Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

MODUL BAHAN AJAR

ILMU BIOMEDIK DASAR

Tim Penyusun :
AGUSCIK,S.Kep,NS, M.Kes
SRI MARTINI, SKP, M.Kes
REHANA, SPD, M.Kes
FAYZA YUNIATI, SPD, M.Kes

1
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan bahan ajar Ilmu
Biomedik Dasar ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
bahan ajar ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran di Jurusan Keperawatan
Palembang.

Harapan saya semoga bahan ajar ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para mahasiswa. Kritik dan Saran yang membangun sangat saya
harapkan guna memperbaiki bentuk maupun isi bahan ajar ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Bahan ajar ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan ilmu
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca khususnya mahasiswa untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan bahan ajar ini.

2
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

DAFTAR ISI

K a t a P e n g a n t a r . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . . . .
D a f t a r I s i . .. . . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . . . . .
P e n d a h u l u a n .. . ... . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .
M O D UL 5 Ko n s e p P e r a wa t a n K e s e h a t a n Ke l u a r g a .. . . .. . .
P e n d a h u l u a n .. . ... . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .
Tu ju a n . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .
Ke g i a t a n
Indikator
Uraian Materi
L a t i ha n . . .. . .. . .. . . .. . .. . ... . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .
R a n g k u ma n . . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . ..

S e n a r a i .. . .. . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. .
D a f t a r P u s t a k a . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. .

3
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

MODUL 1
Dasar-dasar anatomi fisiologi,sistem
hematologi dan imunitas,

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petunjuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa
untuk memahami konsep Dasar-dasar anatomi fisiologi,sistem
hematologi dan imunitas, berbasis teori.

RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi pada mata kuliah
Asuhan keperawatan pada semua usia

4
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

PETUNJUK BELAJAR
Pada modul ini, mahasiswa akan mempelajari konsep Dasar-
dasar anatomi fisiologi,sistem hematologi dan imunitas,
berbasis teori.

SESUAIKAN SILABUS
1. Mempelajari tujuan pada setiap kegiatan
2. Mempelajari materi secara berta hap pada setiap kegiatan
mulai membahas Pengertian Dasar-dasar anatomi
fisiologi,sistem hematologi dan imunitas
3. Mempelajari rangkuman pada setiap kegiatan belajar.
4. Mengerjakan tes formatif pada setiap akhir kegiatan.

Kon sep dasar -d asar anato mi fisiolo gi,sistem


h emato log i d an i mu nitas,sistem k ard iov asku ler

 150 Menit

5
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

PENDAHULUAN
Narasi pengantar dari materi sesuai judul/ apersepsi/ membangun konteks persepsi

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu


memahami konsep dasar-dasar anatomi fisiologi,sistem hematologi dan imunitas,
dengan :
1. menjelaskan dan memahami pengertian konsep dasar-dasar anatomi fisiologi
2. menjelaskan dan memahami sistem hematologi
3. menjelaskan dan memahami sistem imunitas

SESUAI SILABUS
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Akan mempelajari konsep Dasar-dasar anatomi fisiologi,
sistem hematologi dan imunitas, serta sistem kardiovaskuler

INDIKATOR PEMBELAJARAN

6
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

SESUAI RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa mampu :

1. menjelaskan pengertian konsep dasar-dasar anatomi fisiologi,sistem


hematologi dan imunitas,

2. mengidentifikasi sistem hematologi dan imunitas,

3. memahami sistem hematologi dan imunitas,

URAIAN MATERI

MATERI RENCANA PROGRAM


PEMBELAJARAN
A. Pengertian Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia
Anatomi berasal dari bahasa yaitu ana : bagian, memisahkan tomi (tomie) :
iris/ potong. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain. Atau anatomi adalah Ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh
dan hubungan bagian - bagiannya satu sama lain.
Fisiologi Berasal dari bahasa latin yaitu : fisi (physis) : alam/ cara kerja dan
Logos (logi) : ilmu pengetahuan. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau
pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan
sebagainya. Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal.
7
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

B. Sturuktur tubuh manusia:


1. Sel (unsur dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/ nucleus dan
protoplasma)
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh
sokongan struktur-struktur interselluler.
Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya
sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen
dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75
triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia
sekitar 100 triliun sel. Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi
umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain,
misalnya :
a) oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk
melepaskan energi
b) mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
c) setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
d) hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel
tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).
Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein,
lemak dan karbohidrat.
2. Jaringan (Kumpulan sel khusus dengan bentuk & fungsi yang sama)

8
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

Ada empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan,
termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti
serangga.
a. Jaringan epitel.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ
seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang
dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.
b. Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan
alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
c. Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang
dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat
ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di
jantung.
d. Jaringan saraf.
Adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ
serta menerima dan meneruskan rangsangan.

3. Organ (bagian tubuh/ alat manusia dgn fungsi khusus)


a. Sistem kardiovaskular: memompa darah ke seluruh tubuh
b. Sistem pencernaan: pemrosesan makanan dengan mulut, perut, dan usus
c. Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon
d. Sistem kekebalan: mempertahankan tubuh dari serangan benda yang
menyebabkan penyakit
e. Sistem integumen: kulit, rambut

9
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

f. Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan
aliran darah
g. Sistem otot: menggerakkan tubuh
h. Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak
dan saraf (SS. PUSAT, SS. PERIFER, SS. OTONOM)
i. Sistem reproduksi: organ seks
j. Sistem pernafasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru
k. Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang
l. Sistem urin: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi
urin
4. Sistem (Susunan alat dengan fungsi tertentu)

C. Istilah Gerakan Anatomi


a. Fleksi dan ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan
untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan.
Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang
disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut
hiperekstensi.
b. Adduksi dan abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi
tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke
posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
c. Elevasi dan depresi

10
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

Elevasi merupakan gerakan mengangkat. depresi adalah gerakan menurunkan.


Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi).
d. Inversi dan eversi
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.
e. Supinasi dan pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan
menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya
digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja
f. Endorotasi dan eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang
yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.
D. Istilah Lokasi Anatomi
a. Bidang anatomi : bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:
b. Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan
kiri.
c. Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik
tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang
median.
d. Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y).
Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
e. Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus
terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan
(frontal) dan belakang (dorsal).

11
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

E. Arah dan bidang anatomi


a. Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
b. Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
c.Anterior (=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
d.Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
e.Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
f.Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan
bawah.
g.Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: pangkal lengan terletak medial terhadap tubuh.
h.Lateral (=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
i.Proksimal (=dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
j.Distal (=jauh): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap pangkal lengan.

F. Mekanisme homeostatik dari sistem fungsional utama


a. Istilah homeostatis dipergunkan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pengaturan
kondisi-kondisi statis atau konstan dalm lingkungan dalam → semua organ dan

12
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

jaringan tubuh berfungsi untuk membantu mempertahankan kondisi-kondisi yang


tetap ini
b.Sistem ini menyebabkan timbulnya keserasian kerja sistem fungsioanl satu dengan
yang lain. Ex: paru-paru menyediakan oksigen ke dalam cairan ekstraselular untuk
secara terus-menerus menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel

IMUNOLOGI
Pengertian
sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama
dalammempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit,
sepertibakteri,jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem
imununtuk mengenali dan menghancurkan serangan ini. Jadi kalo kelainan sistem
imunberarti kemampuan untuk mempertahankan kekebalan tubuh terganggu
sehinggamudah diserang penyakit
Berikut adalah 2 klasifikasi kasus sistem imun (defisiensi imun )
Defisiensi imun
Defisiensi Imun muncul ketika satu atau lebih komponen sistem Imun tidak aktif,
kemampuan sistem Imun untuk merespon patogen berkurang baik pada golongan
muda dan golonga tua, respon imun berkurang pada usia 50 tahun, respon juga dapat
terjadi karena penggunaan Alkohol dan narkoba adalah akibat paling umum dari
fungsi imun yang buruk, namun, kekurangan nutrisi adalah akibat paling umum yang
menyebabkan difisiensi imun di negara berkembang.
Berikut adalah klasifikasi defisiensi imun
Defisiensi imun primer

13
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

a) Defisiensi imun humoral (sel B)Hipogamaglobulinemia x-linked


(hipogamaglobulinemia kongenital) Hipogamaglobulinemia transien (pada bayi)
Defisiensi imun tak terklasifikasi, umum, bervariasi (hipogamaglobulinemia didapat)
Defisiensi imun dengan hiperIgM
Defisiensi IgA selektif
Defisiensi imun IgM selektif
Defisiensi sub kelas IgG selektif
Defisiensi sel B sekunder berhubungan dengan obat, kehilangan protein
Penyakit limfoproliferatif x-linked
b) Defisiensi imun selular (sel T)Aplasia timus kongenital (sindrom
DiGeorge)Kandidiasis mukokutaneus kronik dengan atau tanpa
endokrinopati)Defisiensi sel T berhubungan dengan defisiensi purin nukleosid
fosforilase
Defisiensi sel T berhubungan dengan defek glikoprotein membrane
Defisiensi sel T berhubungan dengan absen MHC kelas I dan atau kelas II (sndrom
limfosit telanjang)

c) Defisiensi imun gabungan humoral (sel B) dan selular (sel T)Defisiensi imun berat
gabungan (autosom resesif, x-linked, sporadik)Defisiensi imun selular dengan
gangguan sintesis imunoglobulin (sindrom Nezelof)Defisiensi imun dengan ataksia
teleangiektasis
Defisiensi imun dengan eksim dengan trombositopenia (sindrom Wiskott-Aldrich)
Defisiensi imun dengan timoma
Defisiensi imun dengan short-limbed dwarfism
Defisiensi imun dengan defisiensi adenosin deaminase
Defisiensi imun dengan defisiensi nukleosid fosforilase

14
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

Defisiensi karboksilase multipel yang tergantung biotin


Penyakit graft-versus-host
Sindrom defisiensi imun didapat (AIDS)
d) Disfungsi fagositPenyakit granulomatosis kronikDefisiensi glukosa-6-fosfat
dehidrogenase Defisiensi mieloperoksidase
Sindrom Chediak-Higashi
Sindrom Job
Defisiensi tuftsin
Sindrom leukosit malas
Peninggian IgE, defek kemotaksis dan infeksi rekure
Defisiensi imun sekunder
Penyebab sekunder defisiensi imun lebih umum dibandingkan penyebab primer.
Kadar komponen imun yang rendah menunjukkan produksi yang menurun atau
katabolism “hilangnya” komponen imun) yang dipercepat. Hilangnya protein yang
sampai menyebabkan hipogamaglobulinemia dan hipoproteinemia terjadi terutama
melalui ginjal (sindrom nefrotik) atau melalui saluran cerna (protein-losing
enteropathy). Hilangnya imunoglobulin melalui renal setidaknya bersifat selektif
parsial, sehingga kadar IgM masih dapat normal meskipun kadar IgG serum dan
albumin menurun. Protein juga dapat hilang dari saluran cerna melalui penyakit
inflamatorius aktif seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif dan penyakit seliak.
Kerusakan sintesis paling nampak pada malnutrisi.Defisiensi protein menyebabkan
perubahan yang mendalam pada banyak organ, termasuk sistem imun.Kerusakan
produksi antibodi spesifik setelah imunisasi, dan defek pada imunitas seluler, fungsi
fagosit dan aktivitas komplemen dihubungkan dengan nutrisi yang buruk, dan
membaik setelah suplementasi diet protein dan kalori yang cukup. Bentuk iatrogenik
lain dari defisiensi imun sekunder adalah yang berhubungan dengan splenektomi

15
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

Penatalaksanaan pada defisiensi imun


Sesuai dengan keragaman penyebab, mekanisme dasar, dan kelainan klinisnya maka
pengobatan penyakit defisiensi imun sangat bervariasi.Pada dasarnya pengobatan
tersebut bersifat suportif, substitusi, imunomodulasi, atau kausal.
Pengobatan suportif meliputi perbaikan keadaan umum dengan memenuhi kebutuhan
gizi dan kalori, menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa, kebutuhan
oksigen, serta melakukan usaha pencegahan infeksi.
Substitusi dilakukan terhadap defisiensi komponen imun, misalnya dengan
memberikan eritrosit, leukosit, plasma beku, enzim, serum hipergamaglobulin,
gamaglobulin, imunoglobulin spesifik.Kebutuhan tersebut diberikan untuk kurun
waktu tertentu atau selamanya, sesuai dengan kondisi klinis.
Pengobatan imunomodulasi masih diperdebatkan manfaatnya, beberapa memang
bermanfaat dan ada yang hasilnya kontroversial. Obat yang diberikan antara lain
adalah faktor tertentu (interferon), antibodi monoklonal, produk mikroba (BCG),
produk biologik (timosin), komponen darah atau produk darah, serta bahan sintetik
seperti inosipleks dan levamisol.
Terapi kausal adalah upaya mengatasi dan mengobati penyebab defisiensi imun,
terutama pada defisiensi imun sekunder (pengobatan infeksi, suplemen gizi,
pengobatan keganasan, dan lain-lain).Defisiensi imun primer hanya dapat diobati
dengan transplantasi (timus, hati, sumsum tulang) atau rekayasa genetik.
pengertian hematologi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang
membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport. Darah merupakan
jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan
bagian korpuskuli.
Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran mengenai
sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang berhubungan dengan sel serta organ
pembentuk darah. Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan pada akhirnya akan berhenti

16
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali. Saat
pendarahan berlangsung, gumpalan darah beku akan segera terbentuk dan mengeras, dan
luka pun pulih seketika. Sebuah kejadian yang mungkin tampak sederhana dan biasa saja di
mata Anda, tapi tidak bagi para ahli biokimia. Penelitian mereka menunjukkan, peristiwa ini
terjadi akibat bekerjanya sebuah sistem yang sangat rumit. Hilangnya satu bagian saja yang
membentuk sistem ini, atau kerusakan sekecil apa pun padanya, akan menjadikan
keseluruhan proses tidak berfungsi.
Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat, dan ketika keadaannya telah
pulih seperti sediakala, darah beku tersebut harus lenyap. Sistem ini bekerja tanpa
kesalahan sedikit pun hingga bagian-bagiannya yang terkecil. Jika terjadi pendarahan,
pembekuan darah harus segera terjadi demi mencegah kematian. Di samping itu, darah
beku tersebut harus menutupi keseluruhan luka, dan yang lebih penting lagi, harus
terbentuk tepat hanya pada lapisan paling atas yang menutupi luka. Jika pembekuan
darah tidak terjadi pada saat dan tempat yang tepat, maka keseluruhan darah pada
makhluk tersebut akan membeku dan berakibat pada kematian
G. Fungsi darah
1. Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paruparu.
2. Mengangkut sari makanan yang diserap dari usus halus ke seluruh tubuh.
3. Mengangkut sisa metabolisme menuju alat ekskresi
4. Berhubungan dengan kekebalan tubuh karena didalamnya terkandung lekosit, antibody dan
substansi protektif lainnya.
5. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya.
6. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
7. Mengatur suhu tubuh.
8. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik.
9. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
10. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh

H. Komponen darah

1. Bagian korpuskuli (elemen seluler)

a) ErItrosit (sel darah merah)


Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa adalah lima
juta/μl darah sedangkan pada wanita empat juta/μl darah. Berbentuk bikonkaf, warna merah
disebabkan oleh adanya Hemoglobin. Dihasilkan oleh limpa, hati dan sum-sum tulang pada
tulang pipih. Berusia sekitar 120 hari, sel yang telah tua dihancurkan di hati dan dirombak
menjadi pigmen bilirubin (Pigmen empedu). Fungsi primernya adalah mengangkut O2 dari
paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Morfologi Mikroskopis Eritrosit
dengan Pembesaran objektif 100 kali

17
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

b) Lekosit (sel darah putih)


Jumlah sel pada orang dewasa 6000 – 9000 sel/μl darah. Diproduksi di sum-sum
tulang, limpa dan kelenjar limfe.
Terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

1. Granulosit : Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki granula. Terdiri dari :

a) Eosinofil: Mengandung granula berwarna merah dan berperan pada reaksi alergi (terutama
infeksi cacing)
b) Basofil : Mengandung granula berwarna biru dan berperan pada reaksi alergi
c) Netrofil (Batang dan Segmen) : Disebut juga sel Poly Morpho Nuclear dan berfungsi sebagai
fagosit

2. Agranulosit : Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granula. Terdiri dari:

a) Limfosit Berfungsi sebagai sel kekebalan tubuh, yaitu


* Limfosit T : Berperan sebagai imunitas seluler
* Limfosit B : Berperan sebagai imunitas humoral
b) Monosit yaitu Lekosit dengan ukuran paling besar
Fungsi lekosit ada dua, yaitu :

1. Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap benda-benda


asing termasuk mikroorganisme penyebab infeksi.
2. Fungsi reparatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya kerusakan
terutama kerusakan vaskuler / pembuluh darah.

c) Trombosit (keping darah / sel darah pembeku)


Jumlah pada orang dewasa 200.000 – 500.000 sel/μl darah. Bentuknya tidak teratur dan
tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sum-sum tulang dan berperan dalam proses
pembekuan darah.

I. Bagian cair (plasma / serum)

a) Plasma adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah
darah yang sebelumnya ditambah dengan antikoagulan.

b) Serum adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah
darah yang dibiarkan membeku tanpa penambahan antikoagulan.

1. Serum komposisinya hampir sama dengan plasma. Perbedaannya adalah pada serum :

(1). Tidak mengandung fibrinogen

(2). Tidak mengandung faktor pembekuan (faktor II, V dan VIII)

(3). Mengandung serotonin tinggi karena adanya perusakan pada platelet

18
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

2. Bagian cairan ini terdiri atas 91 % air dan 9 % bahan padat (organik dan anorganik) dan
didalamnya mengandung berbagai macam zat, yaitu :

(1). Golongan karbohidrat contohnya glukosa

(2). Golongan protein contohnya albumin, globulin, fibrinogen

(3). Golongan lemak contohnya kolesterol

(4). Golongan enzim contohnya amilase, transaminase

(5). Golongan hormon contohnya insulin, glukagon

(6). Golongan mineral contohnya zat besi (Fe), kalium (K)

(7). Golongan vitamin contohnya vitamin A, vitamin K

(8).Golongan sisa metabolisme contohnya urea, asam urat, kreatinin.

(9).Golongan zat warna contohnya bilirubin

LATIHAN
Setelah membaca materi tentang Konsep Anatomi fisiologi meliputi : pengertian. konsep
dasar-dasar anatomi fisiologi, sistem hematologi dan imunitas Kegiatan mahasiswa
berikutnya yaitu :
Menunjukan nama gambar dan berikut fungsinya

19
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

RANGKUMAN

Ilmu Biomedik Dasar merupakan ilmu dasar dalam melakukan asuhan


keperawatan disemua tingkat usia, untuk memahami berbagai macam sistem
organ tubuh secara anatomi fisiologis

TES FORMATIF
SESUAIKAN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan pembelajaran . Selanjutnya kerjakan
soal berikut ini.

Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar jawaban
yang telah disediakan!

A.
B. GLOSARIUM/SENARAI
C.

SINGKATAN

WHO : World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton & Hall, 1997, Review of medical Physiology, Philadelpia, Lippincott
2. Ganong, WF, 1999, Review of Medical Physiology, Philadelpia : Lippincott
3. Marieb, Elaine N, 1992, Human Anatomy & Physiology, Second edition, California : the
Benjamin Cuningham Publishing Co. Inc.
4. Martini, F 1995, Fundamental of Anatomy & Physiology, New Jersey : Prentice Hall
5. Tambayong J, 2001, Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan, Jakarta, EGC
6.http://dokumen.tips/documents/makalah-anatomi-55a0bfb861c05.html

20
Mata Kuliah:Ilmu Biomedik Dasar

7.http://www.binasyifa.com/749/92/26/klasifikasi-anatomi.htm
8.http://elisiusjunaidi.blogspot.co.id/2012/03/anatomi.html
9.http://duniabio.blogspot.co.id/2009/12/beberapa-sistem-tubuh-manusia.html
10.https://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_manusia

21

Anda mungkin juga menyukai