Anda di halaman 1dari 41

STATISTIK SOSIAL

Materi Kuliah

Oleh:

Dr. Yermia Djefri Manafe, S.Sos.,M.Si

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Nusa Cendana
2022
KEADAAN KELOMPOK
Pengukuran tendensi sentral (pengukuran gejala pusat) dan ukuran
penempatan (ukuran letak sebagai pengembangan dari beberapa penyajian
data yang berbentuk tabel; grafis; dan diagram). Pengukuran tendensi
sentral dan ukuran penempatan digunakan untuk menjaring data yang
menunjukkan pusat atau pertengahan dari gugusan data yang menyebar.
Harga rata-rata dari kelompok data itu, diperkirakan dapat mewakili seluruh
harga data yang ada dalam kelompok tersebut. Ukuran data sampel
dinamakan statistik sedangkan ukuran populasi dinamakan parameter

A. Pengukuran tendensi sentral, terdiri dari :


1. Rata-rata hitung (mean)
2. Rata-rata ukur
3. Rata-rata harmonic
4. Modus (mode)

B. Ukuran penempatan, terdiri dari :


1. Median
2. Kuartil
3. Desil
4. Persentil.
MENGHITUNG TENDENSI SENTRAL

1. Rata-Rata Hitung (Mean)

Rata-rata hitung atau disingkat dengan (Mean). Penggunaan rata-


rata hitung untuk sampel bersimbol ( dibaca: eks bar atau eks
garis) dan populasi μ (dibaca myu atau mu). Perhitungan mean
dibagi dua yaitu mean data tunggal dan mean data kelompok.

a. Mean Data Tunggal

Data yang dipakai untuk menghitung mean tunggal hanya sedikit


jumlahnya, perhitungannya dengan cara menunjukkan semua nilai
data dibagi banyak data dijabarkan dengan rumus :

= Mean
= Jumlah tiap data
= Jumlah data
Contoh 1.

Apabila ada 6 mahasiswa mengikuti tes perbaikan mempunyai nilai


masing-masing : 80,70,90,50,85,60. Carilah nilai meannya :

Jawab: = = = 72,5

Jadi, nilai rata-rata keenam mahasiswa = 72,5

Contoh 2.

Ibu rukilah ingin membagikan uang kepada lima orang anaknya


untuk keperluan hadiah lebaran: Riduwan Rp 5 juta, Siti Romlah
Rp 10 juta, Juma adi Rp 6 juta, Arofah Rp 5,5 juta, dan A’ayun Rp
4,5 juta. Berapakah rata-rata uang yang diterima kelima anak
tersebut?

Jawab : = = = Rp 6,2 juta

Jadi rata-rata uang yang diterima kelima anak sebesar = Rp 6,2 juta
Contoh 3.
Pelatih tembak ingin menilai ketangkasan delapan anak buahnya yang akan
diterjunkan ke ASEAN GAME di Kuala Lumpur bulan September 2003. Jenis
senapan yang dipakai Revolpel kaliber 22 dengan jarak 100 meter, dan
masing-masing mendapat nilai : 76, 85, 70, 65, 40, 70, 50 dan 80.
Berapakah rata-rata nilai ketangkasan menembak tesebut?

Jawab : = = =67

Jadi, rata-rata nilai ketangkasan menembak = 76.

Contoh 4.

Bapak Haji Komar mempunyai 10 kamar yang dihuni oleh pegawai proyek
JIKA JAPAN, mahasiswa dan siswa program pasca sarjana UPI Bandung,
penghuni kamar tersebut berumur : 21 tahun, 23 tahun, 25 tahun, 30
tahun, 35 tahun, 38 tahun,25 tahun, 24 tahun, 45 tahun, dan 40 tahun.
Berapakah rata-rata umur yang menempati kos Bapak Haji tersebut?

Jawab : = = = 30,6 tahun.

Jadi, rata-rata umur yang menenpati kos Bapak Haji Komar = 30,6 tahun.
Contoh 5.

Pak Ridwan manajer produksi arang ekspor pada PT Bina Anugerah Kaltim
tahun 1993. Selama tujuh bulan memproduksi arang sebanyak : 25 ton, 20
ton, 24 ton, 15 ton, 30 ton,35 ton, dan 40 ton. Berapa ton rata-rata
produksi arang tap bulannya ?

Jawab : = = = 27 ton/bulan.

Jadi, rata-rata produksi arang tiap bulan= 27 ton/bulan.

Jika ada kelompok data yang sudah diketahui nilai rata-ratanya, maka
untuk mencari semua rata-rata cukup dihitung dengan rata-rata saja atau
dengan rumus :

=
 
Keterangan:
= Mean
= Jumlah rata-rata data
= Jumlah tiap-tiap
Contoh 6.

Diketahui rata-rata produksi arang diasap dengan menggunakan tungku


jenis tungku (media pengasapan) : Tungku Ukas 3 buah produksi sebesar 6
ton/bulan; Tungku Saleng 2 buah produksi sebesar 8 ton/bulan; Tungku
Basri 4 buah produksi sebesar 10 ton/bulan; Tungku Aspar 5 buah produksi
sebesar 12 ton/bulan; dan Tungku Tohir 6 buah produksi sebesar 15
ton/bulan. Berapakah rata-rata produksi arang tiap bulannya?

Langkah-langkah menjawab :

a) Buatlah tabel dan susunlah data :

Produksi Arang PT Bina Anugerah Kaltim

No Jenis Jumlah Rata-rata Jumlah


Tungku Tungku Produksi ton/bulan
ton/bulan
1 Ukas 3 6 18
2 Saleng 2 8 16
3 Basri 4 10 40
4 Aspar 5 12 60
5 Tohir 6 15 90
    = 20   = 224
b) Berilah notasi angka yang sudah ada untuk memudahkan
perhitungan =20 dan = 224.

c) Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus : =


= = 11,2 ton/bulan.

Jadi, rata-rata produksi arang tiap bulan =_ 11,2 ton/bulan.

Contoh 7.

Pengusaha Wartel TIANSHI Kalianyar mempunyai 15 buah kios telepon


yang tersebar di empat kota: Manado; Bandung; Bangli; dan Makassar,
setelah direkap penghasilan setiap tahun seperti (TABEL BERIKUT).
Berapakah rata-rata penghasilan Wartel tiap tahunnya ?
Langkah-langkah menjawab :

a) Buatlah tabel dan susunlah data :

WARTEL TIANSHI
KALIANYAR
NO Kota Jumlah Wartel Rata-rata Jumlah (jutaan
penghasilan Rupiah)
pertahun dalam
jutaan rupiah
1 Manado 2 10 20

2 Bandung 4 15 60

3 Bangil 4 20 80

4 Makassar 5 25 125

    = 15   = 285

b) Berilah notasi angka yang sudah ada untuk memudahkan


perhitungan =25 dan = 285.000.000
c) Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus : =
= = 19.000.000/tahun

Jadi, rata-rata produksi Wartel TIANSHI Kalianyar = 19.000.000/tahun

b. Mean Data Kelompok

Jika data yang sudah dikelompokkan dalam distribusi frekuensi,


maka data tersebut akan berbaur sehingga keaslian data itu akan
hilang bercampur dengan data lain menurut kelasnya, hanya dalam
perhitungan mean kelompok diambil titik tengahnya yaitu setengah
dari jumlah ujung bawah kelas dan ujung atas kelas untuk
mewakili setiap kelas interval. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari, kemungkinan data yang ada disetiap interval
mempunyai nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari titik tengah.
Perhitungan data mean kelompok dapat dicari dengan rumus :
  =
Keterangan :

= Mean
= Titik Tengah
= Jumlah Frekuensi
 

Contoh 1.

Diketahui: Nilai Ujian Statistik Universitas TIANSHI Tahun 2003 yang diikuti
oleh 70 mahasiswa. Berapakah rata-rata kelompok nilai statistik tersebut:

DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai Ujian Statistik Universitas TIANSHI Tahun 2003

Nilai Interval F
60 – 64 2
65 – 69 6
70 – 74 15
75 – 79 20
80 – 84 16
85 – 89 7
90 – 94 4
Langkah-langkah menjawab :

a) Buatlah tabel dan susunlah data dengan menambah


kolom :

DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai Ujian Statistik Universitas TIANSHI Tahun 2003

NO Nilai Interval Titik Tengah Frekuensi Jumlah

1 60 - 64 62 2 124
2 65 - 69 67 6 402
3 70 - 74 72 15 1.080
4 75 - 79 77 20 1.540
5 80 - 84 82 16 1.312
6 85 - 89 87 7 609
7 90 - 94 92 4 368
     70 = 5.435

b) Berilah notasi angka yang sudah ada untuk memudahkan


perhitungan = 70 dan = 5435
c) Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus : =
= = 77,643.

Jadi, rata-rata nilai statistik = 77,643.

Contoh 2.

Teori lain untuk menghitung mean kelompok dapat dihitung dengan


menggunakan rumus :

= +P

keterangan
= Mean
t = Titik tengahke-0
= Frekuensi
= Tanda angka meningkat atau menurun
= Jumlah frekuensi
P = Panjang kelas
DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai Ujian Statistik Universitas TIANSHI Tahun 2003

No Nilai Interval F (Frekuensi)


1 60 - 64 2
2 65 - 69 6
3 70 - 74 15
4 75 - 79 20
5 80 - 84 16
6 85 - 89 7
7 90 - 94 4
  70

Langkah-langkah menjawab :

a) Buatlah tabel baru dan susunlah data seperti berikut :


DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai Ujian Statistik Universitas TIANSHI Tahun 2003

NO Nilai Interval Titik tengah Jumlah

1 60 – 64 62 2 -2 -4
2 65 – 69 67 6 -1 -6
3 70 – 74 72 15 0 0
4 75 – 79 77 20 1 20
5 80 – 84 82 16 2 32
6 85 – 89 87 7 3 21
7 90 – 94 92 4 4 16
      = 70   = 79
b) Pilihlah satu dari titik tengah sembarang, misalnya = 72
kemudian berilah angka 0 pada kolom .

c) Urutkan nilai titik tengah yang lebih kecil dari dengan


angka -1 -2 pada kolom dan harga titik tengah yang
lebih besar dengan angka ,1 2, 3, 4 pada kolom .

d) Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus :

= + P = 72+5 =77,643

jadi, rata-rata nilai statistik = 77,643.


2. Rata-Rata Ukur

a. Rata-rata ukur untuk data yang tidak berdistribusi


(dikelompokkan)

kegunaan rata-rata ukur antara lain mencari rata-rata kenaikan


dalam bentuk persentase, perbandingan tiap data berurutan yang
hampir tetap atau secara tetap, menghitung rata-rata terhadap
persentase atau ratio perubahan suatu gejala pada data tertentu.
Rata-rata ukur dinyatakan dengan rumus :

RU = -100 jika rumus berubah dalam bentuk


logaritma, maka menjadi:

keterangan:
=
RU : Rata-rata ukur
n : Banyak data
: Tiap gejala dalam % RU = anti log RU -100
contoh 1.

Diketahui besarnya penghasilan perminggu Yan Mufid di Toko Al Batul YPI


AL-Jawad data sebagai berikut:

I. 75.000
II. 65.000
III. 70.000
IV. 50.000
V. 68.000
VI. 120.000

Berapa rata-rata ukur perminggu?


Jawab:
Tabel
Besarnya Penghasilan Perminggu Yan Mufid
di Toko Al-Batul Al Jawad dengan persentase perubahan

Minggu Penghasilan Persentase Perubahan (%)


I 75.000  
II 65.000 (65.000 : 75.000) x 100 = 92,86
III 70.000 (70.000 : 65.000) x 100 = 107,69
IV 50.000 (50.000 : 70.000) x 100 = 71,43
V 68.000 (68.000 : 50.000) x 100 = 136
VI 120.000 (120.000 : 68.000) x 100 = 176,47

Teknik perhitungan persentase perubahan seperti ini tujuannya


supaya selalu diperoleh harga yang positif, sehingga dalam
perkalian-nya nanti tidak akan diperoleh harga yang negatif

Berdasarkan perhitungan data di atas, maka diperoleh harga rata-


rata ukur perubahan penghasilan Yan Mufid di Toko Al-Batul Al
Jawad sebagai berikut : = 92,86; = 107,69; = 71,43;
Log RU = - 100

= 111,3782 – 100
= 11,3782

Setelah dihitung hasil RU = 11,3782%, maka dikatakan bahwa dari


data tersebut telah terjadi kenaikan penghasilan Yan Mufid di Toko
Al-Batul Al Jawad, rata-rata ukur sebesar 11,3782% per minggu

Cara lain dengan menggunakan logaritma, maka besarnya rata-


rata ukur sebagai berikut

Besarnya Penghasilan Perminggu Yan Mufid di Toko Al-Batul Al


Jawad Dengan menggunakan Logaritma

X (%) Log. X
92,86 1,9678
107,69 2,0322
71,43 1,8539
136 2,1335
176,47 2,2467
jumlah =10,2341
Jadi,besarnya rata-rata ukur = 11,3782 % per minggu
Perhitungan:

Log RU =

RU = anti log RU – 100

Log RU = = 2,0468

RU = anti log 2,0468-100

RU = 111,3782-100

RU = 11,3782
Contoh 2.
Besarnya penghasilan mingguan pedagang asongan di BIP Bandung data
sebagai berikut :

I. 54.000
II. 36.000
III. 48.000
IV. 30.000
V. 42.000
VI. 66.000

Berapa rata-rata ukur penghasilan mingguan pedagang asongan di


BIP Bandung ?
Jawab:
Tabel
Penghasilan mingguan pedagang asongan di BIP Bandung
Dengan persentase perubahan

Minggu Penghasilan Persentase Perubahan (%)


I 54.000  
II 60.000 (36.000 : 54.000) x 100 = 66,67
III 48.000 (48.000 : 6.000) x 100 = 80
IV 30.000 (30.000 : 48.000) x 100 = 62,50
V 42.000 (42.000 : 30.000) x 100 = 140
VI 66.000 (66.000 : 42.000) x 100 = 157,14

𝟏 =𝟔𝟔 , 𝟔𝟕 𝒙𝟐 =𝟖𝟎 𝒙 𝟑 =𝟔𝟐 , 𝟓𝟎 𝒙 𝟒 =𝟏𝟒𝟎 𝒙 𝟓=𝟏𝟓𝟕 , 𝟏𝟒


Jawab :
Log RU = -100

= 93,994 – 100

= -6,006
 
Setelah dihitung hasil RU = -6,006%, maka dikatakan bahwa dari
data tersebut telah terjadi penurunan pendapatan yang rata-rata
besarnya -6,006 % per minggu.
Cara lain dengan menggunakan logaritma, maka besarnya
rata-rata ukur sebagai berikut :

Tabel
Penghasilan mingguan pedagang asongan di BIP Bandung
Dengan persentase perubahan

X (%) Log .X
66,67 1,8239
80 1,9031
62,50 1,7959
140 2,1461
157,14 2,1963
Jumlah = 9,8653
Jadi, besarnya ratarata ukur = -6,006% per minggu
Perhitungan:

Log RU =

RU = anti log RU -100

Log RU = = 1,9731

RU = anti log 1,9731 - 100

RU = 93,994 – 100

RU = -6,006
b. Rata-rata ukur untuk data berdistribusi (dikelompokkan)

Jika data berbentuk berdistribusi (dikelompokkan), maka rata-rata


dapat dihitung dengan rumus :

RK =

Keterangan :

RK = rata-rata kelompok
n =
X = titik tengah tiap-tiap kelas
 
Jika rumus berubah dalam bentuk logaritma, maka menjadi :

Log RK =
Contoh : distribusi frekuensi nilai ujian statistic Universitas TIANSHI tahun 2003 data sebagai berikut :

DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai statistic Universitas TIANSHI tahun 2003

No Nilai Rekuensi tiap- Titik tengah Log.X f.Log.X


Intrerval tiap kelas (f) tiap-tiap
kelas (X)

1 60-64 2 62 1,7924 3,5848

2 65-69 6 67 1,8261 10,956

3 70-74 15 72 1,8573 27,8595

4 75-79 20 77 1,8865 37,7300

5 80-84 16 82 1,9138 30,6208

6 85-89 7 87 1,9395 13,5765

7 90-94 4 92 1,9638 7,8552

    n== 70     = 132,1834
Jawab :

Log RK = = = 1,8883

RK = 77,32 (anti log)

Jadi, rata-rata kelompok dari distribusi frekuensi nilai ujian statistic


Universitas TIANSHI tahun 2003 sebesar 77,32.

c. Rata-rata ukur sebagai pengukuran tingkat pertumbuhan


(rate of growth)

perhitungan rumus rata-rata ukur ini hanya untuk digunakan untuk


pengukuran tingkat pertumbuhan. Jika sederetan data itu ternyata
mengalami penurunan, maka perhitungan rumus rata-rata ukur
tersebut tidak cocok digunakan (Mustafa,1992:52). Rumus ini
biasa digunakan untuk perhitungan bunga majemuk
 
= (1 + r)n atau r = – 1

Keterangan :

Po = Besar data awal periode


Pn = Besar data yang ke –n
r = rata-rata tingkay penurunan
n = banyak data atau periode perkembangan

contoh 1 :

Bapak Ramun seorang pedagang udang windu di Kalianyar Banggil


berpenghasilan per minggu sebesar :
Periode awal (po) = 525.000
Periode akhir (pn) = 840.000
Jangka waktu periode = 5 minggu

Berapa besarnya rata-rata pertumbuhan per minggu ?


Jawab :

r= –1= – 1 = - 1 = 1,0986 -1

r = 0,0986 atau 9,86%

jadi, besarnya rata-rata tingkat pertumbuhan perminngu dari


penghasilan Bapak Ramun sebesar 9,86%

contoh 2 :

jika penduduk Indonesia pada tahun 1990 berjumlah 200 juta jiwa
dan pada tahun 2000 jumlah penduduknya menjadi 250 juta jiwa,
maka untuk menghitung rata-rata besarnya tingkat pertumbuhan
penduduk Indonesia yaitu dengan menggunakan rumus :

Periode awal (po) = 200.000.000


Periode akhir (pn) = 250.000.000
Jangka waktu periode = 10 tahun

Berapa besar pertumbuhan Indonesia ?


Jawab :

r= –1= –1= -1

R = 1,0226 -1 = 0,0226 atau 2,26%


 
jadi , besarnya rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia
pertahun sebesar 2,26%

3. Rata-Rata Harmonik (Harmonic Mean)

Rata-rata harmonic ialah jumlah data dibagi dengan jumlah suatu


persetiap data. Rata-rata harmonic ini jarang digunakan hitungan
rata-rata, namun untuk data bersifat khusus rata-rata harmonic ini
sangat diperlukan
a. Menghitung Rata-rata Harmonik Data Tunggal

Rumus : RH =

Keterangan :

X = harga/nilai tiap-tiap data


n = banyak data

contoh :

Nyonya Nurmansriyati melakukan perjalanan Kereta Api Turangga


dari Bandung ke Surabaya pulang pergi berkecepatan 90Km/jam,
tetapi waktu pulang dulu ke Yogyakarta dengan kecepatan dengan
kecepatan 70Km/jam. Kemudian hari berikutnya dilanjutukan lagi
perjalanan menuju Bandung dengan kecepatan 80Km/jam.
Berapakah kecepatan rata-rata perjalanan Nyonya Nurmasriyati ?
Diketahui :

Kecepatan pertama ( X1 = 90 Km/Jam

Kecepatan Kedua X2 = 70 Km/Jam

Kecepatan Ketiga X3 = 80 Km/Jam

RH = = = = 79,2km/jam.

Jadi, kecepatan rata-rata perjalanan = 79,2 km/jam.

b. Menghitung rata-rata Harmonik Berdistribusi


(Dikelompokkan)

Jika data berbentuk distribusi frekuensi menghitung rata-rata


harmonic dengan rumus

RHK =
Keterangan :

RHK = rata-rata harmonik kelompok


f = frekuensi
Xi = titik tengah kelas

Contoh : Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik Universitas


TIANSHI tahun 2003 data sebagai berikut :

No Nilai Frekuensi (f) Titik


Intrerval tengah
(Xi)
1 60-64 2 62 0,032
2 65-69 6 67 0,090
3 70-74 15 72 0,208
4 75-79 20 77 0,260
5 80-84 16 82 0,195
6 85-89 7 87 0,080
7 90-94 4 92 0,043
    n== 70   = 0,91
Jawab :

 
RHK = = = 76,92

Jadi, rata-rata Harmonik untuk distribusi frekuensi nilai ujian


statistik Universitas TIANSHI tahun 2003 sebesar 76,92

3. Modus (Mode)

Modus atau disingkat dengan (Mo) ialah nilai dari beberapa data
yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun
data yang berbentuk distribusi atau nilai sering muncul dalam
kelompok data
a. Menghitung Modus Data Tunggal

Menghitung modus dengan data tunggal dilakukan sangat


sederhana yaitu dengan cara mencari nilai yang sering muncul
diantara sebaran data. Ukuran ini sering dipakai untuk rata-rata
data kualitatif. Misalnya sebagian besar penyakit AIDS di Amerika
disebabkan oleh hubungan bebas, pada umumnya masyarakat
jepang bekerja keras; sebagian besar rakyat Indonesia bercocok
tanam dan lain-lain penggunaan modus bagi data kualitatif
maupun data kuantitatif denagn cara menentukan frekuensi
terbanyak diantara data yang ada.

Contoh 1 :

Diketahui nilai ujian akhir semester (UAS) untuk pelajaran


statistika bagi 10 mahasiswa, data sebagai berikut:
40,60,60,65,72,60,70,60,80, dan 90.

Jawab :

Modus nilai UAS pelajaran statistika yaitu pada nilai 60 karena


muncul 4 kali
Contoh 2 :

Diketahui hasil panen udang windu di Kalianyar Bangil dalam


ton/ha, data sebagai berikut: 3,5; 3,5; 2,5; 2; 3,2; 2,7; 3,2; dan
3,2

Jawab : modus hasil panen udang windu, yaitu 3,2 ton/ha karena
muncul 3kali.
b. Menghitung Modus Berdistribusi (Dikelompokkan)

Apabila kita sudah mengerti modus berbentuk tunggal tadi, maka


kita akan lebih mudah untuk memahami modus berbentuk
distribusi frekuensi. Dalam hal ini datap dihitung dengan rumus :

Mo= Bb + P

Keterangan :

Mo = Nilai Modus
Bb = Batas bawah kelas yang mengandung nilai modus
P = panjang kelas nilai modus
F1 = selisih antara frekuensi modus (f) dengann frekuensi
sebelumnya (fab)
F2 = selisih antara frekuensi modus (f) dengann frekuensi
sesudahnya (fad)
Contoh : Diketahui data distribusi frekuensi sebagai berikut :

DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai ujian Statistik Universitas TIANSHI tahun 2003

No Nilai Intrerval Frekuensi (f)


1 60-64 2
2 65-69 6
3 70-74 15
4 75-79 20
5 80-84 16
6 85-89 7
7 90-94 4
    n== 70

Langkah-langkah menjawab :

1. Carilah jumlah frekuensi (f) modus yang terbanyak, yaitu 20.


Nilai modus terletak di atas interval ke-4

2. Carilah batas bawah kelas modus (Bb)


Bb = (74 + 75 ) = 74,5

3. Hitunglah panjang kelas modus (P)


P = 75 sampai 79 = 5
1. Carilah (F1), yaitu selisih antara modus dengan
frekuensi sebelumnya F1 = f-fsd = 20-15 = 5

2. Carilah (F2), yaitu selisih antara modus dengan


frekuensi sesudahnya F1 = f-fsd = 20-16 = 4

3. Hitunglah modus dengan rumus :

Mo = Bb + P = 74,5 + 5 = 77,278
CARA PRAKTIS MENGHITUNG MODUS
 
Langkah-langkah menjawab :
 
Tandailah (Bb, P, F1 dan F2) secara singakat pada table berikut :

DISTRIBUSI FREKUENSI
Nilai ujian Statistik Universitas TIANSHI tahun 2003

N Nilai Kelas Interval Frekuensi (f)


o
1 60 – 64 2
2 65 – 69 6
3 70 – 74 → Bb = 74 + = 74,5 15 → Fab
F1 = f – fab = 20 -15 =5
4 75 – 79 → P = 5
20 → f = 20  

F2 = f – fad = 20 – 16 = 4
5 80 – 84 16 → fad
6 85 – 89 7
7 90 - 94 4
    n== 70

Hitung modus dengan rumus :


 
Mo = Bb + P = 74,5 + 5 = 77,278
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai