NIM : 1401046
Kelas : T.Perminyakan Reg. A 2014
keterangan:
x bar adalah nilai rata-rata hitung (mean)
x merupakan nilai data
n merupakan banyaknya data
Jawab :
Dengan :
fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian
xi = data ke-i
f i x i adalah jumlah hasil dari nilai tengah di kali dengan frekuensi.
f i adalah jumlah frekuensi.
B. Modus
Untuk mencari modus kita dapat menentukan kelas pada tabel dengan
memilih frekuensi yang paling banyak. Berikut rumus data kelompok.
Dengan :
Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
Jawab :
Frekuensi paling banyak adalah 9 pada interval 31 35.
Jadi kelas modus pada interval 31 35.
Tb = 30,5
p=5
d1 = 9 8 = 1
d2 = 9 6 = 3
C. Median
Median merupakan nilai data tengah, median dalam data kelompok memiliki
rumus yang sama dengan mencari Q ( Kuartil ), yaitu :
Dengan :
Qj = Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
Lj = Tepi bawah kelas Qj
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data
Nilai
Frekuensi
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
14
60-69
70-79
80-89
90-99
Total
Untuk mencari Mean, yang kita perlukan yaitu mencari nilai tengah dan jumlah hasil
dari nilai tengah di kali dengan frekuensi. Berikut tabel setelah dicari :
Nilai
Nilai Tengah
Frekuensi
Frekuensi
F1X1
Tepi Kelas
Kumulatif
0-9
0+9 / 2 = 4.5
0 x 4.5 = 0
-0.5 9.5
10-19
10+19 / 2 = 14.5
0+2 = 2
2 x 14.5 = 29
9.5 19.5
20-29
20+29 / 2 = 24.5
2+2 = 4
2 x 24.5 = 49
19.5 29.5
30-39
30+39 / 2 = 34.5
5+4 = 9
5 x 34.5 = 172.5
29.5 39.5
40-49
40+49 / 2 = 44.5
9+8 = 17
8 x 44.5 = 356
39.5 49.5
50-59
50+59 / 2 = 54.5
14
17+14 = 31
14 x 54.5 = 763
49.5 59.5
60-69
60+69 / 2 = 64.5
31+9 = 40
9 x 64.5 = 580.5
59.5 69.5
70-79
70+79 / 2 = 74.5
40+6 = 46
6 x 74.5 = 447
69.5 79.5
80-89
80+89 / 2 = 84.5
46+3 = 49
3 x 84.5 = 253.5
79.5 89.5
90-99
90+99 / 2 = 94.5
49+1 = 50
1 x 94.5 = 94.5
89.5 99.5
2745
P = 10
Total
Jawab :
50
Jika pengukuran sudah dilakukan dengan benar, maka data tidak boleh
dihilangkan dan untuk menghilangkan pencilan, dapat ditambah jumlah
sampel.
Jika pencilan atas tak lebih dari 5% dan pencilan bawah juga tak lebih dari
5%, gunakan Rata-rata Terpotong 5%. Jika pencilan atas/bawah lebih dari 5%
namun tak lebih dari 25%, gunakan Rata-rata Tengah (tidak terdapat di
SPSS).
Jika pencilan atas/bawah ada yang melebih 25%, gunakan Median Estimator.
4) Untuk inferensi, sebaran data harus berdistribusi normal.
Jika sebaran tidak berdistribusi normal, lakukan transformasi. Jika
transformasi dilakukan berulang dan sebaran tetap tidak normal, maka
gunakan Median/Modus untuk kepentingan inferensi.
Catatan: Jika Arithmatic Mean memenuhi syarat untuk digunakan, maka keseluruhan
ukuran pemusatan data, ukuran posisi, dan ukuran dispersi juga dapat digunakan.
B. Median
Median digunakan apabila :
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio
seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal dengan selang
kepercayaan:
2) Digunakan pada data numerik ordinal.
Catatan: Jika Arithmatic Mean tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya
digunakan Median, maka Variansi dan Simpangan Baku juga tak layak untuk
digunakan. Dalam hal ini digunakan Interquartile Range dan Semi Interquartile
Range(tidak terdapat di SPSS) untuk ukuran variasinya.
C. Modus
Modus digunakan apabila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio
seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal begitu pula Median.
2) Digunakan pada data kategorik.
Catatan: Jika Arithmatic Mean dan Median tak memenuhi syarat untuk digunakan
sehingga hanya digunakan Modus, maka Variansi, Simpangan Baku dan Interquartile
Range sertaSemi Interquartile Range juga tak layak untuk digunakan.Dalam hal ini
digunakan Relative Frequency of Modal Value or Class (tidak terdapat di SPSS) dan
yang lainnya.