Anda di halaman 1dari 12

MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE-3
UKURAN TENDENSIAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menghitung ukuran tendensial (pemusatan) data tunggal
2. Menggunakan rumus untuk menghitung dan menafsirkan nilai tendensial/ pemusatan
(mean, median dan modus) data tunggal.
3. Menjelaskan hubungan antara rata-rata, median dan mode
4. Menentukan rata-rata ukur/geometrik, harmoni dan kuadrat
5. Menghitung ukuran tendensial/pemusatan (mean, median dan modus) data kelompok.
6. Menggunakan rumus untuk menghitung dan menafsirkan nilai tendensial/pemusatan
(mean, median dan modus) data kelompok

B. URAIAN MATERI
UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL
Ukuran tendensi sentral atau sering disebut juga ukuran lokasi merupakan suatu ukuran
yang menetapkan letak titik pemusatan dimana terdapat kecenderungan bagi setiap variabel
untuk mengarah kepadanya. Suatu ukuran tendensi sentral merupakan suatu bilangan tunggal
yang dipergunakan untuk mewakili suatu kelompok data (Matre & Gilbreath, 1983:28). Karena
kelompok-kelompok data yang berbeda-beda memiliki sifatsifat numerical yang berlainan,
maka suatu ukuran tendensi sentral dapat lebih baik dalam menggambarkan sekelompok data
tertentu dari yang lain.
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu: Mean (Ratarata
hitung/rata-rata aritmetika), Median, Mode (Modus).

NILAI UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL


A. Rata-rata Hitung (Aritmethic Mean)
Rata-rata hitung (atau sering disebut dengan rata-rata) merupakan suatu bilangan
tunggal yang dipergunakan untuk mewakili nilai sentral dari sebuah distribusi. Dalam
pemakaian sehari-hari orang awam lebih mempergunakan istilah rata-rata dari istilah rata-
rata hitung. Bagi sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data itu. Secara
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai
pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan.
Rata-rata merupakan hasil bagi dari sejumlah nilai dengan banyaknya responden atau
sampel. Jika sebaran nilai berdistribusi normal, maka rata-rata nilai merupakan nilai
tengah dari distribusi frekuensi nilai tersebut. Rata-rata dalam suatu rangkaian data adalah
jumlah seluruh data dibagi dengan seluruh kejadian.
Secara matematis rata-rata data tunggal dirumuskan sebagai berikut:

Rumus yang digunakan: X = ∑ 𝑋𝑖


𝑁

Dimana:
̅X dibaca “X bar” = Nilai Rata-rata hitung
∑ dibaca “Sigma” atau jumlah
Xi = nilai dari keseluruhan data
N = jumlah data

Contoh:
Tentukan rata-rata dari hasil evaluasi dari 5 mahasiswa yang dipilih secara acak, yang
memperoleh nilai: 50, 60, 80, 90 dan 95.
Penyelesaian:
Rata-rata nilai mahasiswa (̅X):

B. MEDIAN
Median merupakan nilai yang membagi serangkaian nilai variabel (data) sedemikian
rupa sehingga setengah dari rangkaian itu mempunyai nilai yang lebih kecil dari atau sama
dengan nilai media. Sedangkan setengahnya lagi memiliki nilai yang sama dengan atau
lebih besar dari nilai median. Dengan kata lain median merupakan skor yang membagi
distribusi frekuensi menjadi dua sama besar (50% obyek yang diteliti terletak dibawah
median dan 50% sisanya terletak diatas median)
Median dapat juga disebut rata-rata karena yang menjadi dasar adalah letak variabel
bukan nilainya
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nilai Median untuk data tunggal (tidak tersusun)


Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan median dari data tunggal,
yaitu:
a. Susunlah data mentah dalam sebuah array (berurutan dari terkecil sampai terbesar)
b. Tentukan letak median dengan menggunakan rumus:
Letak Me =
c. Tentukan nilai Median berdasarkan data yang sudah diurutkan.

Contoh:
Carilah nilai median dari kelompok nilai variabel 1, 4, 10, 8 dan 10 yang menggambarkan
jumlah kilometer yang ditempuh oleh 5 orang mahasiswa.
Penyelesaian:
▪ Data sesudah diurutkan: 1, 4, 8, 10,10 Jumlah data N = 5.
▪ Letak Median (Me) = (N+1) =
▪ Median terletak pada data ke-3 yaitu nilainya 8.

Contoh:
Carilah median dari kelompok nilai berikut (dalam rupiah) 9, 6, 2, 5, 18 dan 12.
Penyelesaian:
▪ Data sesudah diurutkan: 2, 5, 6, 9, 12, 18 Jumlah data N = 6.
▪ Letak Median (Me) = (N+1) =
▪ Median terletak pada data ke-3 dan data ke-4:
Nilai Median = Data ke-3 + 0,5 (data ke 4 – data ke 3).
= 6 + 0,5 (12 – 9)
= 6 + 1,5
= 7,5

C. Mode
Mode atau modus adalah nilai variabel (atribut) yang memiliki frekuensi tertinggi dari
sekumpulan distribusi frekuensi. Mode dapat dipakai terhadap data kuantitatif dan data
kualitatif. Dianggap nilai yang menunjukkan nilai-nilai yang terkonsentrasi dari
sekumpulan data. Nilai Mode data Tunggal.
Untuk data yang tunggal (tidak dikelompokkan)
a) Cari Nilai yang paling sering muncul dari kumpulan data
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

b) Nilai yang paling sering muncul itu adalah modus

Contoh:
Tentukan Mode dari data berikut:
1) 60, 90, 85, 90,95 60
2) 65, 75, 65, 85, 95, 85, 100
3) 50, 70, 65, 80, 95, 90
Penyelesaian:
1) Modenya adalah 90 karena 90 yang paling banyak muncul.
2) Modenya adalah 65 dan 85 karena 65 dan 85 sama-sama dua kali muncul.
3) Modenya tidak ada, karena semua data hanya muncul sekali saja atau semua datan
frekuensinya sama.

D. Hubungan Antara Rata-Rata, Median, Dan Mode


Apabila distribusi dari sekelompok data adalah simetris, maka rata-rata, median dan
mode akan berada pada satu titik dibawah titik puncak dari kurva. Tetapi bilamana
distribusinya menceng (skewed), negatif atau positif, maka ketiganya akan terpencar.
Mode tetap berada di bawah titik puncak, rata-rata ditarik ke arah nilai ekstrim, dan median
berada diantaranya.
Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut:

c) Asimetris negatif (b) Simetris (c) Asimetris positif

Mode jarang diterapkan untuk bisnis disebabkan di dalam sekelompok data


kemungkinan tidak terdapat mode atau terdapat bi-mode atau multi-mode. Tetapi, mode
sering dipergunakan dalam statistik apabila untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Rata-rata merupakan ukuran tendensi sentral yang sangat umum dipergunakan karena:
(1) sekelompok data selalu memiliki semata-mata hanya sebuah rata-rata, dan (2) rata-rata
memiliki persyaratan.
Bagi distribusi-distribusi yang menceng (skewed) median merupakan ukuran tendensi
sentral yang lebih baik dari rata-rata, sebab rata-rata didesak dari wilayah tengah ke arah
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

kemencengan. Selanjutnya, median memiliki persyaratan 50-50 yang tidak ada pada rata-
rata.

E. Rata-rata Ukur (Geometric Mean)


Rata-rata geometrik dari sekelompok nilai n adalah akar pangkat ke-n dari hasil
perkalian nilai-nilai datanya. Jika terdapat 2 buah nilai, akar dari hasil nilai itu merupakan
rata-rata geometrik. Rumus rata-rata Geometrik (Mg):
Mg = 𝑛√X1 x X2 x X3 x… x Xn

Contoh:
Tentukan rata-rata Geometrik dari data: 70, 82, 69, 75, 99 Penyelesaian:
Mg = 5√X1.X2 . X3 . X4 . X5
= 5√70 x 82 x 69 x 75 x 99
= 5√2.940.745.500 = 78,287

F. Rata-rata Harmoni (harmonic average)


Rata-rata harmonik adalah rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua data
menjadi pecahan, dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya adalah
satu, kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan sebagai
pembagi jumlah data. Rata-rata harmonik ini sering disebut juga dengan kebalikan dari
rata-rata hitung (aritmatik). Secara matematis rata-rata harmonik dirumuskan sebagai
𝑁
berikut: Mh = 1

𝑋𝑖
Dimana:
Mh = rata-rata harmonik
N = jumlah data sampel
Xi = nilai data ke-i

Contoh:
Suatu pertandingan bridge terdiri dari 10 meja. Pada pertandingan tersebut ingin diketahui
rata-rata lama bermain dalam 1 set kartu bridge. Pada pertandingan pertamanya dihitung
lama bermain untuk setiap set kartu di setiap meja. Hasilnya sebagai berikut: 7, 6, 8, 10,
8, 8, 9, 12, 9, 11 (dalam menit). Berapakah rata-rata harmonik lama pertandingan tersebut?
Penyelesaian:
Dari rumus dapat dihitung rata-rata harmonik adalah sebagai berikut.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Mh

G. Rata-rata Kuadrat (Mq)


Rata-rata kuadrat merupakan akar pangkat dua dari kuadrat nilai rata-ratanya.
Rumus untuk menentukan rata-rata kuadrat adalah
2
Mq = √ ∑ 𝑋𝑖
𝑁

Dimana:
Mq = rata-rata kuadrat
N = jumlah data sampel
Xi = nilai data ke-i

Contoh:
Tentukanlah rata-rata kuadrat dari data: 8, 10, 15, 18 dan 22 Penyelesaian:

Mq =

UKURAN PEMUSATAN DATA KELOMPOK


RATA-RATA HITUNG (ARITMETHIC MEAN) DATA KELOMPOK
Rata-rata hitung (atau sering disebut dengan rata-rata) merupakan suatu bilangan tunggal
yang dipergunakan untuk mewakili nilai sentral dari sebuah distribusi. Dalam pemakaian
sehari-hari orang awam lebih mempergunakan istilah rata-rata dari istilah ratarata hitung. Bagi
sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data itu. Secara teknis dapat dikatakan
bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan
banyaknya pengamatan.
Rata-rata merupakan hasil bagi dari sejumlah nilai dengan banyaknya responden atau
sampel. Jika sebaran nilai berdistribusi normal, maka rata-rata nilai merupakan nilai tengah
dari distribusi frekuensi nilai tersebut. Rata-rata dalam suatu rangkaian data adalah jumlah
seluruh data dibagi dengan seluruh kejadian.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Rata-rata Data Kelompok


Secara matematis apabila data yang ada sudah dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi,
maka langkah-langkah untuk mencari rata-rata data kelompok yaitu:
1. Cari Nilai tengah untuk setiap kelas (Xi)
2. Kalikan nilai tengah dengan frekuensi
3. Hitung rata-rata dengan menggunakan rumus:

Dimana:
̅X = rata-rata data kelompok
f = frekuensi/jumlah data
Xi = nilai tengah data
N = banyak data

Contoh:
Hitunglah rata – rata hitung gaji Karyawan PT. Moe Ghi Oen Thoeng, dapat diamati pada
tabel di bawah:
Gaji karyawan Jumlah Karyawan
(kelas) (frekuensi)
30 – 39 4
40 – 49 6
50 – 59 8
60 – 69 12
70 – 79 9
80 – 89 7
90 – 99 4
Jumlah N = 50

Penyelesaian:
Tabel bantuan untuk menentukan data kelompok
Gaji karyawan Jumlah Nilai Frekuensi x
(kelas) Karyawan Tengah Nilai tengah
(fi) (Xi) fi x Xi
30 – 39 4 34,5 138
40 – 49 6 44,5 267
50 – 59 8 54,5 436
60 – 69 12 64,5 774
70 – 79 9 74,5 670,5
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

80 – 89 7 84,5 591,5
90 – 99 4 94,5 378
N = 50 ∑fi.Xi = 3255

Nilai Xi untuk interval pertama (30-39) diperoleh dari Dari hasil diatas
didapat diperoleh rata-ratanya:

MEDIAN DATA KELOMPOK


Median merupakan nilai yang membagi serangkaian nilai variabel (data) sedemikian rupa
sehingga setengah dari rangkaian itu mempunyai nilai yang lebih kecil dari atau sama dengan
nilai media. Sedangkan setengahnya lagi memiliki nilai yang sama dengan atau lebih besar
dari nilai median. Dengan kata lain median merupakan skor yang membagi distribusi frekuensi
menjadi dua sama besar (50% obyek yang diteliti terletak dibawah median dan 50% sisanya
terletak diatas median).
Median dapat juga disebut rata-rata karena yang menjadi dasar adalah letak variabel bukan
nilainya.

Nilai Median untuk data Kelompok


Langkah yang dilakukan untuk mencari median data yang dikelompokkan, adalah dengan cara:
a. Tentukan letak median, letak median ditentukan dengan rumus:
Median = .
b. Tentukan letak kelompok kelas tempat median berada.
c. Hitung median dengan rumus:
1
Me = TBK + ( 2 .𝑁 −𝑓 𝑘 )
𝑓𝑚
. 𝐶𝑖

Dimana:
Me = Median
TBK = Tepi Bawah Kelas Median
fk = frekuensi kumulatif sebelum frekuensi letak median.
Ci = Kelas interval
N = Banyak data
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Contoh:
Tentukan Nilai Median dari data pada tabel berikut ini:
Jumlah Karyawan
Gaji karyawan
30 – 39 4
40 – 49 6
50 – 59 8
60 – 69 12
70 – 79 9
80 – 89 7
90 – 99 4
Jumlah 50
Penyelesaian:
Tabel Penolong perhitungan
Frekuensi
Gaji Jumlah Tepi Kelas Kumulatif
karyawan Karyawan Bawah ‘Kurang Dari’
30 – 39 4 29,5 4
40 – 49 6 39,5 10
50 – 59 8 49,5 18
60 – 69 12 59,5 30
70 – 79 9 69,5 39
80 – 89 7 79,5 46
90 – 99 4 89,5 50
Jumlah 50

a. Letak median (Me) = = 25.


b. Data yang ke-25 terletak pada kelompok kelas ke-4 yaitu (60-69). Dengan Nilai:
TBK = 59,5
fm = 12
fk = 4 + 6 + 8 = 18
Ci = 10
c. Nilai median (Me) = TBK +

= 59,5 +

= 59,5 +

= 59,5 + 5,8

= 65,3
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

MODE/MODUS DATA KELOMPOK


Mode atau modus adalah nilai variabel (atribut) yang memiliki frekuensi tertinggi dari
sekumpulan distribusi frekuensi. Mode dapat dipakai terhadap data kuantitatif dan data
kualitatif. Dianggap nilai yang menunjukkan nilai-nilai yang terkonsentrasi dari sekumpulan
data.

Mode/Modus Data Kelompok.


Langkah-langkah untuk menghitung Modus untuk data yang dikelompokkan adalah:
a. Cari kelas kelompok data yang memiliki frekuensi tertinggi.
b. Tentukan nilai tepi kelas bawahnya (TBK), frekuensi mode, kelas interval dan nilai selisih
antara frekuensi mode dengan frekuensi kelas sebelum dan sesudahnya (d1 dan d2).
c. Hitung Mode dengan rumus:
𝑑1
Mo = TBKmo + Ci
𝑑 1 +𝑑 2

Dimana:
TBKmo = Tepi Bawah Kelas Modus
d1 = selisih frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya
d2 = selisih frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya
Ci = interval.

Contoh:
Tentukan Mode dari data pada tabel berikut ini:
Jumlah Tepi Kelas
Gaji karyawan Karyawan Bawah
30 – 39 4 29,5
40 – 49 6 39,5
50 – 59 8 49,5
60 – 69 12 59,5
70 – 79 9 69,5
80 – 89 7 79,5
90 – 99 4 89,5
Jumlah 50

Penyelesaian:
1) Frekuensi terbesar adalah 12, berarti Mode terletak pada kelas ke-4 yaitu (60-69)
2) TKBmo = 59,5
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

fmo = 12
d1 = 12 – 8 = 4
d2 = 12 – 9 = 3
Ci = 10

3) Nilai Mode (Mo) = TBKmo . Ci

= 59,5 +
= 59,5 + 5,7
= 65,2

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Hasil UTS 10 orang mahasiswa diperoleh nilai: 90, 5N, 78, 9N, 88, 5N, 90, 65, 80, 70.
Tentukanlah nilai:
a. Mean,
b. Median dan
c. Modusnya
2. Hitunglah mean (̅X), Mg, Mh, dan Mq dari data berikut:
a. 64, 88 dan 7N
b. 65, 76, dan 9N
3. Hasil ujian Statistik dari mahasiswa FE UNPAM adalah sebagai berikut:
Kelas Nilai Frekuensi
30 – 39 5
40 – 49 10
50 – 59 15
60 – 69 25
70 – 79 20
80 – 89 10
90 – 99 5
Jumlah 90
a. Lengkapilah tabel di atas dengan nilai tengah data (Xi), batas kelas bawah, dan f.Xi!
b. Tentukan nilai mean, median dan modusnya!

D. DAFTAR PUSTAKA
Bambang Kustianto, Statistika 1, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,1994
Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,1994
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Kazmier, L.J & N. F Pohl, Basic Statistics for Business and Economics, Mc Graw Hill Int.
Ed. Singapore, 1987.
Shim, J. K, J.G Siegel & C.J Liew. Strategic Business Forecasting. Mubaruk & Brothers,
Singapore. 1994
Spiegel, M.R. Statistics. Schaum’s Outline Series, Asian student ed, Mc Graw Hill,
Singapore, 1985.
Walpole, R.E. Pengantar Statistik. Edisi terjemahan, PT Gramedia, Jakarta, 1992
Supranto, J., Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta, 2009
Supardi, U.S., Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Ufuk Press, Jakarta Selatan, 2012

Anda mungkin juga menyukai