Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang pengukuran variabilitas data tunggal dan data kelompok. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
1. Variance.............................................................................................................2
2. Standard Deviation.............................................................................................5
3. Range.................................................................................................................8
4. Mean Deviation................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengukuran varibilitas ?
2. Bagaimana jenis-jenis pengukuran variabilitas ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengukuran variabilitas
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pengukuran variabilitas
1
BAB II
PEMBAHASA
Rumus
:
∑𝒏 ( 𝒙𝒊− ̅𝒙 )𝟐
𝒊=𝟏
S2 = 𝒏
Keterangan :
2
S2 = Ragam varians
3
Xi = Nilai tengah data ke-i
𝑥̅ = Nilai rata-rata
𝑛 = Banyak data
Contoh :
Penyelesaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝒙̅ = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
5+2+3+2
𝑥̅ = 4
12
= 4 =3
∑
𝒏 ( 𝒙𝒊− ̅𝒙 )𝟐
𝒊=𝟏
S2 = 𝒏
4+1+0+1
= 4
6
=4
S2 = 1,5
Rumus
:
∑𝒌 ̅ 𝟐
𝒊=𝟏 𝑭𝒊 ( 𝑿𝒊 − 𝑿 )
∑𝒌
𝒊=𝟏 𝑭𝒊
4
Keterangan :
S2 = Ragam varians
𝑋𝑖 = Nilai tengah data ke-i
𝑋̅ = Nilai rat-rata data kelompok
𝐹𝑖 = Besar frekuensi data
Contoh :
Nilai F
51-55 6
56-60 4
61-65 8
66-70 4
71-75 6
Penyelesaian :
Berat badan 𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊
51-55 53 6 318
56-60 58 4 232
61-65 63 8 504
66-70 68 4 272
71-75 73 6 438
Jumlah 28 1764
∑ 𝑓𝑖 .𝑥
𝑋̅ = ∑ 𝑓𝑖
𝑖
1764
= 28
= 63
5
Berat badan 𝒙𝒊 𝒇𝒊 (𝒙𝒊− 𝒙̅ ) (𝑥𝑖 −𝑋̅ )2 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝑋̅ )2
51-55 53 6 -10 100 600
56-60 58 4 -5 25 100
61-65 63 8 0 0 0
66-70 68 4 5 25 100
71-75 73 6 10 100 600
Jumlah 28 1400
∑𝒌 𝑭𝒊 ( 𝑿𝒊−𝑿̅ )𝟐
𝒊=𝟏
S2 =
∑𝒌
𝒊=𝟏 𝑭𝒊
𝟏𝟒𝟎𝟎
= 𝟐𝟖
= 50
2. Standard Deviation
Standar deviasi atau simpangan baku adalah nilai statistic yang sering
kali dipakai dalam menentukan kedekatan sebaran data yang ada di dalam
sampel dan seberapa dekat titik data individu dengan mean atau rata-rata nilai
dari sampel itu sendiri.
Standar deviasi dibatasi dengan “akar dari jumlah deviasi kuadrat
dibagi banyaknya individu” dalam distribusi.
a. Standard Deviation data tunggal
Rumus :
S ∑ 𝒇𝒊( 𝒙𝒊−̅𝒙 )𝟐
∑ 𝒇𝒊−𝟏
Keterangan
:
S = Simpangan baku
𝑥𝑖 = Nilai tengah ke-i
𝑥̅ = Nilai rat-rata
𝑓𝑖 = Jumlah data
6
Contoh :
Penyelesaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝒙̅ = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑥̅ 7+5+6+5+4+3+3+3+7+7+5
11
=
55
= 11
=5
∑ 𝒇𝒊( 𝒙𝒊−̅𝒙 )𝟐
S
∑ 𝒇𝒊−𝟏
=
(7− 5)2 + (5− 5)2+(6− 5)2+(5− 5)2+(4− 5)2+(3− 5)2+(3− 5)2+(3− 5)2+(7− 5)2+(7− 5)2+(5− 5)2
11−1
4+0+1+0+1+4+4+4+4+4+0
= 10
26
S = 10 = 2.6
S = √2,6
= 1,6
∑ 𝒇𝒊( 𝒙𝒊−̅𝒙 )𝟐
S = √ 𝒏 = √𝒔𝟐
Keterangan :
S = Simpangan baku
7
𝑥𝑖 = Nilai tengah ke-i
𝑥̅ = Nilai rat-rata
𝑓𝑖 = Jumlah data
Contoh :
Tinggi badan f
151-155 4
156-160 8
161-165 6
166-170 2
Penyelesaian:
Dik : n = 4+8+6+2 = 20
k =4
153.4+158.8+163.6+168.2
𝑥̅
20
3,190
= 20
= 159,5
8
Jumlah 20 3,190 405
9
Dari nilai-nilai diatas, di dapat S nilai variannya.
∑ 𝒇𝒊( 𝒙𝒊−̅𝒙 )𝟐
S = √ 𝒏 = √𝒔𝟐
405
= 20
= 20,25
Sehingga standart deviasinya didapatkan yaitu :
S = √𝒔𝟐
= √20,25
= 4,5
3. Range
Range adalah perbedaan atara dua data terbesar dengan data terkecil
yang terdapat pada sekelompok data. Range adalah salah satu ukuran statistik
yang menujukkan jarak penyebaran data antara nilai terendah (Xmin) dengan
nilai tertinggi (Xmax). Ukuran ini sudah digunakan pada pembahasan daftar
distribusi frekuensi.
Jarak atau kisaran nilai (range) merupakan ukuran paling sederhana dari
ukuran peneybaran dan merupakan perbedaan antara nilai terbesar dan nilai
terkecil dalam suatu kelompok data baik data populasi atau sampel. Semakin
kecil ukuran jarak menujukkan karakter yang lebih baik, karena berarti data
mendekati nilai pusat dan kompak.
a. Range data tunggal atau data tidak berkelompok
Rumus
𝑹 = 𝑿𝒎𝒂𝒙 − 𝑿𝒎𝒊𝒏
10
Keterangan :
𝑅 : Jangkauan
Xmax : Nilai data tertinggi
Xmin : Nilai data terendah
Contoh :
Rentang data = 20, 21, 19, 17, 20, 21, 23, 24, 25
Penyelesaian :
Data terbesar adalah 25 dan data terkecil adalah 17.
𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
= 25 − 17
=8
Jadi, nilai Range data tunggal adalah 8
b. Range data kelompok
Kelas Frekuensi
59-63 6
64-68 10
69-73 18
74-78 13
79-83 8
84-88 3
89-93 2
Jumlah 60
Penyelesaian :
89+93 182
- Nilai tengah kelas tertinggi = = = 91
2 2
59+63 122
- Nilai tengah kelas terendah = = = 61
2 2
- 𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
= 91- 61
= 30
Jadi, nilai Range data kelompok adalah 30
11
4. Mean Deviation
Deviasi rata-rata adalah rata-rata penyimpangan data-data dari rata-rata
(mean) nya. Secara artimetika mean deviasi dapat didevinisikan sebagai mena
dari harga mutlak dari deviasi nilai-nilai individual. Harga mutlak adalah nilai
dengan tidak memandang positif atau negative, semuanya dianggap positif.
Harga mutlak dari X biasanya di tulis dengan |𝑥|.
a. Mean deviasi data tunggal atau data tidak kelompok
Rumus :
∑|𝑿𝒊−𝑿̅ |
SR = 𝒏
SR = Mean deviation
n = Jumlah frekuensi
Contoh :
Penyelesaian :
8+17+22+10+13
𝑥̅ = 5 = 14
∑|𝑋𝑖−𝑋̅ |
SR = 𝑛
|8−14|+|17−14|+|22−14|+|10−14|+|13−14|
SR = 5
|6|+|3|+|8|+|4|+|1|
= 5
22
= 5 = 4,4
12
b. Mean deviasi data kelompok
Rumus :
∑𝒌 𝒇𝒊 |𝒙𝒊− 𝒙̅|
SR = 𝒊= 𝟏
∑𝒌
𝒊=𝟏 𝒇𝒊
SR = Mean deviation
Penyelesaian :
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖 .𝑋𝑖
6.300 = 157.5
∑ 𝑓𝑖 = 40
∑𝑘 𝑓𝑖 |𝑥𝑖− 𝑥̅|
SR 𝑖=1
=
∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖
260
SR
40
=
= 6,5
13
Jadi, nilai mean deviasi adalah 6,5
C. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah penggunaan cara tertentu untuk mengelompokan data hasil
pengukuran atau penghitungan (data mentah) menjadi kelas-kelas. Dalam distribusi frekuensi
yang merupakan bentuk salah satu penyajian data sehingga data menjadi lebih mudah dibaca,
lebih mudah dipahami dan menjadi lebih ringkas. Distribusi frekuensi sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu distribusi frekuensi tunggal dan distribusi frekuensi berkelompok. Pertama, yaitu
untuk distribusi frekuensi tunggal merupakan distribusi dimana nilai atau kategori dari data
tersebut adalah 1 (satu) atau tunggal (lihat tabel 4.1 dan tabel 4.2). Sedangkan distribusi
frekuensi berkelompok adalah distribusi dimana nilai atau kategori dari data tersebut adalah
lebih dari 1 (satu) atau berkelompok. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi vertikal tunggal.
Nilai Frekuensi
6 3
7 1
8 5
9 7
10 12
Jumlah 28
Nilai Frekuensi
4-14 3
14
15-25 1
25-36 5
37-47 7
48-58 12
Jumlah 28
Untuk mengetahui istilah-istilah yang ada pada tabel distribusi frekuensi, kita perhatikan tabel 3
diatas.
Nilai Frekuensi
4-14 3
15-25 1
25-36 5
37-47 7
48-58 12
Jumlah 28
a. Kelas
Kelas ke 1: Nilai 4 – 14 : Frekuensi 3
Kelas ke 2: Nilai 15 – 25: Frekuensi 1
Dan seterusnya
b. Batas Bawah
Untuk batas bawah kelas, ke 1: 4
Untuk batas bawah kelas, ke 2: 15
Dan seterusnya Universitas Pamulang Akuntansi S-1
c. Batas Atas
Untuk batas atas kelas, ke 1: 14
Untuk batas atas kelas, ke 2: 25
Dan seterusnya
d. Tepi Bawah
Untuk mencari tepi bawah adalah batas bawah – 0,5 (nilai tempat terkecil pada kategori dari
semua kelas)
e. Tepi Atas
Untuk mencari tepi atas adalah batas atas + 0,5 (nilai tempat terkecil pada kategori dari
semua kelas) Nilai tempat terkecil pada kategori dari semua kelas tabel diatas adalah satuan,
maka diperoleh :
15
Tepi bawah kelas, ke 1: 4 – 0,5 (1)= 3,5
Tepi bawah kelas, ke 2: 15 – 0,5 (1)= 14,5
Dan seterusnya
Tepi atas kelas, ke 1: 14 + 0,5 (1)= 14,5
Tepi atas kelas, ke 2: 25 + 0,5 (1)= 25,5
Dan seterusnya
f. Panjang Kelas
Panjang Kelas : Tepi bawah kelas (n+1) - Tepi bawah kelas n atau,
Tepi atas kelas (n+1) - Tepi bawah kelas n atau,
Batas bawah kelas (n+1) - Tepi bawah kelas n atau,
Batas atas kelas (n+1) - Tepi bawah kelas n
Panjang Kelas = 25 – 14 = 11
g. Nilai Tengah
Nilai tengah : 0,5 x (batas atas+batas bawah)
Nilai tengah kelas ke 1: 0,5 x (14+4) = 9
Nilai tengah kelas ke 2: 0,5 x (25+15) = 20
Dan seterusnya.
Untuk distribusi frekuensi tunggal atau distribusi dengan kategori kualitatif memang hanya
ada beberapa saja yang dapat disebutkan sebagai istilah di atas.
20 30 40 50 60 70 20
20 30 40 50 60 30 80
20 30 40 30 20 70 80
20 20 40 20 60 70 30
20 30 40 50 20 70 80
Berdasarkan data di atas, maka dapat dihasilkan pada setiap kategori dalam tabel berikut ini :
Nilai 20 30 40 50 60 70 80 Jumlah
Frekuens 10 7 5 3 3 4 3 35
i
16
Seperti halnya tabel distribusi frekuensi tunggal, dalam menyusun tabel distribusi frekuensi
berkelompok juga memiliki tahapan dalam menyelesaikannya. Adapun langkah-langkah dalam
menyusun tabel distribusi frekuensi berkelompok:
a) Menentukkan nilai maksimum dan minimum dari data yang ada
b) Menentukkan jangkauan data dengan (J) = nilai maksimum – nilai minimum
c) Menentukkan jumlah kelas, yaitu dengan menggunakan bantuan Rumus Sturges dan
lakukan pembulatan ke atas untuk jumlah kelas, adapun rumusnya adalah :
K = 1+3,3 Log N
d) Menentukkan panjang kelas (interval)
Untuk menentukkan panjang kelas atau interval yaitu dengan membagi antara jangkauan (J)
dengan kelas (K), sehingga rumusnya adalah sebagai berikut :
P=J/K
Untuk mempermudah dalam pemahaman dan penerapan rumus di atas, silahkan pahami
contoh kasusnya berikut ini :
20 30 40 50 60 70 20
20 30 40 50 60 30 80
20 30 40 30 20 70 80
20 20 40 20 60 70 30
20 30 40 50 20 70 80
Langkah-langkahnya adalah :
- Menentukkan nilai maksimum dan minimum, sehingga dari data tersebut di atas, maka
diperoleh :
Nilai maksimum = 80
Nilai minimum = 20
- Kemudian menentukan jangkaun data, dengan rumus :
Jangkauan data (J) = nilai maksimum – nilai minimum = 80 – 20 =60
- Selanjutnya adalah menentukan jumlah kelas, dengan rumus :
Jumlah kelas (K) = 1+3,3 log N
= 1+3,3 log 35
= 1+3,3 (1,544)
= 1+ 5,095
= 6,095
dibulatkan ke atas dalam nilai tempat satuan menjadi 7
- Terakhir adalah menentukan panjang kelas dengan rumus :
Panjang kelas (interval) P = J / K
= 60 / 7
= 8,57
dibulatkan ke atas dalam nilai tempat terkecil data menjadi 9
17
Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa yang harus diingat selainlangkah langkah di atas, yaitu
dijabarkan sebagai berikut :
Untuk mempermudah batas bawah kelas ke 1 adalah nilai minimum
Buatlah batas bawah hingga 7 kelas dengan menambahkan panjang kelas dengan batas
bawah kelas sebelumnya
Kemudian buatlah batas atas kelas ke 1 dengan mengurangi batas bawah kelas ke 2 dengan
nilai tempat terkecil data sebesar 1 point.
Buatlah batas atas hingga 7 kelas dengan menambahkan panjang kelas dengan batas atas
kelas sebelumnya
Pastikan data dari nilai minimum hingga nilai maksimum terakomodir.
Sehingga tabel yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Nilai Frekuensi
20-28 10
29-37 7
38-46 5
47-55 3
56-64 3
65-73 4
74-82 3
Jumlah 35
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar deviasi dibatasi dengan “akar dari jumlah deviasi kuadrat dibagi
banyaknya individu” dalam distribusi.
Jarak atau kisaran nilai (range) merupakan ukuran paling sederhana dari
ukuran peneybaran dan merupakan perbedaan antara nilai terbesar dan nilai
terkecil dalam suatu kelompok data baik data populasi atau sampel. Semakin kecil
ukuran jarak menujukkan karakter yang lebih baik, karena berarti data mendekati
nilai pusat dan kompak.
19
DAFTAR PUSTAKA
20