Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belangka

Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam analisis

statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan

suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu

diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika

deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna.

Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam

berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan

penafsiran (Aunudin, 1989).

Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran pemusatan data

meliputi nilai rata-rata (median), modus, median dan quartil. Sedangkan ukuran penyebaran data meliputi ragam

(variance) dan simpangan baku (standard deviation).

1.2  Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah ini sebagai berikut :

1.      Pengertian Mean, Median, Modus ?

2.      Kelebihan dan Kekurangan Rata-rata, Median dan Modus ?

3.      Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus ?

BAB II

LANDASAN TEORI

3.1         Pengertian Mean, Median, Modus

3.1.1        Pengertian Mean

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah

data dengan banyaknya data. Mean adalah sebuah rata-rata dari data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah

"Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu" (Sutrisno Hadi; 1998).

Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan statistik

karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat

digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.

Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita

memiliki N data sebagai berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :

Dimana:

x = data ke n

x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel

n = banyaknya data
Bisa juga Menghitung mean

a) Rumus Mean Hitung dari Data Tunggal

b) Rumus Mean Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi

Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian

xi = data ke-i

c) Rumus Mean Hitung Gabungan

3.1.2        PengertianMedian

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan  nilainya. Bisa juga nilai tengah

dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me.  Dengan median Me, maka 50% dari banyak data

nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam 

mencari median, dibedakan  untuk banyak data ganjil  dan banyak data genap.  Untuk  banyak data ganjil, setelah

data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis

statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum, variansi dirumuskun sabagai :

Contoh:

Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86, 92, dan 79. Tentukan median populasi

ini.

jawab: Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh  79 82 86 92 93

Oleh karena itu medianya adalah 86

Kada nikotin yang berasal dari sebuah contoh acak enam batang rokok cap tertentu adalah 2.3, 2.7, 2.5,

2.9, 3.1, dan 1.9 miligram. Tentukan mediannya.

jawab: Bila kadar nikotin itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, maka diperoleh 1.9 2.3 2.5 2.7 2.9 3.1
Maka mediannya adalah rata-rata dari 2.5 dan 2.7, yaitu

Selain itu juga dapat dicari median dari data yang telah tersusun dalam bentuk distribusi frekuensi. Rumus yang

digunakan ada dua, yaitu

Dimana :

Bak = batas kelas atas median

c =  lebar kelas

s’ = selisih antara nomor frekuensi median dengan frekuensi kumulatif sampai kelas median

fM = frekuensi kelas median

Sebelum menggunakan kedua rumus di atas, terlebih dahulu harus ditentukan kelas yang menjadi kelas median.

Kelas median adalah kelas yang memuat nomor frekuensi median, dan nomor frekuensi median ini ditentukan

dengan membagi keseluruhan data dengan dua.

3.1.3        Pengertian Modus

Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari

kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala

kategorik yaitu nominal atau ordinal.

Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang

tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-

kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan

modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100

orang yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:

Modus digunakan untuk mencari suatu pasangan yang cocok dengan kita eh , ,  salah. Dalam Statistik,

modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Misalkan dalam mengamati tiga jenis

pohon mangga, Mangga Mana lagi (A), Mana Lainnya (B) dan Mana nih mangganya (C). Pengamatan tertuju pada

buah masing-masing mangga. Kita duduk dibawahnya selama 2 hari berturut-turut tanpa mandi. Selama dua hari

duduk dibawah pohon mangga, terjadi sebuah fenomena alam, yaitu jatuhnya buah mangga tanpa tersentuh.  Hasil

pengamatan selama dua hari diketahui bahwa hari pertama pohon mangga A menjatuhkan 3 buahnya, Pohon

Mangga B menjatuhkan 2 buah mangganya dan pohon mangga C menjatuhkan 6 buah mangganya. Hari berikutnya

Mangga A menjatuhkan 4 Mangga B menjatuhkan 8 dan Mangga C menjatuhkan 2 buahnya. Sehingga jika diambil

kesimpulan maka yang jadi modus adalah pohon mangga B karena pohon mangga B lebih sering menjatuhkan

buahnya daripada kedua pohon yang lainnya

 Data yang belum dikelompokkan

Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan

mo.

Data yang telah dikelompokkan


Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:

Dengan : Mo = Modus

L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas

b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya

Contoh:

Sumbangan dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai berikut: Rp 9.000, Rp

10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu

nilai yang terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah Rp 9.000.

Dari dua belas pelajar sekolah lanjutan tingkat atas yang diambil secara acak dicatat berapa kali mereka

menonton film selama sebulan lalu. Data yang diperoleh adalah 2, 0, 3, 1, 2, 4, 2, 5, 4, 0, 1 dan 4. Dalam kasus ini

terdapat dua modu, yaitu 2 dan 4, karena 2 dan 4 terdapat dengan frekuensi tertinggi. Distribusi demikian dikatakan

bimodus.

3.2         Kelebihan dan Kekurangan Rata-rata, Median dan Modus

1.      Mea

Kelebihan

Rata-rata lebih populer dan lebih mudah digunakan.

Dalam satu set data, rata-rata selalu ada dan hanya ada satu rata-rata.

Dalam penghitungannya selalu mempertimbangkan semua nilai data.

Tidak peka terhadap penambahan jumlah data.

Variasinya paling stabil.

Cocok digunakan untuk data yang homogen.

Kelemahan

Sangat peka terhadap data ekstrim. Jika data ekstrimnya banyak, rata-rata menjadi kurang mewakili (representatif).

Tidak dapat digunakan untuk data kualitatif.

Tidak cocok untuk data heterogen.

2.      Median

Kelebihan

Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim.

Dapat digunakan untuk data kualitatif maupun kuantitatif.

Cocok untuk data heterogen.

Kelemahan

Tidak mempertimbangkan semua nilai data.

Kurang menggambarkan rata-rata populasi.


Peka terhadap penambahan jumlah data.

3.      Modus

Kelebihan

Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim.

Cocok digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif.

Kelemahan

Modus tidak selalu ada dalam satu set data.

Kadang dalam satu set data terdapat dua atau lebih modus. Jika hal itu terjadi modus menjadi sulit digunakan.

Kurang mempertimbangkan semua nilai.

Peka terhadap penambahan jumlah data.

3.3          Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus

Jika rata-rata, median dan modus memiliki nilai yang sama, maka nilai rata-rata, median dan modus akan

terletak pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi. Kurva distribusi frekuensi tersebut akan terbentuk simetris.

Jika rata-rata lebih besar dari median, dan median lebih besar dari modus, maka pada kurva distribusi

frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kanan, sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di

sebelah kiri. Kurva distribusi frekuensi akan terbentuk menceng ke kiri.


Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada kurva distribusi
frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri, sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah
kanan. Kurva distribusi frekuensi akan terbentuk menceng ke kanan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,

menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.

Dalam menghitung pengukuran gejala pusat seperti mean, modus, median dan quartile harus berkesinambungan

satu sama lain atau dapat di katakan terstruktur. Karna kesaalahan dalan satu soal pengerjaan saja bisa membuat

salah soal-soal selanjutnya.

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah

data dengan banyaknya data. Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan  nilainya

3.2 Saran

Saran kami yakni dengan adanya statistik dasar dalam mata kuliah maka manfaatkanlah ilmu yang ada di

mata kuliah statistik dasar guna menjadikan dan mengarahkan kita kearah yang baik. Sehingga tercipta nilai karakter
bangsa.dan bisa menghitung

DAFTAR PUSTAKA

_____ http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/mengnal-definisi-mean-median-dan-modus.html tanggal 22 Maret

2016 12:16

Suharyadi, & Purwanto. (2009). In Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana. (1991). In Statistika. Bandung: Tarsito.

Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statitika. Jakarta: Alfabeta

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook


Newer PostOlder PostHome

4 comments:

1.

Unknown20 February 2017 at 04:32

Min, untuk gambarnya kok ga muncul terus ya:(

Reply

Replies

1.

Unknown21 February 2019 at 20:16


kurang koneksi
Reply

2.

astri8 September 2019 at 23:34

mau tanya dong min klo misal di proposal harus pilih salah satu antara mean, median, dan modus
yang cocok dalam judul" pengaruh hasil belajar, quasi experiment satu kelas mana yang cocok, dan
alasannya kenapa min

Reply

3.

rudranshjha117 July 2020 at 05:14

I want you, all of you. I want to feel you inside me, deep inside me. I want you to tell me when you’re
going to cum, hear you moan my name and fuck me harder. Hey, i am looking for an online sexual
partner ;) Click on my boobs if you are interested (. )( .)

Reply

Subscribe to: Post Comments (Atom)


SOCIAL PROFILES
 Popular
 Tags
 Blog Archives
TRANSLATE

Diberdayakan oleh  Terjemahan


Makalah Mean, Median dan Modus
BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belangka Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran
pemusatan data yang termasuk kedalam analisis...


antropologi perkotaan (urban anthropology)
1.       Yang dimaksud dengan antropologi perkotaan adalah : Kota merupakan ruang sentra kehidupan
yang dapat dilihat dari berbagai sudu...


Klasifikasi dan Morfologi Artemia salina
Pendahuluan Pakan alami merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan produksi benih ikan
maupun udang, pakan alami merupa...


Makalah pengolaan limbah padat dan Cair
BAB I PRNDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan
manusia. Taukan anda berasal dari manakah li...


Makalah Manusia dan makhluk lain
BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang             Pengetahuan tentang kedudukan manusia merupakan
bagian yang sangat penting, karena...


BISNIS PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaesis Guineensis Jacq)
PENDALUAN Teknik budidaya yang mulai berkembang memicu minat investasi kelapa sawit di
Indonesia. Salah satu bagian dari budidaya yang...


jembatan las [ bridge welding ]
PENDAHULUAN 1.1               Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan pembangunan jembatan
merupakan hal  yang paling efekti...
 PROPOSAL KEGIATAN PENSI SMA NEGERI 1 DEWANTARA DALAM RANGKA ACARA
HUT RI KE 74
I. PENDAHULUAN             Seiring perkembangan waktu dan pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi, serta kurangnya minat d...


Makalah Pemberian obat melalui Injeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan
melalui injeksi yang aman. Perawat jug...
 PENANGAN DAN PENGAWETAN HASIL PERIKANAN {Handlers AND PRESERVATION OF
FISHERY}
A.DASAR PENANGANAN DAN PENGAWETAN HASIL PERIKANAN Dasar pengawetan/penanganan
ikan adalah mempertahankan kesegaran ikan dan mutu ikan ...

LABELS

 Salam persahabatan tanpa batas

BLOG ARCHIVE

 ►  2019 (29)
 ▼  2016 (37)
o ►  July (2)
o ►  May (5)
o ▼  April (27)
 if you dare to dream #berani bermimpi
 Why Fear Learning of Islam
 ( Weeping Angel Gabriel) Malaikat Jibril Menangis
 PENANGAN DAN PENGAWETAN HASIL PERIKANAN {Handlers ...
 TANGISAN RASULULLAH
 BUSINESS DEVELOPMENT KERIPIK SINGKONG [USAHA PEMBU...
 antropologi perkotaan (urban anthropology)
 jembatan las [ bridge welding ]
 Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele di Kol...
 BUNGA KEMUNING (yellow flowers)
 Laporan Praktikum
 Cari Kerja VS Cari Uang #Job Search VS searching ...
 Ayo Kita Korupsi
 BUM Desa
 SACRIFICE MOTHERHOOD #PENGORBANAN SEORANG IBU
 lagu Aceh terbaru dizaman #abang jam 3 malam plng
 Makalah teori grafitasi
 ‫إِنَّ ٱهَّلل َ اَل يَغ‬
 Makalah Manusia dan makhluk lain
 MEMBUAT MIE ACEH
 ILMU ANTROPOLOGI KARANGAN KOENTJARANINGRAT
 THE GREENHOUSE EFFECT
 Nama Pahlawan Indonesia
 Ikan Manfish
 Makalah Pemberian obat melalui Injeksi
 Makalah Mean, Median dan Modus
 Makalah pengolaan limbah padat dan Cair
o ►  March (3)

BLOGGER TEMPLATES
BLOGGER TEMPLATES

 
https://schoolkuliah.blogspot.com/2016/04/makalah-mean-median-dan-modus.html
PENGOLAHAN DATA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Dasar


Dosen : Jajang Rahmatudin M.Pd

Disusun oleh :
ASEP LUQMAN FIRMANSYAH
150631006
PIPIT DIAH SAPITRI
150631005

PROGRAM SARJANA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2017

A.    Pengertian Ukuran Tendensi Sentral Beserta Macam - macamnya


Menurut Saleh (1998 : 13-14), pengukuran nilai sentral merupakan suatu usaha yang
ditujukan untuk mengukur besarnya nilai rata-rata dari distribusi data yang telah diperoleh dalam
penelitian tersebut. Untuk mengukur besarnya nilai rata-rata, maka perlu dibedakan secara jelas
pengelompokkan data tersebut ke dalam data yang berkelompok (Group Data) atau data yang
tidak berkelompok (Un-group Data).
Di samping pengelompokkan data, perlu dipertimbangkan pula metode penelitian yang
dilakukan dalam pengumpulan datanya, apakah berdasarkan populasi atau data sampel. Apabila
penelitian dilakukan berdasarkan populasi, maka sifat-sifat (karakteristik) dari populasi tersebut
disebut sebagai parameter, tetapi bila penelitian dilakukan dengan data sampel maka sifat-sifat
(karakteristik) dari sampel tersebut disebut sebagai statistik. Jadi pada dasarnya statistik
dipergunakan untuk menarik kesimpulan terhadap sifat-sifat populasi yang sebenarnya
berdasarkan hasil pengamatan data sampel.
Besarnya ukuran (nilai) rata-rata dapat dibedakan ke dalam berbagai jenis pengukuran
yang masing-masing memiliki sifat yang sangat berbeda. Ukuran rata-rata yang biasanya
digunakan dapat dibedakan menjadi :
1. Rata-rata hitung (Mean)
2. Median
3. Modus
Dalam pengukuran nilai-nilai diatas sebenarnya perlu dibagi ke dalam 2 jenis data yang
dapat dibedakan menjadi un group data (data tak berkelompok) dan group data (data
berkelompok). Yang dimaksud dengan group data adalah sejumlah data tertentu yang
memungkinkan dibuat ke dalam jumlah kelas tertentu dan interval kelasnya.
Riduwan (2010 : 101) menyatakan pengukuran tendensi sentral (pengukuran gejala pusat)
dan ukuran penempatan (ukuran letak sebagai pengembangan dari beberapa penyajian data yang
berbentuk tabel, grafis dan diagram). Pengukuran tendensi sentral dan ukuran penempatan
digunakan untuk menjaring data yang menunjukkan pusat atau pertengahan dari gugusan data
yang menyebar. Harga rata-rata dari kelompok data itu, diperkirakan dapat mewakili seluruh
harga data yang ada dalam kelompok tersebut.ukuran data sampel dinamakan statistik sedangkan
ukuran populasi dinamakan parameter. Pengukuran tendensi sentral terdiri dari rata-rata hitung
(mean), rata-rata ukur, rata-rata harmonik, modus (mode) sedangkan ukuran penempatan terdiri
dari median, kuartil, desil, persentil.

B.     Rata-rata Hitung (Mean)


Saleh (1998 : 14) mengatakan mean menunjukkan nilai rata-rata dan pada data yang
tersedia dimana nilai rata-rata hitung merupakan penjumlahan bilangan/nilai daripada
pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan yang ada. Menurut Siregar (2010 : 20) Rata-rata
hitung adalah jumlah dari serangkaian data dibagi dengan jumlah data. Sedangkan menurut
Rachman (1996 : 15) Mean adalah jumlah nilai dibagi dengan jumlah/banyaknya individu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Rata-rata hitung adalah jumlah dari seluruh data dibagi dengan
jumlah/banyaknya data.
1.      Mean Aritmetik
a.       Data tunggal
b.      Berikut adalah rumus mean data tunggal menurut Siregar (2010 : 20)

Keterangan :
 𝑥̅ = mean
∑ 𝑥𝑖 = nilai tiap data
n = jumlah data

Contoh soal :
Apabila ada 6 orang mahasiswa menikuti tes dengan nilai masing-masing 80,70,90,50,85,60
carilah nilai rata-rata hitungnya (mean)

Penyelesaian !

c.       Data berkelompok
Rumus mean untuk data berkelompok menurut Syofian Siregar (2010 : 21-23) adalah

Keterangan :
𝑡𝑖 = titik tengah kelas ke i
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke i
𝑥̅ = mean

Contoh soal:
Diketahui nilai ujian mata kuliah statistika untuk kelas Selasa pagi ruang R.506 di Fakultas
Komunikasi Universitas “Z” yang diikuti oleh 65 orang mahasiswa adalah sebagai berikut

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika


Kelas Interval Kelas Frekuensi
1 25-34 6
2 35-44 8
3 45-54 11
4 55-64 14
5 65-74 12
6 75-84 8
7 85-94 6
Jumlah 65

Berapakah nilai rata-rata hitung untuk nilai statistika ?

Penyelesaian :
Titik tengah Frekuensi Perkalian
No. Interval Kelas (ti) (fi) (ti.fi)
25-34 29,5 6 177
35-44 39,5 8 316
45-54 49,5 11 544
55-64 59,5 14 833
65-74 69,5 12 834
75-84 79,5 8 636
85-94 89,5 6 537
Jumlah                                                65 3877

                                                
umus Mean, Median dan Modus
Pada bagian di bawah ini akan dijelaskan beberapa rumus yaitu yang berkaitan
dengan mean, median, dan modus.

Rumus Mean
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa mean merupakan nilai rata-rata
suatu data. Nilai rata-rata merupakan hasil bagi antara jumlah nilai keseluruhan
dengan banyaknya data yang diolah. Secara matematis, mean (nilai rata-rata)
dapat dituliskan sebagai

Rumus di atas merupakan rumus menentukan mean (nilai rata-rata) pada data
tunggal. Selanjutnya akan dijelaskan rumus mean data kelompok.

Rumus Mean Data Kelompok


Sedikit berbeda dengan rumus mean (nilai rata-rata) pada data tunggal, rumus
mean untuk data kelompok dirumuskan sebagai berikut.

Rumus Median
Cara menentukan median pada data tunggal cukup mudah.

Kita dapat mengurutkannya dari data terkecil ke data terbesar. Jika banyak data
ganjil tentu kita langsung bisa menentukan nilai tengahnya.
Bagaimana jika banyaknya data genap?

Pada data tunggal untuk menentukan median yaitu:

Misalkan banyaknya data n, jika n ganjil maka median ditentukan dengan

Med = xn/2
Jika banyaknya data genap, maka

Akan dijelaskan mengenai median data kelompok.

Rumus Median Data Kelompok


Median data kelompok dapat ditentukan jika kita telah mengetahui kelas
mediannya. Carilah kelas data yang memuat data nilai tengah. Median data
kelompok dapat ditentukan dengan

Med = tb + ((n/2) – Fkum)/fi) k


Keterangan:
 Med : median
 tb : tepi bawah kelas median
 n  : banyaknya data
 Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
 fi   : frekuensi kelas median
 K     : panjang kelas

Anda mungkin juga menyukai