Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN MASALAH NUTRISI

DISUSUN OLEH :
MILANIA PITULAS : 18049
AHMAD FAHRIAN FAUZI : 18044

DOSEN PENGAMPU :
NS WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, segala puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat selesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Masalah


Nutrisi” ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1.Latar Belakang ...........................................................................................
1.2.Tujuan ........................................................................................................
1.3.Rumusan Masalah.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Konsep Dasar Nutrisi .................................................................................
2.1.1 Definisi Nutrisi .......................................................................................
2.1.2 Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan .................................
Kebutuhan Nutrisi ............................................................................................
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nutrisi .............................................
2.1.4 Nutrisi yang Penting untuk Ibu Hamil ....................................................
2.1.5 Peningkatan Berat Badan pada Ibu Hamil ..............................................
2.1.6 Pola Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil ...................................................
2.1.7 Tanda Kecukupan dan Kekurangan Nutrisi pada Ibu Hamil ..................
2.1.8 Makanan Seimbang Ibu Hamil dalam Sehari .........................................
2.1.9 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil ............................................
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan ....................................................................
2.2.1 Pengkajian ...............................................................................................
2.2.2 Analisa Data ............................................................................................
2.2.3 Rumusan Masalah ...................................................................................
2.2.4 Perencanaan ............................................................................................
2.3 Asuhan Keperawatan Kasus ......................................................................
2.3.1 Pengkajian ...............................................................................................
2.3.2 Analisa Data ............................................................................................
2.3.3 Rumusan Masalah ...................................................................................
2.3.4 Diagnosa Keperawatan ...........................................................................
2.3.5 Perencanaan Keperawatan dan Rasional ................................................
2.3.6 Pelaksanaan Keperawatan ......................................................................
BAB III PENUTUPAN...................................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Karenanya,
manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat penting yang
dikenal dengan istilah nutrisi. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara
jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga serta
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama
nutrisi (Suitor & Hunter,1980) adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas
tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai
proses kimia dalam tubuh.( Wahit iqbal dan Nurul chayatin,2007)
Nutrisi adalah hasil dari semua interaksi antara organisme dan makanan yang
dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang dan
bagaimana tubuh menggunakannya.
Nutrien adalah zat organik, zat nonorganik, dan zat yang memproduksi energi
yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh. Manusia
memerlukan nutrien yang penting dalam makanan untuk pertumbuhan dan
mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal dari seluruh proses
tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri dari nutrien yang esensial yang
seimbang yaitu: air, karbohidrat, protein,lemak,vitamin,dan mineral.
Dewasa ini belum ada standar yang digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi
kadar nutrien dalam darah wanita hamil. Laju metebolik basal/basal metabolik
rate( BMR),meningkat sekitar 20% selama masa hamil, peningkatan ini sudah
termasuk pemakaian energi untuk sintesis jaringan. (Siti Fauziah dan Sutejo,
2012).
1.2.Tujuan
1.3.Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Nutrisi
2.1.1 Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
(A, Aziz dan Musrifatul, 2015). Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara
suatu organisme dan makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, Nutrisi
adalah sesuatu yang dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Zat gizi adalah zat organik dan anorganik yang dijumpai dalam makanan dan
dibutuhkan untuk fungsi tubuh. Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam
makanan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara semua jaringan tubuh dan
fungsi normal semua proses tubuh. Asupan makanan yang memadai terdiri atas
zat gizi esensial yang seimbang: air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Makanan memiliki nilai gizi (kandungan zat gizi dalam suatu jumlah
makanan) yang sangat berbeda, dan tidak ada satupun makanan yang dapat
memberikan semua zat gizi esensial. Zat gizi memiliki tiga fungsi utama:
menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh, menyediakan materi
struktural untuk jaringan tubuh, dan mengatur proses tubuh.(Barbara,kozier dkk,
2010).
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi,seperti: karbohidrat, protein,
lemak, air, vitamin,dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan
kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah
kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau
gula adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry,
2010).
Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan. (A,Aziz dan
Musrifatul, 2015). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan
sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi disaluran pencernaan kemudian
didistribusikan ke sel-sel tubuh. Didalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk
proses fungsional sel tersebut, sumber enegi,dan sitesis protein. Untuk itu, maka
intake nutisi kedalam tubuh harus adekuat. Artinya nutrisi yaang kita makan
mengandung nutrien esensial tertentu yang seimbang.
Nutrien merupakan sumber zat-zat esensial utama yang diperlukan untuk bertahan
hidup. Kesehatan terjaga ketika seseorang mengonsumsi kombinasi nutrien yang
tepat dengan jumlah yang tepat. Nutrien diperoleh melalui konsumsi zat-zat
makanan. (Bennita,2013)
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Setiap nutrien
memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-kurangnya
satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan diserap oleh tubuh.( Wahit
Iqbal dan Nurul Chayatin,2007)
2.1.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal,sedangkan organ
aksesori terdiri atas hati,kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini
membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nutrisi
Faktor yang memengaruhi asupan nutrisi seseorang dan status gizi termasuk
yang berkaitan dengan usia dan tahap perkembangan seseorang, gaya hidup dan
budaya, gangguan kesehatan.
1. Usia dan Tahap Perkembangan
Periode waktu dalam hidup seseorang ketika bertumbuh begitu cepat dan
membutuhkan tingkat energi yang dikeluarkan lebih tinggi dan asupan nutrien
lebih tinggi. Dua masa tersebut adalah pada permulaan kehidupan dan selama
masa remaja, ketika ada dorongan pertumbuhan kemampuan bayi untuk
memenuhi kebutuhan energi menjadi berlipat karena faktanya ia mempunyai
saluran pencernaan belum sempurna. Dengan demikian bentuk makanan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi harus dimodifikasi untuk
menyesuaikan level fungsional saluran pencernaan.
2. Gaya Hidup dan Budaya
Gaya hidup sesorang atau keluarganya juga mempunyai pengaruh terhadap
kebiasaan makan. Contoh variabel gsys hidup yang mempengaruhi kebiasaan
makan diantaranya:
a. Kedua orangtua yang bekerja diluar rumah dapat memengaruhi tipe
makanan yang dimakan (misal makanan cepat saji,makanan kotak, menu
seimbang termasuk pemilihan masing-masing kelompok makanan).

b. Pendapatan (makan direstoran, kemampuan untuk membeli beragam


makanan).

c. Kapan dan darimana makanan dimakan (misal dimeja makan,dalam


keluarga, sendiri, didepan tv, pada waktu makan berbeda, makan
sepanjang hari).

d. Keyakinan (misal keyakinan agama, keyakinan bahwa makan apa saja


akan membuat sehat, tidak toleransi terhadap makan sampah,
menggunakan makanan sebagai penghargaan, apa dan bagaimana pria dan
wanita harus makan.

e. Tingkat aktivitas (memengaruhi jumlah kalori yang dibutuhkan).

f. Konsumsi alkohol dan obat terlarang.


3. Gangguan Kesehatan
Penyakit tertentu dapat mengganggu status nutrisi seseorang. Mual, muntah, sakit
gigi, gangguan menelan, atau esofagus meradang dapat memengaruhi kemampuan
seseorang untuk memproses makanan secara mekanik dan juga menghambat
selera terhadap makanan. Kelainan tertentu (misal infeksi, hipertiroidisme)
meningkatkan laju metabolisme yang selanjutnya mengarah pada meningkatnya
permintaan akan nutrien.
2.1.4 Nutrisi yang Penting untuk Ibu Hamil
1. Kalori
Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I memerlukan tambahan 100 Kal
per hari (menjadi 1.900 Kal-2.000 Kal per hari). Ini berarti sama dengan
menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau 2 buah apel dalam menu sehari.
Selanjutnya saat trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan meningkat
sampai 300 Kal per hari, atau sama dengan mengonsumsi tambahan 100 g daging
ayam atau minum 2 gelas susu sapi cair.
Untuk meyakinkan agar penggunaan kalori selama kehamilan berlangsung
adekuat, masukan energi harus diatas 36 kalori/kg/hari. Kecukupan yang
dianjurkan,sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi yang seimbang, yaitu
protein kurang lebih 15%, lemak kurang lebih 30%, dan karbohidrat kurang lebih
55%. Kebutuhan energi waktu hamil adalah 300-500 kalori lebih banyak dari
sebelum hamil yaitu trimester pertama atau < 2 minggu kebutuhannya sangat
sedikit, trimester kedua atau 12-28 minggu, kalori dibutuhkan untuk penambahan
darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan payudara, dan penimbunan lemak,
sedangkan trimester ketiga atau >28 minggu kalori digunakan khususnya untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
KEBUTUHAN Kebutuhan Kalori Kebutuhan Kalori
KALORI Usia Sehari Sehari Selama
Hamil
11-15 tahun 2200 kkl 2500 kkl
15-22 tahun 2100 kkl 2400 kkl
23-50 tahun 2000 kkl 2300 kkl

Tambahan energi/kkl yang dibutuhkan selama masa hamil ditentukan oleh


perubahan BMR wanita, berat terhadap tinggi yang biasa dimiliki wanita, aktifitas
fisik, dan usia. Peningkatan kebutuhan basal ini plus energi yang dibutuhkan
untuk metabolisme jaringan baru adalah sekitar 80.000 kalori sepanjang masa
hamil. Hal ini berarti 300 lebih banyak selama trimester kedua dan ketiga untuk
wanita dengan berat standar terhadap tinggi pada saat konsepsi atau peningkatan
masukan energi sebesar 10%-15%. Misalnya kebutuhan tambahan 300 kalori ini
dapat diperoleh dengan menambahkan satu cangkir susu rendah lemak, dua
potong roti, dan sebuah jeruk kedalam asupan normal sehari-hari. Selama
trimester pertama kebutuhan nutrisi lebih bersifat kualitatif dari pada kuantitatif,
yang berarti diet ibu hamil, harus seimbang dan mencakup beraneka ragam
makanan, tidak harus berlebih dari makanan yang biasa dikonsumsi. Ibu dengan
berat badan rendah (<19) atau melakukan kegiatan berat selama hamil maka
memerlukan energi tambahan. Pada trimester terakhir kehamilan adalah dimana
kebanyakan pertumbuhan janin berlangsung serta terjadi penimbunan simpanan
lemak, besi, dan kalsium untuk kebutuhan pertumbuhan pascanatal.

Kebutuhan masukan energi harus dibuat secara individual, tidak bisa


disamaratakan bagi semua ibu hamil. Wanita hamil obesitas dianjurkan untuk
memakai berat badan yang diinginkan sebagai patokan untuk menghitung
kebutuhan energi. Pembatasan masukan energi juga membatasi zat gizi tertentu
yang dibutuhkan sebagai pendukung keberhasilan kelangsungan kehamilan,
kebutuhan protein yang optimal pada masa hamil sekurang-kurangnya 30 kkl per
kilogram berat badan per hari, jika kurang maka protein makanan lebih banyak
dipakai sebagai sumber energi dari pada untuk sintesis organ-organ janin dan ibu
dijaringan. Pembatasan makanan yang tepat juga dapat menghasilkan keton
karena lemak akan dikatabolisme untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan,
sehingga perkembangan sistem saraf pusat janin dapat terhambat oleh kondisi
ketosis yang dihasilkan. Wanita berusia lebih dari 35 tahun dapat 4% lebih rendah
dari pada energi yang dibutuhkan wanita yang berusia lebih muda, sehingga
memengaruhi kebutuhan nutrisinya, kebutuhan energi juga lebih kecil, namun
kebutuhan nutrien tertentu tidak boleh dikurangi.

2. Protein
Untuk persediaan nitrogen esensial selama masa hamil dalam rangka
memenuhi tuntutan pertumbuhan jaringan janin dan ibu, dibutuhkan protein rata-
rata 925 gram yang tersimpan dalam janin. Dengan demikian, asupan yang
direkomendasikan adalah 60 gram protein setiap hari, dengan asumsi bahwa ibu
hamil mengonsumsi masukan energi yang adekuat untuk kebutuhan sintesis
jaringan. Protein tambahan harus merupakan protein yang memiliki nilai biologis
yang tinggi atau protein yang mengandung semua asam amino esensial ,seperti
daging, ikan, ayam, telur, keju, dan susu yang bernilai biologis tinggi yang
mengandung nutrien penting lainnya.
Rekomendasi masukan protein bervariasi sesuai usia, berikut ini adalah pedoman
yang dianjurkan:
a. Wanita dewasa >18 tahun, 1,3 gram protein per kilogram berat badan saat
hamil.
b. Anak remaja 15-18 tahun, 1,5 gram protein per kilogram berat badan saat
hamil
c. Anak yang lebih mudah <15 yahun, 1,7 gram protein per kilogram berat
badan saat hamil.
Peningkatan asupan pada wanita remaja usia lebih muda dipertimbangkan
bahwa tubuh mereka masih terus berkembang, juga pada kehamilan kembar perlu
tambahan protein dan nutrien lain dalam diet ibu. Kecukupan protein yang
dianjurkan untuk wanita indonesia umur 20-39 tahun dengan berat badan 47kg
sebanyak 41 gram protein sehari atau sekitar 0,8 gram/kg/hari, sebagai protein
campuran.
3. Cairan
Cairan adalah salah satu nutrien yang berperan penting selama kehamilan
untuk membantu pencernaan dengan melarutkan makanan dan membantu
transportasi makanan, juga sangat penting untuk pertukaran nutrien dan produk
sampah melalui membran sel karena merupakan substansi utama dalam sel, darah,
limfa, dan cairan vital tubuh lain. Pemasukan cairan yang cukup memperbaiki
defekasi yang kadang-kadang menjadi masalah pada masa hamil, maka
direkomendasikan dalam sehari dibutuhkan sekitar enam sampai delapan gelas
(1.500-2000 ml). Jus buah merupakan sumber yang baik, sedangkan minuman
yang mengandung kafein, kola ,dan beberapa minuman ringan lainnya sebaiknya
dibatasi/dihindari.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin adalah sekelompok senyawa kompleks organik yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Penyakit akibat kekurangan vitamin
telah dikenal selama berabad-abad, akan tetapi tidak diketahui penyebabnya.
Skorbut, suatu penyakit akibat kekurangan vitamin C, dahulu sering dijumpai di
antara para pelaut yang mengadakan perjalanan jauh. Ternyata penyakit tersebut
dapat dicegah dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Hal ini
pertama kali diperkenalkan oleh Kapten Cook. Vitamin sendiri pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1912 oleh Hopkins. Unsur mineral adalah unsur kimia
selain karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam makanan, unsu-unsur tersebut kebanyak terdapat dalam bentuk garam-
garam organik, seperti natium klorida. Namun, beberapa mineral juga terdapat
bentuk senyawa organik seperti sulfur dan fosfor. Sekitar 45 berat tubuh manusia
tersusun atas unsur mineral. Sejumlah mineral, seperti kalsium dan fosfor,
terdapat dalam jumlah yang relatif besar di dalam sel tubuh.
Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung satu vitamin dan
mineral seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, niasin, mineral, yodium, zat
tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut bermanfaat untuk membantu
pertumbuhan, mencegah infeksi dan anemia, mengurangi jumlah berat badan bayi
lahir rendah (BBLR), serta menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi. Pada waktu hamil keperluan zat besi sangat meningkatkan untuk
pembentukan darah janin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan sesudah
melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung garam besi.Persediaan ibu
sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada waktu persalinan.
a. Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat selama kehamilan, suplemen
vitamin A jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat
menyebabkan cacat lahir. Cara terbaik untuk meningkatkan asupan
vitamin A adalah melalui berbagai sumber makanan seperti susu, ikan,
telur, dan margarine. Hati mengandung vitamin A yang terlalu tinggi dan
hal ini berhubungan dengan cacat lahir, sehingga konsumsi hati selama
kehamilan sebaiknya dihindari.

b. Vitamin B Kompleks
Dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi,
telur, dan produk susu. Vitamin B Kompleks berguna untuk menjaga
sistem saraf, otot, dan jantung agar berfungsi secara normal.
c. Vitamin C
Kebutuhan rata-rata vitamin C bagi ibu hamil dan menyusui adalah sekitar
50 miligram (mg). Vitamin C terutama berperan dalam pembentukan
kolagen interseluler.
Kolagen adalah senyawa protein yang antara lain banyak terdapat dalam
tulang rawan, dan kulit bagian dalam tulang. Vitamin C juga berperan
dalam proses penyembuhan luka, serta meningkatkan daya tahan tubuh
melawan infeksi dan stres.
Sumber vitamin C sebagian besar berasal sari sayuran dan buah-buahan,
terutama yang segar, seperti jeruk dan kiwi, pepaya, tomat dan paprika
kuning,merah dan hijau, serta sayuran berwarna hijau (bayam, brokoli dan
kol). Namun, mengingat vitamin C merupakan vitamin yang sangat mudah
larut dalam air, maka sebaiknya hindari pengirisan dan penghancuran
bahan makanan yang berlebihan, serta waktu pengolahan yang lama. Pada
umumnya tubuh sangat sedikit menahan vitamin C, dan kelebihan nya
akan dibuang melalui air kemih. Jadi penting bagi ibu hamil untuk
memperhatikan makanan nya agar kebutuhan vitamin C nya dalam sehari
dapat terpenuhi dengan baik.
d. Vitamin D
Vitamin D berperan sangat penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor
dalam tubuh. Antara lain vitamin D dapat memperbaiki penyerapan
kalsium oleh alat pencernaan, dan ikut mengendalikan pengeluaran dan
keseimbangan mineral dalam darah. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada saluran
pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi. Kebutuhan
vitamin D yang dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui adalah 10 mcg
atau 400 IU. Jumlah tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan janin, dan mencegah terkurasnya vitamin D yang tersimpan
dalam hati ibunya.
Vitamin D ditemukan didalam makanan sumber lemak, seperti ikan
berlemak banyak (sardines, mackerel,tuna, dan salmon), minyak ikan,
telur, susu full cream, dan mentega. Selain itu vitamin D dapat dibuat
dalam kulit, asalkan kulit mendapat kesempatan sinar matahari.
e. Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah. Sumbernya biji-bijian terutama
gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
f. Vitamin B12
Vitamin B12 berperan dalam menjaga berbagai sel agar berfungsi normal,
terutama sel-sel saluran pencernaan,sistem urat saraf, dan sum-sum tulang
belakang. Itu sebabnya vitamin ini penting untuk perkembangan sistem
saraf bayi yang terjadi pada awal masa kehamilan. Kebutuhan vitamin B12
bagi ibu hamil adalah 1,3 mg.
Vitamin B12 banyak didapat pada hasil ternak dan produk olahan nya.
Sedangkan hasil nabati bukan merupakan sumber vitamin B12 yang baik,
kecuali beberapa produk fermentasi seperti tempe, tauco, kecap, dan
oncom.
g. Asam folat
Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting sebelum dan ketika
masa kehamilan, terutama diminggu-minggu awal kehamilan yaitu untuk
perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol, dan brokoli.
Pada buah-buahan asam folat banyak terdapat pada jeruk , pisang, wortel
dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari
terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat
dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan
saraf pusat maupun otak janin. Meskipin hati mengandung asam folat yang
tinggi namun tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang hamil
atau dapat hamil, karena kandungan vitamin A yang tinggi. Selain itu
terdapat risiko listeriosis dari hati yang masih mentah atau jika hati tidak
dimasak dengan sempurna. Kedua hal ini berresiko pada janin yang
sedang berkembang.
h. Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30 % bumil dengan
ditandai adanya keluhan kram (Nocturnal Systremma). Suplementasi
secara oral dari mikronutrisi ini terbukti akan mengurangi keluhan kram
pada ibu yang sedang mengandung.
i. Zat Besi
Besi merupakan salah satu nutrien yang tidak dapat diperoleh dalam
jumlah yang adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama kehamilan,
maka diperlukan tambahan besi dalam bentuk ferrous dengan dosis 30mg
per hari.

Rata-Rata Massa Sel Darah Merah Janin dan


Kebutuhan (mcg/kg/hari) (mcg/kg/hari) Plasenta
Zat Besi pada (mcg/kg/hari)
Ibu Hamil
Umur
Kehamilan
Trimester I 0 0 14
Trimester II 50 15 80
Trimester III 50 50 114

besi meningkat selama kehamilan. Kehilangan zat besi selama kehamilan


cenderung menurun karena wanita hamil tidak mengalami menstruasi
sehingga bisa menyerap zat besi dari usus dengan lebih baik. Kekurangan
zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh
yang akhirnya akan memengaruhi perkembangan janin. Kekurangan zat
besi ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu
makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan
gangguan penyembuhan luka. Ibu hamil banyak berisiko mengalami
kekurangan zat besi dikarenakan saat memasuki trimester kedua dan ketiga
ibu mengalami hemodilusi (pengenceran). Hal ini terjadi karena ibu hamil
memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan akan sel darah
merahnya juga bertambah. Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa
kehamilan berbeda per se bagi mesternya. Pada trimester pertama,
tambahan akan zat besi belum dibutuhkan. Kondisi ini menguntungkan
bagi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah karena mengonsumsi zat
besi biasanya dapat memperparah kondisi ini. Namun memasuki trimester
II, kebutuhan akan zat besi menjadi 35mg per hari per berat badan (sama
dengan mengonsumsi segenggam kacang hijau),atau setengah genggam
daun ibu). Kemudian bertambah menjadi 39 mikrogram per hari per berat
badan pada trimester ketiga (sama dengan mengonsumsi 1 potong tempe).
Zat besi banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung,
daun singkong,daun pepaya), daging dan hati. Sebaiknya tablet zat besi
diminum bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk
menambah penyerapan dan tidak dianjurkan diminum bersama susu, teh
atau kopi karena akan menghambat penyerapan. Sumber-sumber vitamin
C yang baik adalah buah jeruk, lemon, kismis,strawberry,buah kiwi,
lada,tomat dan sayuran hijau. Sedikitnya ibu hamil harus makan lima porsi
buah atau sayuran dalam sehari.
j. Kalsium
Selama trimester ketiga, terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada
janin yang sedang memulai membentuk dan memperkuat tulang-
tulangnya. Jika ibu tidak meningkatkan asupan kalsiumnya, kebutuhan
kalsium bagi janin yang sedang dalam masa pembentukan tulang ini akan
diambil dari tulang ibunya. Kalsium berperan penting dalam mekanisme
pengaturan selama masa kehamilan dan menyusui. Kalsium juga akan
meningkatkan absorbsi intestinal yang terjadi. Rekomendasi Asupan
Harian atau Recommended Daily Intake (RDI) kalsium untuk wanita
hamil adalah 1.100 mg ( 300 mg lebih tinggi dari pada wanita yang tidak
hamil). Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta
melindungi ibu hamil osteoporosis. Terdapat pada susu,yoghurt, roti,
sayuran hijau, ikan dan tulang yang lembut seperti salmon dan
sarden,aprikot kering, biji-bijian, tahu, jus jeruk,susu kedelai dan kacang-
kacangan.
Janin mengonsumsi kira-kira 250-300 mg kalsium tiap hari dari suplai
darah ibu, terutama selama trimeseter ketiga, saat lahir bayi menyimpan
kira-kira 25 gram kalsium yang dipakai untuk pertumbuhan tulang.
Metabolisme kalsium dalam tubuh ibu mengalami perubahan pada awal
kehamilan, yang mana membuat simpanan kalsium dalam tulang ibu
meningkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada
trimester ketiga dan masa laktasi. Asupan kalsium yang direkomendasikan
yaitu 1.200 mg per hari/1600 mg pada ibu hamil usia remaja. Kebutuhan
kalsium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi susu 240cc yang
mengandung 300 mg kalsium setiap hari, yang sudah termasuk untuk
memenuhi kebutuhan tambahan protein dan beberapa nutrien lainnya.
Bahkan wanita yang mengalami intoleransi laktosa/gula susu malah terjadi
perbaikan dan dapat menoleransi susu selama hamil, bagi ibu hamil yang
tidak menghendaki susu bisa direkomendasikan mengonsumsi yoghurt dan
keju untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Sayuran dan kalsium berwarna
hijau tua seperti kangkung, bayam, kubis, lobak hijau, termasuk jus jeruk
yang diperkaya kalsium juga dapat dikonsumsi.
k. Iodium
Kekurangan iodium saat masa kehamilan sedapat mungkin harus
dihindari. Seorang bumil idealnya harus memiliki persediaan iodium yang
mencukupi agar transfer iodium ke fetus yang dikandungnya dapat
mencukupi. Asupan iodium yang kurang dalam kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan otak fetus, BBLR, kretin,
dan konginetal yang abnormal. Mengingat pentingnya fungsi iodium
dalam masa ini, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi produk-produk
fortifikasi iodium seperti garam ber-iodium dan minyak ber-iodium.
5. Air
Air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi makhluk disamping
oksigen. Manusia dapat bertahan hidup selama beberapa minggu tanpa
makan,tetapi hanya sanggup bertahan beberapa hari tanpa mengonsumsi cairan.
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi
(potter&perry,1992). Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang lebih 2-3
liter/hari melalui keringat,urine,dan pernapasan. Untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dalam sel, jumlah cairan yang keluar harus diimbangi
dengan jumlah cairan yang masuk. Individu dewasa rata-rata memerlukan 6-8
gelas air/hari.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen
penyusun sel yang utama,air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat makanan
menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu proses atau
reaksi kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada
satupun organ tubuh yang mampu berfungsi tanpa air.
Air berfungsi membantu sistem pencenaan makanan dan membantu proses
transportasi. Selama hamil terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membran sel.
Air menjaga keseimbangan sel, darah,getah bening, dan cairan vital tubuh lainnya.
6. Seng (Zn)
Difisiensi seng merupakan masalah serius bagi ibu hamil, karena dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan cacat bawaan pada janin. Selain
dapat menjamin pertumbuhan janin, seng akan membantu meningkatkan
metabolisme enzim, sintesis protein, metabolisme hormon, dan pengaturan
imunitas selular (kekebalan melalui jaringan tubuh).
Dalam sehari, ibu hamil membutuhkan tambahan seng, misalnya dengan
mengonsumsi bahan makanan yang berasal dari laut (seafood), terutama ikan yang
berlemak tinggi, tiram, dan kerang serta daging sapi,ayam dan keju tua (keju yang
waktu fermentasinya lama).
7. Serat
Pada masa trimester kedua kehamilan, hormon progesteron meningkat. Hal ini
akan memperlambat kerja otot perut, sehingga perjalanan makanan dalam saluran
pencernaan akan berlangsung lebih lama. Bila kebutuhan tubuh akan serat tidak
terpenuhi dengan baik, maka kondisi tersebut akan menyebabkan konstipasi (sulit
buang air besar ), dan timbulnya rasa panas dalam perut (heartburn).
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan serat setiap hari, sebaiknya banyak
makan buah dan sayur,serta piliihlah beras merah, beras yang tidak disosoh terlalu
putih, roti, pasta atau kue-kue yang terbuat dari tepung terigu yang tidak disosoh
(whole-wheat-fluor). Sebaiknya terlalu banyak menyantap makanan yang
diproses, seperti aneka makanan kalengan bisa menyebabkan kekurangan serat.
Selain itu makanan yang tinggi serat akan membuat menguyah lebih lama dan
merasa kenyang lebih cepat. Hal ini dapat membantu menjaga agar pertambahan
berat badan tidak berlebihan.
8. Lemak

a. Pengertian

Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
Lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Pencernaan lemak
dimulai dalam lambung, karna dalam lambung tidak ada enzim pemecah lemak.
b. Jenis-jenis Lemak
Pada dasarnya ada dua tepi asam lemak, yaitu:
1) Asam lemak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidrokarbon yang
jenuh hidrogen.
2) Asam lemak tak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidraokarbon yang
tidak jenuh-hidrogen, dan karenanya mempunyai satu ikatan rangkap atau
lebih.
c. Sumber lemak dalam diet
Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, mergarin, susu, krim,
keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak, telur, serta makanan
lain (miasl; es krim, cokelat, kembang gula, biji-bijian, dan kuah salad). Sayur-
sayuran dan buah-buahan mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan
alpokat (8%).
d. Fungsi lemak dalam susunan makanan
Sumber energi. Setiap 1 g lemak menyediakan 38 kJ (9 kkal).
1) Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tidak langsung
digunakan untuk energi, melainkan disimpan pada jaringan adiposa.
Jaringan ini untuk energi mempunyai tiga fungsi, yaitu menyusun
cadangan energi, membantu mencegah kehilangan panas yang berlebihan
dari dalam tubuh, serta melindungi organ peka seperti ginjal dari
kerusakan.
2) Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak diperlukan oleh
tubuh agar berfungsi secara normal. Senyawa ini tidak dapat disintesis
oleh tubuh, dan karenanya harus tersedia dalam bahan makanan yang
dikonsumsi. Asam lemak esensial meliputi asam linoleat, linolenat, dan
arakidonat yang pernah disebut sebagai vitamin F.
3) Penyerapan vitamin larut-lemak. Jenis lemak tertentu dalam susunan
makanan membantu tercukupinya asupan vitamin A, D, E dan K yang
larut dalam lemak. Akan tetapi di negara-negara dengan asupan lemak
rendah, vitamin-vitamin dapat diperoleh dengan cara lain.
2.1.5 Peningkatan Berat Badan pada Ibu Hamil
Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibunya.
Salah satu faktor penting untuk kesehatan ibu adalah pengaturan berat badan,
yang sebaiknya dilakukan sejak ibu merencanakan kehamilan. Indeks massa tubuh
(body mass index) yang normal untuk wanita yaitu antara 19-23. Bila berat badan
ibu sebelum hamil terlalu kurus atau terlalu gemuk, maka sebaiknya diatur dahulu
agar berat badannya normal. Berikut ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan untuk pengaruh berat badan ibu terhadap kehamilan:
1. Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah normal, makla kenaikan berat
badan ibu sebaiknya antara 9-12 kg
2. Kalau berat badan sebelumnya adalah berlebih, maka kenaikan berat
badannya cukup antara 6-9 kg
3. Bila sebelum kehamilan berat badan ibu adalah kurang, maka kenaikan berat
badan sebaiknya antara 12-15 kg
4. Jika ibu mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka kenaikan berat badan
selama kehamilan harus lebih banyak lagi, tergantung dari jumlah bayi yang
dikandung.
Ibu sebaiknya tak perlu khwatir bila kenaikan berat badannya selama hamil
adalah masih dalam kisaran yang ideal. Kenaikan berat badan tersebut tidak hanya
disebabkan oleh timbunan lemak, namun juga akibat proses tumbuh kembang si
janin, pertambahan berat rahim, plasenta, volume darah, cairan ketuban, cairan
dalam jaringan tubuh ibu, serta membesarnya payudara.

Komponen Pertambahan 1 kg
Berat Badan Ibu Selama
Kehamilan Jaringan ekstra
uterin
Janin 3-3,8 kg
Cairan amnion 1 kg
Plasenta 1-1,1 kg
Payudara 0,5-2 kg
Tambahan darah 2-2,5 kg
Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5 kg
Tambahan jaringan lemak 2-2,5 kg
Total 11,5-16 kg

2.1.6 Pola Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil


Pola kenaikan berat badan ibu selama hamil dapat dilihat sebagai berikut:
1. Selama trimester pertama, biasanya terjadi kenaikan sedikit berat badan
sekitar 1-2 kg. Walaupun ibu sering merasa mual dan hilang nafsu makan,
berat badan harus tetap naik. Pada trimester ini organ, otak, pancaindera, dan
alat kelamin janin sedang dibentuk.
2. Memasuki trimester kedua, nafsu makan ibu biasanya sudah pulih sehingga
harus lebih behati-hati dalam mengatur konsumsi makanan. Kenaikan berat
badan rata-rata yang ideal pada masa ini adalah 0.35 sampai 0.4 kg
perminggu. Kenaikan berat badan akan lebih baik bila terjadi secara perlahan
dan kontiniu. Perlu diketahui, kenaikan kg per berat badan yang berlebih atau
terlalu cepat dapat menjadi indikasi terjadinya keracunan pada kehamilan dan
gangguan diabetes. Konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan
bervariasi sangat dibutuhkan selama masa kehamilan. Jika perkiraan kenaikan
berat badan selama hamil adalah sekitar 12,5 kg maka tubuh ibu
membutuhkan tambahan energi sebesar 70.000-80.000 kalori. Pertambahan
kalori tersebut umumnya diperlukan pada 20 minggu terakhir masa
kehamilan, yaitu ketika pertumbuhan janin berlangsung dengan sangat pesat.
Bila 80.000 kalori dibagi dalam 40 minggu (280 hari), maka tambahan kalori
yang diperlukan oleh calon ibu adalah sekitar 285-300 kalori per hari
3. Bila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya adalah
kurang dari normal, maka si bayi akan berisiko lahir dengan berat badan yang
kurang atau berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBRL akan
terganggu perkembangan fisik maupun kecerdasannya.
4. Bila berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama hamil
adalah berlebih, maka akan berisiko terhambatnya pertumbuhannya akibat
penyempitan pembuluh darah. Si ibu juga berisiko mengalami komplikasi
baik selama kehamilan maupun persalinan, seperti perdarahan, tekanan darah
tinggi, atau keracunan kehamilan (pre-eklamsia). Selain itu ibu juga akan sulit
menghilangkan kelebihan berat badannya setelah melahirkan.
2.1.7 Tanda Kecukupan dan Kekurangan Nutrisi pada Ibu Hamil

Bagian Tubuh Cukup Nutrisi Kurang Nutrisi


Keadaan Umum Gesit dan responsif Lesu dan apatis
Berat Badan Normal sesuai Kegemukan/kekurusan
tinggi/bentuk tubuh
Postur Tegak, tungkai dan Bungkuk/bahu
lengan lurus menurun/dada cekung
Otot Kuat, kenyal, sedikit Lemah, otot lunak,
lemak bawah kulit tidak tegap
Saraf Perhatian baik, tidak Labil, mudah
mudah tersinggung, tersinggung, refleks
refleksi normal, mental patela negatif,
stabil kesadaran menurun
Pencernaan Nafsu makan baik, tidak Kurang nafsu makan,
teraba sembelit,
tumor/benjolan,pembes diare,pencernaan
aran hati dan limfa kurang baik
Jantung Datak dan Detak jantung tidak
irama/tekanan darah normal, jantung
normal membesar, irama tidak
normal/meningkat
Imunitas Imunitas baik,energik, Mudah lelah,
cukup tidur mengantuk, lesu
Rambut Mengkilat tidak mudah Kusam dan mudah
rontok/kuat rontok
Kulit Kelembaban Kering, pucat, terdapat
cukup,warna kulit segar bintik darah
Muka dan Leher Sehat, tidak ada Pembengkakan, bersisik
pembengkakan sekitar mulut
Bibir Licin, warna merah Kering bersisik,
segar, lembab, tidak bengkak, memerah, ada
bengkak luka disudut bibir mulut
Mulut Lembab, selaput lendir Bengkak mulut,
bersih kotor/sariawan
Gusi Merah normal, tidak Bengkak/ mudah
ada perdarahan berdarah
Lidah Merah normal, licin Bengkak merah tua,
tidak ada luka kotor/ ada luka
Gigi Tidak ada caries, warna Berlubang, ompong,
putih normal posisi tak beraturan
Mata Bersih, tidak kemerahan Kemerahan, selaout
mata kering/keruh
Kelenjar tiroid Tidak ada pembesaranm Pembesaran kelenjar
kelenjar gondok gondok
Kuku Sehat, tidak pucat Pucat, rapuh/infeksi

Tungkai Normal tidak ada Bengkak nyeri


pembengkakan betis/kram ada varises

2.1.8 Makanan Seimbang Ibu Hamil dalam Sehari


Ibu hamil memerlukan makanan seimbang dalam pemenuhan nutrisi dalam sehari-
hari. Hal ini dikarenakan agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan
normal.
Contoh Makanan Seimbang Menu Sedang Yang Dapat
pada Ibu Hamil dalam Sehari Disajikan
Waktu Makan
07.00 Nasi
Sayur kacang + daging
Telur ceplok
10.00 Bubur kacang hijau
Susu dan pisang goreng
12.00 Nasi
Gado-gado komplet
Ayam goreng
Salad buah pepaya dan tomat
16.00 Lemper dan air jeruk
Nasi
Sawi hijau dan daging
18.00 Ikan bumbu acar
Pisang raja
20.00 Pisang kukus

2.1.9 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil


Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena
kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang membahayakan
janin. Jenis bibit penyakit atau parasit yang membahayakan kandungan dan
terbawa dalam makanan adalah:
1. Listeria

Makanan yang mengandung listero ini dapat menyebabkan keguguran, bayi


lahir mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria monocytogenes banyak terdapat
pada: produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah setengah
matang, selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih,
terutama bila dimakan dalam keadaan mentah, beberapa jenis keju lunak,seperti
brie, camembert, blue cheese serta keju lain yang dibuat dari susu kambing atau
domba.
2. Bakteri E.Coli
Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang tidak
mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan
ginjal.
3. Salmonella dan Toksoplasma
Untuk menghindari bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengonsumsi daging dan
telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.
2.2 Konsep Dasar Asuhan
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi, pengkajian
fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi dan diikuti tindak
lanjut yang kontinu selama hamil berupa wawancara/ data latar belakang,termasuk
riwayat diet dan evaluasi kebiasaan makan serta situasi hidup sehari-hari.
1. Wawancara
Status nutrisi ibu hamil dipengaruhi banyak faktor selain makanan. Oleh
karena itu, kebiasaan diet dan kebiasaan makan tidak bisa dipandang secara
terpisah dari seluruh situasi hidup wanita tersebut. Cara yang baik untuk memulai
pengkajian nutrisi adalah dengan meminta ibu hamil memberi respons terhadap
kuesioner, yang meliputi informasi kebiasaan makan, termasuk riwayat diet
dengan mengingat asupan makanan selama 24 jam terakhir dan makanan yang
sering dikonsumsi, analisis asupan makanan dengan memakai pedoman piramida
makanan, penggunaan alkohol, obat-obat terlarang, rokok (termasuk pajanan pada
asap rokok), kopi, sikap terhadap peningkatan berat badan, status emosi dalam
menghadapi kehamilan, dan rencana pemberian makan ibu untuk bayinya.

1. Riwayat nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan. Karena akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Pengkajian nutrisi
ibu seperti menjalani diet khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain yang
terkait status nutrisi menjadi sangat penting. Diharapkan pada akhirnya ibu
memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
selama kehamilan.
2. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan, makanan yang lebih disukai
sekarang, dan rencana makanan untuk selanjutnya.
3. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
4. Riwayat penggunaan obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu menggunakan obat-
obatan secara legal seperti obat-obatan bebas, tembakau, obat yang diresepkan,
rokok, kafein, alkohol maupun obat-obatan secara ilegal. Penggunaan obat-obatan
yang menembus plasenta dapat menimbulkan efek perkembangan janin dan hal ini
sangat merugikan.
5. Riwayat sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan, status
perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status sosioekonomi perlu
diidentifikasi. Selain itu persepsi tentang kehamilan saat ini, sistem dukungan,
mekanisme koping dan pola interaksi.
6. Nafsu makan, jumlah asupan

7. Tingkat aktivitas

8. Penampilan fisik

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan terhadap aspekaspek


berikut : rambut yang sehat berciri mengkilat, tidak kering, dan tidak mengalami
kebotakan bukan karena faktor usia; daearh diatas kedua pipi dan
bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata carah dan tidak ada rasa sakit atau
penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun
mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak warna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah
berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik
kebawah sampai di bawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan tidak
berwarna;kulit tubuh haus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau
tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah
muda.
2 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi antropometrik, pengukuran Atropometrik meliputi
pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan.
2.2.2 Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian, kemudian dikelompokkan dan
dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien. Selanjutnya data dasar itu
digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
Untuk mengelompokkannya dibagi menjadi dua data yaitu, data sujektif yaitu data
yang di dapat dari pasien langsung, dan data objektif yaitu data yang didapat dari
observasi perawat langsung kepada pasien, dan kemudian ditentukan masalah
keperawatan yang timbul.
2.2.3 Perencanaan

Setelah ditemukan masalah pada Perencanaan Keperawatan


klien, perawat mengidentifikasi
diagnosa keperawatan dan
menetapkan tujuan jangka pendek
maupun dalam jangka panjang.
Perawat mengembangkan rencana
keperawatan untuk kebutuhan klien
dan melakukan intervensi untuk
melakukan asuhan keperawatan pada
klien. Adapun intervensi asuhan
keperawatan yang dilakukan
memerlukan keterlibatan dari klien,
suami klien dan keluarga. No.
DX
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Terjadi Peningkatan berat badan
- Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
- Nafsu makan kembali normal
- Mempertahankan nutrisi melalui
oral
- Mengetahui komponen diet yang
bergizi adekuat

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji Tanda-Tanda Vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum


Klien,Seperti Tekanan Darah (TD), klien
Pernapasan (RR), Denyut Nadi (HR), 2. Makanan yang hangat diharapkan
Dan Suhu (T). dapat mengurangi rasa mual
2. Anjurkan Ibu Makan Makanan 3. Makanan yang tidak berlemak dan

Dalam Keadaan Hangat berminyak mengurangi rangsangan


3. Anjurkan Makan Makanan Yang saluran pencernaan, sehingga
Tidak Berlemak Dan Berminyak diharapkan mual dan muntah
4. Anjurkan Ibu Untuk Memakan berkurang
Makanan Yang Kering Dan Tidak 4. Makanan kering tidak merangsang
Merangsang Pencernaan (Misalnya pencernaan dan mengurangi perasaan
Roti Kering Dan Biskuit) mual
5. Anjurkan Ibu Makan Sedikit Tapi 5. Untuk menghindari mual,muntah
Sering dan naiknya asam lambung yang
6. Anjurkan Untuk Menyajikan diakibatkan oleh perut kosong
Makanan Yang Bervariasi 6. Makanan yang bervariasi untuk
7. Anjurkan Hygiene Mulut Yang menambah nafsu makan ibu sehingga
Baik Sebelum Dan Sesudah Makan, diharapkan kebutuhan nutrisinya
Gunakan Sikat Gigi Yang Halus dapat terpenuhi
Untuk Menyikat Yang Lembut 7. Untuk menurunkan pertumbuhan
8. Berikan Ibu Motivasi Agar Mau bakteri dan meminimalkan
Menghabiskan Makanan kemungkinan infeksi
9. Anjurkan Ibu Untuk Menimbang 8. Ibu merasa diperhatikan dan
Berat Badan Secara Rutin berusaha menghabiskan makanannya
9. Dengan menimbang berat badan
dapat diketahui keseimbangan berat
badan sesuai usia kehamilan dan
pengaruh nutrisi

No. Perencanaan Keperawatan


DX

DX. II Tujuan dan Kriteria Hasil :


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan risiko bayi
berat lahir rendah (BBLR) dapat
dihindari
Kriteria Hasil:
- Ibu mengerti risiko yang
ditimbulkan akibat kurangnya nutrisi
selama kehamilan
- Ibu tidak melahirkan bayi berat
badan rendah (BBLR)

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tanda-tanda vital klien 1. Untuk mengetahui keadaan umum


2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu klien melalui tanda-tanda vital
3. Observasi tanda-tanda kekurangan 2. Dengan mengetahui kebutuhan
nutrisi nutrisi ibu dapat dinilai sejauh mana
4. Observasi dan catat kejadian mual kekurangan nutrisi pada ibu dan
dan muntah menentukan langkah selanjutnya
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang 3. Untuk mengetahui sejauh mana
adekuat selama kehamilan kekurangan nutrisi akibat muntah
6. Jelaskan bahaya kurang nutrisi yang berlebihan
selama kehamilan 4. Mengawasi masukan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
makanan
5. Meningkatkan pengetahuan klien
dan keinginan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi
6. Untuk mendorong ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi selama kehamilan

No. Perencanaan Keperawatan


DX

DX. IV Tujuan dan Kriteria Hasil


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan pola
pertahanan diri efektif
Kriteria Hasil :
- Ibu menjadi lebih percaya diri
- Masalah yang dihadapi ibu terutama
mengenai kehamilan teratasi
- Ibu merasa diperhatikan

Rencana Tindakan Rasional

1. Bantu ibu untuk mengungkapkan 1. Dengan mengungkapkan


perasaannya secara langsung perasaannya, dapat diketahui reaksi
terhadap kehamilan ibu terhadap kehamilannya
2. Dengarkan keluhan ibu dengan 2. Ibu merasa diperhatikan dan tidak
penuh perhatian sendiri dalam mengatasi masalahnya
3. Diskusikan dengan ibu mengenai 3. Melalui diskusi dapat diketahui
masalah yang dihadapi dan koping ibu dalam mengatasi
pemecahan masalah yang dapat masalahnya
dilakukan 4. Dengan membantu memecahkan
4. Bantu ibu untuk memecahkan masalah ibu, maka perawat dapat
masalahnya, terutama yang menemukan pola koping ibu yang
berhubungan dengan kehamilan efektif
5. Dukung ibu dalam pemenuhan 5. Dukungan dapat menambah rasa
pemecahan masalah yang konstruktif percaya diri ibu dalam menemukan
6. Libatkan keluarga dalam pemecahan masalah
kehamilan ibu 6. Keluarga dapat diajak bekerja
sama dalam memberikan dukungan
pada ibu terhadap kehamilannya

No. Perencanaan Keperawatan


DX

DX. V Tujuan dan Kriteria Hasil


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan
Keperawatan maka diharapkan
pengetahuan pasien mengenai
kehamilan menjadi adekuat.
Kriteria Hasil:
- Klien mengetahui setiap perubahan
yang terjadi selama kehamilan
- Klien mengetahui pemenuhan
nutrisi yang adekuat selama
kehamilan
- Klien mengetahui gejala yang
ditimbulkan selama kehamilan
- Klien dapat mengikuti instruktur
dan prosedur perawatan
- Klien dapat menunjukkan prilaku
kesehatan yang positif

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tanda-tanda vital klien 1. Untuk mengetahui keadaan umum


2. Kaji kesiapan klien untuk belajar klien melalui tanda-tanda vital
mengenai perubahan yang terjadi 2. Faktor-faktor seperti kurang
selama kehamilan, pemenuhan kesadaran tentang kebutuhan
nutrisi,dan gejala yang ditimbulkan. informasi dapat mempengaruhi
3. Libatkan orang terdekat dalam kesiapan untuk belajar
proses belajar mengajar, seperti 3. Dukungan dari orang terdekat
suami, dan keluarga. dapat membantu menguatkan prinsip-
4. Berikan informasi tentang prinsip belajar-mengajar
kehamilan 4. Memberikan dasar pengetahuan
yang tepat tentang kehamilan

2.3.Asuhan Keperawatan Kasus


2.3.1 Pengkajian
1. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 29 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa percut
Golongan Darah : O
Tanggal Pengkajian : 22 April 2021
2. Keluhan Utama
Ny.L mengatakan mudah lelah, sakit kepala dan tidak nafsu makan.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
a.Provocative/palliative
1) Apa penyebabnya
Tekanan darah ibu rendah, dan ibu mengatakan sakit kepala, mual, serta
tidak nafsu makan.
2) Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Ibu mengatakan biasanya ibu langsung beristirahat.
b.Quantity/Quality
1) Bagaimana dirasakan
Ny.L mengatakan sering merasa kelelahan, mual, tidak nafsu makan malas
bergerak/beraktivitas, dan ingin selalu tidur.
2) Bagaimana dilihat
Ny.L terlihat lesu, tidak bersemangat, dan wajah ibu tidak terlihat segar.
c.Severity
Ny.L mengatakan keadaan yang ditimbulkan akibat kehamilannya sangat
mengganggu dibandingkan sebelum mengalami kehamilan, namun ibu bahagia
atas kehamilannya tersebut.
4. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Ny.R mengatakan memiliki riwayat penyakit maag sebelum menikah
2. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Ny.R mengatakan tidak pernah berobat kerumah sakit hanya membeli obat
diwarung.
3. Pernah dirawat/dioperasi
Ny.R mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah dioperasi.
4. Lama dirawat

5. Alergi
Ny.R mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat-obatan.

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


a. Orang tua
Ny.L mengatakan orang tua nya tidak memiliki riwayat penyakit.
b. Saudara kandung
Ny. L mengatakan bahwa saudaranya tidak ada yang menderita penyakit
serius.
c. Penyakit keturunan yang ada
Ny. L mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit Keturunan
d. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada anggota keluarga Ny.L yang meninggal Dunia
e. Penyebab meninggal
Tidak Ada
6. RIWAYAT OBSTETRIK
G : 2 P : 2 Umur Komplikasi/ Kondisi Penolong
A:0 Masalah Anak
HPHT :
TTP :
Kehamilan Persalinan Nifas
1. Hamil ini - - - -

7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Ny.L terlihat lemah, wajah tidak tampak segar, mata terlihat sayu, mukosa bibir
kering.
b. Tanda-Tanda vital
Suhu tubuh : 37 °C
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Pernafasan : 22 x / menit
TB : 155 cm
BB : 28 kg

c. Pemeriksaan head to toe


1) Mulut dan faring
Keadaan bibir : mukosa bibir kering
Keadaan lidah : Bersih, normal, kekuatan otot lidah baik, fungsi pengecapan
baik.
Orofaring : tidak dikaji
2)Pemeriksaan Integument
Kebersihan : Bersih
Kehangatan : Hangat
Warna : Kuning Langsat
Turgor : Kembali > 2 detik
Kelainan pada kulit : Tidak ada.
3)Pemeriksaan payudara dan ketiak
Ukuran dan bentuk : Tidak dikaji.
Warna payudara dan aerola : Tidak dikaji.
Kondisi payudara dan putting : Tidak dikaji.
Produksi ASI : Tidak dikaji.
Aksila dan klafikula : Tidak dikaji.
4)Pemeriksaan thorak/dada
Inspeksi thorak : Tidak dikaji.
Pernafasan : Nafas Ny. R normal, frekuensi nafas 22x/menit, suara nafas
vesikuler.
Tanda kesulitan bernafas : tidak terdapat kesulitan bernafas
5)Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
6)Pemeriksaan jantung
Inpeksi : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
Perkusi : tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji

7)Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : normal
Auskultasi : tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji
8)Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
Genitalia : tidak dikaji
Anus dan perineum : tidak dikaji
9)Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas : tidak dikaji
Fungsi neurologi : tidak dikaji
Fungsi motorik : tidak dikaji
8. KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Pola makan dan minum
Frekuensi makan sehari : 2 x/hari
Nafsu/selera makan : nafsu makan Ny. L kurang.
Nyeri ulu hati : tidak ada
Alergi : tidak ada riwayat alergi
Mual : ada
Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.L
Jumlah dan jenis makan : menu biasa
Waktu pemberian cairan/minum : minum sehabis makan, setiap kali haus.
Masalah makan dan minum : Ny.L tidak mengalami kesulitan menelan maupun
mengunyah.
Pola Mandiri Sebahagian Total
kegiatan/aktifi
tas Kegiatan
Makan

BAB

BAK

Ganti pakaian

Untuk aktifitas ibadah Ny. L dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya.

b.Pola eliminasi
BAB
Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari di kamar mandi.
Karakter feses : Tidak dikaji
Riwayat perdarahan : Tidak pernah
BAK
Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari
Karakter urin : tidak dikaji
Nyeri saat BAK : Tidak ada
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih: Tidak ada
2.3.2 Analisa
Data No Data Penyebab Masalah
Keperawatan
1 DS : Hiperemesis Perubahan nutrisi
Ny.R gravidarum kurang dari
mengatakan Terjadi kebutuhan tubuh
sering mual dan perubahan yang
muntah pada hormon berhubungan
pagi hari, sehari Peningkatan dengan mual dan
bisa lebih dari 6- hormon muntah terus-
7 kali, mudah Progesteron menerus
lelah, sakit Mual dan muntah
kepala, dan tidak Hilang nafsu
nafsu makan. makan
DO : Perubahan nutrisi
 Wajah Ny.R kurang dari
tampak pucat kebutuhan tubuh
 Keadaan
Umum : Lemah
 Mukosa bibir
kering
 Tanda-tanda
Vital:

TD : 90/60
mmHg
T : 37 °C
N : 95 x/i
RR : 22 x/i
BB : 28 kg
TB : 155
2 DS : Nutrisi tidak Risiko bayi berat
Ibu mengatakan adekuat badan lahir
akibat mual dan Berat Badan ibu rendah (BBLR)
muntah yang menurun (tidak berhubungan
dialaminya, ibu dalam batas dengan asupan
menjadi tidak normal sesuai nutrisi yang tidak
nafsu makan dan dengan usia adekuat
hanya kehamilan)
menghabiskan Risiko bayi berat
nasi sebanyak 2- badan lahir
3 sendok makan normal
dalam sehari dan (BBLR)
tidak ada
tambahan
makanan yang
dimakan
oleh ibu.
DO :
K/U : tampak lemah
TD : 90/60 mmHg
BB: 28 kg
TB : 155 cm
3 DS : Kurang informasi Kurang
 Ny.L pengetahuan
mengatakan tentang
kurang kehamilan
mengetahui berhubungan
informasi dengan kurang
mengenai informasi
kehamilan.
 Ny.L
mengatakan
kurang
pengalaman.

DO :
 Ny.L banyak
bertanya seputar
kehamilan
 Ny.L tidak
mengetahui
pemenuhan
nutrisi pada saat
kehamilan
 Ny.L tidak
mengetahui tanda
dan gejala yang
ditimbulkan pada
saat kehamilan
 Ny.L banyak
bertanya
mengenai
perubahan-
perubahan yang
terjadi pada saat
kehamilan.

2.3.4 Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual dan muntah terus-menerus

2. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan kurang informasi

2.3.5 Perencanaan Keperawatan dan Rasional


No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
 Terjadi Peningkatan berat badan
 Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
 Nafsu makan kembali normal
 Mempertahankan nutrisi melalui
oral
 Mengetahui komponen diet yang
bergizi adekuat

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tanda-tanda vital klien,seperti 1. Untuk mengetahui keadaan umum


Tekanan Darah (TD), Pernapasan klien
(RR), Denyut nadi (HR), dan suhu 2. Makanan yang hangat diharapkan
(T). dapat mengurangi rasa mual
2. Berikan makanan dalam keadaan 3. Makanan yang tidak berlemak dan
hangat berminyak mengurangi rangsangan
3. Anjurkan makan makanan yang saluran pencernaan, sehingga
tidak berlemak dan berminyak diharapkan mual dan muntah
4. Anjurkan ibu untuk memakan berkurang
makanan yang kering dan tidak 4. Makanan kering tidak merangsang
merangsang pencernaan (misalnya pencernaan dan mengurangi perasaan
roti kering dan biskuit) mual
5. Berikan ibu makan sedikit tapi 5. Untuk menghindari mual,muntah
sering dan naiknya asam lambung yang
6. Anjurkan untuk menyajikan diakibatkan oleh perut kosong
makanan yang bervariasi 6. Makanan yang bervariasi untuk
7. Anjurkan hygiene mulut yang baik menambah nafsu makan ibu sehingga
sebelum dan sesudah makan, diharapkan kebutuhan nutrisinya
gunakan sikat gigi yang halus untuk dapat terpenuhi
menyikat yang lembut
8. Berikan ibu motivasi agar mau 7. Untuk menurunkan pertumbuhan
menghabiskan makanan bakteri dan meminimalkan
9. Anjurkan ibu untuk menimbang kemungkinan infeksi
berat badan secara rutin 8. Ibu merasa diperhatikan dan
berusaha menghabiskan makanannya
9. Dengan menimbang berat badan
dapat diketahui keseimbangan berat
badan sesuai usia kehamilan dan
pengaruh nutrisi

No. Dx Perencanaan Keperawatan

Dx. III Tujuan dan Kriteria Hasil


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan
Keperawatan maka diharapkan
pengetahuan pasien mengenai
kehamilan menjadi adekuat.
Kriteria Hasil:
 Klien mengetahui setiap
perubahan yang terjadi selama
kehamilan
 Klien mengetahui pemenuhan
nutrisi yang adekuat selama
kehamilan
 Klien mengetahui gejala yang
ditimbulkan selama kehamilan
 Klien dapat mengikuti instruktur
dan prosedur perawatan
 Klien dapat menunjukkan prilaku
kesehatan yang positif

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tanda-tanda vital klien 1. Untuk mengetahui keadaan umum


2. Kaji kesiapan klien untuk belajar klien melalui tanda-tanda vital
mengenai perubahan yang terjadi 2. Faktor-faktor seperti kurang
selama kehamilan, pemenuhan kesadaran tentang kebutuhan
nutrisi,dan gejala yang ditimbulkan. informasi dapat mempengaruhi
3. Libatkan orang terdekat dalam kesiapan untuk belajar
proses belajar mengajar, seperti 3. Dukungan dari orang terdekat
suami, dan keluarga. dapat membantu menguatkan prinsip-
4. Berikan informasi tentang prinsip belajar-mengajar
kehamilan 4. Memberikan dasar pengetahuan
yang tepat tentang kehamilan

Hari / Tanggal No. Implementasi Evaluasi


DX Keperawatan (SOAP)
Jumat, Dx. S: pasien
23/april/2021 1. Mengkaji mengatakan mual
tanda-tanda vital dan muntahnya
klien,seperti berkurang dan
Tekanan Darah nafsu makan
(TD), Pernapasan mulai meningkat
(RR), Denyut O : BB : 29 kg
nadi (HR), dan TD : 100/70
suhu (T). mmhg
2. Menganjurkan RR :22x/i
ibu makan HR : 96x/i
makanan dalam T :37 °C
keadaan hangat A: masalah
3. Menganjurkan teratasi sebagian.
makan makanan P: intervensi
yang tidak dilanjutkan
berlemak dan 1. Menganjurkan
berminyak ibu makan
4. Menganjurkan makanan dalam
ibu untuk keadaan hangat
memakan 2. Menganjurkan
makanan yang makan makanan
kering dan tidak yang tidak
merangsang berlemak dan
pencernaan berminyak
(misalnya roti 3. Menganjurkan
kering dan ibu untuk
biskuit) memakan
5. Menganjurkan makanan yang
ibu makan sedikit kering dan tidak
tapi sering merangsang
6. Menganjurkan pencernaan
untuk (misalnya roti
menyajikan kering dan
makanan yang biskuit)
bervariasi 4. Menganjurkan
7. Menganjurkan ibu makan sedikit
hygiene mulut tapi sering
yang baik 5. Menganjurkan
sebelum dan untuk
sesudah makan, menyajikan
gunakan sikat makanan yang
gigi yang halus bervariasi
untuk menyikat 6. Menganjurkan
yang lembut hygiene mulut
8. Memberikan yang baik
ibu motivasi agar sebelum dan
mau sesudah makan,
menghabiskan gunakan sikat
9.Menganjurkan gigi yang halus
ibu untuk untuk menyikat
menimbang berat yang lembut
badan secara
rutin

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu yang mana
perubahan-perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian tubuh ibu pada keadaan
kehamilannya. Perasaan kurang enak badan menyebabkan ibu lebih banyak
istirahat sehingga keperluaan tubuh akan makanan menjadi berkurang. Pada
bulan-bulan pertama kehamilan nafsu makan berkurang, mual,muntah,kembung.
Gejala-gejala ini bisa terjadi pada waktu pagi atau sore hari. Tapi gejala-gejala ini
akan hilang setelah kandungan mencapai minggu ke

Anda mungkin juga menyukai