Anda di halaman 1dari 25

STATISTIKA

DRS. ABDULLAH

SMK NEGERI 3 PALEMBANG


KOMPETENSI INTI
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”

2.1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”
KOMPETENSI DASAR
3.5. Menganalisis ukuran penyebaran data
tunggal dan data kelompok

4.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan


dengan ukuran penyebaran data tunggal
dan data kelompok
KEGIATAN
PEMBELAJARAN 3

UKURAN PENYEBARAN DATA


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan
siswa dapat :
1.Menyebutkan pengertian dan kegunaan ukuran
penyebaran data.
2.Menghitung daerah jangkauan darta tunggal ,
berbobot dan kelompok.
3.Menentukan simpangan rata-rata data tunggal,
berbobot dan kelompok.
4.Menentukan standar deviasi data tunggal,
berbobot dan kelompok
5.Merubah nilai mentah menjadi nilai standar.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Ukuran Penyebaran Data.
Ukuran Penyebaran data adalah suatu nilai yang
berada disekitar (tersebar) dari nilai rata-rata.
Untuk data yang homogen mempunyai ukuran
penyebaran yang kecil, sedangkan yang bersifat
heterogen mempunyai ukuran penyebaran yang
besar.
Contoh :
Nilai ulangan 5 orang siswa untuk 3 mata diklat , sebagai berikut :
Nama siswa Matematika Bhs.Indonesia PPKn
Wahyuni 10 8 6
Elsye 8 7 6
Tono 6 6 6
Rini 4 5 6
Badu 2 4 6
Jumlah 30 30 30
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata ke tiga mata diklat
sama yaitu 6, tetapi bila dilihat datanya nilai matematika dan nilai
Bhs. Indonesia bervariasi dan nilai PPKn sama semua. Dari
ketiganya yang paling homogen adalah nilai PPKn, disusul nilai
Bhs. Indonesia dan nilai matematika.

Pada kasus tersebut nilai rata-rata tidak dapat membedakan ke


tiga kelompok tersebut, sehingga nilai rata-rata kurang tepat
digunakan untuk menggambarkan data pada tabel. Data di atas
lebih tepat dijelaskan dengan ukuran penyebaran.
2. Kegunaan Ukuran Penyebaran Data.
Kegunaan ukuran penyebaran data antara lain :
1. Untuk menentukan apakah nilai rata-rata dapat mewakili
suatu rangkaian data atau tidak.
2. Untuk mengadakan perbandingan terhadap variabilitas data,
misalnya data suhu udara, nilai saham, curah hujan, dan lain-
lain.
3. Dapat membantu ukuran statistika , misalnya dalam
membantu ukuran sampel terhadap ukuran populasi.

3. Macam – macam Ukuran Penyebaran.


Ada beberapa macam ukuran penyebaran , yaitu :
1. Daerah Jangkau / Range / Rentang
2. Simpangan rata-rata / Deviasi rata-rata
3. Simpangan standar / Simpangan Baku / Standar Deviasi
4. Simpangan Kuartil
5. Jangkauan Persentil
6. Koefisien Variasi
3.1. DAERAH JANGKAU ( RANGE )
a. Data tunggal / berbobot.
Range = Nilai data terbesar – Nilai data terkecil.
Contoh :
Diketahui data : 20, 21, 25, 27, 30, 31, 36
Maka Range = 36 – 20 = 16

b. Data kelompok
Range =Nilai tengah kelas tertinggi–Nilai tengah kelas terendah
Contoh :
Data Usia peserta KB dari 10 Klinik di Jawa (1993 -1996 )
Usia Frekuensi Maka Range = 42 – 17
15 – 19 1 = 25
20 – 24 29
25 – 29 43
30 – 34 41
35 – 39 24
40 – 44 12
3.2. SIMPANGAN (DEVIASI) RATA-RATA .
Simpangan rata-rata adalah ukuran yang menyatakan penyebaran
data terhadap rata-ratanya. Simpangan rata-rata sama dengan
rata-rata dari simpangan absolut (mutlak) dari nilai rata-ratanya.

a. Data Tunggal.
Jika x1, x2, x3, … , xn adalah nilai data dengan rata-rata ͞x maka
simpangan rata-ratanya adalah :

X x
1
 x 2  x  x  x  ...  x n  x
3 x i x
SR  atau SR 
n n
dimana : SR = Simpangan rata-rata
Xi = Nilai data
͞x = Nilai rata-rata (mean)
n = banyaknya nilai data
Contoh :
Tentukan simpangan rata-rata dari data : 8, 7, 10 , 11 !
Jawab :
8  7  10  11
x 9
4
8  9  7  9  10  9  11  9 1 2 1 2 6
SR     1,5
4 4 4
b. Data berbobot / kelompok.
Untuk menghitung simpangan rata-rata data berbobot digunakan
rumus :
f x  xi
SR 
f
Sedangkan untuk data kelompok juga digunakan rumus seperti
pada data berbobot hanya Xi adalah nilai tengah kelas interval :
dimana :
f = frekuensi data ke-i atau kelas ke – i
xi = nilai data ke – i / nilai tengah kelas interval
Contoh :
Tentukan nila rata-rata dari distribusi berikut :
Berat Badan 60-62 63-65 66-68 69-71 72-74
Frekuensi 5 18 42 27 8
Jawab :
Berat
F Xi f. Xi xi  x f. x i  x
Badan
60-62 5 61 305 6,45 32,5
63-65 18 64 1152 3,45 62,10
66-68 42 67 2814 0,45 18,90
69-71 27 70 1890 2,55 68,85
72-74 8 73 584 5,55 44,40
100 6745 226,50

6745
Rata-rata hitung : X  67,45
100
Simpangan rata-ratanya adalah :
f x  xi 226,50
SR    2,265
f 100
3.3. SIMPANGAN STANDAR( STANDAR DEVIASI).
Simpangan standar adalah ukuran penyebaran yang dianggap
terbaik dari berbagai macam ukuran penyebaran yang ada, karena
memiliki kebaikan secara matematis untuk ukuran penyebaran.
Simpangan standar dapat dipergunakan untuk membandingkan
suatu rangkaian data dengan rangkaian data lainnya.
Simpangan standar adalah akar pangkat dua dari jumlah kuadrat
penyimpangan nilai data terhadap nilai rata-rata dibagi
banyaknya data.

Pangkat dua dari simpangan standar dinamakan varians ( S2 )


a. Data Tunggal.
Jika x1, x2, x3, … , xn adalah nilai data dengan rata-rata ͞x ,
maka simpangan standarnya adalah :

S
 X  X 2 , untuk n ≥ 30 ( sampel besar )
n

S
 X  X 2 , untuk n < 30 ( sampel kecil )
n -1
Contoh :
Carilah simpangan standar dan varians dari data : 3,5,6,9,7 !
Jawab :
35697 30
X  6
5 5

S
 X  X 2
n -1
2 2 2 2 2
(3  6)  (5  6)  (6  6)  (9  6)  (7  6)

5 1
9 1 0  9 1

4
20

4
 5

Varians = S2 =  5 2
5
b. Data berbobot / kelompok.
Untuk menghitung simpangan standar data berkelompok dapat
digunakan rumus :

S
 f X  X 
2

f
Dimana :
S = Simpangan standar / Simpangan baku / Standar Deviasi
X = nilai tengah /titik tengah kelas interval
͞x = nilai rata-rata ( mean )
f = jumlah frekuensi / banyaknya nilai data
Catatan:
Untuk menghitung simpangan standar data berbobot rumusnya sama
dengan data berkelompok, hanya nilai tengah ( X ) diganti dengan nilai data
Contoh :
Carilah simpangan standar berat badan 100 karyawan PT “ Karya
Mandiri “ pada distribusi frekuensi berikut:
Berat (Kg) 60-62 63-65 66-68 69-71 72-74
Frekuensi 5 18 42 27 8
Jawab :
Berat
Badan
F x f. x (x – ͞x) (x – ͞x)² f(x – ͞x)²
60-62 5 61 305 -6,45 41,6125 208,0125
63-65 18 64 1152 -3,45 11,9025 214,2450
66-68 42 67 2814 -0,45 0,2025 8,5050
69-71 27 70 1890 2,55 6,5025 175,5675
72-74 8 73 584 5,55 30,8025 246,4200
100 6745 852,75
Dari data di atas diperoleh rata-rata hitung :
 fx 6745
X   67,45
f 100
Simpangan standarnya adalah :

S
 f X  X 2

852,75
 8,5275  2,92
f 100

Varians = S2 = (2,92)2 = 8,5275


Untuk menghitung simpangan standar dapat juga digunakan rumus
berikut : 2
2
f x   fX 
1). S =  
f  f 
2
  fd 
 f d2
2). S =  
f   f 
2
 f U2   fU 
3). S = C  
f   f 

dimana :
S = Simpangan standar / Simpangan baku / Standar Deviasi
X = nilai tengah /titik tengah kelas interval
͞x = nilai rata-rata ( mean )
f = jumlah frekuensi / banyaknya nilai data
d = deviasi ( X – X0 )( X0 adalah rata-rata dugaan , sebaiknya
diambil pada nilai tengah kelas interval yang ditengah )
C = panjang kelas interval
U = d/C ( berupa bilangan bulat berurutan …-3,-2,-1,0,1,2,3,… )
penggunanaan rumus no.3 untuk soal di atas :
Berat
F Xt U U2 Fu fU2
Badan
60-62 5 61 -2 4 -10 20
63-65 18 64 -1 1 -18 18
66-68 42 Xo =67 0 0 0 0
69-71 27 70 1 1 27 27
72-74 8 73 2 4 16 32
100 15 97
2
f U 2   fU 
S=C  
f  f 
2
97 15 
3  
100  100 

 3 0,97  0,0225
 3 0,9475
= 2,92
3.4. NILAI STANDAR / ANGKA BAKU.

Misalkan kita mempunyai sebuah sampel berukuran n dengan nilai


data : x1, x2, x3 , … , xn dengan rata-rata ͞x
dan simpangan standar S, maka nilai Standarnya adalah :

X X
Z i
S

Nilai standar dipakai untuk membandingkan keadaan distribusi


sesuatu hal.
Contoh :
Riduan mendapat nilai 86 pada ulangan matematika . Rata-rata
dan simpangan standar pada kelompoknya adalah 78 dan 10.
Pada ulangan bahasa Inggris ia mendapat nilai 92 dengan rata -
rata dan simpangan standar kelompoknya adalah 84 dan 18.
Dalam mata diklat mana Riduan mencapai kedudukan yang lebih
baik ?

Jawab :
86  78
Untuk Matematika , Z  0,8
10
92  84
Untuk Bahasa Inggris, Z  0,44
18
Riduan mendapat 0,8 simpangan standar di atas rata-rata nilai
Matematika dan hanya mendapat 0,44 simpangan standar di atas
rata-rata nilai Bahasa inggris.
Jadi kedudukan lebih baik pada pelajaran Matematika.
3.5. KOEFISIEN VARIASI.
Koefisien Variasi adalah perbandingan antara simpangan standar
dengan rata-ratanya yang dinyatakan dalam persen. Koefisien
variasi ini berguna untuk mengetahui keseragaman dari suatu
rangkaian data.
Semakin kecil nilai koefisien variasinya berarti data semakin
seragam (homogen), sedangkan jika nilai koefisien variasinya
semakin besar maka data semakin tidak seragam (heterogen).
Untuk menghitung koefisien variasi dari serangkaian data
digunakan rumus :
S
KV = x100%
x
Keterangan :
KV = Koefisien Variasi
S = Simpangan standar / standar deviasi
͞x = rata-rata hitung / mean
Contoh :
Suatu kelompok siswa setelah diukur berat badan dan tingginya
diperoleh keterangan bahwa rata-rata berat dan tinggi badannya
masing-masing 60 kg dan 160 cm dengan simpangan standar
masing-masing 15 kg dan 8 cm. Ukuran manakah yang lebih
seragam (homogen) ?

Jawab :
Berat Badan ͞ = 60 kg
x
S = 15 kg
15
KVB  x100%  25%
60
Tinggi Badan ͞x = 160 cm
S = 8 cm
8
KVT  x100%  5%
160

Berdasarkan perhitungan di atas KVT < KVB, berarti tinggi badan


lebih seragam (homogen) dibandingkan berat badan.
C. Rangkuman Uraian Materi
D. Lembar Kerja Siswa
SEKIAN
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai