs solo
solusi

Jamin bahwa pelaku advokasi melihat opsi dan


konsekuensi dari pilihan
Tetapkan tanggal dan waktu untuk melakukan
Dokumentasikan yang dilakukan
Tulis tanggal dan nama

(5) Ambil
Keputusan Tindak lanjut
jika tidak ada respon pada kontak pertama, dicoba kembali
pada
Perencanaan
Aksi Bila tidak senang dengan respon yang diterima, cari opsi lain
dan cara yang lebih menarik
Pengelolaan Advokasi Kesehatan
Pengelolaan advokasi kesehatan
diarahkan untuk dapat mencapai
tujuan advokasi yang diharapkan.
Agar proses advokasi bisa
berlangsung dengan baik dan
mencapai tujuan, perlu dilakukan
melalui langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan advokasi
kesehatan secara sistematis.
John Hopkins University–Center
for Communication Program
(JHU– CCP) mengembangkan
langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan advokasi yang dikenal
sebagai bagan “A” (A frame) yang
terdiri dari langkah-langkah
• Analisis isu
• Analisis Publik
• Analisis kebijakan
• Analisis tentang program-program
komunikasi yang potensial untuk
mendukung kegiatan advokasi
• Analisis tentang stakeholder (mitra kerja)
terkait dengan pengembangan kebijakan
publik berwawasan Kesehatan
• Analisis tentang jejaring yang mampu
melakukan/mendukung kegiatan advokasi
Kesehatan sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai
• Analisis terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
advokasi kesehatan
Analisis Isu Lakukan analisis isu dengan menjawab pertanyan berikut:

1) Apakah isu itu mempunyai hubungan yang erat


Analisis isu diawali dengan melakukan dengan terjadinya masalah kesehatan prioritas?
identifikasi masalah kesehatan
yang ada di suatu wilayah. Selanjutnya, 2) Apakah isu dirasakan oleh sebagian besar
dari beberapa masalah kesehatan masyarakat?
yang ada diprioritaskan. Masalah
kesehatan prioritas tersebut, dijadikan 3) Apakah isu didukung oleh data yang akurat?
sebagai landasan untuk menetapkan
beberapa isu yang terkait dengan 4) Hasil isu akankah memperbaiki status kesehatan
terjadinya masalah tersebut. masyarakat
Mengacu pada isu strategis, pengelola
kegiatan advokasi kesehatan, kemudian 5) Mungkinkah isu dialiansikan dengan sektor lain?
merumuskan tujuan, sasaran, isi pesan
serta media advokasi. Analisis isu dapat
6) Apakah isu itu memperkuat nilai (value) pejabat
dilakukan melalui kajian data dan
publik?
informasi atau laporan, termasuk
teori, yang dapat diperoleh dari 7) Apakah isu dapat memperkuat jejaring LSM/lintas
bahan bacaan (literatur). sektor?
Analisis Publik
Analisis publik selain penting untuk merumuskan isi pesan
juga akan sangat diperlukan dalam pemilihan bentuk aksi
dan tindakan serta media maupun saluran informasi yang
akan digunakan. Analisis publik dapat dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai hasil penelitian, need assessment
maupun dari hasil penjajakan/pendekatan pribadi, khususnya
untuk sasaran individu
Analisis publik sebaiknya dilakukan rinci menjawab
pertanyaan berikut:
• Unsur/instansi pemerintah mana yang berwewenang membuat kebijakan publik
terkait dengan upaya pemecahan masalah kesehatan tersebut?
• Bentuk kebijakan apa yang bisa dibuat/dilaksanakan oleh masing-masing
unsur/instansi pemerintah itu?
• Bagaimana nilai kepentingan (value) yang berkembang pada masing-masing
unsur/instansi pemerintah tersebut terhadap masalah ini ?
• Bagaimana praktek perilaku yang terjadi dalam masing-masing unsur/instansi
pemerintah tersebut dalam masalah ini ?
• Sumberdaya (resources) apa yang dimiliki masing-masing unsur/instansi
pemerintah tersebut dalam kaitan mengatasi masalah ini dan seberapa besarkah?
• Siapa saja/kelompok masyarakat mana yang akan mendapat manfaat apabila
masalah ini ditanggulangi/ proses advokasi berhasil ?
• Bagaimana praktek perilaku masing-masing kelompok masyarakat tersebut
terhadap masalah ini?
• Sumberdaya (resources) apa yang dimiliki masing-masing kelompok masyarakat
tersebut dalam kaitan mengatasi masalah ini dan seberapa besar?
Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan akan sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan
mobilisasi dan tindakan dan aksi kegiatan
advokasi kesehatan. Analisis kebijakan
dapat dilakukan dengan melakukan
pengkajian terhadap kebijakan yang
sudah ada tetapi belum berjalan
sebagaimana mestinya maupun
kebijakan baru yang perlu dibuat untuk
mengatasi permasalahan kesehatan
masyarakat yang ada. Disamping itu
analisis kebijakan juga perlu dilakukan
untuk mengkaji efektifitas
kebijakan tersebut dalam mengatasi
pemasalahan kesehatan yang ada.
Menyusun
Strategi
Advokasi
Menyusun
Strategi
Advokasi

Melakukan Menentukan dana


Mengembangkan
identifikasi serta sumberdaya
tujuan advokasi.
sasaran Memperhatikan kaidah lainnya
advokasi SMART* yang dibutuhkan untuk
baik yang kegiatan advokasi dan
Membentuk Menentukan Menentukan pengembangan kebijakan
bertindak
kelompok kerja sebagai rencana aksi indikator yang diperlukan.
atau jejaring advokasi advokator, advokasi baik input, proses maupun
maupun diantaranya adalah out put kegiatan advokasi,
sasaran menyelenggarakan serta merancang kegiatan
penentu/ forum komunikasi, pemantauan dan penilaian
pengambil dan strategi advokasi advokasi tersebut
kebijakan. *SMART (S = spesific/khusus; M = measureable/dapat diukur; A = action/dapat
dikerjakan; R = realistic dan T = time bound/ada ukuran waktu yang jelas)
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Strategi Advokasi

Credible Relevant High Priority


memenuhi kebutuhan masyarakat dan
program yang diajukan harus dapat benar-benar memecahkan masalah yang program yang
meyakinkan para penentu kebijakan, dirasakan masyarakat  terdapat diajukan harus
harus didukung data dari sumber yang keterkaitan dari program yang dilakukan mempunyai
dapat dipercaya oleh lintas program maupun lintas sektor prioritas tinggi,

program secara teknik, politik, dan program itu mempunyai urgensi


ekonomi layak untuk dilaksanakan. yang tinggi, harus segera
Secara teknik dapat dilaksanakan  dilaksanakan kalau tidak
Feasible tersedia petugas yang mempunyai dilaksanakan akan menimbulkan
kemampuan memadai, tidak masalah yang lebih besar lagi.
membawa dampak politik yang Urgent
meresahkan masyarakat, dana
terjangkau
Menggalang Kemitraan
(mobilisasi)
Mobilisasi merupakan salah satu langkah
penting dalam proses advokasi. Mobilisasi
perlu dilakukan untuk membangun
kebersamaan, kekuatan dan sekaligus
tekanan kepada pihak-pihak yang
tidak/belum mendukung. Mobilisasi ini
sangat penting khususnya untuk membuat
“nilai kepentingan” dari berbagai kelompok
yang terkait menjadi kompatibel. Mobilisasi
selain merupakan suatu teknik, juga
merupakan suatu “seni” dengan berbagai
“trick” yang bisa dikembangkan melalui
pengalaman
Mengembangkan
Melakukan Membuat
koalisi dan
identifikasi program kerja
melakukan nota
mitra terpadu
kesepahaman
potensial
Melakukan Dokumentasi
Langkah (MoU)
sinkronisasi kegiatan oleh mitra
Penggalangan program kerja serta mengekspos
kesehatan dari kegiatan yang telah
Kemitraan setiap mitra dilakukan  di
berbagai media
potensial
Mengembangkan Melakukan
Mendelegasikan jaringan informasi serta peningkatan
tanggung jawab menyelenggarakan kapasitas, misalnya
dan kewenangan forum komunikasi menyelanggarakan
secara rutin pelatihan
Tindakan Aksi
Pelaksanaan Advokasi
pelaksanaan advokasi mengacu pada rencana
yang telah disusun berdasarkan hasil
analisis, rancangan strategi yang telah
dituangkan dalam plan of action (POA).
Tindakan atau aksi dalam proses advokasi
pada dasarnya adalah serangkaian kegiatan
komunikasi baik yang bersifat individual,
kelompok atau massa. Melalui langkah
tindakan/aksi dalam proses advokasi perlu
terus dibangun dijaga citra (image) bahwa :
proses advokasi ini merupakan “tindakan
bersama”.
Dengan memanfaatkan berbagai metode dan teknik advokasi
serta penerapan strategi advokasi maka diharapkan
Para Penentu kebijakan Kelompok Pendukung/Pro
• Tahu dan yakin, bahwa masalah kesehatan • Tahu dan yakin bahwa ada kelompok
benar-benar perlu dilaksanakan serta akan masyarakat (marjinal) yang mengalami
menguntungkan bagi semua pihak. masalah dalam pelayanan Kesehatan.
• Tahu faktor-faktor penyebab masalah • Tahu bahwa masalah pelayanan kesehatan
kesehatan. bisa diatasi melalui program kesehatan.
• Tahu bahwa masalah kesehatan bisa • Tahu dan yakin bahwa masalah kesehatan
diatasi/dipecahkan. benar-benar tidak menguntungkan bagi
• Mampu memilih cara yang cocok untuk kelompok masyarakat yang mengalami.
menyelesaikan masalah kesehatan. • Tahu bahwa masalah kesehatan bisa
• Tahu bahwa pemerintah mempunyai pilihan
dipecahkan.
bentuk kebijakan publik untuk memecahkan
masalah kesehatan, baik berupa Perda
• Tahu bahwa dia memiliki potensi untuk ikut
maupun Surat Keputusan. mengatasi masalah kesehatan
• Menyadari bahwa Pemerintah mempunyai • Tahu bahwa dia akan mendapat manfaat
kewajiban untuk membuat kebijakan untuk dan atau memiliki kewajiban moral untuk
memecahkan masalah kesehatan. ikut membantu menyeselsaikan kesehatan.
Evaluasi
Evaluasi juga merupakan bagian
penting dari advokasi. Pelaksanaan
evaluasi mengacu pada
indikator yang telah ditetapkan
sebelumnya, yang meliputi indikator
input, proses, output maupun
dampak dari advokasi yang telah
dilakukan
An example theory of change for
advocacy aimed at influencing policy
Sumber: Katie Naeve, et al. 2017. Evaluating Advocacy an Exploration
of Evidence and Toold to Understand what Works and Why. Working
Paper International Initiative for Impact Evaluation
Sumber: Katie Naeve, et al. 2017. Evaluating Advocacy an Exploration of Evidence and Toold to
Understand what Works and Why. Working Paper International Initiative for Impact Evaluation

An example theory of change for


advocacy aimed at influencing
attitudes or behaviours
Berkesinambungan
Advokasi adalah suatu bentuk
program komunikasi strategis yang
dirancang untuk menghasilkan
perubahan nilai dan perilaku sasaran
penentu atau pengambil kebijakan.
Dalam proses mengembangkan suatu
kebijakan, memerlukan waktu yang
panjang serta pengawalan yang
ketat. Apabila kebijakan tersebut
sudah ada maka perlu diterjemahkan
atau ditindak lanjuti menjadi
kebijakan operasional atau kebijakan
teknis dan harus disosialisasikan
kepada berbagai pihak terkait agar
dapat diimplementasikan.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai