Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASSIEN DENGAN

ISOLASI SOSIAL

SP 1 pasien : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi
sosial, membantu pasien mengenal manfaat berhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan.

Orientasi (Perkenalan):
Selamat pagi! Saya perawat satria. Saya senang dipanggil Satria. Saya perawat disini.
Siapa nama Anda? senang dipanggil apa?
Apa keluhan D hari ini? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan
teman-teman D? Mau di mana kita bercakap? Bagaimana kalau di ruang tamu? Mau
berapa lama, D? Bagaimana kalau 15 menit?

Kerja :

Siapa saja yang tinggal serumah dengan D? Siapa yang paling dekat dengan D? Siapa
yang jarang bercakap-cakap dengan D? Apa yang membuat D jarang bercakap-cakap
dengannya?
Apa yang D rasakan selama D dirawat disini? D merasa sendirian? Siapa saja yang D
kenal di ruangan ini?
Apa saja kegiatan yang biasa D lakukan dengan teman yang D kenal?
Apa yang menghambat D dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang lain?
Menurut D, apa saja manfaatnya kalau kita memiliki teman? Wah benar, ada teman
bercakap-cakap. Apa lagi? (Sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah, apa
kerugiannya kalau D tidak memiliki teman? Ya, apa lagi? (Sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa). Nah, banyak juga ruginya tidak punya teman, ya? Jadi, apakah
D belajar bergaul dengan orang lain?
Bagus! Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?
Begini lho D, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita, nama
panggilan yang kita suka, asal kita, dan hobi kita. Contohnya : Nama saya Satria, senang
dipanggil D. Asal saya dari kota MATARAM, hobi saya berenang.
Ayo D dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan D. Coba berkenalan dengan saya! Coba
sekali lagi. Bagus sekali!
Setelah D berkenalan dengan orang tersebut D bisa melanjutkan percakapan tentang hal-
hal yang menyenangkan D bicarakan, misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang
keluarga, pekerjaan, dan sebagainya.
Terminasi :
Bagaimana perasaan D setelah kita latihan berkenalan?
D tadi sudah mempraktikkan cara berkenalan dengan baik sekali. Selanjutnya D dapat
mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi sehingga D lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain. D mau mempraktikkan ke orang lain? Bagaimana kalau D mencoba
berkenalan dengan teman saya, perawat A. Bagaimana, D mau kan?
Besok pagi jam 11.00 saya dating ke sini ya untuk mengajak D berkenalan dengan perawat
A, bagaimana D mau kan?
Baiklah, sampai jumpa!

SP 2 pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama
[perawat]).

Orientasi :
Selamat pagi D! bagaimana perasaan D hari ini?
Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?
Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan Suster!
Bagus sekali, D masih ingat. Nah, seperti janji saya, saya akan mengajak D mencoba
berkenalan dengan teman saya, perawat A. Tidak lama kok, sekitar 10 menit.
Ayo kita temui perawat A disana!

Kerja :
(Bersama-sama D, perawat mendekati perawat A)
Selamat pagi perawat A, D ingin berkenalan dengan A. Baiklah D, D bisa berkenalan
dengan perawat A seperti yang kita praktikkan kemarin. (Pasien mendemostrasikan cara
berkenalan dengan perawat A. Memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan nama
perawat, dan seterusnya.)
Ada lagi yang D ingin tanyakan kepada perawat D? Coba tanyakan tentang keluarga
perawat D!
Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, D dapat menyudahi perkenalan ini. Lalu D, bisa
buat janji untuk bertemu lagi dengan perawat A, misalnya jam 1 siang nanti.
Baiklah perawat A, karena D sudah selesai berkenalan, saya dan D akan kembali ke
ruangan D. Selamat pagi! (Bersama pasien, perawat Mira meninggalkan perawat A
untuk melakukan terminasi dengan D di tempat lain.)
Terminasi :
Bagaimana perasaan D setelah berkenalan dengan perawat A?
D tampak bagus sekali saat berkenalan tadi.
Pertahankan terus apa yang sudah D lakukan tadi. jangan lupa untuk menanyakan topik
lain supaya perkenalan berjalan lancar, misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan
sebagainya. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain? mari kita masukkan ke dalam
jadwal. Mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik, nanti D coba sendiri.
Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai besok!

SP 3 pasien : Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang kedua).

Orientasi :
Selamat pagi D! Bagaimana perasaan D hari ini?
Apakah D bercakap-cakap dengan perawat A kemarin siang (jika jawaban pasien, ya,
perawat dapat melanjutkan komunikasi berikutnya dengan pasien lain).
Bagaimana perasaan D setelah bercakap-cakap dengan perawat D kemarin siang?
Bagus sekali D menjadi senang karena punya teman lagi!
Kalau begitu D ingin punya banyak teman lagi?
Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan teman seruangan D yang lain,
yaitu B. Seperti biasa, kira-kira 10 menit. Mari kita temui dia di ruang makan.
Kerja :
(Bersama-sama D, perawat mendekati pasien lain)
Selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan.
Baiklah D, D sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang telah D lakukan
sebelumnya. (Pasien mendemostrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan
nama, nama panggilan, asal, hobi, dan menanyakan hal yang sama)
Ada lagi yang D ingin tanyakan kepada B? Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan,
D bisa sudahi perkenalan ini. Lalu D bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi
jam 4 sore nanti (D membuat janji untuk bertemu kembali dengan B).
Baiklah B, karena D sudah selesai berkenalan, saya dan D akan kembali ke ruangan D.
Selamat pagi (bersama pasien perawat meninggalkan B untuk melakukan terminasi
dengan D di tempat lain).
Terminasi :
Bagaimana perasaan D setelah berkenalan dengan B?
Dibandingkan kemarin pagi, D tampak lebih baik ketika berkenalan dengan B.
Pertahankan apa yang sudah D lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu kembali dengan
B jam 4 sore nanti.
Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain
kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi, satu hari D dapat berbincang-bincang dengan
orang lain sebanyak 3 kali, jam 10 pagi, jam 1 siang dan jam 8 malam, D bisa bertemu
dengan A, dan tambah dengan pasien yang baru dikenal. Selanjutnya D bisa berkenalan
dengan orang lain lagi secara bertahap. Bagaimana D, setuju kan?
Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman D. Pada jam yang sama
dan tempat yang sama ya.
Sampai besok!
TUGAS INDIVIDU
NASKAH ROLEPLAY ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASSIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL

DI SUSUN OLEH:
I GEDE DARMA SATRIA UTAMA
NIM: P07120315017

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D.IV KEPERAWATAN MATARAM
2017

Anda mungkin juga menyukai