Di susun oleh
NIM P07120315017
1. Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga
merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada
pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran
pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan
banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai berikut
maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
Dimana:
x = data ke n
x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel
N = banyaknya data
Jawab:
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa jumlah data adalah 11 (n = 11).
Dengan menggunakan rumus kita dapat menghitung rata-ratanya.
Jawab:
Jawab:
Dari soal diketahui jumlah mahasiswa sebelum nilai Andi dimasukkan adalah
29 (n = 29) dan rata-ratanya adalah 70 ( = 70). Total keseluruhan nilai
mahasiswa sebelum nilai Andi dimasukkan adalah
Berikut ini adalah data nilai mahasiswa untuk mata kuliah statistika, nilai
mahasiswa diurutkan dari yang terendah ke yang tertinggi: 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5,
5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 9. Menurut pertimbangan dosen, mahasiswa
harus mengulang ujian kembali untuk memperbaiki nilai apabila nilai yang
mereka dapatkan berada di bawah rata-rata. Berapa orangkah yang harus
memperbaiki nilainya tersebut?
Jawab:
Jawab:
2. Median
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut
urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol
untuk median adalah Me. Dengan median Me, maka 50% dari banyak data
nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya
paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median, dibedakan untuk
banyak data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil, setelah
data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat
di tengah. Median bisa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan
dalam berbagai analisis statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat
positif dari variansi. Secara umum, variansi dirumuskun sabagai :
Contoh:
Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86,
92, dan 79. Tentukan median populasi ini.
jawab: Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh 79
82 86 92 93
Kada nikotin yang berasal dari sebuah contoh acak enam batang rokok cap
tertentu adalah 2.3, 2.7, 2.5, 2.9, 3.1, dan 1.9 miligram. Tentukan mediannya.
jawab: Bila kadar nikotin itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar,
maka diperoleh 1.9 2.3 2.5 2.7 2.9 3.1
Selain itu juga dapat dicari median dari data yang telah tersusun dalam bentuk
distribusi frekuensi. Rumus yang digunakan ada dua, yaitu
Dimana :
Bak = batas kelas atas median
c = lebar kelas
s’ = selisih antara nomor frekuensi median dengan frekuensi kumulatif sampai
kelas median
fM = frekuensi kelas median
Sebelum menggunakan kedua rumus di atas, terlebih dahulu harus ditentukan
kelas yang menjadi kelas median. Kelas median adalah kelas yang memuat
nomor frekuensi median, dan nomor frekuensi median ini ditentukan dengan
membagi keseluruhan data dengan dua.
3. Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi,
jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus.
Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik
yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita
menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum
tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang
(2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik
menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya
sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan
menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i =
Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sesudahnya
Contoh:
Sumbangan dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai
berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp
8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang
terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah Rp 9.000.
Dari dua belas pelajar sekolah lanjutan tingkat atas yang diambil secara acak
dicatat berapa kali mereka menonton film selama sebulan lalu. Data yang
diperoleh adalah 2, 0, 3, 1, 2, 4, 2, 5, 4, 0, 1 dan 4. Dalam kasus ini terdapat dua
modu, yaitu 2 dan 4, karena 2 dan 4 terdapat dengan frekuensi tertinggi.
Distribusi demikian dikatakan bimodus.
4. Standar deviasi
Standar Deviasi dan Varians Salah satu teknik statistik yg digunakan untuk
menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat
semua deviasi nilai-nilai individual thd rata-rata kelompok. Sedangkan akar
dari varians disebut dengan standar deviasi atau simpangan baku.
Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku merupakan variasi sebaran data.
Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data makin sama Jika
sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama. Semakin besar
nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi.
Dengan :
Number1, number2, … adalah 1-255 argumen yang sesuai dengan sampel
populasi. Anda juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array,
bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.
a) Keterangan
STDEV mengasumsikan bahwa argumen adalah contoh dari populasi. Jika
data anda mewakili seluruh populasi, untuk menghitung deviasi standar
menggunakan STDEVP.
b) Standar deviasi dihitung menggunakan metode “n-1″ .
c) Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang
mengandung angka.
d) Nilai-nilai logis dan representasi teks dari nomor yang Anda ketik langsung
ke daftar argumen akan dihitung.
e) Jika argumen adalah sebuah array atau referensi, hanya nomor/angka dalam
array atau referensi yang akan dihitung. Sel kosong, nilai-nilai logis, teks,
atau nilai-nilai kesalahan dalam array atau referensi akan diabaikan.
f) Argumen yang kesalahan nilai atau teks yang tidak dapat diterjemahkan ke
dalam nomor/angka akan menyebabkan kesalahan.
g) Jika Anda ingin memasukkan nilai-nilai logis dan representasi teks angka
dalam referensi sebagai bagian dari perhitungan, gunakan fungsi STDEVA.
Dimana:
x = data ke n
x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel
n = banyaknya data
variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan
dalam berbagai analisis statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat
positif dari variansi. Secara umum, variansi dirumuskun sabagai :
Jika kita memiliki n observasi yaitu X1,X2,….Xn, dan diketahui Xbar adalah
rata-rata sampel yang dimiliki, maka variansi dapat dihitung sebagai :
Contoh: