D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok: 5
Maihamzani Putra Pulungan: 0104172095
Ziyana Silvia Saragih : 0104172131
MANAJEMEN DAKWAH
2020
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.karena dengan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini yang berjudul “Ukuran Dispersi”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami atas bantuannya dalam proses
pembuatan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami berharap makalah yang kami susun ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca. kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan adanya kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat diterima oleh dosen
pengampuh dan dapat berguna bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi ............................................................................................................................ii
Bab I ...................................................................................................................................1
Pendahuluan.......................................................................................................................1
a. Latar belakang......................................................................................................1
b.Rumusan masalah.................................................................................................1
c.Tujuan masalah.....................................................................................................1
Bab II..................................................................................................................................2
Pembahasan.......................................................................................................................2
a. Pengertian Ukuran dispersi..................................................................................2
b. Mcam-macam rentang.........................................................................................2
c. Deviasi rata-rata...................................................................................................5
d. Varians.................................................................................................................6
f. Standar Deviasi....................................................................................................7
g. Koefisien..............................................................................................................12
h. Kemenceng..........................................................................................................13
Bab III ................................................................................................................................19
Penutup...............................................................................................................................19
a.Kesimpulan...........................................................................................................19
Daftar Pustaka...................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya statistika ialah sebuah konsep dalam bereksperimen, menganalisa
data yang bertujuan untuk mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya dengan
memperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan definisinya Statistika merupakan ilmu
yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Sedangkan statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Data sendiri
merupakan kumpulan fakta atau angka. Disadari atau tidak, statistika telah banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan
masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Uraian ini hendaknya cukup
dapat memberikan gambaran bahwa statistika sebenarnya diperlukan, minimal
penggunaan metodanya. Sesungguhnya statistika sangat diperlukan bukan saja hanya
dalam penelitian atau riset, tetapi juga perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti :
teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian,
perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi,
meteorologi, geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain
sebagainya. Dalam makalah ini, kami akan membahas materi yang berjudul ”UKURAN
PENYEBARAN DATA (DISPERSI)”. Agar menambah wawasan tentang bagaimana data
itu tersebar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ukuran dispersi ?
2. Apa saja macam-macam jangkauan ?
3. Bagaimana menghitung deviasi rata-rata ?
4. Bagaimana menghitung standar deviasi ?
C. Tujuan
Agar mengetahui apa itu dispersi dan mengetahui bagaimana menyelesaikan penyebaran
data (disperse)
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DISPERSI
Ukuran dispersi atau ukuran variasi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh
nilai-nilai data yang berbeda dari nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa
banyak nilai-nilai data yang berbeda dari ukuran pusatnya. Ukuran dispersi pada dasarnya
merupakan pelengkap dari ukuran pusat dalam menggambarkan sekumpulan data. Dengan
ukuran dispersi, penggambaran data akan lebih tepat dan jelas.1
Fungsi ukuran dispersi:
Range/jangkauan adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dari data yang
telah disusun berurutan. Cara mencari jangkauan dibedakan antara data tunggal dan data
berkelompok.
1. Jangkauan data tunggal
RUMUS
R = Xmax-Xmin
Contoh Range:
IQ lima orang anggota keluarga adalah; 108, 112, 127, 118, dan 113. Tentukan rentangnya!
Jawab: Rentangdari 5 IQ tersebut adalah
R = Xmax- Xmin
127-108 = 19
Pada data berkelompok, ditentukan dari selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi
bawah kelas terendah ataupun dengan selisih titik tengah kelas tertinggi dan titik tengah kelas
terendah.2
1
J. Supranto, Statistik : Teori dan Aplikasi, ( Jakarta : Penerbit Erlangga, 2000). Hal. 5
2
Agus Irianto. Statistik Konsep Dasar Dan Aplikasinya. (Jakarta : Prenada Media, 2004) Hal. 39
2
3. Jangkauan Kuartil dan Jangkauan Semi Interkuartil
RUMUS :
JK = Q3-Q1
Jangkauan semi interkuartil aau simpangan kuartil adalah setengah dari selisih dari selisih kuartil
atas Q3 dengan kuartl bawah Q1. Dirumuskan:
Qd = ½ ( Q3-Q1)
Contoh soal:
Tentukan jangkauan antarkuartil dan jangkauan semi interkuartil distribusi frekuensi berikut:
TABEL 5.2
NILAI STATISTIK 80 MAHASISWA UNIVERSITAS BOROBUDUR,
SEMESTER II, JURUSAN MANAJEMEN, 1994
Nilai Frekuensi (f)
30 – 39 2
40 – 49 3
50 – 59 5
60 – 69 14
70 – 79 24
80 – 89 20
90 – 99 12
Jumlah 80
3
Penyelesaian:
n
−( Σ f 1)ο
Q 1 = B1+ 4
xC
f q1
20−10
= 59,5 + x 10
14
= 59,5 + 7,14
= 66,64
3n
−(Σ f 3 )ο
Q 3 = B 3+ 4
xC
f q3
60−48
= 79,5 + x 10
20
= 79,5 + 6
=85,5
1
Q4 = ( 85,5 – 66,64 ) = 9,43
2
L = 1.5 X JK
PD = Q1 – L
PL = Q3 = L
Keterangan:
L = satu langkah
PD = pagar dalam
PL =pagar luar
Contoh soal :
Selidikilah apakah terdapat data pencilandari data di bawah ini! 15, 33, 42, 50, 51, 51, 53, 55,
62, 64, 65, 68, 79, 85, 97
4
Penyelesaian:
Q1 = 50 dan Q3 = 68
JK = 68-50 =18
L = 1,5x18 = 27
PD = 50-27= 23
PL = 68+27 =95
Pada data diatas terdapat data 15 dan 97 yang berarti kurang dari pagar dalam (23)
dan pagar luar (95). Dengan demikian data 15 dan 97 termasuk kedalam data pecilan karena
itu perlu diteliti ulang.
Deviasi rata-rata yaitu nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-
simpangannya. Cara mencari deviasi rata-rata ada 2, data tunggal dan data berkelompok.3
1 ∑ │ X − X́ A │
DR = ∑│X - X́ A │ =
n n
Contoh Soal:
Penyelesaian:
2+ 3+6+8+ 11
Rata-rata hitung X = =6
5
∑│ X 1 - X│ = │2-6│+│3-6 │+ │6-6│+ │8-6│ + │11-6│ = 14
∑ X 1− X │ 14
DR = = =5
n 5
3
Hasan Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik, (Jakarta:Bumi Aksara, 2000) Hal. 30
5
1
DR = ∑f │X - X́ A │= ¿ ¿
n
Contoh soal:
Dari tabel 5.1 didapat =X 157,7. Dengan nilai itu, dapat dibuat tabel
Jumlah - 50 - 282
RUMUS
6
DR = ¿ ¿
282
=
50
= 5,64
D. VARIANS
Varians adalah nilai tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata
kuadrat. Untuk sampel, variansnya (varians sampel) disimbolkan dengan s2. Untuk populasi,
variansnya (varians populasi) disimbolkan dengan s2 (baca: sigma).
RUMUS
∑ f ( X− X́)2
s2 =
n
RUMUS
∑ f ( X− X́)2
s2 =
n−1
RUMUS
2
∑ f X 2 ( ∑ fX )
s2= –
n−1 ( n−1 )
Contoh soal:
Penyelesaian:
S = √ varians
=√ 13,5
= 3,67
1. Metode biasa
8
a. Untuk sampel besar ( n>30)
RUMUS
∑ f ( X− X́ )2
s=
√ n
RUMUS
∑ f (X − X́ )2
s=
n−1
RUMUS
∑f X2 ∑ fX 2
s= –( )
n n
RUMUS
2
∑ f X 2 ( ∑ fX )
s= –
n−1 ( n−1 )
3. Metode Coding
RUMUS
2
∑ f u2 - ∑ f u
s=C
√ n n
RUMUS
2
∑ f u2 - ∑ f u
s=C
√
n−1 n(n−1)
9
Keterangan:
u==
Contoh soal:
Tentukan simpangan baku dari distribusi frekuensi berikut (gunakan ketiga rumus)!
Berat Badan X f fx
40-44 42 8 336 -13,85 78,3225 1.534,58
45-59 47 12 564 -8,85 14,8225 939,87
50-54 52 19 988 -3.35 1,3225 281,63
55-59 57 31 1.979 1,15 37,8225 40,99
60-64 62 20 1.240 6,15 124,3225 756,45
65-69 67 6 402 11,15 260.8225 745,94
70-74 72 4 288 16,15 1.043,29
Jumlah 100 5.585 5.342,75
Jalan
10
∑ fX
X́ =
∑f
5.585
=
100
= 55,85
2
S = ∑ f ( X− X́ )
√ n
5.342,75
=
√ 100
= 7,31
∑f X2 ∑ fX 2
S= –( )
n n
317.265 5.585 2
= –( )
100 100
= 7,31
c. Dengan metode coding
Berat Badan
40-44 42 8 -3 9 -24 72
45-59 47 12 -2 4 -24 48
50-54 52 19 -1 1 -19 19
55-59 57 31 0 0 0 0
60-64 62 20 1 1 20 20
11
65-69 67 6 2 4 12 24
70-74 72 4 3 9 12 36
Jumlah 100 -23 219
2
∑ f u2 - ∑ f u
s=C
n√
219 −23 2
n
¿5
√ -
100 100
= 7,31
S gab=√ s 2
gab
S ∑ (n−1) s
gab=
∑ n−k
Contoh soal:
jika diketahui:
Tentukan s gab !
Penyelesaian :
( n1−1 ) s1 +( n2−1) s2
s gab=
( n 1+ n2 )−k
G. KOEFISIEN VARIASI
12
Untuk membandingkan dispersi atau variasi dari beberapa kumpulan data digunakan
istilah dispersi relatif, yaitu perbandingan antara dispersi absolut dan rata-ratanya. Dispersi
relatif dirumuskan:4
Jika dispersi absolut digantikan dengan simpangan bakunya maka dispersi relatifnya disebut
koefisien variasi (KV) Koefisien variasi dirumuskan:
Berikut ini gambar kurva dari distribusi yang menceng ke kanan (menceng positif) dan menceng
ke kiri (menceng negatif).
4
https://fahrudinahmad.wordpress.com /2020/3/4
13
Gambar 4.1 Kemencengan distribusi (a) Menceng ke kekiri (b) Menceng ke kanan
Koefisien kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi
simpangan baku. Koefisien kemencengan Pearson dirumuskan:
Keterangan:
sk > 0 —> nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kanan ( terletak disebelah kanan
Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva menceng ke kanan atau
menceng positif;
sk < 0 —> nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kiri (terletak disebelah kiri Mo),
sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke kiri atau menceng
negatif. Apabila secara empiris didapatkan hubungan antarnilai pusat sebagai:
14
b.) Koefisien Kemencengan Bowley
Koefisien kemencengan Bowley berdasarkan pada hubungan kuartil-kuartil (Q1, Q2 dan Q3)
dari sebuah distribusi. Koefisien kemencengan Bowley dirumuskan :
1. Jika Q3 – Q2 > Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng ke kanan atau menceng secara
positif.
2. Jika Q3 – Q2 < Q2 – Q1 maka distribusi akan menceng ke kiri atau menceng secara
negatif.
5. skB = ± 0,10 menggambarkan distribusi yang menceng tidak berarti dan sk B> 0,30
menggambarkan kurva yang menceng berarti.
Koefisien Kemencengan Persentil didasarkan atas hubungan antar persentil (P 90,P50 dan P10) dari
sebuah distribusi. Koefisien Kemencengan Persentil dirumuskan :
Keterangan :
15
d.) Keofisien Kemencengan Momen
Koefisien Kemencengan Momen didasarkan pada perbandingan momen ke-3 dengan pangkat
tiga simpang baku. Koefisien menencengan momen dilambangkan dengan α3. Koefisien
kemencengan momen disebut juga kemencengan relatif.
4. Menurut Karl Pearson, distribusi yang memiliki nilai α3> ±0,50 adalah distribusi yang
sangat menceng
5. Menurut Kenney dan Keeping, nilai α3 bervariasi antara ± 2 bagi distribusi yang
menceng.
Untuk mencari nilai α3, dibedakan antara data tunggal dan data berkelompok.
I. KERUNCINGAN (KURTOSIS)
16
Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya
diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal.
Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
1. Leptokurtik
2. Platikurtik
3. Mesokurtik
Mesokurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar.
Bila distribusinya merupakan distribusi simetris maka distribusi mesokurtik dianggap sebagai
distribusi normal.
Ukuran yang sering digunakan untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi adalah koefisien
keruncingan
17
Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan a4. (alpha 4). Jika hasil
perhitungan koefisien keruncingan diperoleh:
1. nilai lebih kecil dari 3 (<3) maka distribusinya adalah distribusi platikurtik:
2. nilai lebih besar dari 3 (>3) maka distribusinya adalah distribusi leptokurtik.
Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan data
berkelompok.
Koefisien Kurtosis Persentil dilambangkan dengan K (kappa). Untuk distribusi normal, nilai K =
0,263. Koefisien Kurtosis Persentil, dirumuskan :
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dispersi data adalah ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data.
Memiliki Jenis ukuran :
Pentingnya kita mempelajari dispersi data didasarkan pada pertimbangan. Pertama, pusat data
seperti rata-rata hitung, median dan modus hanya memberi informasi yang sangat terbatas,
sehingga tanpa disandingkan dengan dispersi data kurang bermanfaat dalam analisis data.
Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran dua distribusi atau lebih.
19
DAFTAR PUSTAKA
20