Anda di halaman 1dari 30

OPTIK

DISUSUN OLEH :

FATHIM SAMIRAH (20204011278)

DOSEN PENGAMPU :

BERKAT PANJAITAN S.SI, M.PD

PRODI D3 TEKNIK ELEKTROMEDIS


STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, segala puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat selesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Optik” ini saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, 22 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1.Latar Belakang..........................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3.Tujuan Masalah.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1.Pengertian Optik.......................................................................................3

2.2.Alat-Alat Optik.........................................................................................5

2.3.Penerapan Dan Manfaat Alat-Alat Optik Dalam Dunia Medis..............13

BAB III PENUTUP.....................................................................................26

3.1.Kesimpulan.............................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena
optik. Kata berasal dari ὀπτική optik Latin, yang berarti tampilan.Bidang optik
biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar inframerah dan ultraviolet,
tetapi sebagai cahaya adalah gelombang elektromagnetik, fenomena yang sama
juga terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan
lainnya gejala radiasi elektromagnetikdan mirip maupun pada balok muatan
partikel (balok dibebankan).

Karena aplikasi yang luas dari ilmu “cahaya” untuk aplikasi dunia nyata, ilmu
optik dan rekayasa optik cenderung sangat interdisipliner. Ilmu optik merupakan
bagian dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran
(khususnya optalmologidan optometri), dan lain-lain. Selain itu, perilaku optik
yang paling lengkap, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk
kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini
cukup untuk menjelaskan sebagian besar perilaku fenomena optik dan
mengabaikan relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Optik


2. Apasaja alat-alat Optik
3. Alat-alat Optik apa saja yang di terapkan dalam dunia medis
4. Manfaat penerapan alat optik dalam dunia medis

1.3.Tujuan Masalah

1. Memahami pengertian dari Optik


2. Mengetahui alat-alat Optik

1
2

3. Mengetahui Alat-alat Optik apa saja yg di Terapkan dalam dunia medis


4. Mengetahui manfaat penerapan alat optik dalam dunia medis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Optik

Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya
dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan
fenomena optik. Kata berasal dari ὀπτική optik Latin, yang berarti
tampilan.Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar
inframerah dan ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, fenomena yang sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X,
gelombang mikro, gelombang radio, dan lainnya gejala radiasi
elektromagnetikdan mirip maupun pada balok muatan partikel (balok
dibebankan). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian
darikeelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum
cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optik kuantum hinggamekanika.
Dalam prakteknya, sebagian besar fenomena optik dapat dihitung dengan
menggunakan sifat daricahaya elektromagnetik, seperti yang dijelaskan oleh
persamaan Maxwell.

Bidang optik memiliki identitas, masyarakat, dan konferensi. Aspek


lapangansering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering
disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan
sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin
cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi
profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan
sebagai fotonika atau Optoelektronik. Batas-batas antara bidang ini dan “optik”
yang tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia
dan dalam berbagai bidang industri.

3
4

Karena aplikasi yang luas dari ilmu “cahaya” untuk aplikasi dunia nyata,
ilmu optik dan rekayasa optik cenderung sangat interdisipliner. Ilmu optik
merupakan bagian dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi,
kedokteran (khususnya optalmologidan optometri), dan lain-lain. Selain itu,
perilaku optik yang paling lengkap, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu
rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model
sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian besar perilaku fenomena optik
dan mengabaikan relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.

2.2.Alat-Alat Optik

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya


menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik
memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat
optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
Benda optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan
fungsinya dalam membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan
kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya
memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan
membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan
prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
1. Mata

Mata merupakan alat indra yang penting bagi tubuh. Melalui mata seorang
manusia dapat melihat. Proses melihat benda yang dilakukan oleh mata dapat
dianalisa secara fisika dalam bidang ilmu optik. Indra penglihatan terdiri dari tiga
komponen utama: (1) mata yang memfokuskan bayangan dari dunia luar ke retina
peka-cahaya, (2) sistem jutaan saraf yang menyalurkan informasi jauh ke dalam
otak dan (3) koreks penglihatan, bagian dari otak tempat “semua dipadukan”.
Fisika berperan pada ketiganya, tetapi fisika bagian pertama jauh lebih dipahami
daripada fisika dua bagian yang terakhir. Oleh sebab itu dalam artikel ini
pembahasan difokuskan analisis fisika terbentuknya bayangan pada mata. Dengan
5

melakukan pendekatan fisika optik dapat ditentukan bagaimana posisi jatuhnya


bayangan pada retina mata, dan berikut kelainan-kelainan yang terjadi pada mata
sehingga dapat ditentukan lensa yang sesuai. Pada mata normal bayangan akan
jatuh tepat pada retina mata. Untuk penderita rabun jauh bayangan jatuh di
belakang retina sehingga untuk membantu melihat nornmal harus dibantu dengan
lensa positif. Sedangkan untuk penderita rabun dekat, bayangan jatuh di depan
retina, sehingga harus dibantu dengan lensa negatif

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik
yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis
sebagai alat optik : Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk
melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Aqueous humor
(cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang
masuk ke dalam mata. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik,
merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna)
membentuk celah lingkaran yang disebut pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak
cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap
pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh
pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Bintik buta merupakan bagian
pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di
bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel
batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut
berfungsi membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi
mengatur daya akomodasi mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh
lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan
cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan
melihat.
5

2.Kamera

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau


kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang
dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran
televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai
karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data
gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau
diolah melalui komputer. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis)
menurut kegunaan fisis :
7

a. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang


difoto
b. Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat
diatur luasnya
c. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak
cahaya
d. Shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke
pelat film
e. Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap
benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak
fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat
film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh
bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda,
lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.

3. Lup (Kaca Pembesar)

Lup (Kaca Pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar


tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang
8

diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi,
lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar
dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek).
Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah
tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan
mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang
yang melihat dengan mata biasa.Adadua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak
berakomodasi dan mata berakomodasi.

a.       Melihat Dengan Mata Tak Berakomodasi


Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di
jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.
Perhatikan Gambar dibawah !
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah,
sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang
dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M                  =          PP/f
Keterangan     :
M                   =          Perbesaran Lup
PP                  =          Titik Dekat Mata
  f                     =          Jarak Titik Fokus Lensa
b.      Melihat dengan mata berakomodasi
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan
yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat
harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.Perhatikan Gambar di
9

bawah ! Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan


keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran
anguler yang didapatkan adalah :
M                  =          PP/f + 1
Keterangan     :
M                   =          perbesaran lup
PP                  =          titik dekat mata
f                     =          jarak titik fokus lensa

4.Mikroskop

Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika


kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran
yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan
mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan
renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung
ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat
manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop
cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan
pembiasan cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung.
Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata
disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa
okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk
mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan
makrometer dan mikrometer.

a. Dasar kerja mikroskop


10

Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob,
sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata
dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
1) Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP). Perhatikan
gambar ! Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa
obyektif dan lensa okuler yaitu:
M  =          Moby x Mok
M  =          (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
2)  Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan
gambar ! Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh
lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M  =          Moby x Mok
M  =          (Si/So) x (PP/f okuler)
b. Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan
dalam bentuk :
Untuk mata berakomodasi
d          =          Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d          =          Panjang Mikroskop
Si (ob)    =          Jarak Bayangan Lensa Obyektif
So (ok)   =          Jarak Benda Lensa Okuler
Untuk mata tidak berakomodasi
d          =          Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
11

d          =          Panjang Mikroskop


Si (ob)    =          Jarak Bayangan Lensa Obyektif
f (ok)      =          Jarak Fokus Lensa Okuler

5.Teropong (Teleskop)

Teropong Bintang

Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.


a. Terdiri dari 2 buah lensa cembung.
b. Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
Dasar Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga,
berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa
cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada
pada titik focus. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa
okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler.
a.Penggunaan Dengan Mata Tidak Berkomodasi
Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
M = f (ob) / f (ok)
       Panjang teropong adalah :
M = f (ob) + f (ok)
b)      Penggunaan Dengan Mata Berkomodasi Maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik
fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran
pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan :
M = f (ob) / So (ok)
Panjang teropong adalah :
12

M = f (ob) + So (ok)

Teropong Bumi

Teropong bumi disebut juga teropong medan. Terdiri dari 3 buah lensa
cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
Dasar Kerja Teropong Bumi :
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan
diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi
benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk
bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama
besar . Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok)
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati
lensa okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat
maya, tegak, dan diperbesar. Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi
perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan
perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok)

  Teropong Prisma (Binokuler)


Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa
objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki.
Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah
cahaya dan membalikkan bayangan. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi
benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini
dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya,
tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai
teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari
teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
13

a)      Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan


sempurna oleh bidang-bidang prisma.
b)      Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak
yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
c)      Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
d)     Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan
akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.

2.3.Penerpan Dan Manfaat Alat-Alat Optik Dalam Dunia Medis

1.Opthalmoskop

Alat ini mula-mula di pakai oleh helmholtz (1851). Prinsip pemeriksaan dengan
Opthalmoskop untuk mengetahui keadaan fundus okuli (retina mata dan
pembuluh darah khoroidea keseluruhannya).

Ada dua prinsip kerja opthalmoskop yaitu :

a. Pencerminan mata secara langsung.

Fundus okuli penderita disinari dengan lampu, apabila mata penderita emetropia
dan tidak melakukan akomodasi       maka sebagian cahaya akan dipantulkan dan
keluar dari lensa mata penderita dalam keadaan sejajar dan terkumpul menjadi
gambar tajam pada selaput jaringan mata pemeriksa (dokter) yang juga tidak
terakomodasi. Pada jaringan mata dokter terbentuk gambar terbalik dan sama
besar dengan fundus penderita.

b. Pencerminan mata secara tak langsung.

Cahaya melalui lensa condenser di proyeksi ke dalam mata penderita dengan


bantuan cermin datar kemudian melalui retina mata penderita dipantulkan keluar
dan difokuskan pada mata sipemeriksa (dokter). Dengan mempergunakan
opthalmoskop dapat mengamati permasalahan mata yang berkaitan dengan tumor
otak.
14

 Alat ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan
bagian-bagian penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber
cahaya S yang terletak pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari
cermin C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter dapat mengamati retina
melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak sebagai lup.

2.Retinoskop

                Alat ini dipakai untuk menentukan reset lensa demi koreksi mata
penderita tanpa aktivitas penderita, meskipun demikian mata penderita perlu
terbuka dan dalam posisi nyaman bagi si pemeriksa. Cahaya lampu di proyeksi ke
dalam mata penderita dimana mata penderita tanpa akomodasi. Cahaya tersebut
kemudian dipantulkan dari retina dan berfungsi sebagai sumber cahaya bagi
sipemeriksa.

            Fungsi retinoskop dianggap normal, apabila suatu objek (cahaya) berada di


titik jauh mata akan di fokuskan pada retina. Cahaya yang dipantulkan retina akan
menghasilkan bayangan fokus pada titik jauh pula. Oleh karena itu, pada waktu
15

pemeriksa mengamati mata penderita melalui retinoskop, lensa positif atau negatif
diletakkan di depan mata penderita sesuai dengan keperluan agar bayangan
(cahaya) yang dibentuk oleh retina penderita di fokuskan pada mata pemeriksa.
Lensa positif atau negatif yang dipakai itu perlu ditambah atau dikurangi agar
pemfokusan bayangan dari retina penderita terhadap pemeriksa tepat adanya.
Suatu contoh, jarak pemeriksa 67 cm lensa yang diperlukan 1,5 D.

Keratometer

            Alat ini untuk mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini


diperuntukkan pemakaian lensa kontak, lensa kontak ini dipakai langsung yaitu
dengan cara menempel pada kornea yang mengalami gangguan kelengkungan.
Ada dua lensa kontak yaitu :

a. Hard contact lens.

Dibuat dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. Sangat efektif
bila dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi
astigmatisma.

b. Soft contact lens

Adalah kebalikan dari Hard Contact Lens. Sangat nyaman tetapi tidak dapat
mengoreksi astigmatisma.

Tonometer

          Pada tahun 1900, Schiotz (Jerman) memperkenalkan alat untuk mengukur


tekanan intraocular yang dikenal dengan nama Tono meter dari Schiotz. Tehnik
dasar: penderita ditelentangkan dengan mata menatap keatas, kemudian kornea
mata dibius. Tengah-tengah alat (Plug) diletakkan di atas kornea menyebabkan
suatu tekanan ringan terhadap kornea. Plug dari tanometer berhubungan dengan
skala sehingga dapat terbaca nilai skala tersebut. Tanometer dilengkapi dengan
alat pembesar 5,5 gram, 7,5 gram, 10,0 gram, 15,0 gram. Apabila pada pengukur
16

tekanan intraocular dimana menggunakan alat pemberat 5,5 gram maka berat total
tanometer = berat plug + alat pemberat

                                            = 11 gram + 5,5 gram

                                            = 16,5 gram.

16,5 gram ini menunjukkan tekanan intraocular sebesar 17 mmHg. Pemeriksaan


tekanan di dalam bola mata (intraokuli) untuk mengetahui apakah penderita
menderita glaucoma atau tidak. Pada penderita galucoma tekanan intraoculi
mencapai 80 mmHg. Dalam keadaan normal tekanan intraokuli berkisar antara
20-25 mmHg dengan rata-rata produksi dan pengeluaran cairan humor aqueous 5
ml/ hari.

Tahun 1950 Tonometer Schiotz dimodifikasi dengan kemudahan dalam


pembacaan secara elektronik dan dapat direkam disebut tonograf. Goldmann
(1955) mengembangkan tonometer yang disebut tonometer Goldmann
Aplanation. Pengukuran dengan memakai alat ini penderita dalam posisi duduk.

3.Pupilometer

            Diameter pupil dapat diukur dengan menggunakan pupilometer dari


eindhoven. Yaitu lempengan kertas terdiri dari sejumlah lubang kecil dengan jarak
tertentu. Apabila melihat melalui lubang-lubang ini dengan latar belakang dan
tanpa akomodasi maka di peroleh perjalanan sinar sebagai berikut : Lingkaran
yang terproyeksi pada jaringan retina saling menyentuh berarti garis 1 dan 2
adalah sejajar. Garis 1 dan 2 inilah garis terluar yang masih dapat masuk melalui
pupil, sehingga diperoleh jarak d, jarak ini adalah diameter pupil. Pada penentuan
besar pupil, jarak antara lubang dan mata tidak menjadi masalah.

4.Lensometer

          Suatu alat yang dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik dipakai
sipenderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri lensa tersebut.
17

Prinsip dasar :

Menentukan focus lensa positif sangat mudah. Dapat dengan cara :

a. Memfokuskan bayangan dari suatu objek tak terhingga misalnya matahari

b. Memfokuskan bayangan dari suatu objek yang telah diketahui jaraknya

Tehnik di atas ini tidak dapat diterapkan pada lensa negatif namun dapat
dilakukan sedikit modifikasi yaitu : mengkombinasikan lensa negatif dengan lensa
positif kuat yang telah ditentukan dioptrinya.

Dengan memakai lensometer, benda penyinaran digerakkan sehingga diperoleh


bayangan tajam melaui penagamatan lensa. 

5.Endoskop Serat Optik

            Fiber optik merupakan saluran transmisi (pemindah informasi) yang


digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Fiber Optik terbuat dari serat kaca dan bentuknya panjang dan tipis serta
berdiameter sebesar rambut manusia. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat
secara khusus yang terbuat dari bahan kaca murni dan kemudian diproses menjadi
sebentuk gulungan kabel agar dapat digunakan untuk melewati data yang ingin
dikirim atau diterima.

 Fiber optik ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Cladding, Core, dan Buffer
Coating. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik dan
menjadi tempat berjalannya cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan.
Cladding adalah lapisan luar yang membungkus Core dan memantulkan kembali
cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam Core. Sedangkan Buffer Coating
merupakan lapisan plastik yang melindungi serat dari kerusakan dan kelembaban.

            Dalam bidang kedokteran, juga ada beberapa alat yang memanfaatkan


serat optik seperti Endoskopi. Endoskop adalah alat yang digunakan dalam
pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat
dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau
18

ke  rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik.
Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop
terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang
ditangkap oleh kamera. Serat optik sekarang juga dipakai dakam dunia hiburan
seperti lampu hias dan miniature.

Aplikasi Fiber Optik Pada Endoskopi

Ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran telah
menghasilkan sebuah prosedur diagnostik yang cepat dan tepat,serta metode
penyembuhan penyakit dalam tanpa melakukan operasi.

Endoscopy adalah suatu metode/teknik memeriksa organ dalam tubuh (khususnya


saluran cerna) secara visual. Endoscope adalah suatu alat yang digunakan untuk
memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual sehingga
dapat dilihat melalui layar monitor. Sehingga setiap kelainan organ dalam tubuh
dapat diketahui dengan sejelas-jelasnya.

Bagian-bagian pada Endoscope :

1. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam
tubuh melalui mulut,hidung,anus.

2. Terdiri dari 2 buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya


,sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang
ditangkap oleh kamera

3. Bagian lainnya bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan
untuk memasukkan atau mengisap cairan. dipasang gunting kecil, sikat
kecil, dan lain-lain. 

Keunggulan dari Endoskopi yaitu:

1. Dapat melakukan operasi tanpa melakukan pembedahan, misal pengangkatan


jaringan tumor,
20

2.  Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah
dan efisien

3.  Dapat melakukan diagnostik yang cukup akurat

4.  Dapat mendeteksi adanya infeksi, bisul, tumor, radang, dll.

5.  Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.

Pada aplikasi ini fiber optik berfungsi sebagai sarana transfer data gambar yang
baik dan lebih effektif dibandingkan menggunakan kabel biasa

D.      Kelemahan Dan Kelebihan Serat Optik

Sistem transmisi serat optik  ini dibandingkan dengan teknologi transmisi yang


lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

1.         Redaman transmisi yang kecil

Sistem telekomunikasi serat optik  mempunyai redaman transmisi per km relatif


kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel
PCM. Ini berarti serat optik   sangat sesuai untuk dipergunakan pada
telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya
lebih sedikit.

2.         Bidang frekuensi yang lebar

Secara teoritis serat optik  dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi,


hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat
dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya
dalam satu buah serat optik  yang halus.

3.         Ukurannya kecil dan ringan

            Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di


lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang
polongan yang baru.
20

4.         Tidak ada gangguan (interferensi)

Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik  mempergunakan sinar atau cahaya
laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari
pembicaraan silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa (twised pair
cable). Atau dengan perkataan lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang
dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel. Dengan tidak
terjadinya gangguan (interferensi) akan memungkinkan kabel serat
optik  dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa
khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.

5.         Adanya isolasi antara pengirim (transmitter) dan penerimanya (receiver).

6.         Tidak ada ground loop.

Ground loop adalah masalah klasik yang kerap menghantui pada instalasi kabel
coaxial jarak jauh. Kurang sempurnanya sambungan kabel bisa menjadi penyebab
utama masalah ini. Akibatnya sinyal video cenderung lemah dan mudah terganggu
oleh interferensi.

7.         Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat
optik 

6. Laser

Jenis-jenis Laser yang digunakan untuk kesehatan :

1. Fractional CO2

Laser Fractional CO2 adalah laser yang menggunakan teknologi fractional carbon
dioxide (SmartXide DOT) untuk mengatasi masalah jaringan parut (skar) dan
kerut-kerut karena penuaan kulit. Sinar laser yang dihasilkan oleh alat ini secara
21

akurat melakukan pengangkatan kulit lapis perlapis dan mampu merangsang


pembentukan kolagen baru dengan cara memberi panas hanya pada kedalaman
dan area kulit yang tertimpa sinar laser (teknologi SmartXide DOT). Biasa
digunakan untuk peremajaan kulit, mencerahkan kulit serta mengatasi masalah
kulit lainnya seperti keriput, pigmentasi, tumor jinak, jerawat,kutil dan bekas luka.

Untuk proses Laser kondisi berikut diperlukan:

a. Energi dasar yang dapat terbalik, yaitu sebuah energik tinggi dasar senang
berbohong sedemikian rupa bahwa ada lebih banyak molekul ditemukan
dalam keadaan tereksitasi dari dalam berbaring di bawah negara.
b. Antara kedua state, transisi optik harus diperbolehkan.
c. Harus ada mekanisme eksitasi dengan yang negara atas bisa senang
efektif.
d. Harus ada sebuah "de-eksitasi mekanisme", sehingga molekul mencapai
keadaan yang lebih rendah lagi di pembuangan dari mekanisme eksitasi.
e. Untuk generasi cahaya laser optik yang cocok resonator diperlukan.
f. Untuk eksitasi sumber energi yang dibutuhkan

2. Nd YAG

            Teknik laser ini sangat baik digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu


atau rambut yang yang tumbuh pada area-area tertentu seperti di ketiak, area
bikini, diatas bibir (kumis), di lengan dan tungkai.

3. Q Switched Nd YAG

Laser pigmen (Q-switch Nd:YAG laser) digunakan untuk mengatasi kelainan


pigmentasi pada kulit karena photoaging seperti lentigo senilis, freckles, tanda
lahir berupa bercak hitam keabuan/kecoklatan dan juga dapat menghilangkan
tattoo pada tubuh.

·         Keunggulan Laser
22

Beberapa keunggulan Mengunakan Laser dalam bidang Kedokteran adalah


sebagai berikut :

1. Hemat waktu: area perawatan lebih luas menggunakan kluster laser BTL
berdaya tinggi (hingga 1800mW).

2. Berbagai pilihan probe laser BTL (hingga 400mW) untuk lapisan jaringan
permukaan dan dalam.

3. Ensiklopedi online dengan protokol yang sudah ditetapkan sebelumnya


berdasarkan riset medis bertahun-tahun.

4. Aplikasi yang disarankan untuk berbagai bidang kedokteran (rehabilitasi,


dermatologi, ginekologi, ENT, kedokteran olahraga, dll.).

5. Layar sentuh mudah dioperasikan

·         Manfaat Laser dalam Bidang Kesehatan

1. Percantik Diri dengan Terapi Laser

Teknik yang digunakan untuk perawatan kecantikan ini diyakini dapat


mempercantik dan memperbaiki kondisi kulit tanpa harus melewati tindakan
operasi. Perawatan ini tidak akan

menyebabkan perubahan sel atau jaringan kulit di sekitar area yang tidak
bermasalah jika dilakukan dengan prosedur yang tepat dan oleh dokter yang
berpengalaman.

·         Cara kerja .

Sinar laser yang ditembakkan pada kulit atau area yang bermasalah akan diserap
oleh sel kulit tertentu dan kemudian diubah menjadi panas pada area tersebut.
Fungsinya adalah untuk menstimulasi pembentukan sel kolagen baru yang
menjaga kekenyalan kulit. Panjang gelombang dari sinar laser adalah yang
terpenting pada perawatan ini. Alat dan jenis laser yang digunakan terkadang
sama hanya panjang gelombangnya yang berbeda.
23

·         Fungsi.

Banyak manfaat yang bisa Anda rasakan dari perawatan teknik laser ini,
diantaranya :

• Mengatasi kerutan dan garis yang muncul pada area wajah,mengencangkan kulit
wajah dan leher, menghilangkan flek serta untuk peremajaan kulit

• Memutihkan kulit wajah dan tubuh

• Menghilangkan bekas luka, bekas jerawat, tahi lalat dan

   spider veins

• Menghilangkan tato

• Menghilangkan bulu-bulu (hair removal) yang tubuh pada bagian ketiak, kaki,
tangan, wajah dan organ intim.

• Melangsingkan tubuh dan menyamarkan stretch mark atau selulit.

2. Terapi Laser Untuk Atasi Nyeri.

Penggunaan terapi laser kini makin meluas. Tak hanya untuk mencerahkan kulit,
terapi laser juga bisa untuk menyembuhkan nyeri akut maupun nyeri kronik.
Rumah Sakit Eka Hospital Tangerang, dalam rilisnya Rabu (5/1/2011)
menjelaskan, terapi sinar laser atau Low Level Laser Therapy (LLLT) merupakan
prosedur non invasive yang dapat menembus jauh ke dalam jaringan tubuh.
Sehingga dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan penyembuhan
jaringan tubuh.

 Terapi sinar laser telah digunakan lebih dari 30 tahun dan telah disetujui US Food
and Drug Administration (FDA) untuk tatalaksana nyeri dan sampai saat ini
belum ditemukan adanya efek samping dari terapi laser tersebut. Salah satu
keuntungan terapi laser adalah prosedur terapi yang tidak terlalu lama dan hasil
yang didapat lebih cepat dibandingkan prosedur lain.
24

·         Mekanisme Terapi Laser.

Terapi laser menciptakan reaksi biokimia dalam jaringan tubuh untuk perbaikan
sel, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi reaksi peradangan dan
pembengkakan. Energi sinar laser akan menstimulasi sel yang rusak untuk
menghasilkan suatu zat yang disebut adenosine triphospate (ATP), yang akan
dipergunakan sel tersebut untuk mempertahankan fungsi normal dan
meningkatkan perbaikan sel.    

·         Proses Terapi Laser.

Waktu yang dibutuhkan untuk terapi laser bergantung dari luas area tubuh yang
diterapi. Namun pada umumnya berlangsung sekitar 10 sampai dengan 20 menit.
Selama proses terapi laser, pasien akan merasakan sensasi rasa hangat pada daerah
yang diterapi. Setelah terapi selesai, keluhan nyeri akan berkurang atau
menghilang.

3. Laser untuk Penyembuhan Luka.

Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat berinteraksi


dengan biological tissue dengan efek samping bergantung dari daya dan exposure
yang diterima oleh biological tissue tersebut. Hal inilah yang dijadikan sebuah
dasar penggunaan laser untuk berbagai macam aplikasi penyembuhan luka. Pada
paper ini akan dipaparkan  aplikasi sebuah laser dengan bahan semikonduktor
yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki panjang  elombang 800-nm
untuk terapi penyembuhan luka pada kulit.Metode terapi yang dilakukan adalah
penyinaran laser dengan objek percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah
dilukai. Penyinaran dilakukan tanpa menyentuh kulit (non invasive).

 Penggunaan laser GaAlAs didasarkan pada daya keluaran yang dihasilkan relatif
kecil berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter yang diamati pada proses terapi ini

adalah daya keluaran laser yang diberikan (P), variasi panjang gelombang laser
(λ), distribusi intensitas, diameter berkas pada laser dan kecepatan penyembuhan
luka pada tikus itu sendiri.
25

Dari hasil terapi yang dilakukan menggunakan laser GaAlAs dengan daya sebesar
5 mWatt, didapatkan kesimpulan untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser,
proses penyembuhan luka pada kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19.
Metode terapi dengan menggunakan laser daya rendah seperti ini masih terus
dikembangkan untuk keperluan medis lainnya.

4. Terapi Laser Efektif Obati Sakit Leher dan Atasi Nyeri Leher

Penyembuhan sakit leher biasanya dilakukan dengan fisioterapi, pijat dan obat
pengurang rasa nyeri. Tapi kini metode baru dengan terapi laser terbukti lebih
efektif mengobati sakit leher. Sebuah studi menunjukkan terapi dengan tingkat
radiasi yang rendah aman mengurangi sakit leher. Penelitian ini diketuai oleh Dr
Robert Chow dari Brain and Mind Research Institute di University of Sydney,
Australia. Sebanyak 820 orang yang dirawat karena sakit leher menjadi partisipan
untuk penelitian ini. Peneliti menggunakan poin skala untuk menentukan
perbedaan antara perawatan yang menggunakan laser dan yang menggunakan
sinar biasa.

 Hasil dari terapi laser tingkat rendah ini lebih menguntungkan dibanding dengan
terapi lainnya yang digunakan secara luas. Terutama dengan intervensi
farmakologisnya yang jarang ditemukan efek samping dan efektif untuk
mengurangi nyeri di leher. Sakit pada leher diperkirakan menjadi masalah medis
yang penting di beberapa negara, sehingga perawatan yang tidak memerlukan
obat-obatan dan tidak memiliki efek samping akan lebih menarik. Tapi
penggunaan terapi laser sebagai perawatan nyeri leher ini juga harus hati-hati dan
jelas berapa tingkat radiasi yang aman. Badan pengawas obat dan makanan
Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui perangkat laser ini untuk mengobati
sakit leher, persetujuan ini menunjukkan bahwa teknologi tersebut aman untuk
digunakan sebagai pengobatan.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena
optik. Kata berasal dari ὀπτική optik Latin, yang berarti tampilan.Bidang optik
biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar inframerah dan ultraviolet,
tetapi sebagai cahaya adalah gelombang elektromagnetik, fenomena yang sama
juga terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan
lainnya gejala radiasi elektromagnetikdan mirip maupun pada balok muatan
partikel (balok dibebankan)

26
DAFTAR ISI

Parta, S. (2021). Pengertian Dan Jenis Optik (Vol. 14). (S. Parta, Penyunt.)
Jakarta Selatan, Jakarta: Gurupendidikan.Com.

Wati, W. (2015, 10). Anilisis Fisika Terbentuknya Bayangan Pada Mata. (W.
Wati, Penyunt.) Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 04, 2.

Zahriel, R. (2017). Pengertian Optik Dan Alat-Alat Optik (Vol. 14). (R. Zps,
Penyunt.) Bandung, Jawa Barat: Ryanzps.Blogspot.Com.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA


Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai