TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mempermudah kami dalam pembuatan makalah
Ekologi ini hingga akhirnya terselesaikan dengan tepat waktu.Kami juga mengucapkan
terima kasih pada teman-teman, dan keluarga yang telah mendukung kami.
Makalah ini telah kami susun dan kami selesaikan semaksimal mungkin, untuk itu apabila
kami masih terdapat banyak kesalahan dari segi penyusunan dan tata bahasa yang kami
gunakan, kami memohon maaf sebesar – besarnya. Untuk itu apabila teman– teman sekalian
memiliki saran dan kritik kami akan menerima dengan tangan terbuka.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah.Tidak
ada manusia yang sempurna, kecuali Allah.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................................................6
1. Penyakit akibat pencemaran limbah............................................................................6
2. Penyakit akibat pencemaran limbah cair.....................................................................7
3. penyakit akibat pencemaran limbah gas...........................................................................8
BAB IIIPENUTUP........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Bahaya yang senantiasa mengancam kelestarian lingkungan dari waktu ke waktu ialah
“pencemaran”. Ekosistem dari suatu lingkungan dapat terganggu kelestariannya oleh karena
pencemaran. Menurut Pasal 1 angka (14) Undang- Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatakan bahwa pengertian dari
Pencemaran Lingkungan Hidup adalah:
“Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup; zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan”.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai penyakit akibat limbah.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai penyakit akibat limbah cair.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai penyakit akibat limbah gas.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak cara limbah mencemari lingkungan yang akhirnya akan mempengaruhi
kesehatan manusia. Ketika limbah berada di tanah,maka limbah akan mencemari sumber
air, air tanah serta tanaman yang tumbuh disekitarnya untuk kemudian dimakan oleh
manusia. Limbah juga dapat terminum dan bersentuhan langsung dengan kulit manusia atau
termakan oleh binatang laut, misalnya ikan, yang akhirnya dikonsumsi oleh manusia.
Selebihnya, limbah juga bisa menguap ke udara dan terhirup oleh manusia.
Selain itu, ada banyak penyakit yang bisa menyerang manusia ketika sudah tercemar oleh
limbah. Biasanya manusia yang sudah terpapar limbah akan mengalami diare, hepatitis,
MERS, flu burung serta SARS. Ada pun organ tubuh yang akan terpengaruh akibat
pencemaran adalah paru-paru, jantung, darah, ginjal dan limfa.
Salah satunya limbah Pb (logam timbel). Limbah ini akan mengakibatkan penurunan IQ,
kerusakan sel-sel dan organ otak, anemia, gangguan pertumbuhan tulang, kram perut,
kerusakan fungsi syaraf, lemah syaraf motoric, kesulitan belajar, proporsi tubuh relatif lebih
kecil, ada dugaan autis, tremor, cacat mental dan cacat fisik.
Bagi seseorang yang mengalami dampak dari pencemaran limbah ini sebaiknya menghindari
kontak dengan sumber pencemaran, melakukan remediasi lahan yang tercemar agar tidak
terus-menerus terpapar. Selain itu, diwajibkan untuk menjaga asupan gizi sehingga daya
tahan tubuh tidak berkurang.
Meskipun sudah ada regulasi yang mengatur tentang pengolahan limbah, namun masih
diperlukan pengawasan dari berbagai pihak dalam pelaksanaannya. Diperlukan pula pola
hidup sehat untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh limbah.
Air merupakan kebutuhan pokok manusia setelah udara. Air digunakan untuk minum,
memasak, mencuci, mandi, keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air di bumi. Kualitas air menurun karena
adanya berbagai bahan pencemar di dalam air yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Peraturan pemerintah RI No.82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air (Mulia, 2005)
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Bila terjadi pencemaran air, baik berupa bibit penyakit (bakteri, virus, parasit) maupun zat-zat
kimia beracun dan berbahaya , maka akan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan
gangguan ekosistem (Wardhana, 1995).
Air tercemar mikroba pathogen yang dikonsumsi oleh masyarakat dapat menyebabkan
berbagai penyakit menular (Sastrawijaya, 1991; Wardhana, 1995). Penyakit menular yang
disebarkan oleh air disebut penyakit bawaan air (waterborne diseases).
Selain penyakit menular, penggunaan air terkontaminasi zat-zat kimia berbahaya atau
beracun akan memicu terjadinya penyakit tidak menular. Sebagai contoh kasus keracunan
akibat mengkonsumsi air yang terkontaminasi zat-zat kimia beracun (Wardhana, 1995;
Mulia, 2005; Chandra, 2007) adalah:
1. Kasus keracunan Kobalt yang terjadi di Nebraska (Amerika) yang diakibatkan oleh
air yang tercemar kobalt. Akibat dari keracunan kobalt dapat berupa: gagal jantung, tekanan
darah tinggi, pergelangan kaki membengkok, dan kerusakan kelenjar gondok.
2. Penyakit Minamata, yang disebabkan olehmercury (air raksa) yang mencemari air di
teluk Minamata (Jepang). Di dalam air, mercury diubah menjadi methyl mercury oleh
bakteri. Ikan yang terkontaminasi methyl mercury yang dikonsumsi oleh penduduk
menyebabkan keracunan, sehingga mengakibatkan 41 orang meninggal dunia, dan 111
orang menderita cacat fisik.
Air juga dapat berperan sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit pada masyarakat.
Insekta jenis ini disebut sebagai vektor penyakit. Beberapa penyakit yang disebarkan oleh
vektor penyakit .antara lain:
Haemorrhagic Fever) dengan gejala demam dan perdarahan. Penyakit ini menyebar di antara
mesyarakat melalui vektor berupa nyamuk Aedes aegypti (nyamuk yang suka bersarang di air
yang bersih).
2. Filariasis, yang dikenal dengan penyakit kaki gajah (Elephantiasis). Penyebab penyakit ini
adalah cacing bulat kecil (filaria). Vektor penyakit ini berupa nyamuk Culex fatigans. Filaria
dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan saluran limpatik yang mengakibatkan cairan
tubuh tidak bisa mengalir, sehingga terjadi pembengkakan yang semakin lama semakin
membesar dan mengeras.
3. Penyakit Malaria, dengan gejala yang tipikal yaitu berganti-gantinya perasaan panas-
dingin. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa (Plasmodium malariae). Vektor penyakit
Malaria adalah nyamuk Anopheles.
Air yang tercemar zat radioaktif sebagai limbah aplikasi teknologi nuklir sangat berbahaya
bagi kesehatan masyarakat (Slamet,2000). Pengaruh zat radioaktif dapat bersifat akut atau
kronis. Pada kadar yang tinggi, pengaruh zat radioaktif terhadap mahluk hidup bersifat akut
karena terjadinya gangguan proses pembelahan sel dan mengakibatkan rusaknya kromosom.
Pengaruh kronis yang muncul dalam jangka waktu lama dapat terjadi pada genetic (sistem
reproduksi) dan somatik (sel tubuh).
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan telah terjadi sejak lama. Sampai pada
tahun 1930 di Belgia terjadi wabah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Pada tahun-tahun berikutnya, pencemaran udara menyebabkan terjadinya kematian dan kesakitan
dalam proporsi epidemik di beberapa tempat di dunia. Sejak tahun 1930 sampai dengan tahun 1956,
terjadi tujuh bencana pencemaran udara di beberapa tempat di dunia. Bencana pencemaran udara
tersebut menyebabkan berbagai penyakit, terutama penyakit yang tergolong penyakit saluran
pernapasan.
Saat ini, jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan,
sehingga terjadi efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi (Apriyani, 2014). Efek rumah kaca ini
menjadi masalah darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia. Peningkatan suhu di bumi
menyebabkan salju di daerah kutub mencair, sehingga permukaan air laut meningkat. Hal ini
memacu semakin seringnya terjadi banjir di bumi. Zat-zat kimia pencemar lainnya, seperti :
(1) karbon monoksida yang dihasilkan oleh asap motor dan mobil menyebabkan kemampuan darah
untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang,
(2) sulfur dioksida yang meningkat di atmosfer menyebabkan radang paru-paru, bronchitis, dan
gagal jantung, dan (3) timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan olehmanusia,
sehingga menyebabkan keracunan bila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu lama
(konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap
tangan dan kaki, kram, koma dan kematian).
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Air tercemar mikroba pathogen yang dikonsumsi oleh masyarakat dapat menyebabkan
berbagai penyakit menular. Penyakit menular, penggunaan air terkontaminasi zat-zat kimia
berbahaya atau beracun akan memicu terjadinya penyakit tidak menular. sebagai contoh kasus
keracunan akibat mengkonsumsi air yang terkontaminasi zat-zat kimia beracun.
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan telah terjadi sejak lama. sampai pada
tahun 1930 di belgia terjadi wabah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh pencemaran udara.
pada tahun-tahun berikutnya, pencemaran udara menyebabkan terjadinya kematian dan kesakitan
dalam proporsi epidemik di beberapa tempat di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, B. (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dwiyatno B.K. (2007). Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. Klaten: PT Intan Sejati.
Mahida, U. N. 1993. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Penerbit PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Achmadi Umar Fahmi, Analisis Risiko Efek Pencemaran Udara (CO dan Pb) Terhadap Penduduk
Jakarta, Majalah Kedok-teran Indonesia 40: 7 (1990).