Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ISPA

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Sartika wati:18.043
Ahmad fahrian fauzi:18.043

Dosen pengampu :
NS.WIDYAWATI,S.Kep,M.Kes

PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES BINALITA SUDAMA MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat dan
karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Anak Usia Prasekolah “ tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian makalh ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman – teman yang tidak
dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak memberikan sumbangan,
masukan, dukungan, dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar – besarnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk
itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari
semua pihak, demi kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.Semoga dengan adanya
makalah seminar ini akan dapat memberikan manfa’at yang besar bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Medan,13 maret 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................1
1.2. TUJUAN..................................................................................................2
1.3. RUMUSAN MASALAH.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3
2.1. Pengertian keluarga.................................................................................3
2.2. Tugas keluarga dibidang kesehatan.........................................................3
2.3. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah..............................................3
2.4. Anak prasekolah......................................................................................3
2.5. Ciri fisik anak pra sekolah.......................................................................4
2.6. Ciri sosial anak prasekolah .....................................................................4
2.7.Ciri emosional pada anak prasekolah.......................................................4
2.8. Ciri kognitif anak prasekolah...................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................6
3.1. Pengkajian................................................................................................6
3.1.1. Data Umum....................................................................................6
3.1.2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan............................................7
3.1.3.Lingkungan.....................................................................................7
3.1.4. DENAH RUMAH.........................................................................8
3.1.5. Struktur Keluarga..........................................................................8
3.1.6. Fungsi Keluarga.............................................................................9
3.1.7. Stress dan koping keluarga .........................................................10
3.1.8. Harapan keluarga.........................................................................11

ii
3.1.9. Data tambahan.............................................................................12
3.1.10. Pemeriksaan Fisik......................................................................13
3.2. Analisa Data...........................................................................................17
3.3. Diagnosa Tambahan..............................................................................18
3.4. Intervensi...............................................................................................20
3.5. Implementasi dan evaluasi.....................................................................31
BAB IV PENUTUP.....................................................................................42
4.1.Kesimpulan.............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan
menggunakan metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada standar praktik
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan
pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga
adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah
kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana,
pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam
menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan
sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1
tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia
sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )

1
2

Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena
anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik
dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang
khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak.
disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah
rasa aman, membantu unutk bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat
keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk
menstimulasi perkembangan anak.

1.2. Tujuan masalah


1) Memahami apa itu keluarga
2) Memahami tugas keluarga
3) Mengetahui tingkatan anak prasekolah
4) Mengetahui ciri fisik anak pra sekolah
5) Mengetahui ciri sosial anak prasekolah
6) Mengetahui ciri emosional pada anak prasekolah
7) Mengetahui Ciri kognitif anak prasekolah
8) Mengetahui Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten
1.3. Rumusan masalah
1) Apa itu keluarga ?
2) Apa saja tugas keluarga ?
3) Bagaimana tingkatan anak prasekolah ?
4) Apasaja ciri fisik anak pra sekolah ?
5) Apasaja ciri sosial anak prasekolah ?
6) Apasaja ciri emosional pada anak prasekolah ?
7) Apasaja ciri kognitif anak prasekolah ?
8) Bagaimana cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten ?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian Keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).

2.2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


a) mengenal masalah kesehatan keluarga
b) memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c) Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d) Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

2.3. Anak prasekolah


Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun

2.4. Ciri fisik anak pra sekolah


Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :
a) Anak prasekolah umumnya aktif
b) Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
c) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat
yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus
beristirahat cukup.

3
4

d) Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control
terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil,
belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali
sepatu.
e) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya
koordinasi tangan masih belum sempurna.
f) Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak.
g) Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil
dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

2.5. Ciri sosial anak prasekolah


a) Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat
yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian
berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik,
oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang
lebih besar.

2.6.Ciri emosional pada anak prasekolah


a) Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b) Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali
memperebutkan perhatian guru.
2.7. Ciri kognitif anak prasekolah
a) Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari
merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
5

b) Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat,


kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

2.8.Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten

a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.


b) Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c) Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
d) Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri.
e) Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f) Kagumilah apa yang dilakukan anak.
BAB III

LAPORAN KASUS

3.1. PENGKAJIAN
3.1.1. Data Umum
1. Identiitas
NAMA : BPK. H
ALAMAT : JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG BALOK
BUKITTINGGI
KOMPOSISI KELUARGA

Hub Status Imunisasi


Nam Jenis
No dg Umr Pddkn BC Hepatiti
a Kelamin Polio DPT Campak
KK G s
1 Ibu H Perempuan Istri 35 SMA
2 An. Laki – laki Anak 11 SD
A
3 An. Perempuan Anak 5 -
R
4 An. P Perempuan Anak 2 -
bln
2. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam
keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
3. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
4. Agama

6
7

Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari –
hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran /
sewa kamar kos di rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan
TNI.
6. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu
disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat
kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada
acara – acara penting.

3.1.2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga :
menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi,
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran
anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain serta
perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
2.Riwayat Keluarga Inti
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan
disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah
3.Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
pemabuk ataupun berjudi

3.1.3.Lingkungan
1.Karakteristik Rumah
8

Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x 10
m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi karpet,
keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban
sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam
keadaan bersih.

3.1.4. DENAH RUMAH


1. Karakteristik Tetangga
Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota
TNI dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan
warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
2. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke
Medan dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan dinas.
3. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk
bekerja. Ibu H mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga
Volly di lingkungan tempat tinggal.
4. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan
kamar untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos menambah
penghasiulan keluarganya.

3.1.5. Struktur Keluarga


1) Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang
dihadapi baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu
membicarakan dengan ibu H.
9

2) Struktur Kekuatan keluarga


Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta
saling mendukung.
Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk
pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh
ibu H dan dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan
suami dan meminta nasehat kepadanya.
3) Struktur Peran
a. Bpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di
salah satu kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari hari Senen –
Jum’at dan pada hari libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah
b. Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih
balita.
c. Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
4) Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama
Islam dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci
tangan sebelum makan.

3.1.6. Fungsi Keluarga


1.Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada
yang sakit mereka saling membantu
2.Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak – anak mareka bermain denga temannya.
3.Fungsi Perawatan Kesehatan
10

Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam biasanya
dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun
panas yang diresepkan dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu H mengatakan
An P belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah, hepatitis B3,
campak, BCG. Ibu mengatakan An P pernah dibawa keklinik karna sedang demam,
sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak jadi
membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ibu H mengatakan
belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H
patah. Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan
tindakan medis seperti injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.

3.1.7. Stress dan koping keluarga


1) Stress jangka pendek dan jangka panjang
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau
Jawa, hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas
bpk H yang tidak memungkinkan sering cuti lama.
2) Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami.
Keluarga bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa
melibatkan keluarga di kampung halaman karna ibu H dan Bpk H tidak mau
membuat resah keluarga dengan keadaan mereka di rantau.
3) Strategi Koping
Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk H
sehingga masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan
masalahnya.
4) Strategi adaptasi fungsional
11

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi
masalah secara mal adaptif

3.1.8. Harapan keluarga


Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan
berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
1.    Identitas anak
Nama : An. R
2.    Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu mengatakan
selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun
terkadang disertai mual dan muntah.
3.    Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan bidan.
An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R lebih cepat
dan lincah disbanding dengan An A,
4.    Kebiasaan Saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama
tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur
siang,
5.    Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan
bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An R sama
dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1 - 15
6. Pengkajian fokus anak prasekolah
a) Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah
12

Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi


untuk An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan
mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.
b) Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu H
yang hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c) Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila
ibu sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam 1
bln. Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang
kerja dan pada hari libur
d) Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian berada di
rumah, karena sekarang memiliki kosan, anak – anak kos juga menjadi orang
– orang yang dekat dengan An. R selain orang tua
e) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah
nanti, ibu H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin
belajar.
f) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya
masing - masing

3.1.9. Data tambahan


1) nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran
seperti bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan
buah. Untuk An r dan An P ditambah dengan susu. Minuman yang
13

dikonsumsi teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru
dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.
2) Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar
3) Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
4) Aktivitas sehari –hari
Bpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan
menjaga anak – anak. An R bermain dirumah atau bersama anak – anak
sesusianya diluar rumah.
5) Merokok
Bpk H mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ibu H
mengatakan suaminya juga suka merokok dirumah.

3.1.10. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan An. R An. P Ibu. H Bpk. H
Kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala LK : 35 cm, bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, bersih dan tidak ada benjolan ada benjolan
rambut ikal ada benjolan

Tanda – N = 80 x/i N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


tanda vital R = 24 x/i R = 30 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i
S = 360C S = 36,50C R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 5,2 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
PJ = 100 cm, PJ = 80 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,
kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak
13

anemis, secret anemis, secret anemis anemis


tidak ada tidak ada

Hidung Tidak Bersekret Tidak Tidak ada


bersekret, tidak warna bening, bersekret, tidak kelainan
ada kelainan ada kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab, lembab,
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada ada ada ada pembesaran
pembesaran pembesaran pembesaran kelenjar linfe
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. turgor baik. turgor baik. turgor baik.
LLA = 15 cm LLA = 10 cm

Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan Rewel
13

umum

3.2. Analisa Data


No Data Dx. Masalah
1. Data subjektif Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
- ibu mengatakan anaknya sering pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
demam berhubungan dengan KMK merawat
- ibu mengatakan anaknya sering pilek anggota keluarga yang sedang sakit
Ibu mengatakan mengapa anaknya khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
demam dan pilek
- ibu mengatakan bila anaknya demam
dikompres
Data objektif
- kesadaran kompos mentis
- keadaan umum baik
- terdapat secret pada An. R
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt

2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang bisa


- ibu mengatakan An. P belum lengkap dicegah dengan imunusasi pada An. P
imunisasinya ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H
- imunisasi yang belum didapat adalah berhubungan dengan KMK
hepatitis, BCG, campak memutuskan pemberian imunisasi
- ibu tidak membawa lagi anaknya pada An. P ( 3 bln ).
imunisasi dengan alasan pernah
membawa anaknya tapi tidak jadi
imunisasi karena An. P demam.
- Ibu belum tahu manfaat imunisasi
13

3.3. Diagnosa keperawatan dan scoring


Diagnosa keperawatn yang muncul antara lain :
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya
An R ( 5 th )dengan ISPA.
No Kriteria Score Pembenaran
1. Sifat masalah actual 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda dan
gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA,
belum dilakukan tindakan apapun jika
tidak ditangani akan berlanjut keinfeksi
saluran nafas bawah.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek, tapi
masalah untuk diubah masih terlihat ragu – ragu. Dilihat dari
: jarak yankes tidak terlalu jauh.

 Mudah

3. Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak


untuk dicegah : berlanjut mengingat ispa merupakan
penyakit yang mudah untuk dicegah.
 Cukup Tetapi ibu masih ragu – ragu dalam
merawat anaknya.

4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. R dirasakan betul


masalah : oleh keluarga tetapi keluerga tidak ingin
masalah tersebut segera diatasi.
 tidak segera
diatasi

Total 41/6
13

2.        Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi
pada An. P ( 3 bln ).

No kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 Masalah belum terjadi namun terdapat bahwa
resiko tinggi An. P belum diimunisasi polio, DPT 3, dan
campak. Bila kelurga tidak dimotivasi An. P
untuk diimunisasi maka waktu yang tepat
untuk diimunisasi terlewat.
2. Kemungkinan ½x2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari
masalah untuk sumber dana , jarak klinik dekat. Namun
diubah : cukup pemahaman keluarga beranggapan bahwa bila
anak setelah diimunisasi rewel maka keluarga
tidak mendukung untuk diimunisasi.
3. Potensial 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi masalah
masalah untuk sangat tinggi untuk dicegah sehingga
dicegah : tinggi keluarga mendukung serta kooperatif unutk
kelengkapan imunisasi.

4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak


masalah : masalh diimunisasi An. P akan terjangkit berbagai
dirasakan tapi penyakit terkait dengan tidak lengkapnya
tidak segera imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera
ditangani. mengatasi

1. Prioritas diagnosa keperawatan


a. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
13

b. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P
( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

3.4. INTERVENSI
Diagnosa TUJUAN EVALUASI
TUM TUK KRITE STANDAR
Keperawata INTERVENSI
RIA
n

Tidak Selama 3 1. Selama 1 x Respon ISPA adalah 1.1.1      Diskusikan


efektifnya kali 60 menit , verbal Iinfeksi saluran bersama keluarga,
bersihan kunjungan kunjungan pernafasan akut pengertian ISPA
jalan nafas rumah, keluarga yang ditandai dengan menggunakan
pada An. R kebersihan mampu dengan demam lembar balik
( 5 th ) di jalan nafas mengenal dan pilek. 1.1.2      Tanyakan
keluarga Tn efektif pada masalah ISPA kembali pada
H An R (5 th). pada anggota keluarga tentang
berhubunga keluarga pengertian ISPA
n dengan 1.1.3      Berikan
KMK Dengan cara : pujian atas jawaban
merawat 1.1 yang tepat
anggota Menyebutkan
keluarga pengertian
yang sedang ISPA
sakit
khususnya
An R ( 5 th )
dengan
ISPA.
13

1.2 Respon Menyebutkan 2 1.2.1 Diskusikan


Menyebutkan verbal dari 4 penyebab bersama keluarga,
penyebab ISPA ISPA penyebaba ISPA
- Tertular dengan menggunakan
penderita batuk lembar balik
- Belum 12.2 Motivasi
imunisasi keluarga untuk
lengkap menyebutkan kembali
- kurang gizi penyebab ISPA
- lingkungan 1.2.3 Beri
tempat tinggal reinforcemen positif
yang kurang atas usaha yang
sehat dilakukan keluarga

1.3  Respon - Menyebutkan 1.3.1      Dorong


Mengidentifikas verbal penyebab ISPA keluarga untuk
i penyebab pada anak mengidentifikasi
ISPA penyebab ISPA pada
anak
1.3.2      Beri
reinforcemen positif
atas kemampuan
keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA pada
anak
13

1.4  Respon Menyebutkan 3 1.4.1      Diskusikan


Menyebutkan verbal dari 5 tanda dengan keluarga
tanda – tanda ISPA tentang tanda – tanda
ISPA - Batuk ISPA
- Pilek 1.4.2      Motifasi
- Nafas cepat keluarga untuk
- Demam menyebutkan kembali
- umur 1 – 5 th : tanda – tanda ISPA
40x atau lebih 1.4.3      Beri
per menit reinforcemen positif
- Nafas sesak / atas usaha yang
tarikan dinding dilakukan keluarga
dada

1.5  Respon Menyebutkan 3 1.5.1      Dorong


Menyebutkan 3 verbal dari 5 keluarga untuk
– 5 pencegahan pencegahan menyebutkan
ISPA ISPA : pencegahan ISPA
- Jauhkan anak 1.5.2      Berika
dari penderita reinforcemen positif
batuk atas kemampuan
- Imunisasi keluarga cara
lengkap mencegah ISPA
- Berikan
makanan
bergizi tiap hari
- Jagalah
kebersihan
tubuh, makanan
13

serta
lingkungan

1.6  Respon Kondisi An R 1.6.1      Bantu


Mengidentifikas verbal mengalami keluarga
i masalah ISPA ISPA membandingkan apa
yang terjadi yang telah dijelaskan
pada anggota dengan kondisi An R
keluarga 1.6.2      Motifasi
keluarga untuk
mengidentifikasi
masalah yang timbul
pada anggota
keluarga An. R
1.6.3      Bersama
keluarga
menyimpulkan
masalah yang
dihadapi oleh anggota
keluarga
1.6.4      Beri
reinforcemen positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Selama 1 x Respon Menyebutkan 1 2.1.1 Jelaskan pada
60 menit verbal dari 2 Akibat keluarga akibat lanjut
kunjungan, Lanjut DARI apabila ISPA telah
keluarga ispa yang tidak diobati dengan
13

mampu diobati : menggunakan lembar


mengambil - Gangguan balik
keputusan untuk pertumbuhan 2.1.2 Motifasi
merawat dan keluarga untuk
anggota perkembangan menyebutkan kembali
keluarga yang - Bronchitis akibat lanjut dari
menderita ISPA ISPA yang tidak di
obati
Dengan cara : 2.1.3 Beri
2.1 reinforcement positif
Menyebutkan atas jawaban keluarga
akibat lanjut yang tepat
tidak diobatinya
ISPA

2.2 Respon Keluarga 2.1.4 Diskusikan


Memutuskan verbal memutuskan kembali dengan
untuk merawat untuk merawat keluarga tentang
An. R dengan anggota keinginan keluarga
masalah ISPA keluarga dengan untuk merawat
ISPA anggota keluarga
dengan ISPA
2.1.5 Beri
reinforcemen positif
atas keputusan
keluarga untuk
merawat anggota
keluarga dengan
13

ISPA

3. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 3 3.13 Diskusikan


60 verbal dari 5 dengan keluarga
menitkunjungan pencegahan tentang pencegahan
, keluarga ISPA : ISPA
mampu - Jauhkan anak 3.1.2 Motifasi
merawat dari penderita keluarga untu
anggota batuk menyebutkan
keluarga dengan - Imunisasi pencegahan ISPA
ISPA lengkap 3.1.3 Beri
- Berikan reinforcemen positif
Dengan cara : makanan atas usaha yang
3.1 bergizi tiap hari dilakukan keluarga
Menyebutkan - Jagalah
cara perawatan kebersihan
ISPA di rumah tubuh, makanan
serta
lingkungan
- Jika hidung
tersumbat karna
pilek, bersihkan
lubang hidung
dengan sapu
tangan bersih
- Selama anak
dirawat
dirumah, beri
minum lebih
13

banyak dari
biasanya
- Jangan pakai
selimut atau
pakaian tebal
selama badan
anak masih
panas
- Awasi tanda
penyakit
bertambah
parah, anak
tidak mau
minum, nafas
sesak dan cepat
13

3.2 Melakukan Psikomo Keluarga dapat 3.2.1 Demonstrasikan


kompres dingin tor mendemonstrasi kepada keluarga cara
kan cara melakukan kompres
melakukan dingin
kompres dingin 3.2.2 Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
mebncoba melakukan
kompres dingin
3.2.3 Beri
reinforcemen positif
atas usaha keluarga
3.2.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan tindakan
yang diajarkan jika
diperlukan

3.3 Psikomo Keluarga dapat 3.3.1 Demonstrasikan


Membersihkan tor mendemonstrasi kepada keluarga cara
hidung yang kan dan membersihkan
tersumbat karna membersihkan hidung yang
pilek hidung yang tersumbat
tersumbat karna 3.3.2 Beri
pilek kesempatan keluarga
untuk mencoba
membersihkan
hidung yang
13

tersumbat karena
pilek
3.3.3 Beri
reinforcemen positif
atas usaha
Keluarga

3.3.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan tindakan
yang diajarkan jika
diperlukan
4. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 2 4.1.1 Jelaskan
60 menit verbal dari 3 cara lingkungan yang
kunjungan memodifikasi dapat mencegah
keluarga lingkungan ISPA
mampu untuk mencegah 4.1.2 Motifasi
memodiofikasi ISPA keluarga untuk
lingkungan mengulangi
yang dapat penjelasan yang
mencegah ISPA diberikan
4.1.3 Beri
4.1 reinforcemen positif
Menyebutkan atas jawaban keluarga
cara – cara
memodifikasi
lingkungan
13

4..2 Melakukan Respon Pada kunjungan 4.1.4 Obserfasi


modifikasi efektif, tidak terencana lingkungan rumah
lingkungan respon keluarga pada kunjungan
yang tepat bagi psikomo melakukan terencana
anak tor tindakan 4.1.5 Diskusikan
modifikasi dengan keluarga hal
lingkungan positif yang sudah
dilakukan keluarga
4.1.6 Berikan
reinforcemen positif
atas upaya yang
dilakukan keluarga
5. Setelah 1 x Respon Manfaat 5.1.1 Informasikan
60 menit Verbal kunjungan ke mengenai pengobatan
kunjungan fasilitas dan pendidikan
keluarga kesehatan : kesehatan , yang
mampu - Mendapatkan dapat diperoleh
memanfaatkan pelayanan keluarga di klinik
pelayanan kesehatan atau balai pengobatan
kesehatan pengobatan 5.1.2 Motifasi
ISPA keluarga untuk
Dengan cara - Mendapatkan menyebutkan kembali
5 .1 pendidikan hasil diskusi
Menyebutkan kesehatan 5.1.3 Beri
kembali tentang ISPA reinforcemen positif
manfaat atas hasil yang
kunjungan ke dicapai
fasilitas
13

kesehatan
30

Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :

1.  RV Fasilitas 5.1.1 sebutkan


memanfaatkan kesehatan yang kepada keluarga
pelayanan dapat digunakan beberapa fasilitas
kesehatan : : kesehatan yang dapat
5.1 pelayanan - rumah sakit / digunakan
kesehatan yang puskesmas 5.1.2 diskusikan
dapat - perawat bersama keluarga
dimanfaatkan keluarga berbagai sarana
Praktek doter/ pelayanan kesehatan
bidan yang tersedia yang
   fasilitas dapat digunakan
yankes yang         Jelaskan akan
daspat pentingnya fasilitas
dikunjungi pada pelayanan kesehatan
30

jam kerja selain tersebut


praktek dokter /         Dorong keluarga
bidanh pada untuk mengunjungi
sore hari fasilitas pelayanan
   fasilitas kesehatan
kesehatan yang
mudah
dijangkau akan
mengurangi
biaya dan
kemudahan
dalam
trasportasi
   biaya yang
diperlukan 5.2.1 dukung
sesuai dengan keluarga untuk
yankes yang memutuskan tindakan
digunakan 5.2.2 evaluasi adanya
penurunan sakit
setelah menggunakan
dukungan fasilitas pelayanan
kepada keluarga kesehatan
untuk 5.2.3 beri
menggunakan reinforcement positif
yankes dapat
5.2 memberikan RV mendorong 5.3.1 jelaskan kepada
dukungan keluarga keluarga manfaat
kepada keluarga menguragi / pelayanan kesehatan
untuk mengatasi sakit 5.3.2 dorong keluarga
30

3.5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Hari/ Implementasi Evaluasi


tanggal
Keluartga mampu 1.   mengkaji pengetahuan S :
merawat anggota keluarga tentang cara - ibu mengatakan
keluarga dengan perawatan ISPA : cara perawatan
masalah ISPA: 2.menjelaskan tentang cara ISPA di rumah
merawat anggota keluarga dengan memberikan
dengan masalah ISPA: obat panas sesuai
         jika panas berikan resep atau kompres
obet penurun panas / kompres dingin
dingin, - ibu mengatakan
         jika hidung tersumbat jika anak pilek
bersihkan hidung dengan kain hidung di bersihklan
bersih dengan kain bersih
         selama anak diwarat - Ibu mengatakan
dirumah, beri makan sedikit selama anak dirawat
tapi sering di rumah, makan
         minum lebih banyak sedikit tapi sering
dari biasanya dan jangan
         jangan pakaikan memakai selimut
selimut selama anak masih jika anak panas
panas O:
         pemeriksaan         Keluarga
kesehatan secara teratur pada menyebutkan cara
pelayanan kesehatan merawat ISPA
sesauai standar
        Keluarga
30

mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat
A:
         Keluarga
mampu
menyebutkan cara
perawatan ISPA,
mendemonstrasikan
cara membersihkan
hidung tersumbat
P:
Intervensi
dilanjutkan ke tupen
1 yaitu mengenal
masalah

S:
- Ibu menyebutkan
pengertian ISPA
adalah infeksi
saluran pernafasan
akut yang ditandai
dengan batuk pilek
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
adalah tertular
penderita batuk,
30

imunisasi tidak
lengkap, kurang
gizi, lingkungan
tempat tinggal yang
tidak sehat
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
pada anaknya
adalah tertular
penderita batuk
- Ibu mengatakan
bahwa tanda – tanda
ISPA adalah batuk,
pilek, demam, nafas
cepat dan sesak
1.  Memndiskusikan bersama - Ibu mengatakan
keluarga tentang pengertian bahwa tanda – tanda
ISPA. Infeksi saluran ISPA yang sering
pernafasan akut yang ditandai terjadi pd anaknya
dengan pilek adalah pilek dan
Keluarga 2.Menanyakan kembali pada apabila demam akan
mengenal masalah keluarga tentang pengertian diberikan obat
ISPA ISPA penurun panas
3. Mendiskusikan dengan - Ibu mengatakan
keluarg tentang penyebab pada anaknya tidak
ISPA. Yaitu tertular penderita pernah terjadi sesak
batuk, imunisasi tidak nafas
lengkap, gizi buruk, - Ibu mengatakan
30

lingkungan yang tidak sehat. bahwa anaknya


sering demam pilek
4. Memotifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali O :
penyebab ISPA. - keluarga
5. Mendorong keluarga unutk menyebutkan
mengidentifikasi penyebab pengertian dan
ISPA. penyebab dari ISPA
6. Mendiskusikan bersama sesuai standar
keluarga mengenai tanda – - keluarga
tanda ISPA yaitu : batuk, mengidentifikasi
pilek, demam, nafas cepat. penyebab ISPA
7. Mendorong keluarga untuk yang ada pada
mengidentifikasi tanda – tanda anggota
ISPA pada anak. keluarganya
8. Memotifikasi keluarga - Keluarga
untuk mengidentifikasi menyebutkan tanda
masalah yang timbul pada dan gejala ISPA
anak sesuai dengan
9. Bersama keluarga standard dan
menyimpulkan masalah yang menyebutkan tanda
dihadapi dalam keluarga dan gejala yang ada
10. Memberikan pada keluarga
reinforcement positif atas A :
usaha yang dilakukan - keluarga dapat
keluarga mengenal masalah
ISPA
P:
30

- Lanjutkan ke TUK
berikutnya yaitu
memutuskan
tindakan yang tepat
30

Keluarga dapat 1. mengkaji pengetahuan S :


memutuskan keluarga tentang akibat lanjut - Ibu mengatakan
tindakan yang dari ISPA akibat apabila tidak
tepatdalam 2. Menjelaskan kepada segera di obati
mengatasi masalah keluarga akibat lanjut apabila dapat menyebabkan
ISPA ISPA tidak diobati, yaitu kematian
gangguan pertumbuhan dan - Ibu mengatakan
perkembangan, kematian akan merawat
3. memberi kesempatan anaknya bila
kepada keluarga unutk demam dan pilek
bertanya
4. meminta keluarga O :
untuk mengulang kembali - keluarga
akibta lanjut dari ISPA menyebutkan akibat
5. memotivasi keluarga lanjut dari ISPA
untuk memutuskan tindakan sesuai dengan
merawat anggota keluarga standar
dengan ISPA - keluarga
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA
A:
Keluarga dapat
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA
30

P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan
1. Mengkaji kemampuan terhadap tindakan
keluarga tentang lingkungan keluarga dalam
yang sesuai dengan masalah perawatan rematik
ISPA “ Ny H mengatakan S :
belum dapat untuk         Keluarga
memodifikasi lingkungan mengatakan
yang sesuai dengan masalah lingkunagn yang
ISPA sesuai dengan
2. Menjelaskan tentang penderita ISPA
lingkungan yang sesuai adalah:
dengan maslah ISPA : - Memberikan
- memberikan lingkungan lingkungan yang
yang bersih bersih
- jendela dan pintu dibuka - Jendela dan pintu
Keluarga dapat - ruangan tidak berbau ( asap ) dibuka
memodifikasi 3. meminta keluarga untuk - Ruangan tidak
lingkungan yang mengulang lingkungan yang berbau ( asap )
sesuai dengan sesuai dengan ISPA         Keluarga
masalah ISPA dan 4. mendiskusikan dengan mengatakan bahwa
memanfaatkan keluarga tentang fasilitas fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan kesehatan yang tersedia untuk yang akan
yang ada penderita ISPA dikunjungi adalah
a. Puskesmas ( setiap hari poliklinik
senin s/d sabtu pukul 08.00 O :
30

s/d 112.00 )         Keluarga


b. Rumah sakit atau menyebutkan
poliklinik anak ( setiap hari lingkungan yang
senin s/d sabtu pukul 08.00 sesuai dengan ISPA
s/d 112.00 ) sesuai dengan
c. Bidan setiap hari kerja standar
kecuali hari libur pukul :         Keluarga
08.00 s/d 21.00) memilih salah satu
d. Praktek dokter setiap hari fasilitas kesehatan
kerja kecuali hari libur pukul : yang tersedia
16.00 s/d 21.00 ) A:
5.3 Meminta keluarga untuk Keluarga dapat
memilih salah satu fasilitas memodifikasi
kesehatan yang dapat lingkungan yang
digunakan oleh keluarga sesuai dengan
masalh ISPA dan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang ada
P : intervensi
dilanjutkan untuk
kunjungan yang
tidak direncanakan

Pada kunjungan 1 Menanyakan alasan ibu S :


yang tidak membawa AN. R ke klinik. - ibu mengatakan
direncanakan 2 Menanyakan dan melakukan membawa anaknya
keluarga pemeriksaan kepda An. R berobat karena
30

membawa An. R 3 Mengobservasi kartu demam, pilek.


ke poliklinik berobat An. R - ibu mengatakan
4. Memberikan reinforcement bahwa di
positif bahwa tepat sekali lingkunagnnya
membawa An. R ke klinik banyak yang pilek.
- ibu mengatakan
karena ada panas
sehingga An. R
dibawa berobat.

O : An. R pilek dan


demam.

A : masalah teratasi.

P : ingatkan
kembali ibu untuk
membawa An. P ke
yankes bila tidak
dapat ditangani
dirumah
30
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan

42
DAFTAR PUSTAKA

Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.


http://umitrastikes.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-keluarga-
dengan-anak.
htmlhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3587/1/keperawatan-siti
%20zahara.pdf

Anda mungkin juga menyukai