Anda di halaman 1dari 14

ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

Advokasi secara harfiah berarti pembelaan , sokongan atau bantuan terhadap


seseorang yang mempunyai permasalahan . Istilah advokasi mula – mula
digunakan dibidang hokum atau pengadilan . Advokasi dalam kesehatan diartikan
upaya untuk memperoleh pembelaan , bantuan , atau dukungan terhadap program
kesehatan .

Menurut Wobster Encyclopedia advokasi adalah “act of pleading for supporting


or recommending active espousal” atau tindakan pembelaan , dukungan , atau
rekomendasi : dukungan aktif menurut ahli retorika ( foss and foss , et al : 1980 )
Advokasi diartikan sebagai upaya persuasi yang mencakup kegiatan : penyadaran
, rasionalisasi , argumentasi dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu hal .

Menurut Johns Hopkins ( 1990 ) Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi


kabijakan publik melalui bermacam – macam bentuk komunikasi persuasip . Dari
beberapa catatan tersebut , dapat disimpulkan secara ringkas , bahwa advokasi
adalah upaya atau proses untuk memperoleh komitmen , yang dilakukan secara
persuasip dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat sehingga
advokasi dapat diilustrasikan sebagai berikut

PROSES DAN ARAH ADVOKASI

Istilah Advocacy / Advokasi dibidang kesehaan mulai digunakan dalam program


kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu
strategi global pendidikan atau promosi kesehatan . WHO merumuskan bahwa
dalam mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif menggunakan
strategi pokok , yaitu :

1. Advocacy ( advokasi ) ,

2. Sosial support ( dukungan social ) ,

3. Empowermen ( pemberdayaan masyarakat ) .


Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan . Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para
pemimpin atau pengambil kebijakan ( policy makers ) atau pembuat keputusan
(decision makers ) baik di institusi pemerintah maupun swasta .

ARUS KOMUNIKASI ADVOKASI KESEHATAN

Komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar


komunikasi tersebut efektif . Kiat – kiat agar komunikasi advokasi efektif antara
lain sebagai berikut :

Jelas ( clear ) : pesan yang akan disampaikan kepada sasaran harus disusun
sedemikian rupa sehingga jelas , baik isinya maupun bahasa yang digunakan .

Benar ( correct ) : apa yang disampaikan ( pesan ) harus didasarkan kepada


kebenaran .

Konkret ( concrete ) : apabila petugas kesehatan dalam advokasinya mengajukan


usulan program yang dimintakan dukungan dari pejabat terkait , maka harus
dirumuskan dalam bentuk yang kongkrit ( bukan kira – kira ) atau dalam bentuk
oprasional .

Lengkap ( complete ) : timbulnya kesalah pahaman atau mis komunikasi adalah


karena belum atau tidak lengkapnya pesan yang disampaikan kepada orang lain .

Ringkas ( concise ) : pesan komunikasi harus lengkap , tetapi padat , tidak bertele
– tele.

Meyakinkan ( convince ) : Agar komunikasi advokasi kita diterima oleh para


pejabat , maka harus meyakinkan .

Kontekstual ( contextual ) : advokasi kesehatan hendaknya bersipat kontekstual ,


artinya pesan atau program yang akan di apokasikan harus diletakkan atau
dikaitkan dengan masalah pembangunan daerah yang bersangkutan .

Berani ( courage ) : seorang petugas kesehatan yang akan melakukan advokasi


kepada para pejabat , harus mempunyai keberanian berargumentasi dan berdiskusi
dengan para pejabat yang bersangkutan .
Hati – hati ( coutious ) : meskipun berani , tetapi harus berhati – hati dan tidak
boleh keluar dari etika berkomunikasi dengan para pejabat , hindari sikap ”
menggurui ” para pejabat yang bersangkutan .

Sopan ( courtous ) : disamping hati – hati , advokator harus bersikap sopan , baik
sopan dalam tutur kata maupyn penampilan pisik , termasuk cara berpakaian .

PRINSIP DASAR ADVOKASI

Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik , tetapi mencakup kegiatan
persuasip , memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau
tekanan kepada para pemimpin institusi .

Tujuan advokasi yaitu :

Komitmen politik ( political commicment ) Komitmen para pembuat keputusan


atau penentu kebijakan sangat penting untuk mendukung atau mengeluarkan
peraturan – peraturan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat , misalnya
untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan , contoh : konkrit pencanangan
indonesia sehat 2010 oleh presiden . Untuk meningkatkan komitmen ini sangat
dibutuhkan advokasi yang baik .

Adanya komitmen politik dari para eksekutif , maka perlu ditindak lanjuti dengan
advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah
memperoleh komitmen politik tersebut . dukungan kebijakan ini dapat berupa
undang – undang , peraturan pemerintah atau peraturan daerah , surat keputusan
pimpinan institusi baik pemerintah maupun suasta .

Penerimaan sosial ( socil acceptance ) : penerimaan sosial artinya diterimanya


suatu program oleh masyarakat . Suatu program kesehatan yang telah memperoleh
komitmen dan dukungan kebijakan , maka langkah selanjutnya adalah
mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan .

Dukungan sistem ( sistem suport ) Agar suatu program kesehatan berjalan baik
maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang jelas mendukung .

METODE DAN TEKHNIK ADVOKASI


Metode atau cara dan tehknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam –
macam :

Lobi politik ( political lobiying ) Lobi adalah berbincang – bincang secara


informal dengan para pejabat untuk mengimpormasikan dan membahas masalah
dan program kesehatan yang akan dilaksanakan .

Seminar / presentasi : Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para pejabat
lintas program dan lintas sektoral .

Media Advokasi media ( media adpocasy ) adalah melakukan kegiatan advokasi


dengan menggunakan media , khususnya media masa .

Perkumpulan ( asosiasi ) peminat Asosiasi atau perkumpulan orang – orang yang


mempunyai minat atau interes terhadap permasalahan tertentu atau perkumpulan
propesi , juga merupakan bentuk advokasi .

ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI

Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan tidaklah mudah


, memerlukan argumentasi yang kuat . Dibawah ini ada beberapa hal yang dapat
memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan aplikasi antara lain :

Creadible : Credibilatas ( creadible ) adalah suatu sipat pada seseorang atau


institusi yang menyebabkan orang atau pihak lain mempercayainya .

Layak ( feasibel ) Artinya program yang diajukan tersebut baik secara tekhnik ,
politik , maupun ekonomi dimungkinkan atau layak .

Relevan ( relevant ) Program yang diajukan tersebut paling tidak harus mencakup
2 kriteria , yakni : memenuhi kebutuhan masyarakat , dan benar – benar
memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat .

Penting dan mendesak ( urgent ) Artinya program yang diajukan harus


mempunyai urgensi yang tinggi : harus segera dilaksanakan dan kalau tidak
segera dilaksanakan akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi .

Prioritas tinggi ( haigh priority ) Artinya program yang diajukan tersebut harus
mempunyai prioritas yang tinggi

LANGKAH – LANGKAH ADVOKASI


Tahap persiapan adalah Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun
bahan / materi atau instrumen advokasi . Bahan advokasi adalah : data
informasi bukti yang dikemas dalam bentuk tabel , grapik atau diagram yang
menjelaskan besarnya masalah kesehatan , akibat atau dampak masalah ,dampak
ekonomi , program yang diusulkan /proposal program.

Tahap pelaksanaan adalah Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara
advokasi.

Tahap penilaian Untuk menilai keberhasilan advokasi dapat menggunakan


indikaror sebagai berikut :

a. Softwer,misalnya : dikeluarkannya UU,PP,Perda,KepMen,SK Bupati,MOU,dsb

b. Hardwer,misalnya : meningkatkannya anggaran kesehatan,adanya

UNSUR DASAR ADVOKASI

Penetapan tujuan advokasi, Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat


kompleks,banyak faktor dan saling berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat
berhasil tujuan,advokasi perlu dibuat lebih spesifik.

Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi, Adanya data dan riset untuk
pendukung sangaat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi yang
tepat dan benar.

Identifikasi khalayak sasaran advokasi, Bila isu dan tujuan telah disusun,upaya
advokasi telah disususn,upaya advokasi harus ditunjukan bagi kelompok yang
dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh
dalam pembuatan keputusan,misalnya staf,penasihat,orang tua yang
berpengaruh,media masa dan masyarakat.

Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi, Khalayak sasaran berbeda


bereaksi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seorang tokoh politik mungkin
termotivasi kalau dia mengetahui bahwa banyak dari konstituen yang diwakilinya
peduli terhadap masalah tertentu.

Membangun koalisi, Sering kali kekuatan sebuah advokasi dipengaruhi oleh


jumlah orang atau organisasi yang mendukung advokasi tersebut. Hal ini sangat
penting dimana situasi dinegara tertentu sedang membangun masyarakat
demokratis dan advokasi merupakan suatu hal yang relatif baru.
Membuat persentasi yang persuasif, Kesempatan untuk mempengaruhu khalayak
sasaran kunci sering sekali terbatas waktunya.

Penggalangan dana untuk advokasi, Semua kegiatan termasuk upaya advokasi


memerlukan dana.

Evaluasi upaya advokasi, Untuk menjadi atvokator yang tangguh diperlukan


unpan balik berkelanjutan serta evaluasi atas upaya advokasi yang telah
dilakukan.

PENDEKATAN UTAMA ADVOKASI

Ada 4 pendekatan dalam advokasi :

Melibatkan para pemimpin

Bekerja dengan media masa

Membangun kemitraan

Memobilisasi massa.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dapat disimpulakan yaitu
bgaimanakah advokasi tetntang promosi kesehatan
1.3 Tujuan Umum

Memenuhi tugas dari mata kuliah

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui penegrtian umum dan pentingnya advokasi dalam kesehatan


masyarakat
2. Untuk memahami unsur dasar advokasi
3. Untuk mengetahui pendekatan utama advokasi
4. Untuk mengetahui mekanisme dan moetode advokasi
5. Untuk memahami indikator advokasi
1.3 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa terutama bagi kelompok
kami sendiri dapat memahami tentang advokasi dalam promosi kesehatan untuk
mendukung perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting.

BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Advokasi dan pentingnya advokasi dalam promosi kesehatan

Beberapa pengertian advokasi sebagai berikut :


WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan
advocacy is a combination on individual and social action design to gain political
commitment, policy support, social acceptance and systems support for particular
health goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan
sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan,
penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung tujuan atau program kesehatan
tertentu.
Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara harfiah:”
melakakukan advokasi berarti mempertahankan, berbicara mendukung seseorang
atau sesuatu atau mempertahankan ide. Sedangkan advokator adalah seseorang
yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang ditujukan untuk mencapai sesuatu
untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau secara keseluruhan.
Dalam tulisan Sharma dikutip beberapa penegrtian yang berkait dengan
advokasi misalnya :
1. Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi untuk membuat sesuatu
perubahan (CEDPA).
2. Advokasi adalah proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan
yang mempengaruhi kehidupan mereka.
3. Advokasi terdiri berbagai strategis ditujukan untuk mempengaruhi pembuatan
keputusan dalam satu organisasi ditingkat lokal, nasional maupun internasional.
Strategis advokasi termasuk lobi, pemasaran sosial, KIE, pengorganisasian
masyarakat maupun berbagai taktik lainya.
Kenapa advokasi penting dalam promosi kesehatan ?dalam mencapai tujuan
kesehatan masyarakat , ditemukanberbagai hambatan seperti ditemuykan oleh
Champon dan Lupton (1994) dikutip dari Wise 2001:
a. Adanaya ide politik yang mementingkan luaran ekonomi dengan menyampingkan
kesehatan dan kualitas hidup manusia.
b. Hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan perundangan
yang mendukung promosi kesehatan dan ketiaadaan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan program kesehatan.
c. Gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakt
terutama dengan adanya pengaruh perusahaan multinasional dengan kekuatan
besar.
d. Adanya nilai budaya yang berpengaruh atas nilai, sikap, dan prilaku individual
atau masalaj kesehatan masyarakat.

2.2 Unsur Dasar Advokasi


Sharma menyebutkan ada 8 unsur dasar advokasi yaitu :
1. Penetapan tujuan advokasi
Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks, banyak faktor dan
saling berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perlu
dibuatlebih spesifik berdasarakan pernyataan berikut : Apakah isu atau masalah
itu dapat menyatukan atau membuat berbagai kelompok bersatu dalam suatu
koalisi yang kuat.
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
Adanya data dan riset pendukung sangat penting agar keputusan dibuat
berdasarkan informasi yang tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan riset
mungkin diperlukan dalam menentukan masalah yang akan diadvokasi,
identifikasi solusi pemecahaan masalah maupun menentukan tujuan yang realitis.
Selain itu, adanya data atau fakta itu saja sering sekali sudah bisa menjadi
argumen tujuan umum dapat dicapai agar realitis.
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi
Bila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus ditujukan bagi kelompok
yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang
berpengaruh dalam pembuatan keputusan agar tujuan advokasi dapat dicapai.
4. Pengembangan dan penyampain pesan advokasi
Khalayak sasaran berbeda berekasi tidak sama atas pesan yang berbeda.
Seseorang toko politik mungkin termitifasi kalu dia mengetahui bahwa banyka
dari konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu. Seseorang
Menkes mungkin akan mengambil keputusan ketika kepada yang bersangkutan
disajikan data rinci mengenai besarnya masalah kesehatan tertentu.
5. Membangun koalisi
Sering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah oarng atau organisasi yang
mendukung advokasi tersebut.hal inisangat penting dimana situasi dinegara
tertentu sedang membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupan suatu
hal yang relati baru. Dalam situasi itu melibatkan orang dalam jumlah besar dan
mewakili berbagai kepentingan, sangat bermanfaat bagi upaya advokasi maupun
dukungan politis,bahkan dalam satu organisasi sendiri, koalisi internal yaitu
melibatkan berbgai orang dari berbagai divisi / depertemen dalam
mengembangkan program baru, dapat membantu konsensus untuk aksi kegiatan.
6. Membuat presentasi yang persuasif
Kesepakatan untuk mempengaruhi khalayak sasaran kunci sekali terbatas
waktunya. Seorang tokoh politik mungkin memberi kesempatan sekali pertemuan
untuk mendiskusikan isu advokasi yang dirancanh atau Menkes hanya punya
waktu 5 menit dalam kongres untuk berbicara kepada kelompok advokator.
7. Penggalangan dana untuk advokasi
Semua kegiatan termaksud upaya advokasi memerlukan dana. Mempertahankan
upaya advokasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang memerlukan waktu,
energi dalam penggalangan dana atau sumber daya lain untuk menunjang upaya
advokasi.
8. Evaluasi upaya advokasi
Bagaiman kelompok advokasi dapat menegtahui bahwa tujuan advoaksi yang
telah ditetapkan dapat dicapai?Bagaiman strategis advokasi dapat disempurnakan
dan diperbaiki?untuk menjadi advokator yang tangguh diperlukan umpan balik
berkelanjutan serta evaluasi atau upaya advokasi yang telah dilakukan.
2.3 Pendekatan Utama Advokasi
Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:
a. Melibatkan para pemimpin
Para pembuat undang-undang,mereka yang terlibatdalam ppenyusunan hukum,
peraturan maupun pemimpin poilitik,yaitu mereka yangmenetapkan kebijakan
publik sangat berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang terkait dengan
masalah sosial termaksud kesehatan dan kependudukan. Oleh karena itu, sangat
penting melibatkan mereka semaksimum mungkin dalamisu yang akan
diadvokasikan.
b. Bekerja dengan media massa
Media massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik. Media
juga sangat kiuat dalam mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalah
tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan dengan media
massasangat penting dalam proses advokasi.
c. Membangun kemtraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan yang
brekelanjutan dengan individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang
bergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok
yang bekerja sama yang nertujuan untuk mencapai tujun umum yang sama atau
hampir sama. Namum membangun pengembangan kemitraan tidak mudah,
memrlukan aktual, perencanaan yang matang serta memerlukan penilaian
kebutuhan serta minat dari calon mitra.
d. Memobilisasi masa
Memobilisasi massa merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yang
telah termotivasi kedalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok
yang sudah ada.dengan mobilisasi dimaksudkan agar motivasi individu dapat
diubah menjadi tindakan kolektif.
e. Membangun kapasitas
Membngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuan
utnuk mengembangkan dan mengelolah program yang komprehensif dan
membangun critical mass pendukukung yang memiliki ketereampilan advokasi.
Kelompok ini dapat diidentifikasikan dari LSM tertentu,kelompok profesi serta
kelompok lain.
2.4 Mekanisme Dan Kelompok Advokasi
Dari berbagai pengalaman nasional maupun global, dapat di identifikasi
berbagai mekanisme dan metode yang digunakan oleh advokator masalah
kesehatan masyarakat (Wise, 2001) pemanfaatan media masa hampir selalu ada
untuk memngangkat isu publik agarmenjadi perhatian politisi.media massa ini
mencakup semua yaitu koran, media TV, bahkan akhir-akhir ini internet sanget
banyak dimanfaatkan ditingkat global. Disamping itu ada rapat-rapat umum,
pertemuan kelompok profesional, even tertentu.pada intinya para advokator
kesehatan masyrakat menggunakan metode apapun yang dapat
menginformasikan, membujuk, memotovasi masyrakat, pengelola program dan
politisi agar merekamelindungi dan mendukung upaya promosi kesehatan.
2.5 Indikator Advokasi
Bila sasaran advokasi adalah anggota legislatif atau pembuat kebijakan
kesehatan, maka indikator yang paling mudah di nilai dari hasil akhir advokasi
adalah : adanya peraturan, ketentuan atau kebijakan yag mendukung isu yang
diadvokasi, adanya perencanaaan program ke arah isu yang advokasi serta
dukungan pendanaannya dan persetujuan alokasi anggaran yang diberikan oleh
legislatif misalnya DPRD setempat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada individu dan
masyarakat juga dipengaruhi oleh kebijakan maupun perubahahn organisasi, dan
politik bahkan faktor ekonomi, maka lingkungan yang mendukung perubahan
prilaku menjadi penting. Oleh karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi
promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu maupun
masyarakat menjadi penting. Advokasi pada hakekatnya adalah bekerja dengan
dan organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu proses dimana orang
terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan
mereka.
Dengan demikian, advokasi menjadi suatu pengetahuan maupun
keterampilan yang akan sangat membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam
bidang ksehatan masyarakat.karenamasalah ksehatan perlu juga memberoleh
perahtian dari para pembuat keputusan terkait diluar bidang ksehatan, maka
advokasi masalah kesehatan sendiri bagi hal layak di luar kesehatan juga menjadi
salah satu tugas yang harus dilakukan dalam bidang promosi kesehatan.
3.2 Saran
Dalam memberikan promosi kesehatan mencakup advokasi diharapkan
dapat bekerja sama antara individu dan organiasi dalam membuat suatu
perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Soekidko Notoadmojo, Promosi Kesehatan, penenrbit Rineka Cipta, Jakarta,
2010.

Anda mungkin juga menyukai