Anda di halaman 1dari 11

1.

Rata-Rata (Mean)
Rata-rata hitung atau disingkat dengan mean. Penggunaan rata-rata

hitung untuk sampel bersimbul ( x dibaca: eks bar). Perhitungan mean


dibagi dua yaitu mean data tunggal dan mean data kelompok.

a. Mean Data Tunggal


Data yang dipakai untuk menghitung mean tunggal hanya sedikit
jumlahnya, perhitungannya dengan cara menunjukkan semua nilai data
dibagi banyaknya data, dengan rumus:

Keterangan
X i x
x = Mean
n i = Jumlah tiap data
n = Jumlah data

Contoh 1.
Diketahui 6 pegawai UPI Bandung mengikuti tes kenaikan pangkat
mempunyai nilai masing-masing: 80, 70, 90, 50, 85, 60, carilah nilai
meannya:
80  70  90  50  85  60 435
Jawab: x   72,5
6 6
Jadi, nilai rata-rata keenam pegawai = 72,5

Contoh 2
Direkur PT Dewa Ruchi ingin membagikan uang kepada lima orang anak
buahnya untuk keperluan hadiah lebaran: Cecep Rp 5 juta, Hasibuan Rp 10
juta, Nasution Rp 6 juta, Hasbullah Rp 5,5 juta, dan Poltak Rp 4,5 juta.
Berapakah rata-rata uang yang diterima kelima orang tersebut?

18 – Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat)


Jawab
5 juta  10 juta  6 juta  5,5 juta  4,5 juta 31 juta
x   6,2 juta
5 5
Jadi, rata-rata uang yang diterima kelima anak buah sebesar = Rp 6,2 juta

b. Mean Data Kelompok


Apabila data yang sudah dikelompokkan dalam distribusi frekuensi,
maka data tersebut akan berbaur sehingga keaslian data itu akan hilang
bercampur dengan data lain menurut kelasnya, hanya dalam perhitungan
mean kelompok diambil titik tengahnya yaitu setengah dari jumlah ujung
bawah kelas dan ujung atas kelas untuk mewakili setiap kelas interval. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan data yang ada di setiap
interval mempunyai nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari titik tengah.
Perhitungan data mean kelompok dapat dicari dengan rumus:

Keterangan:
(ti . fi ) x = Mean
x ti = Titik Tengah
fi fi = Frekuensi
 (ti fi ) = Jumlah Frekuensi

Contoh 1
Diketahui Nilai Ujian Statistika Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung angkatan
2005 yang diikuti oleh 70 Peserta. Berapakah rata-rata kelompok nilai
statistika tersebut. Data sebagai berikut:

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
Nilai Interval Frekuensi (f)
60 – 64 2
65 – 69 6
70 – 74 15
75 – 79 20
80 – 84 16
85 – 89 7
90 – 94 4
Jumlah 70

Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat) – 19


Langkah-langkah menjawab:
1) Buatlah Tabel dan susunlah data dengan menambah kolom

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
No. Nilai Interval Titik Tengah Frekuensi Jumlah
(ti) (fi) (ti fi)
1. 60 – 64 62 2 124
2. 65 – 69 67 6 402
3. 70 – 74 72 15 1080
4. 75 – 79 77 20 1540
5. 80 – 84 82 16 1312
6. 85 – 89 87 7 609
7. 90 – 94 92 4 368
Jumlah fi = 70 (ti fi) = 5435

2) Berilah notasi statistik angka yang sudah ada untuk memudahkan


perhitungan fi = 70 dan (ti fi) = 5435
3) Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus:

(ti . f i ) 5435
x   77,643
f i 70

Jadi, nilai rata-rata kelompok = 77,643.

Contoh 2
Teori lain untuk menghitung mean kelompok dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

Keterangan

 ( fi .si )  tx = Mean
x  to  P.  f
o = Titik tengah ke-0
= Frekuensi
 f
i

 i  s i = Tanda angka meningkat atau menurun


fi = Jumlah frekuensi
P = Panjang kelas

20 – Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat)


Tabel 3
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
Nilai Interval f
60 – 64 2
65 – 69 6
70 – 74 15
75 – 79 20
80 – 84 16
85 – 89 7
90 – 94 4

Langkah-langkah menjawab:
1) Buatlah Tabel baru dan susunlah data seperti berikut:

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
No. Nilai Titik fi si Jumlah
Interval Tengah (fi si)
(ti)
1. 60 - 64 62 2 -2 -4
2. 65 - 69 67 6 -1 -6
3. 70 - 74 72*) 15 0*) 0
4. 75 - 79 77 20 1 20
5. 80 - 84 82 16 2 32
6. 85 - 89 87 7 3 21
7. 90 - 94 92 4 4 16
Jumlah fi = 70 (fi si) = 79

2) Pilihlah satu dari titik tengah sembarang, misalnya t o = 72 kemudian


berilah angka 0 pada kolom si .
3) Urutkan nilai titik tengah yang lebih kecil dari t o dengan angka -1, -2 pada
kolom si dan nilai titik tengah yang lebih besar dengan angka 1,2,3,4 pada
kolom si.
4) Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus:

 ( f i .si )   79 
x  to  P.   72  5.   77,643
 f i   70 

Jadi, nilai rata-rata kelompok = 77,643

Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat) – 21


2. Mode
Mode atau disingkat dengan (Mo) ialah nilai dari data yang mempunyai
frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data distribusi atau nilai yang
sering muncul dalam kelompok data.

a. Menghitung Mode Data Tunggal


Menghitung mode dengan data tunggal dilakukan sangat sederhana,
yaitu dengan cara mencari nilai yang sering muncul di antara sebaran data.
Ukuran ini sering dipakai untuk rata-rata data kualitatif.
Misalnya sebagian besar penyakit AIDS di Amerika disebabkan oleh
hubungan bebas, pada umumnya masyarakat Jepang bekerja keras, sebagian
besar rakyat Indonesia bercocok tanam dan lain-lain. Penggunaan mode bagi
data kualitatif maupun data kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi
terbanyak di antara data yang ada.

Contoh 1:
Diketahui frekuensi kedatangan pelanggan dari Jakarta yang belanja di
outlate Setiabudhi Bandung tiap malam minggu per jam. Data diambil dari
pukul 600 sampai 1500 sebagai berikut: 40; 60; 60; 65; 72; 60; 70; 60; 80;
dan 90.
Jawab: nilai Mode frekuensi kedatangan pelanggan dari Jakarta, yaitu
pada nilai 60 karena muncul 4 kali.

Contoh 2:
Diketahui hasil laporan kejahatan di Kota Bandung dalam berkas/
minggu, data sebagai berikut: 35; 35; 25; 20; 32; 27; 32; dan 32.
Jawab: Mode hasil laporan kejahatan di Kota Bandung 32 berkas/ minggu
karena muncul 3 kali.

b. Menghitung Mode Berdistribusi


Apabila kita sudah mengerti mode berbentuk tunggal tadi maka kita
akan lebih mudah memahami mode berbentuk distribusi. Dalam hal ini dapat
dihitung dengan rumus:

22 – Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat)


Keterangan:
 F1 
M o  Bb  P.  Mo = Nilai mode
F
 1  F2 
Bb = Batas bawah kelas yang mengandung nilai mode.
P = Panjang kelas nilai mode
F1 = Selisih antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi
sebelumnya (fsd)
F2 = Selisih antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi
sesudahnya (fsd)

Contoh:
Diketahui data distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
Nilai Interval f
60 – 64 2
65 – 69 6
70 – 74 15
75 – 79 20
80 – 84 16
85 – 89 7
90 – 94 4
Jumlah f = 70

Tandailah (Bb, P, F1 dan F2) pada Tabel 6 kemudian hitung modenya:

Langkah-langkah menjawab:
1) Carilah jumlah frekuensi (f) mode yang terbanyak, yaitu 20. Nilai mode
terletak di kelas interval ke-4.
2) Carilah batas bawah kelas mode (Bb)  Bb = ½ (74+75) = 74,5
3) Hitunglah panjang kelas mode (P)  P = 75 –79 = 5
4) Carilah (F1), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi
sebelumnya.  F1 = f – fsb = 20 – 15 = 5.
5) Carilah (F2), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi
sesudahnya.  F2 = f – fsd = 20 – 16 = 4
6) Hitung mode dengan rumus:

 F1   5 
M o  Bb  P.   74,5  5.   77,278
F
 1  F2   5  4 

Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat) – 23


Tabel 6
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
No Nilai Kelas Interval f
1. 60 – 64 2
2. 65 – 69 6
3. 70 – 74 15  fsb
…….. Bb = ½ (74+75) = 74,5 F1 = f - fsb = 20 – 15 = 5

4. 75 - 79  P = 5 20  f = 20
F2 = f - fsd = 20 – 16 = 4
5. 80 – 84 16  fsd
6. 85 – 89 7
7. 90 – 94 4
Jumlah f = 70

3. Median
Median (Me) ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan
(disusun) mulai dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari
data terbesar sampai data terkecil. Median dibagi menjadi dua perhitungan,
yaitu median data tunggal dan median data kelompok.
a. Mencari Median Bentuk Data Tunggal
Mencari median data tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut
dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar
sampai data terkecil, kemudian posisi median dicari dengan rumus: Me = ½
(n = 1) dimana n = jumlah data.

Contoh 1: Data Ganjil


Diketahui data: 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 50
Langkah-langkah menjawab:
1) Urutkan data dari data terkecil sampai data terbesar:
35; 40; 45; 50; 65; 70; 70; 80; 90
2) Carilah posisi median dengan rumus: Me = ½ (n + 1)
Me = ½ (9 + 1) = 5 (posisi pada data ke-5)
Jadi, Letak Me = 65

24 – Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat)


Contoh 2: Data Genap
Diketahui data: 50; 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 90
Langkah-langkah menjawab:
1) Urutkan data dari data terkecil sampai data terbesar:
35; 40; 45; 50; 50; 65; 70; 70; 80; 90
2) Carilah posisi median dengan rumus: Me = ½ (n + 1)
Me = ½ (10 + 1) = 5,5 (posisi pada data ke-5,5)
Jadi, Posisi Me = ½ (50 + 65) = 57,5

b. Mencari Median Data Kelompok


Mencari median data kelompok ini perlu dibuat susunan distribusi
frekuensi terlebih dahulu dengan cara mengurutkan data-data terkecil sampai
data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil,
kemudian menghitung Rentangan (R), Jumlah Kelas (K) dan Panjang Kelas
Interval (P). Kemudian membuat distribusi frekuensi dilanjutkan mencari
nilai mediannya dengan rumus:

 1 .n  Jf 
Me  Bb  P. 2 
 f 
 
Keterangan
Me = Nilai Median
Bb = Batas bawah kelas sebelum nilai median akan terletak
P = Panjang kelas nilai median
n = Jumlah data
f = Banyaknya frekuensi kelas median
Jf = Jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas median

Contoh 1
Diketahui Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika Peserta Diklatpim
Tingkat II LANRI Tahun 2005 yang diikuti 70 peserta, diperoleh data:

70, 70, 71, 60, 63, 80, 81, 81, 74, 74, 66, 66, 67, 67, 67, 68, 76, 76,
77, 77, 77, 80, 80, 80, 80, 73, 73, 74, 74, 74, 71, 72, 72, 72, 72, 83,
84, 84, 84, 84, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 78, 78, 78, 78, 78, 78, 79,
79, 81, 82, 82, 83, 89, 85, 85, 87, 90, 93, 94, 94, 87, 87, 89.

Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat) – 25


Langkah-langkah menjawab:
1) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
60, 63
66, 66, 67, 6, 67, 68
70, 70, 71, 71, 72, 72, 72, 72, 73, 73, 74, 74, 74, 74, 74
75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 76, 76, 77, 77, 77, 78, 78, 78, 78, 78, 79, 79
80, 80, 80, 80, 80, 81, 81, 81, 82, 82, 83, 83, 84, 84, 84, 84
85, 85, 87, 87, 87, 89, 89
90, 93, 94, 94

2) Hitung jarak atau rentangan (R)


R = data tertinggi – data terendah
R = 94 – 60 = 34

3) Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges.


K = 1 + 3,3 log 70
K = 1 + 3,3. 1,845
K = 1 + 6,0885 = 7,0887  7

4) Hitung panjang kelas interval (P)

Rentangan (R) 34
P   4,857  5
Jumlah Kelas (K) 7
5) Tentukan batas kelas interval dengan rumus:
( 60 + 5 ) = 65 – 1 = 64
( 65 + 5 ) = 70 – 1 = 69
( 70 + 5 ) = 75 – 1 = 74
( 75 + 5 ) = 80 – 1 = 79
( 80 + 5 ) = 85 – 1 = 84
( 85 + 5 ) = 90 – 1 = 89
( 90 + 5 ) = 95 – 1 = 94

26 – Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat)


6) Buatlah Tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai
dengan urutan interval kelas

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
Nilai Rincian Frekuensi (f)
60 – 64 II 2
65 – 69 IIII I 6
70 – 74 IIII IIII IIII 15
75 – 79 IIII IIII IIII IIII 20
80 – 84 IIII IIII IIII I 16
85 – 89 IIII II 7
90 – 94 IIII 4
Jumlah f = 70

7) Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n =


½ x 70 = 35. Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval
ke-4 seperti pada Tabel 8.
8) Cari batas bawah kelas median (Bb)
Bb = ½ (74 + 75) = 74,5 atau 74 + ½ = 74,5
9) Hitung panjang kelas median (P)  P = 75 – 79 = 5
10) Carilah jumlah frekuensi kelas median (f)  f = 20
11) Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median
(Jf)  Jf = 2 + 6 + 15 = 23
12) Hitung nilai median dengan rumus:

 1 .n  Jf  1 
Me  Bb  P. 2   74,5  5. 2 .70  23   77,5
 f   20 
   
Jadi, nilai Median (Me) = 77,5

Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat) – 27


Tabel 8
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistika
Mahasiswa Adpen FIP UPI Bandung
No Nilai Interval Frekuensi (f)
1. 60 – 64 2
2. 65 – 69 6 Jf = 2 + 6 + 15 = 23
3. 70 – 74  Bb = 74 + ½ = 74,5 15
75 – 79  P = 5
4. 80 – 84 20 f= 20
5. 85 – 89 16
6. 90 – 94 7
7. 4
Jumlah f = 70

D. SOAL LATIHAN

1. Sebutkan pengertian rata-rata (mean) menurut Anda?


2. Berapa nilai rata-rata (mean) tunggal untuk mata pelajaran IPS
SDN Jemur Sari ?
75 77 80 85 88 90 79 55 58 57 85 80
3. Apa yang Anda ketahui tentang mode atau mudus?
4. Berapa nilai modus tunggal untuk motivasi guru SDN Ciseng?
85 88 65 55 60 70 57 59 60 70 70 80

5. Sebutkan pengertian median menurut Anda?

6. Berapa nilai median tunggal untuk pengetahuan mengajar guru


PGSD Gegerkalong Girang?
90 95 90 80 85 88 99 96 70 75 70 60

7. Diketahui data hasil nilai matematika SDN Isola 2 Bandung


60 65 70 60 65 68 79 76 50 55 55 44 49 50 68
70 74 77 75 75 77 79 55 58 57 60 62 61 66 65

Tabulasikan data tersebut menjadi data kelompok (distribusi).


Hitunglah :
a. Rata-rata (Mean);
b. Modus;
c. Median
Ingat ! buatlah langkah-langkah menjawab yang benar.

28 – Modul – 3 : Analisis Deskriptif (Pengukuran Gejala Pusat)

Anda mungkin juga menyukai