Anda di halaman 1dari 53

ANALISIS DESKRIPTIF

Rastika Dwiyanti Liaran


rastika.liaran@gmail.com
Ukuran Nilai Pusat

Mean

Median

Modus
Mean
Mean untuk data tunggal
• Rata-rata hitung (Mean) adalah nilai rata-rata dari data-
data yang ada.
• Rata-rata hitung dari populasi => µ (baca miu)
• Rata-rata hitung dari sampel => (baca eks bar)
• Rumus:

atau
Ket:
= rata-rata hitung (mean)
X = wakil data
n = jumlah data
Mean
Mean untuk data tunggal

1. Merupakan wakil dari keseluruhan nilai.


2. Mean sangat dipengaruhi nilai ekstrim, baik
ekstrim kecil maupun ekstrim besar.
3. Nilai mean berasal dari semua nilai
pengamatan
Mean
Mean untuk data tunggal
Contoh 1
Hitunglah rata-rata hitung dari nilai-nilai 7, 6, 3, 4, 8, 8!

Penyelesaian:
X = 7, 6, 3, 4, 8, 8
n=6
ΣX = 7+6+3+4+8+8
Mean
Mean untuk data tunggal

Contoh 2
Hitunglah rata-rata hitung dari nilai 3, 4, 3, 2, 5,
1, 4, 5, 1, 2, 6, 4, 3, 6, 1!
Penyelesaian: x f
3 3
4 3
2 2
5 2
1 3
6 2
Mean
Mean untuk data tunggal

• ΣfX = 3x3 + 3x4 + 2x2 + 2x5 + 3x1 + 2x6 = 50


• Σf = 3+3+2+2+3+2 = 15

= 50/15
= 3,3
Mean
Mean untuk data berkelompok

1. Metode Biasa
2. Metode Simpangan Rata-rata
Mean
Mean untuk data berkelompok
1. Metode Biasa
Contoh:
Tentukan rata-rata hitung dari tabel berikut.

Tabel 4.1 Berat Badan 100 Orang Mahasiswa Universitas Halu


Oleo Tahun 2016
Berat Badan (kg) Banyaknya Mahasiswa (f)
60-62 10
63-65 25
66-68 32
69-71 15
72-74 18
Lanjutan…

Penyelesaian:
Banyaknya
Berat Badan (kg) Titik Tengah (X) fX
Mahasiswa (f)
60-62 61 10 610
63-65 64 25 1600
66-68 67 32 2144
69-71 70 15 1050
72-74 73 18 1314
Jumlah - 100 6718

= 6718/100 = 67,18
Mean
Mean untuk data berkelompok
2. Metode Simpangan Rata-rata

Ket:
M = rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik tengah
kelas dengan frekuensi terbesarnya (titik tengah kelas = modus)

d=X–M
X = titik tengah interval kelas
F = frekuensi kelas
Mean
Mean untuk data berkelompok
2. Metode Simpangan Rata-rata
Contoh:
Tentukan rata-rata hitung data berikut dengan menggunakan
metode simpangan rata-rata.
Tabel 4.1 Berat Badan 100 Orang Mahasiswa Universitas Halu
Oleo Tahun 2016

Berat Badan (kg) Banyaknya Mahasiswa (f)


60-62 10
63-65 25
66-68 32
69-71 15
72-74 18
Mean
Mean untuk data berkelompok
2. Metode Simpangan Rata-rata
Penyelesaian:
Dari distribusi frekuensi tersebut, titik tengah kelas modus
adalah 67, maka M=67.

Berat Badan Banyaknya


X d = X-M fd
(kg) Mahasiswa (f)
60-62 10 61 -6 -60

63-65 25 64 -3 -75

66-68 32 67 0 0

69-71 15 70 3 45

72-74 18 73 6 108

Jumlah 100 - 0 18
Lanjutan
Berat Badan Banyaknya X d = X-M fd
(kg) Mahasiswa (f)
60-62 10 61 -6 -60

63-65 25 64 -3 -75

66-68 32 67 0 0

69-71 15 70 3 45

72-74 18 73 6 108

Jumlah 100 - 0 18
Median
Median untuk data tunggal
Tentukan median dari data Hb 5 orang wanita hamil dibagian
kebidanan Rumah Sakit A.
a. 8, 14, 10, 13, 12, 11, 9
b. 11, 13, 10, 8, 9, 12

Penyelesaian:
c. Urutan data: 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
Jumlah data (n) = 7 (ganjil)

= 11

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14


Median
Median untuk data tunggal

• Cara menentukan median:


1. Untuk data ganjil (n = ganjil)

2. Untuk data genap (n = genap)


Lanjutan…

b. Urutan data: 8, 9, 10, 11, 12, 13


Jumlah data (n) = 6 (genap)
Median
Median untuk data berkelompok

Ket:
Me = median
B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
(Σf2)o = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
fMe = frekuensi kelas median
Median
Median untuk data berkelompok

Dalam mencari median data kelompok


(distribusi frekuensi) yang perlu dicari terlebih
dahulu adalah kelas tempat median berada
(kelas median).
Kelas median dapat dicari dengan rumus:

(Σf)o ≥ 1/2 n
Median
Median untuk data berkelompok

Contoh:
Tentukan median dari distribusi frekuensi berikut.

Tabel 4.2 Berat badan penderita stroke di Rumah Sakit A


Berat Badan (Kg) (f)
65-67 2
68-70 5
71-73 13
74-76 14
77-79 4
80-82 2
Lanjutan…
Penyelesaian:
Jumlah frekuensi (n) = 40 dan ½ n = 20
Kelas median adalah (Σf)o ≥ 1/2 n
f1 + f2 + f3 = 20 ≥ 20
Jadi, kelas median adalah kelas ke-3
B = 70,5
(Σf2)o = 7
C =3
fMe = 13
Modus
Modus untuk data tunggal

• Modus adalah nilai yang paling sering muncul


dalam data.
• Sejumlah data bisa tidak mempunyai modus.
• Satu modus disebut Unimodal
• Dua modus disebut Bimodal
• Lebih dari dua modus disebut Multimodal
Modus
Modus untuk data tunggal

Modus dari data tunggal adalah data yang frekuensinya


terbanyak.

Contoh:
Tentukan modus dari data-data berikut.
a. 1, 4, 7, 8, 9, 9, 11
b. 1, 4, 7, 8, 11, 13
c. 1, 2, 4, 4, 7, 9, 11, 11, 13
d. 1, 1, 3, 3, 7, 7, 12, 12, 14, 15
Modus
Modus untuk data tunggal
Penyelesain:
a. Modus = 9
1, 4, 7, 8, 9, 9, 11

b. Modus = tidak ada


1, 4, 7, 8, 11, 13

c. Modus = 4 dan 11
1, 2, 4, 4, 7, 9, 11, 11, 13

d. Modus = 1, 3, 7 dan 12
1, 1, 3, 3, 7, 7, 12, 12, 14, 15
Modus
Modus untuk data berkelompok

Untuk data berkelompok:


• Modus hanya dapat diperkirakan
• Nilai yang paling sering muncul akan berada di
kelas yang memiliki frekuensi terbesar.
• Kelas yang memiliki frekuensi terbesar disebut
kelas modus.
Modus
Modus untuk data berkelompok

Ket:
Mo = modus
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelum modus
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah
modus
C = panjang interval kelas
Modus
Modus untuk data berkelompok

Contoh:
Tentukan modus dari data pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Berat Badan 100 Orang Mahasiswa Universitas Halu


Oleo Tahun 2016

Berat Badan (kg) Banyaknya Mahasiswa (f)


60-62 10
63-65 25
66-68 32
69-71 15
72-74 18
Lanjutan…

Penyelesaian:
L = 65,5
d1 = 32-25 = 7
d2 = 32-15 = 17
C =3
Soal latihan
Tentukan mean, median dan modus data
berikut.
11, 13, 14, 14, 16, 17, 18, 19, 20
Jawab:
N=9
Total f=142
Me= 15,77
Median= 16
Modus= 14
Fraktil
Adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang
telah terurut menjadi beberapa bagian yang sama.
Fraktil yang membagi seperangkat data yang
Kuartil telah terurut menjadi empat bagian yang
sama.

Fraktil yang membagi seperangkat data yang


Desil telah terurut menjadi sepuluh bagian yang
sama.

Fraktil yang membagi seperangkat data yang


Persentil telah terurut menjadi seratus bagian yang
sama.
Kuartil
Kuartil untuk data tunggal
Kuartil
Kuartil untuk data tunggal
Contoh:
Tentukan kuartil dari data 2, 6, 8, 5, 4, 9, 12.

Penyelesaian:
Data diurutkan: 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
n=7
Kuartil
Kuartil untuk data berkelompok

Ket:
Bi= tepi bawah kelas kuartil
n = jumlah semua frekuensi
i = 1, 2, 3
(Σfi)o = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
fQi = frekuensi kelas kuartil
Kuartil
Kuartil untuk data berkelompok

Tentukan Q1, Q2 dan Q3 dari distribusi frekuensi pada data


berikut.
Tabel 4.2 Berat badan penderita stroke di Rumah Sakit A
Berat badan (Kg) (f)
65-67 2
68-70 5
71-73 13
74-76 14
77-79 4
80-82 2
Lanjutan…
Penyelesaian:
Dari tabel tersebut, diketahui:
n = 40, berarti ¼ n = 10, ½ n = 20, dan ¾ n = 30

Kelas Q1 adalah kelas ke-3


Kelas Q2 adalah kelas ke-3
Kelas Q3 adalah kelas ke-4

B1 = 70,5 (ada di kelas ke-3)


B2 = 70,5 (ada di kelas ke-3)
B3 = 73,5 (ada di kelas ke-3)
Lanjutan…
(Σf1)o = 7; (Σf2)o = 7; (Σf3)o = 20
C=3
fQ1 = 13; fQ2 = 13; fQ3 = 14
Desil
Desil untuk data tunggal

Contoh:
Tentukan desil ke-3 (D3) dan desil ke-7 (D7) dari data berikut.
23, 30, 32, 34, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46
Desil
Desil untuk data berkelompok

Ket:
Di = desil ke-i
Bi = tepi bawah kelas desil ke-i
n = jumlah frekuensi
(Σfi)o = jumlah frekuensi sebelum kelas desil
ke-i
C = panjang interval kelas desil ke-i
fDi = frekuensi kelas desil ke-i
I = 1, 2, 3, …., 9
Desil
Desil untuk data berkelompok
Contoh:
Tentukan desil ke-4 (D4) dan desil ke-8 (D8) dari distribusi
frekuensi berikut.
Tabel 4.3 Nilai Matematika 40 Mahasiswa Universitas Halu Oleo
Tahun 2016
Nilai (f)
30-39 5
40-49 3
50-59 6
60-69 7
70-79 8
80-89 7
90-99 4
Jumlah 40
Lanjutan…
Untuk mencari desil ke-4 dan desil ke-8, terlebih dahulu dicari
kelas desil ke-4 dan desil ke-8, yaitu:
1) Kelas desil ke-4, jika (Σf4)o ≥ 4/10 (n)
2) Kelas desil ke-8, jika (Σf8)o ≥ 8/10 (n)
n = 40, maka 4/10 (40) = 16 dan 8/10 (40) = 32
Kelas D4 adalah kelas ke-4
Kelad D8 adalah kelas ke-6
B4 = 59,5 (tepi bawah kelas ke-4)
B6 = 79,5 (tepi bawah kelas ke-6)
(Σf4)o = 14 dan (Σf8)o = 29
C = 10
fD4 = 7; fD8 = 29;
Lanjutan…
Persentil
Persentil untuk data tunggal

Contoh:
Tentukan persentil ke-10 (P10) dan persentil ke-76 (P76) dari data
berikut.

20 21 22 24 26 26 27 30 31 31
33 35 35 35 36 37 37 38 39 40
41 41 42 43 44 46 47 48 49 50
Lanjutan…

Penyelesaian:
n = 30
Persentil
Persentil untuk data berkelompok

Ket:
Pi= persentil ke-i
Bi= tepi bawah kelas persentil ke-i
n = jumlah frekuensi
(Σf2)o = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil ke-i
C = panjang interval kelas desil ke-i
fPi = frekuensi kelas persentil ke-i
I = 1, 2, 3, …., 9
Persentil
Persentil untuk data berkelompok

Contoh:
Tentukan P35 dan P 88 dari data distribusi frekuensi di bawah ini.
Tabel 4.4 Tinggi 100 Mahasiswa Universitas Halu Oleo Tahun
2016
Tinggi (cm) (f)
150-154 4
155-159 8
160-164 14
165-169 35
170-174 27
175-179 12
Jumlah 100
Lanjutan…

Penyelesaian:

Untuk mencari persentil ke-35 dan ke-88, terlebih dahulu dicari kelas
persentil ke-35 dan ke-88.
1) Kelas persentil ke-35, jika (Σf35)o ≥ 35/100 (n)
2) Kelas persentil ke-88, jika (Σf88)o ≥ 88/100 (n)
Dari Tabel 4.4 diketahui:
n = 100, maka 35/100 (100) = 35 dan 88/100 (100) = 88
Kelas P35 adalah kelas ke-4
Kelas P88 adalah kelas ke-5
B35 = 164,5 (tepi bawah kelas ke-4)
B88 = 169,5 (tepi bawah kelas ke-5)
(Σf35)o = 26 dan (Σf88)o = 61
C=5
fP35 = 35 dan fP88 = 27
Lanjutan…
Sifat-Sifat Mean, Median dan Modus
1. Sifat-sifat Mean

• Nilai mean dipengaruhi oleh observasi dan pengamatan


• Niali mean dapat menyimpang terlalu jauh karena nilai
mean dipengaruhi oleh bilangan-bilangan ekstrim (nilai
dangat besar atau sangat kecil), sehingga untuk distribusi
dengan kecondongan yang jelek, mean dapat kehilangan
makna
• Mean tidak dapat dihitung dari distribusi yang memiliki
kelas terbuka
• Mean sangat sering digunakan dan populer, sehingga
penjelasan mengenai arti mean tidka diperlukan
• Mean dapat dimanipulasi secara aljabar
Sifat-Sifat Mean, Median dan Modus
2. Sifat-sifat Median

• Median dipengaruhi oleh banyaknya pengamatan, namun


tidak dipengaruhi oleh nilai pengamatan, sehingga nilai
median tidak dipengaruhi oleh bilangan-bilangan ekstrim
• Median dapat dihitung dari distribusi yang memiliki kelas
terbuka, kecuali jika kelas mediannya berada pada kelas
terbuka tersebut.
• Median sering digunakan pada distribusi yang memiliki
kecondongan yang sangat jelek
• Median didefinisikan dan diinterpretasikan
• Median lebih terpengaruh oleh fluktuasi sampling, namun
adakalanya untuk distribusi tertentu median lebih konstan
terhadap fluktuasi sampling
Sifat-Sifat Mean, Median dan Modus
3. Sifat-sifat Modus

• Dalam seperangkat data, modus bisa tidak ada dan bisa lebih dari satu
• Modus dapat ditempatkan pada distribusi yang memiliki kelas terbuka
• Modus tidak dipengaruhi oleh bilangan-bilangan ekstrim, dari suatu
distribusi
• Letak modus atau niali modus yang sebenarnya sukar ditentukan, karena
itu kebanyakan hanya berdasarkan taksiran dalam suatu distribusi
• Perhitungan modus tidak didasarkan pada seluruh nilai pengamatan,
tetapi didasarkan pada individu yang berada pada titik tempat terjadinya
pemusatan yang terbanyak
• Untuk perhitungan-perhitungan secara aljabar lebih lanjut, modus tidak
dapat digunakan
• Modus tidak sepopuler ukuran mean atau median
Hubungan Mean, Median dan Modus
1. Jika mean, median dan modus memiliki nilai yang sama maka
kurvanya berbentuk simetris. Pada kurva simetris sempurna,
nilai mean, median dan modus terletak pada satu titik di tengah-
tengah absis dan ketiga-tiganya berimpit.
2. Jika nilai mean lebih besar daripada nilai median dan lebih besar
daripada nilai modus maka kurvanya condong ke kanan, karena
ujungnya memanjang ke arah nilai positif. Jadi, distribusi
meruncing ke arah nilai tinggi.
3. Jika nilai mean lebih kecil daripada nilai median dan lebih kecil
daripada nilai modus maka kurvanya condong ke kiri, karena
ujungnya memanjang ke arah nilai negatif. Jadi, distribusi
meruncing ke arah nilai yang rendah.
Hubungan Mean, Median dan Modus
Hubungan Mean, Median dan Modus

Jika distribusinya tidak terlalu condong, hubungan


mean, median dan modus secara matematis sbb.

Mean – Modus = 3 (Mean – Median)


Atau
Modus = Mean- 3 (Mean – Median)

Mo = -3( - Me)

Anda mungkin juga menyukai