Mean
Median
Modus
Mean
Mean untuk data tunggal
• Rata-rata hitung (Mean) adalah nilai rata-rata dari data-
data yang ada.
• Rata-rata hitung dari populasi => µ (baca miu)
• Rata-rata hitung dari sampel => (baca eks bar)
• Rumus:
atau
Ket:
= rata-rata hitung (mean)
X = wakil data
n = jumlah data
Mean
Mean untuk data tunggal
Penyelesaian:
X = 7, 6, 3, 4, 8, 8
n=6
ΣX = 7+6+3+4+8+8
Mean
Mean untuk data tunggal
Contoh 2
Hitunglah rata-rata hitung dari nilai 3, 4, 3, 2, 5,
1, 4, 5, 1, 2, 6, 4, 3, 6, 1!
Penyelesaian: x f
3 3
4 3
2 2
5 2
1 3
6 2
Mean
Mean untuk data tunggal
= 50/15
= 3,3
Mean
Mean untuk data berkelompok
1. Metode Biasa
2. Metode Simpangan Rata-rata
Mean
Mean untuk data berkelompok
1. Metode Biasa
Contoh:
Tentukan rata-rata hitung dari tabel berikut.
Penyelesaian:
Banyaknya
Berat Badan (kg) Titik Tengah (X) fX
Mahasiswa (f)
60-62 61 10 610
63-65 64 25 1600
66-68 67 32 2144
69-71 70 15 1050
72-74 73 18 1314
Jumlah - 100 6718
= 6718/100 = 67,18
Mean
Mean untuk data berkelompok
2. Metode Simpangan Rata-rata
Ket:
M = rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik tengah
kelas dengan frekuensi terbesarnya (titik tengah kelas = modus)
d=X–M
X = titik tengah interval kelas
F = frekuensi kelas
Mean
Mean untuk data berkelompok
2. Metode Simpangan Rata-rata
Contoh:
Tentukan rata-rata hitung data berikut dengan menggunakan
metode simpangan rata-rata.
Tabel 4.1 Berat Badan 100 Orang Mahasiswa Universitas Halu
Oleo Tahun 2016
63-65 25 64 -3 -75
66-68 32 67 0 0
69-71 15 70 3 45
72-74 18 73 6 108
Jumlah 100 - 0 18
Lanjutan
Berat Badan Banyaknya X d = X-M fd
(kg) Mahasiswa (f)
60-62 10 61 -6 -60
63-65 25 64 -3 -75
66-68 32 67 0 0
69-71 15 70 3 45
72-74 18 73 6 108
Jumlah 100 - 0 18
Median
Median untuk data tunggal
Tentukan median dari data Hb 5 orang wanita hamil dibagian
kebidanan Rumah Sakit A.
a. 8, 14, 10, 13, 12, 11, 9
b. 11, 13, 10, 8, 9, 12
Penyelesaian:
c. Urutan data: 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
Jumlah data (n) = 7 (ganjil)
= 11
Ket:
Me = median
B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
(Σf2)o = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
fMe = frekuensi kelas median
Median
Median untuk data berkelompok
(Σf)o ≥ 1/2 n
Median
Median untuk data berkelompok
Contoh:
Tentukan median dari distribusi frekuensi berikut.
Contoh:
Tentukan modus dari data-data berikut.
a. 1, 4, 7, 8, 9, 9, 11
b. 1, 4, 7, 8, 11, 13
c. 1, 2, 4, 4, 7, 9, 11, 11, 13
d. 1, 1, 3, 3, 7, 7, 12, 12, 14, 15
Modus
Modus untuk data tunggal
Penyelesain:
a. Modus = 9
1, 4, 7, 8, 9, 9, 11
c. Modus = 4 dan 11
1, 2, 4, 4, 7, 9, 11, 11, 13
d. Modus = 1, 3, 7 dan 12
1, 1, 3, 3, 7, 7, 12, 12, 14, 15
Modus
Modus untuk data berkelompok
Ket:
Mo = modus
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelum modus
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah
modus
C = panjang interval kelas
Modus
Modus untuk data berkelompok
Contoh:
Tentukan modus dari data pada tabel berikut.
Penyelesaian:
L = 65,5
d1 = 32-25 = 7
d2 = 32-15 = 17
C =3
Soal latihan
Tentukan mean, median dan modus data
berikut.
11, 13, 14, 14, 16, 17, 18, 19, 20
Jawab:
N=9
Total f=142
Me= 15,77
Median= 16
Modus= 14
Fraktil
Adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang
telah terurut menjadi beberapa bagian yang sama.
Fraktil yang membagi seperangkat data yang
Kuartil telah terurut menjadi empat bagian yang
sama.
Penyelesaian:
Data diurutkan: 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
n=7
Kuartil
Kuartil untuk data berkelompok
Ket:
Bi= tepi bawah kelas kuartil
n = jumlah semua frekuensi
i = 1, 2, 3
(Σfi)o = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
fQi = frekuensi kelas kuartil
Kuartil
Kuartil untuk data berkelompok
Contoh:
Tentukan desil ke-3 (D3) dan desil ke-7 (D7) dari data berikut.
23, 30, 32, 34, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46
Desil
Desil untuk data berkelompok
Ket:
Di = desil ke-i
Bi = tepi bawah kelas desil ke-i
n = jumlah frekuensi
(Σfi)o = jumlah frekuensi sebelum kelas desil
ke-i
C = panjang interval kelas desil ke-i
fDi = frekuensi kelas desil ke-i
I = 1, 2, 3, …., 9
Desil
Desil untuk data berkelompok
Contoh:
Tentukan desil ke-4 (D4) dan desil ke-8 (D8) dari distribusi
frekuensi berikut.
Tabel 4.3 Nilai Matematika 40 Mahasiswa Universitas Halu Oleo
Tahun 2016
Nilai (f)
30-39 5
40-49 3
50-59 6
60-69 7
70-79 8
80-89 7
90-99 4
Jumlah 40
Lanjutan…
Untuk mencari desil ke-4 dan desil ke-8, terlebih dahulu dicari
kelas desil ke-4 dan desil ke-8, yaitu:
1) Kelas desil ke-4, jika (Σf4)o ≥ 4/10 (n)
2) Kelas desil ke-8, jika (Σf8)o ≥ 8/10 (n)
n = 40, maka 4/10 (40) = 16 dan 8/10 (40) = 32
Kelas D4 adalah kelas ke-4
Kelad D8 adalah kelas ke-6
B4 = 59,5 (tepi bawah kelas ke-4)
B6 = 79,5 (tepi bawah kelas ke-6)
(Σf4)o = 14 dan (Σf8)o = 29
C = 10
fD4 = 7; fD8 = 29;
Lanjutan…
Persentil
Persentil untuk data tunggal
Contoh:
Tentukan persentil ke-10 (P10) dan persentil ke-76 (P76) dari data
berikut.
20 21 22 24 26 26 27 30 31 31
33 35 35 35 36 37 37 38 39 40
41 41 42 43 44 46 47 48 49 50
Lanjutan…
Penyelesaian:
n = 30
Persentil
Persentil untuk data berkelompok
Ket:
Pi= persentil ke-i
Bi= tepi bawah kelas persentil ke-i
n = jumlah frekuensi
(Σf2)o = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil ke-i
C = panjang interval kelas desil ke-i
fPi = frekuensi kelas persentil ke-i
I = 1, 2, 3, …., 9
Persentil
Persentil untuk data berkelompok
Contoh:
Tentukan P35 dan P 88 dari data distribusi frekuensi di bawah ini.
Tabel 4.4 Tinggi 100 Mahasiswa Universitas Halu Oleo Tahun
2016
Tinggi (cm) (f)
150-154 4
155-159 8
160-164 14
165-169 35
170-174 27
175-179 12
Jumlah 100
Lanjutan…
Penyelesaian:
Untuk mencari persentil ke-35 dan ke-88, terlebih dahulu dicari kelas
persentil ke-35 dan ke-88.
1) Kelas persentil ke-35, jika (Σf35)o ≥ 35/100 (n)
2) Kelas persentil ke-88, jika (Σf88)o ≥ 88/100 (n)
Dari Tabel 4.4 diketahui:
n = 100, maka 35/100 (100) = 35 dan 88/100 (100) = 88
Kelas P35 adalah kelas ke-4
Kelas P88 adalah kelas ke-5
B35 = 164,5 (tepi bawah kelas ke-4)
B88 = 169,5 (tepi bawah kelas ke-5)
(Σf35)o = 26 dan (Σf88)o = 61
C=5
fP35 = 35 dan fP88 = 27
Lanjutan…
Sifat-Sifat Mean, Median dan Modus
1. Sifat-sifat Mean
• Dalam seperangkat data, modus bisa tidak ada dan bisa lebih dari satu
• Modus dapat ditempatkan pada distribusi yang memiliki kelas terbuka
• Modus tidak dipengaruhi oleh bilangan-bilangan ekstrim, dari suatu
distribusi
• Letak modus atau niali modus yang sebenarnya sukar ditentukan, karena
itu kebanyakan hanya berdasarkan taksiran dalam suatu distribusi
• Perhitungan modus tidak didasarkan pada seluruh nilai pengamatan,
tetapi didasarkan pada individu yang berada pada titik tempat terjadinya
pemusatan yang terbanyak
• Untuk perhitungan-perhitungan secara aljabar lebih lanjut, modus tidak
dapat digunakan
• Modus tidak sepopuler ukuran mean atau median
Hubungan Mean, Median dan Modus
1. Jika mean, median dan modus memiliki nilai yang sama maka
kurvanya berbentuk simetris. Pada kurva simetris sempurna,
nilai mean, median dan modus terletak pada satu titik di tengah-
tengah absis dan ketiga-tiganya berimpit.
2. Jika nilai mean lebih besar daripada nilai median dan lebih besar
daripada nilai modus maka kurvanya condong ke kanan, karena
ujungnya memanjang ke arah nilai positif. Jadi, distribusi
meruncing ke arah nilai tinggi.
3. Jika nilai mean lebih kecil daripada nilai median dan lebih kecil
daripada nilai modus maka kurvanya condong ke kiri, karena
ujungnya memanjang ke arah nilai negatif. Jadi, distribusi
meruncing ke arah nilai yang rendah.
Hubungan Mean, Median dan Modus
Hubungan Mean, Median dan Modus
Mo = -3( - Me)