ELEKTROMAGNE
TIK Oleh :
UMMU KAMILAH
(K012 19 1 050)
Pada saat melakukan suatu pekerjaan, seorang tenaga kerja secara
tidak langsung akan berinteraksi dengan bahaya di lingkungan
kerjanya, salah satunya bahaya radiasi. Beberapa penelitian
menunjukkan efek deterministik dari radiasi pada organ reproduksi.
Bahkan dosis radiasi 0.15 µT sudah dapat mengakibatkan penurunan
jumlah sel sperma (oligosperma). Oleh karena itu, penting untuk
memahami potensi bahaya radiasi dalam inteaksi sehari-hari dan
pekerjaan agar risiko dari paparan radiasi dapat dikendalikan.
DEFINISI
RADIASI
01
Radiasi adalah pancaran energi
melalui suatu materi atau ruang
dalam bentuk panas, partikel,
atau gelombang
Radiasi dalam bentuk
elektromagnetik/cahaya (foton)
gelombang elektromagnetik
dari sumber radiasi seperti
atau disebut juga dengan
televisi, komputer, dll (BATAN,
foton adalah jenis radiasi yang
2008).
tidak mempunyai massa dan
muatan listrik, seperti gamma
dan sinar X.
02 JENIS-JENIS
RADIASI
Dintinjau dari Massa
Radiasi Radiasi
01 Elektromagnetik 02 Partikel
Radiasi Radiasi
01 Non-Pengion 02 Pengion
Radiasi yang apabila menumbuk
atau menabrak suatu materi, akan
muncul partikel bermuatan listrik
yang disebut ion yang dapat
Radiasi yang tidak akan menimbulkan efek atau pengaruh
menyebabkan efek ionisasi apabila pada bahan/materi, termasuk
berinteraksi dengan materi, benda hidup, yang berinteraksi
contohnya gelombang radio (yang oleh radiasi. Yang termasuk radiasi
membawa informasi dan hiburan ini yaitu sinar-X, sinar gamma (γ),
melalui radio dan televisi). partikel α, β, dan neutron.
SUMBER
RADIASI
03
Radiasi Alam
Radiasi Kosmik Radiasi Terestrial Radiasi dalam Tubuh
(Primordial) Manusia
Berasal dari angkasa luar, Secara natural dipancarkan Sumber radiasi ini adalah
sebagian berasal dari ruang oleh radionuklida di dalam radionuklida yang ada di
antarbintang dan matahari. kerak bumi yang dalam tubuh manusia sejak
Terdiri dari partikel dan sinar disebut primordial dengan dilahirkan atau masuk ke
berenergi tinggi dan waktu paro berorde milyar dalam tubuh manusia melalui
berinteraksi dengan nuklida- tahun. Radionuklida ini ada makanan, minuman,
nuklida stabil di atmosfir sejak terbentuknya bumi. pernapasan, atau luka.
membentuk nuklida radioaktif Radionuklida yang ada dalam Radiasi internal ini terutama
seperti C-14, Be-7, Na-22, kerak bumi terutama adalah diterima dari radionuklida
dan H-3. Uranium-238 C-14, H-3, K-40, radon.
Radiasi Buatan
Radionuklida Buatan
Akselerator
Dibuat oleh manusia berdasarkan
reaksi inti antara nuklida yang Akselerator adalah alat yang
tidak radioaktif dengan neutron, digunakan untuk mempercepat
aktivasi neutron, atau berdasarkan partikel bermuatan (ion) melalui
penembakan nuklida yang tidak penumbukan atau hamburan
radioaktif dengan partikel atau ion partikel dengan target. Partikel
cepat. Radionuklida buatan ini yang dipercepat biasanya proton
bisa memancarkan jenis radiasi α, dan elektron.
β, γ, dan neutron.
Pesawat Sinar-X Reaktor Nuklir
Sinar-X dihasilkan oleh tabung Setiap reaksi pembelahan akan
sinar-X yaitu tabung gelas hampa menghasilkan lebih dari satu
udara yang dilengkapi dengan neutron baru (terjadi multiplikasi
dua buah elektroda, yaitu anoda neutron) yang akan menyebabkan
(target) dan katoda. Sebagai pembelahan selanjutnya jika di
akibat interaksi antara elektron sekitarnya terdapat inti dapat
cepat yang dipancarkan dari belah yang lain. Proses demikian
katoda ke target dihasilkan sinar-X ini berlangsung terus dan disebut
dari permukaan target. proses Reaksi Berantai.
NILAI
AMBANG BATAS
RADIASI
04
Kadar Tertinggi
NAB Bagian Tubuh
Diperkenankan (Ceiling)
Pemaparan
Seluruh Tubuh (tempat kerja
Medan Magnet umum)
2T
Statis Yang
Seluruh Tubuh (pekerja khusus
Diperkenankan dan lingkungan kerja yang 8T
Sumber: Permenaker No. 5 Tahun 2018 terkendali)
Dressing/consultation 20 T
Nilai Ambang
Batas Medan Seluruh Tubuh 60/f mT 1-300 Hz
Magnit Untuk
Lengan dan paha 300/f mT 1-300 Hz
Frekuensi 1- -
Tangan dan kaki 600/f mT 1-300 Hz
30 Kilo Hertz
Anggota tubuh dan
Sumber: Permenaker No. 5 Tahun 2018 0,2 mT 300 Hz – 30 KHz
seluruh tubuh
Efek Efek
Genetik Somatik
Efek yang dirasakan oleh Efek yang dirasakan oleh individu yang
keturunan dari individu yang terpapar radiasi. Efek segera adalah
terkena paparan radiasi kerusakan yang secara klinik sudah dapat
teramati pada individu dalam waktu singkat
setelah individu tersebut terpapar radiasi,
seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema
(memerahnya kulit), luka bakar dan
penurunan jumlah sel darah.
Berdasarkan Dosis Radiasi
Efek Efek
Stokastik Deterministik
Efek yang penyebab timbulnya merupakan Efek yang kualitas keparahannya bervariasi
fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak menurut dosis dan hanya timbul bila dosis
mengenal dosis ambang. Semakin besar ambang dilampaui. Efek deterministik timbul
dosis paparan, semakin besar peluang bila dosis yang diterima di atas dosis ambang
terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat (threshold dose) dan umumnya timbul
keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah beberapa saat setelah terpapar radiasi.
dosis yang diterima.
HIRARKI PENGENDALIAN
BAHAYA RADIASI
06
Eliminasi atau menghilangkan bahaya dilakukan pada saat desain, bertujuan
Eliminasi untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan manusia dalam menjalankan
suatu sistem karena adanya kekurangan pada desain.
Mengganti peralatan kerja dengan peralatan kerja lain yang minim risiko
Substitusi bahaya.
Mengatur sedemikian rupa agar para pekerja tidak terpapar terlalu lama
oleh bahaya/hazard di tempat kerjanya. Contohnya yaitu seperti pengaturan
Administrative jam kerja atau menerapkan shift kerja bagi pekerja di ruangan mesin yang
Control mengahasilkan intensitas radiasi yang tinggi untuk mengurangi paparan
terhadap pekerja tersebut.
• Pekerja Radiasi
• Dosis Paparan Radiasi
• Masa Kerja Personil
• Kriteria Tempat Kerja
Uji statistik yang digunakan adalah Uji-t Student (student's t-test), adalah
metode statistik untuk menguji signifikasi perbedaan rerata antar pasangan
kelompok dan Analisis Variansi (analysis of variance), yaitu untuk menguji
perbedaan rerata antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya
(analisis komparatif).
Hasil Penelitian
Dari uji anova antara tiga kelompok hitung 8.883 dan p=0.001 (p<0,05). Nilai tersebut menunjukan
bahwa terdapat perbedaan dosis paparan radiasi rerata yang sangat seperti pada table.1, tersebut
terlihat bahwa beda antar kelompok dosis paparan radiasi rerata untuk ketiga bidang didapatkan
nilai F-hitung 8.883 dan p=0.001 (p<0,05). Nilai tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan
dosis paparan radiasi rerata yang sangat signifikan antara ketiga kelompok bidang pada periode
tahun 1997-2006 tersebut.
Hasil Penelitian
Dalam uji komparatif seperti Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa analisis komparatif antara bidang Reaktor
dengan bidang K2 dihasilkan perbedaan rerata sebesar 0.2989 dan nilai p=0.000 (p < 0,05). Nilai tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dosis paparan rerata yang sangat signifikan antara bidang reaktor dan
bidang K2 pada periode 1997-2006.
Perbedaan rerata antara bidang K2 dan bidang Akselerator sebesar 0.0399 dan nilai p=0.709 (p > 0,05).
Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dosis paparan rerata yang signifikan antara bidang K2
dan bidang Akselerator pada periode 1997-2006. Perbedaan rerata antara bidang Akselerator dan bidang
Reaktor sebesar 0.2589 dan nilai p=0.020 (p < 0,05). Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
dosis paparan rerata yang signifikan antara bidang Akselerator dan bidang Reaktor pada periode 1997-2006.
Kesimpulan
1) Ada perbedaan tingkat penerimaan dosis radiasi pada pekerja radiasi pada kriteria tempat kerja untuk
ke tiga bidang di kawasan BATAN Yogyakarta. Berdasarkan tingkat penerimaan dosis paparan
radiasi yang dikelompokkan berdasarkan kriteria tempat pekerjaan, bahwa bidang reaktor merupakan
pekerjaan yang mengandung resiko paparan radiasi eksterna paling tinggi dengan menghasilkan
dosis total sebesar 245.89 mSv (48.49%), sedangkan merawat dan melakukan pengujian/kalibrasi
secara berkala untuk memastikan alat masih sesuai dengan spesifikasinya.
2) Secara keseluruhan penerimaan dosis eksterna perorangan pada pekerja dari ketiga bidang yang di
monitor tersebut, masih jauh di bawah Nilai Batas Dosis yang diberlakukan pada K3 Radiasi yaitu di
bawah batas maksimum yang direkomendasikan BAPETEN (SK No.01/Ka.BAPETEN/V/99)yang
besarnya 50 mSv per tahun dan ICRP 1990 sebesar 20 mSv per tahun
THE END